Arief Kurniawan
Nurlia Puspita
Yuzana Tiarasia
Sampel :
506 anak usia ≤ 18 bulan dengan riwayat eksim atau
memiliki orangtua/ saudara kandung dengan riwayat asma
yang datang ke RS untuk mendapatkan terapi bronkiolitis
sedang-berat.
Waktu
Februari 2010- Maret 2012
Lokasi
Pusat Emergensi Anak RS Hamad, Qatar
Pengelompokan data
Kelompok 1: Dexamethasone oral
Kelompok 2: Placebo oral
Kriteria inklusi:
Anak usia ≤ 18 bulan yang datang ke RS untuk mendapatkan
terapi bronkiolitis sedang-berat yang memiliki riwayat eksim
atau memiliki orangtua atau saudara kandung yang
sebelumnya telah didiagnosis asma oleh dokter.
Kriteria ekslusi:
Pasien yang memiliki 1 atau lebih karakteristik berikut :
• Kelahiran preterm ≤ 34 minggu
• Memiliki riwayat wheezing sebelumnya previous history of
• Penggunaan steroid selama 48 jam saat muncul gejala
• Kegagagalan respirasi progresif yang membutuhkan perawatan di
ICU
• Riwayat apnea dalam 24 jam
• Saturasi oksigen ≤ 85%
• Riwayat penyakit paru kronik
• Penyakit jantung bawaan
• immunodefisiensi atau terpapar varicella dalam 21 hari sebelum
perlakuan.
• Pengumpulan data
Dilakukan oleh perawat yang mencatat informasi
harian (keadaan umum, pernapasan, kesulitan
menyusui, muntah, diare & pasien yang
membutuhkan perawatan oleh dokter dan rawat
inap.
• Analisis data
SPSS versi 19, unpaired t and Wilcoxon rank sum tes
dan X2 tes.
Hasil
• 200 pasien anak yang menderita bronkiolitis
dengan usia rata-rata 3,5 bulan (29 hari – 12,1
bulan) yang terdaftar dalam penelitian antara
Februari 2010 dan Maret 2012.
Hasil
• Dari 190 bayi, 100 bayi secara acak diberikan
dexamethasone dan 90 bayi diberikan
placebo.
• Karakteristik dasar subjek penelitian sama
pada 2 kelompok pengobatan.
Karakteristik Dexamethason Plasebo P Value
n = 102 n = 98
Usia, Bulan, mean ± SD 3.4 ± 2.2 3.9 ± 2.0 0.8
Lama gejala sebelum masuk RS, hari, mean ±SD 4.5 ± 3.3 4.4 ± 2.7 0.8
Laki-laki/perempuan , n 70/32 57/41
Derajar berat berdasarkan score Wang, mean±SD 6.45 ± 3.34 6.84 ± 1.62 0.09
Berdasarkan saturasi O2, %, mean ± SD 97 ± 1.4 97 ± 1.5 0.9
Penyebab virus, n (%) 39 (38%) 35 (36%) 0.9
X-ray thoraks. N (%)
Normal 39 (38%) 35 (36%) 0.7
Collaps atau konsolidasi lobus 15 (15%) 16 (16%) 0.8
infiltrate 48 (47%) 47 (48%) 0.9
Riwayat Atopik, n (%)
Eksim pada pasien 31 (30%) 31 (32%) 0.9
Riwayat asma pada keluarga, n (%)
ibu dengan asma 19 (19%) 22 (22%) 0.5
ayah dengan asma 22 (22%) 22 (22%) 0.9
kedua orang tua dengan asma 5 (4.9% 5 (5%) 1.0
seluruh saudara dengaan asma 77 (76%) 70 (71%) 0.5
pasien dengan eksim dan pertama kali 19 (19%) 20 (20%) 0.5
serangan asma
Efficacy
• Durasi waktu rata-rata geometrik hingga kesiapan
pulang adalah 18,6 jam (95% CI, 14,9-23,1 jam) untuk
dexamethasone dan untuk placebo 27,1 jam (95% CI,
21,8-33,8 jam) (Tabel 2).
• Kelompok dexamethasone dengan durasi waktu pulang
lebih awal dibandingkan dengan kelompok plasebo
dengan rasio 69% (95% CI, 51% sampai 83%) (p =
0,015).
• Pada hasil sekunder, 19 penerima
dexamethasone dan 31 penerima plasebo
menerima nebulasi epinefrin (P = .03)
Rata-rata waktu geometris utk dipulangkan 18.6 jam (149 – 23.1 jam) 27.1 jam (21.8-33 jam)
Penilaian Khusus
Persentase kesiapan pasien pulang pada masing-masing kelompok pengobatan setelah pendaftaran
Waktu (jam) Dexamethasone % (95% Cl) Plaseb0 % (95% Cl) Pebedaan (95% Cl) P Value
N=100 N=90
12 48.0 (38.5- 57.7) 36.6 (27.4 - 46.7 11.3 (22.6 to 25.3) 0.11
18 54.0 (44.3 to 63.4 36.6 (27.4 to 46.9) 17.3 (3.4 to 31.3) 0.01
24 65.0 (55.2 to 73.7) 50.0 (39.9 to 60.1) 15.0 (1.1 to 28.9) 0.03
36 77.0 (67.8 to 84.2) 57.7 (47.5 to 67.5) 19.2 (6.1 to 32.3) 0.005
48 82.0 (73.2 to 88.4) 68.8 (58.7 to 77.5) 13.1 (0.9 to 25.3) 0.03