Anda di halaman 1dari 14

JOURNAL READING

“ Scoring system to distinguish between rotavirus and non-


otavirus diarrhea in children”

Dokter Pembimbing:
dr. Heka Mayasari, Sp.A
Oleh :
Fina Hidayat
LATAR BELAKANG

Diare akut dengan penyebab rotavirus adalah hal yang paling sering
terjadi di Indonesia. 60% kasus diare akut (rotavirus) menyebabkan
anak anak dirawat di rumah sakit

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa prevalensi diare rotavirus adalah 55%


di rumah sakit Mohammad Hoesein pada tahun 2002
Penelitian lain pada tahun 2006 menunjukan bahwa prevalensi diare rotavirus
adalah 64%.
Sedangkan di RSCM Jakarta prevalensi diare akut rotavirus adalah 67%

Mengelola diare rotavirus dan nonrotavirus adalah hal yang berbeda


sehingga sangat penting membedakan diare rotavirus dan diare
nonrotavirus
Tujuan
• Untuk mengidentifikasi perbedaan diare rotavirus dan
nonrotavirus
• Mengembangkan sistem penilaian untuk membedakan dua
jenis diare (rotavirus dan nonrotavirus) pada anak usia
dibawah 5 tahun
• Diare rotavirus dikonfirmasi dengan pem. Serologis (proses
panjang& mahal)
• Manifestasi klinis merupakan cara yang lebih mudah & praktis
untuk menetukan diare rotavirus
METODOLOGI
PENELITIAN

Desain Penelitian • Studi Cross sectional

• Rumah sakit Dr. Mohammad Hoesin (rawat jalan


Lokasi dan Waktu dan dapartemen darurat), Palembang
• April-Oktober 2015

Populasi dan • Populasi : Pasien dengan diare akut dengan


umur 28 hari - <5 tahun
Sampel • Sample : 184 anak

• Riwayat penyakit : Wawancara keluarga


• Pemeriksaan fisik, karakteristik umum,
Sumber Data manifesasi klinis : dokter yang bertanggung
jawab
Kriteria inklusi : Pasien dengan diare akut dan berusia28 hari & < 5 tahun
Kriteria Ekslusi : Pasien dengan meningitis atau ensefalitis
(Penelitian ini telah disetujui oleh Komie Etik Penelitian Medis, Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya)

Wawancara & pengumpulan data

Perbedaan diare rotavirus dan


Manifestasi klinis
nonrotavirus
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa faktor risiko dari 3 parameter klinis
adalah
1. Jenis kelamin- Laki-laki (OR 2.718; 95% CI 1.373 menjadi 5.382)
2. Batuk (OR 3.500; 95%CI 1.788 menjadi 6.582)
3. Tinja kuning-kehijauan (OR 4.009; 95%CI 2.061 menjadi 7.797)

Berdasarkan dari penelitian yang didapatkan, penulis membentuk 3 skoring sistem


dengan menggunakan manifestasi klinis untuk memprediksi diagnosis diare
rotavirus.
• Versi ke- 1. nilai 1 untuk FR , nilai 0
untuk bukan FR
• Versi ke-2 dengan menggunakan
odd ratio yang disesuaikan dari
analisis multivariat
• dari 3 sistem skoring yang telah
diuji untuk akurasi dengan
menggunakan ROC analisi yang
hasilnya AUC 0.755 pada
multivariat A

Titik potong terbaik (>3) adalah sistem skoring multivariat A


PEMBAHASAN

Jenis Kelamin : Laki-laki

Batuk
Diare Akut -
Rotavirus
Tinja bewarna kuning-kehijauan

Muntah

Soenarto et al menemukan prevalensi diare rotavirus tinggi pada laki-laki (61%)


dibandingkan perempuan (39%)

Tjitrsari et al, melaporkan prevalensi batuk dan flu pada pasien dengan diare akut akibat
rotavirus 51,9% dan 46,0%
PEMBAHASAN

Jenis Kelamin : Laki-laki

Batuk
Diare Akut -
Rotavirus
Tinja bewarna kuning-kehijauan

Muntah

Beberapa studi mengusulkan bahwa infeksi rotavirus mungkin dapat mempengaruhi


traktus sistem respirasi  rotavirus dapat menyebar melawati Airborne droplets.

Tinja kuning-kehijauan lebih sering ditemukan pada pasien dengan diare rotavirus
dibandingkan dengan non-rotavirus (73,9% vs 41,3%)
PEMBAHASAN

Jenis Kelamin : Laki-laki

Batuk
Diare Akut -
Rotavirus
Tinja bewarna kuning-kehijauan

Muntah

Wahyuni et al, multivariat analisis dengan variabel muntah, demam, dehidrasi, lendir
pada tinja memperlihatkan bahwa faktor risiko untuk diare rotavirus  Dehidrasi dan
muntah
KESIMPULAN

Beberapa manifestasi klinis diare


rotavirus dan nonrotavirus berbeda,
diare rotavirus memiliki manifestasi
klinis (laki-laki, batuk, tinja kuning
kehijauan, dan diawali dengan muntah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai