Pembimbing :
dr. Ngatman H, Sp. B
Oleh:
Venia 11-2016-360
Payudara
Identitas utama Payudara bengkak, merah, demam & malaise limfangitis karsinomatosa
Keluarnya cairan dari puting (nipple Riwayat operasi tumor mammae atau tumor ginekologi
dischargeI
Keluhan pasien di organ lain yang berhubungan dengan metastasis perlu ditanyakan seperti batuk,
Eksim, radang, ulserasi puting susu sesak, rasa penuh di ulu hati, nyeri tulang, dan sakit kepala hebat
Benjolan ketiak disertai edema lengan Tanda-tanda umum tentang nafsu makan dan penurunan berat badan juga perlu
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Palpasi
Pemeriksaan KGB
Pemeriksaan Penunjang
Mamografi
Duktografi
Ultrasonografi
• Payudara
• Abdomen
MRI
Imunohistokimia
• Status ER (estrogen receptor), PR (progesterone receptor), C-erbB-2 (HER-2 neu), cathepsin-D, p53 (bergantung situasi), Ki67, dan
Bcl2,
• HER2/neu (HER2) HER2 (+) memiliki gen HER2/neu dieskpresikan berlebihan
• ER (-), PR (-) & HER2/neu (-)/tripel negatif agresif & prognosis buruk
Biopsi
• FNAB, core biopsy, biopsi terbuka, sentinel node biopsy
Epidemiologi
WHO (2012) kanker menempati urutan kedua penyebab kematian terbanyak setelah penyakit
kardiovaskular
Kanker payudara menempati urutan pertama yang paling sering diderita perempuan di dunia
Mendominasi 30% di Indonesia, mengalahkan kanker serviks 24%
Pathological Based Registration di Indonesia, kanker payudara menempati urutan pertama dgn
frekuensi 18,6%
Data Kanker Indonesia (2010) menurut dara histopatologik Badan Registrasi Kanker Perhimpunan
Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI) dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) angka kejadian di
Indonesia 12/100.000 wanita
Data Riskesdas (2007) prevalensi nasional kanker 4,3% per 1000 penduduk dgn populasi 38 juta jiwa
Kanker payudara menyerang usia lebih dari 50 tahun, namun saat ini telah menyerang kelompok usia
lebih muda 35-44 tahun
Di Indonesia lebih dari 80% ditemukan pada stadium lanjut dimana upaya pengobatan sudah sangat
sulit dilakukan
Etiologi
Usia
Gaya hidup
Lingkungan
Hiperplasia duktal
• Proliferasi sel-sel epitel polikloal yg tersebar tidak rata yg pola kromatin & bentuk intinya saling
bertumpang tindih & lumen duktus tidak teratur
• Sitoplasma sedikit ganas
Massa di kuadran lateral atas, soliter, konsistensi keras, batas tidak tegas,
permukaan tidak licin, immobilitas, bertambah besar secara jelas
Retraksi kulit, retraksi papila mammae, peau d’orange, nodul satelit kulit, invasi,
ulserasi, perubahan infalamatorik
Nipple discharge
Pembesaran KGB
Metastasis
Letak Gejala dan tanda utama
Non-invasive Carsinoma
Sel kanker yg telah terbentuk dalam salura n & belum
menyebar tersumbat & membesar seiring bertambah sel
kanker didalamnya
Non-invasive Carsinoma
Bukan kanker tapi kadang
• Lobular carsinoma in siti digolongkan sbg tipe
kanker payudara non-
invasif
Invasive Carsinoma
Karsinoma Medular
• Keganasan payudara berkaitan dgn BRCA-1
(1-9% pada kasus kanker payudara BRCA)
• PF berukuran besar (nekrosis &
perdarahan dalam massa tumor) & terletak
jauh didalam payudara, teraba lunak &
bersifat hemoragik
• 50% tumor karsinoma medular berkaitan dgn
DCIS pada tepi tumornya
• 10% sel karsinoma medular memiliki reseptor
hormon
• Angka harapan hidup 5 tahun lebih baik
dibanding penderita karsinoma duktal invasif
atau karsinoma lobular invasif
Klasifikasi Ca Mammae
Karsinoma Papiler
Karsinoma Tubular
• Ditemukan pada wanita 20% wanita
yg mengalami mamografi skrining
pada periode perimenopause & awal
pascamenopause
• Pada 10% penderita karsinoma
tubular & kribiformis invasif, jenis
kanker payudara yg berkerabat dekat
dgn karsinoma tubular
• Metastasis aksila yg terbatas
dikelenjar limfa paling bawah (level I),
namun adanyametastasis pada level II
dan III tidak memperburuk angka
harapan hidup
• Metastasis jauh jarang terjadi pada
karsinoma tubular & kribiformis
Klasifikasi Ca Mammae
Invasive
Lobular
Carsinoma
Klasifikasi Ca Mamme
Kanker yg jarang
Steinthal III : kanker payudara 2 cm atau lebih dengan anak sebar dikelenjar
ketiak, infra dan supraklavikular, atau infiltrasi ke fasia pektoralis atau ke kulit
atau kanker payudara yang apert (memecah ke kulit)
Catatan: penyakit Paget yang berhubungan dengan tumor diklasifikasikan berdasarkan ukuran tumor.
T1 Diameter terbesar tumor < 2 cm
T1 mic Diameter terbesar mikroinvasif > 0,1 cm
T1a Diameter terbesar tumor > 0,1 tetapi < 0,5 cm
T1b Diameter terbesar tumor > 0,5 tetapi < 1cm
T1c Diameter terbesar tumor > 1 tetapi < 2 cm
T2 Diameter terbesar tumor > 2 - < 5 cm
T3 Diameter terbesar tumor > 5 cm
T4 Tumor dengan ukuran apapun disertai dengan adanya perlekatan (ekstensi) langsung pada dinding thoraks atau kulit
T4a Melekat pada dinding dada, tidak termasuk M. Pectoralis Major
T4b Edema (termasuk peau d’orange) atau ulserasi pada kulit payudara, atau nodul satelit di kulit payudara yang sama
T4c Gabungan antara T4a dan T4b
Staging
Kelenjar Limfe
Regional
Nx KGB regional tidak dapat dinilai(mis: sudah diangkat)
N0 Tidak ada metastasis ke KGB regional
N1 Metastasis pada kelenjar aksila ipsilateral, yang masih dapat digerakkan (mobile)
pN1b : Mikrometastasis ke KGB mamaria interna (berdasarkan sentinel node biopsy, karena tidak terlihat secara klinis)
pN1c : Mikrometastasis ke 1-3 KGB aksila dan KGB mamaria interna (berdasarkan sentinel node biopsy, karena tidak terlihat secara klinis)
N2 Metastasis pada KGB aksila ipsilateral, tidak dapat digerakkan (fixed) atau KGB mamaria interna yang terdeteksi secara klinis dan tidak terdapat
metastasis kGB aksila secara klinis
N2b
N2a : KGB aksila ipsilateral yang terfiksasi satu sama lain atau terfiksasi ke struktur lain
KGB mamaria interna yang hanya terdeteksi secara klinis* dan tidak terdapat metastasis KGB aksila secara klinis
pN2b : KGB mamaria interna yang terdeteksi secara klinis dan tidak terdapat metastasis KGB aksila
Staging
Metastasis (M)
M1 Metastasis
Stadium Ukuran Palpabl lymph Metastasis
node
0 Tis N0 M0
I T1 N0 M0
T1 N1 M0
IIA
T2 N0 M0
T2 N1 M0
IIB
T3 N0 M0
T1,T2 N2 M0
IIIA
T3 N1 M0
IIIB T4 N3 M0
IV T N M1
Grading
Terapi paliatif pada pasien pascamastektomi, penyakit rekuren, & keadaan metastasis tulang &
otak
• Obat-obatan anti-estrogen (ramoksifen, • Adjuvan diberikan pascamastektomi • Anti ekspresi HER2/neu mgg
toremifen) untuk membunuh sel-sel tumor pemberian trastuzumab
• Analog LHRH, inhibitor aromatase walaupun asimptomatik mungkin • Penentuan ekspresi HER2/neu
selektif (anastrazol, letrozol), agen tertinggal atau menyebar secara diperlukan karena menentukan
progestasional (megesterol asetat), mikroskopik prognosis
agen androgen, & ooforektomi • Neoadjuvan diberikan sebelum • Kombinasi trastuzumab dgn kemoterapi
• Standar adjuvan tamoksifen selama pembedahan untuk memperkecil besar dapat menurunkan risiko relatif
5 tahun untuk pasien pramenopause & tumor sehingga dapat diangkat dengan mortalitas 20%, jika dikombinasikan dgn
penghambat aromatase untuk pasien lumpektomi atau mastektomi simple adriamisin kardiotoksik
pascamenopause, berguna untuk • Regimen kemoterapi paliatif dapat • 2 minggu selama 1 tahun pada pasien
reseptor ER & PR tumor (+) diberikan antara lain CMF, FAC (5- dg reseptor HER2/neu yg positi 3
• Paling baik dimulai 4 minggu fluorourasil, adriamisin, siklosfosfmid), bersamaan dgn kemoterapi adjuvan
pascabedah FEC (5-fluorourasil, epirubisin,
siklosfosfamid) sebaiknya dilakukan jika
ER/PR tumor (-) tu perempuan
pramenopause, interval bebas penyakit
yg pendek tu perempuan
pramenopause, pertumbuhan tumor
cepat & progresif, metastasis
hati/limfangitis karsinoma paru,
kegagalan terapi hormonal sebelumnya
Prognosis
Pasien dgn riwayat familial & genetik serta mutasi gen supresor tumor
(BRCA1, BRCA2, atau CHEK) untuk menjalani mastektomi bilateral &
salfingo-ooforektomi bilateral preventif
SADARI
Berdiri di depan
kaca dengan
bertolak pinggang
dan amati payudara
dari bentuk, ukuran,
warna
SADARI
Angkat kedua
tangan apakah
ada kelainan
pada kedua
payudara
SADARI
Kanker payudara atau carsinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ganas ini berasal dari kelenjar, saluran kelenjar, jaringan lemak maupun jaringan
ikat payudara. Kanker ini bersifat infiltratif, destruktif, dan dapat bermetastase
Gejala kanker payudara sangat dipengaruhi oleh lokasi tumor dan ciri pertumbuhannya. Berbagai gejala yang biasanya mendorong pasien untuk datang ke dokter antara lain adanya benjolan di
payudara yang tidak nyeri, nyeri usik pada payudara unilateral maupun bilateral; nyeri lokal disalah satu payudara, retraksi kulit atau puting; keluarnya cairan dari puting; eksim, radang, atau ulserasi
puting susu; benjolan ketiak serta edema lengan
Untuk mendukung pemeriksaan klinis, mamografi dan ultrasonografi dapat membantu deteksi kanker payudara. Pemeriksaan radiodiagnostik untuk staging yaitu dengan rontgen thoraks, USG abdomen
(hepar), dan bone scanning. Sedangkan pemeriksaan radiodiagnostik yang bersifat opsional (atas indikasi) yaitu magnetic resonance imaging (MRI), CT scan, PET scan, dan bone survey dan biopsi
Etiologi pasti dari kanker payudara masih belum jelas. Terdapat beberapa faktor yang diperkirakan meningkatkan risiko kanker payudara, antara lain faktor usia, genetik dan familial, hormonal, gaya
hidup, lingkungan dan adanya riwayat tumor jinak. Separuh dari orang yang memiliki berbagai faktor-faktor diatas akan menderita kanker payudara
Tumorigenesis kanker payudara merupakan proses multitahap, tiap tahapnya berkaitan dengan satu mutasi tertentu atau lebih di gen regulator minor dan mayor. Terdapat dua jenis sel utama pada
payudara orang dewasa; sel mioepitel dan sel sekretorik lumen
Karsinoma dibagi menjadi menjadi karsinoma in situ dan karsinoma invasif. Karsinoma in situ adalah populasi neoplastik sel di duktus dan lobulus yang di batasi oleh membran basal. Pada sebagian
kasus, sel dapat meluas ke kulit di atasnya tanpa menembus membran basal dan muncul secara klinis sebagai Paget disease. Namun, karsinoma in situ tidak menginvasi pembuluh limfe dan pembuluh
darah dan tidak bermetastasis. Karsinoma invasif (sinonim dengan karsinoma ‘’ infiltratif’’) dapat menembus membran basal untuk masuk ke stroma. Di sini, sel mungkin juga menginvasi pembuluh
darah sehingga mencapai kelenjar limfe regional dan tempat-tempat yang jauh. Bahkan karsinoma payudara invasif yang paling kecil sekalipun dapat bermetastasis
Tatalaksana kanker payudara meliputi tindakan operasi, kemoterapi, radioterapi, terapi hormon, targetting therapy, terapi rehabilitasi medik, serta terapi paliatif