Anda di halaman 1dari 19

EXTENDED SPECTRUM

BETA-LACTAMASES
Ganang Wirabhumi Nandiwardhana
030.12.114
Pembimbing :
dr Harancang Pandih Kahayana Sp. A

Stase Ilmu Penyakit Anak


Rumah Sakit Umum Daerah
K.R.M.T Wongsonegoro
DEFINISI
Extended spectrum beta-lactamases (ESBL)
dapat diartikan sebagai tipe enzim yang diproduksi oleh bakteri
tertentu yang dapat menghidrolisis antibiotik beta-lactamase.

enzim yang di produksi efektif melawan antibitoik beta-lactam


seperti penicillin, cephalosporin generasi I, II, III dan monobactam
khususnya aztreonam (kecuali cephamycin dan carbapenam)

Issues Mol. Biol. 2015. 17:11-22


Mikrobiologi FK UNDIP. 2010. .
EPIDEMIOLOGI
1. KOMPLEKS/RUMIT
2. bakteri penghasil ESBL meningkat secara global
3. Di Asia penelitian selama sepuluh tahun terakhir menggambarkan
bahwa terjadi peningatakan yang sangat pesat dari resistensi
antibiotik dan juga prevalensi bentuk kuman/tipe enzim ESBL
4. Di Indonesia sendiri, RSUP Dr. Kariadi semarang, selama kurun
waktu 2004-2005 didapatkan proporsi bakteri pengasil ESBL sebesar
50,6% berdasarkan tes skrining awal
5. Penyebaran bakteri penghasil ESBL lebih tinggi pada Negara
berkembang dan Negara yang memiliki penghasilan rendah dalam
segi ekonomi.
Issues Mol. Biol. 2015. 17:11-22
Mikrobiologi FK UNDIP. 2010
Lund University. 2012
PATOFISIOLOGI
• Secara garis besar resistensi bakteri
terhadap antibiotik : intristik dan innate
• Mutasi spontan
• Hypermutator
• Mutagenesis adaptif
• Transfer gen horizontal
• Transformasi, konjugasi, transduksi dan
campuran dari ketiga proses tsb.
• Inaktivasi antibiotik dengan enzim beta-
lactamase, Modifikasi target, Perubahan
struktur proteoglikan, Pompa efluks

Int J pure App Biosci. 20014;2 (3) 5


Science, 324: 1034-7(2009) 6
Microbiol., 10: 428-35 (2007) 7
Genet Mol Res., 2(1): 48-62(2003)
TRANSFORMASI
KONJUGASI
Perubahan struktur proteoglikan
Inaktivasi antibiotik dengan enzim beta-
lactamase
Pompa efluks
KLASIFIKASI ESBL
• The Ambler
• Homologi protein ( Betalactamase
kelas A,C dan D adalah serine beta-
lactamase dan kelas B adalah
metallo-beta-lactamase)

• Bush-Jacoby-Medeiros
• berdasarkan substrat dan profil
inhibitor

http://www.lahey.org/Studies/ (accessed 25.12.2017)

Philos. Trans. R. Soc. Lond. B. Biol. Sci. 289, 321–331


(10) .
Faktor risiko
• riwayat penggunaan • ISK :
antibiotic • inkontinensia
• riwayat perawatan di • gangguan neurologis
rumah sakit • gangguan kognitif
• nutrisi yang kurang
• perawatan di ICU
• individu dengan imunosupresi.
• penyakit kronik
• nasogastric tubes
• operasi abdomen
• kateterisasi urin dan usia. The Warren Alpert Medical School of Brown
University. 2010; 93(5)
Penegakan Diagnosis Adis International Limited. 2003; 63 (4)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM BERDASARKAN NATIONAL COMITTE FOR CLINICAL LABORATORY STANDARD

• Tes Fenotipik • Perbandingan antara peningkatan zona anti mikroba dengan


kombinasi asam klavulanat dan tidak, jika didapatkan diameter
≥5 mm maka hasil ; positif (+)

• Didapatkan konsentrasi pertumbuhan bakteri 1 mikrogram/ml


• Konsentrasi pertumbuhan bakteri ESBL
pada antibiotic sefalosporin generasi III ( Ceftazidime,ceftriaxone
dan cefotaxime) atau aztreonam
• Didapatkan konsentrasi pertumbuhan bakteri 4 mikrogram/ml
pada antibiotika cefpodoxime.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM LAIN

• Doube disk Approximation test • Hasil tes positif jika dalam 24 jam inkubasi zona inhibisi pada kedua
disk bertambah

• Tes tiga dimensi • Zona distorsi pada daerah dekat goresan menandakan tes yang
positif

• terdapat reduksi sebanyak >8 kali lipat pada perbandingan MIC


• E test
cefotaxime/ceftazidime dengan kombinasi asam klavulanat maka
hasilnya positif.
Adis International Limited. 2003; 63 (4)
PENATALAKASANAAN The Indonesian Journal of Internal Medicine. 2016:
48(2)

Carbapenem : meropenem, 500 mg intravena 3 kali dalam sehari


* Sering dugunakan sehingga
Resistensi mulai meningkat

Kombinasi : amoxicillin-clavulanate (AMC) / piperacilin-tazobactam (PTZ)

Fosfomisin, dosis 2-4 g tiap 6 jam digunakan untuk terapi infeksi K. Penumonia carbapenemase.

Nitrofurantoin pilihan terapi ISK ec ESBL *studi belum cukup

Tigesiklin kombinasi dengan colistine *tidak disarankan sebagai first line therapy
Daftar antibiotik yang memiliki sensitivitas
tinggi dalam terapi ESBL di Indonesia

Metopenem : 100%

Fosfomycin : 97,7%

Cefoperazone-sulbactam : 95%

Amikacin : 90.6%

Adis International Limited. 2003; 63 (4)


The Indonesian Journal of Internal Medicine. 2016: 48(2)
The Management of Extended Spectrum Beta Lactamase-
Producing Organisms Policy. 2011
STRATEGI MENGKONTROL DAN MENEGAH
INFEKSI BAKTERI ESBL
1. Mencuci tangan secara efektif sebelum dan sesudah kontak dengan
satu pasien, hal ini diangkap dapat mengurangi penularan
2. Pemberian antibiotik sesuai indikasi
3. Penggunaan alat pelindung diri (APD) pada petugas kesehatan yang
berisiko terkena darah atau cairan tubuh
4. Membersihkan dan dekontaminasi peralatan yang telah digunakan

The Management of Extended Spectrum Beta


Lactamase-Producing Organisms Policy. 2011
Faktor resiko (-) Rawat gabung

Faktor Risiko
• kateterisasi urin
• inkontinensia urin
Pasien ESBL (+) • inkontinensia fecal
• luka terbuka yang
mengandung eksudat
• batuk yang produktif
• penggunaan iv line

Pasien Faktor resiko (+) ISOLASI


PROGNOSIS
• Angka mortalitas sebesar 38% pada pasien dengan kegagalan pemberian
antimikroba yang adekuat dalam 72 jam pertama munculnya infeksi
• tidak adekuat dan terlambatnya pemberian antibiotika > 72 jam akan
menimbulkan resistensi dan kematian
• Kegagalan terapi yang berujung kepada kematian sebesar 18,5% walaupun
menggunakan antibiotik sensitive pada pasien dengan infeksi berat

Kegagalan dalam mencari fokus infeksi

Antimicrob Agents Chemother. 2007; 51(6)


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai