Pertemuan 9 BPHTB
Pertemuan 9 BPHTB
DAN BANGUNAN
(BPHTB)
DASAR HUKUM PENGALIHAN
WEWENANG PEMUNGUTAN BPHTB
KE PEMERINTAH DAERAH
Pasal 180
Menyatakan bahwa UU No. 21 Tahun 1997
tentang BPHTB stdd UU No. 20 Tahun 2000 tetap
berlaku paling lama 1(satu) tahun sejak
diberlakukannya UU PDRD
Dasar Hukum Pengalihan PBB P2 &
BPHTB
Tentang Pajak
Daerah dan
Retribusi
Daerah (PDRD)
UU NO. 28
TAHUN
2009
PENGGANTI Disahkan pada
UU NO. 18 tanggal 15
TAHUN 1997 JO. September 2009,
UU NO. 34
TAHUN 2000 TTG Berlaku mulai 1
PDRD Januari 2010
Tujuan Dan Waktu Pengalihan PBB P2
& BPHTB
Paling banyak Rp60 Juta untuk Selain Paling rendah Rp60 Juta untuk Selain
Waris dan Hibah Wasiat Waris dan Hibah Wasiat
Pasal 7 UU BPHTB Pasal 87 ayat (4) dan ayat (5) UU
PDRD
Matrik Perbandingan BPHTB (2)
URAIAN PAJAK PUSAT PAJAK DAERAH
BPHTB terutang 5% x (NPOP – NPOPTKP) 5% (Max) x (NPOP-NPOPTKP)
Pasal 8 ayat (2) UU BPHTB Pasal 89 ayat (1) UU PDRD
Berdasarkan Undang-undang
No:28 Tahun 2009
(Bab I Ketentuan Umum, Ps.1):
BPHTB adalah Pajak yang di
kenakan atas Perolehan Hak
atas Tanah dan/atau Bangunan
DASAR PEMUNGUTAN BPHTB
Memenuhi kebutuhan
Komuditas strategis Alat investasi yang
dasar untuk papan
menguntungkan
HAK PENGELOLAAN
DIATUR DALAM PP
No. 8 TAHUN 1953
Hak Atas Tanah (1)
Hak Milik : Hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang
dapat dipunyai orang pribadi atau badan-badan
hukum tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun : milik atas satuan yang
bersifat perseorangan dan terpisah. Hak milik atas satuan
rumah susun meliputi pula hak atas bagian bersama,
benda bersama, dan tanah bersama yang semuanya
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
satuan yang bersangkutan.
Hak Atas Tanah (3)
Hak Pengelolaan : hak menguasai dari negara yang
kewenangan pelaksanaannya sebagian
dilimpahkan kepada pemegang haknya, antara
lain, berupa perencanaan peruntukan dan
panggunaan tanah, penggunaan tanah untuk
keperluan pelaksanaan tugasnya, penyerahan
bagian-bagian dari tanah tersebut kepada pihak
ketiga dan atau bekerja sama dengan pihak
ketiga.
OP YANG TIDAK DIKENAKAN BPHTB
PASAL 3 AYAT (1)
OBJEK PAJAK YANG DIPEROLEH :
Perwakilan diplomatik (asas timbal balik)
Konversi hak adalah perubahan hak dari hak lama mejadi hak baru
menurut UUPA, termasuk pengakuan hak oleh pemerintah.
Konversi hak ini pada dasarnya tidak merupakan peralihan hak atas
tanah, karena subyek hukum yang memiliki hak tersebut sebelum
dilakukan konversi adalah sama dengan setelah dilakukannya
konversi hak.
Yang berubah adalah jenis hak atas tanah yang dimiliki oleh subyek
hukum tersebut sebagai akibat dari dilakukannya konversi hak.
Karena tidak ada peralihan hak maka tidak ada perolehan hak baru
akibat konversi hak, sehingga bukan merupakan obyek BPHTB.
Sebagai contoh adalah peningkatan hak dari Hak Guna Bangunan
(HGB) menjadi Hak Milik, sepanjang pemilik hak atas tanah tersebut
masih tetap sama.
Objek pajak yang diperoleh orang pribadi/badan
karena perbuatan hukum lain tanpa perubahan nama
WAJIB PAJAK
Subjek Pajak
No. Jenis Perolehan Hak Subjek Pajak
1 Jual Beli Pembeli
2 Tukar menukar Pihak yang menerima tanah/bangunan yg ditukar
3 Hibah Penerima Hibah
4 Hibah Wasiat Penerima Hibah Wasiat
5 Waris Ahli Waris (Penerima Waris)
6 pemasukan dalam perseroan perseroan/badan hukum lain yang memperoleh hak atas
atau badan hukum tanah dan bangunan.
7 pemisahan hak yang orang atau badan yang ditetapkan sebagai
mengakibatkan peralihan hak penerima hak atas tanah dan bangunan
8 penunjukan pembeli dalam lelang orang/badan yang ditetapkan sebagai pemenang lelang
9 pelaksanaan dari putusan hakim pihak yang memperoleh hak atas tanah dan bangunan
yg mempunyai kekuatan hukum tetap dlm putusan hakim yg telah memiliki kekuatan hukum tetap.
10 penggabungan usaha badan usaha yang menjadi tempat bergabung satu atau
lebih badan usaha lain
11 peleburan usaha badan usaha yang didirikan sebagai hasil peleburan usaha
12 pemekaran usaha badan usaha yg baru didirikan sbg hasil pemekaran usaha
13 hadiah orang atau badan memperoleh hadiah
14 perolehan hak baru sebagai orang atau suatu badan yang memperoleh hak atas
kelanjutan pelepasan hak tanah negara yang berasal dari pelepasan hak.
15 perolehan hak baru di luar orang atau suatu badan yang memperoleh hak atas
pelepasan hak tanah negara yang tidak dibebani dengan hak apa pun.
DASAR PENGENAAN
Pasal 87 UU PDRD butir 2 & 3
- JUAL BELI
- TUKAR MENUKAR
- PENUNJUKAN PEMBELI
DLM LELANG
- HIBAH - WARIS NJOP PBB
- PEMBERIAN HAK BARU
- dsb-nya
Contoh 1
• Wajib Pajak Hakim membeli tanah dan
bangunan dengan harga transaksi sebesar
Rp. 90.000.000,- NJOP tanah dan
bangunan yang digunakan sebagai dasar
pengenaan PBB sebesar Rp 75.000.000,-.
Sehingga yang dipakai sebagai dasar
pengenaan BPHTB atau NPOP adalah Rp.
90.000.000,-
Contoh 2
• Wajib Pajak Ananda membeli tanah dan bangunan
dengan harga transaksi sebesar Rp. 90.000.000,-.
NJOP tanah dan bangunan yang digunakan sebagai
dasar pengenaan PBB sebesar Rp 105.000.000,-.
Sehingga yang dipakai sebagai dasar pengenaan
BPHTB atau NPOP adalah Rp. 105.000.000
dan bukan Rp 90.000.000.
• Apabila NJOP Bumi dan Bangunan belum
ditetapkan, besarnya Nilai Jual Objek Pajak Bumi
dan Bangunan ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak
(NPOPTKP)
Pasal 87 UU PDRD butir 4
NPOPTKP
NO KOTA/KAB
WARIS & HIBAH
LAINNYA
WASIAT
Tarif Ditetapkan
dengan Perda
ATAU
Bila NJOP digunakan sebagai dasar pengenaan :
+ bunga 2%/bln
Maks 24 bulan
sejak saat
terhutang s/d
Pajak diterbitkan
Kurang SKPDKB
dibayar
Surat Ketetapan Pajak Daerah
Kurang Bayar Tambahan
(SKPDKBT)
Pasal 97 ayat 3,4
Dalam jk. Waktu 5 thn
Berdasarkan hasil Dasar
pemeriksaan Penagihan
(pasal 100)
SKPDKBT
SKPDKB Fiskus Wajib Pajak
+ kenaikan 100%,
kecuali WP
melapor sebelum
pemeriksaan
Novum
Menagih pajak yang tidak/
kurang dibayar
+ bunga 2%/
Bulan, maks
15 bln sejak
Saat terhu-
Menagih pajak yang kurang
tang pajak
STPD
dibayar karena salah tulis/
Hitung pada SPTPD
BERDASARKAN
SKPDLB
KEPUTUSAN:
Ditolak
Diterima
Maks 3 Menambah
Maks. (Pasal 104)
bln sejak KEPALA 12 bln
diterima DAERAH
SKP
SK
KEBERATAN
PASAL 103
Maks. 3 bln sejak SK
Keberatan diterima
BANDING
Wajib Pajak
(Menerima) PEMBAYARAN
Kondisi tertentu WP
yang ada hubungannya
DIBERIKAN KARENA dengan Objek Pajak
Karena keberatan/
Banding yang dikabul
Kan sebagian atau
seluruhnya
SKPDLB + bunga
2%/bln,
Maks 24 bulan
(dihitung sejak bulan
pelunasan s.d
diterbitkan SKPDLB)
KETENTUAN BAGI PEJABAT PS. 91
WP SERAHKAN BPHTB
(1) PPAT PENANDA TGN AKTE