1. Nyeri akut/kronis berhubungkan dengan : agen pencedera; distensi jaringan oleh akumulasi cairan/
proses inflamasi, destruksi sendi.
2. Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan: Deformitas skeletal
Nyeri, ketidaknyamanan, Intoleransi aktivitas, penurunan kekuatan otot.
3. Gangguan citra tubuh./perubahan penampilan peran berhubungan dengan perubahan kemampuan
untuk melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan
mobilitas
4. Kurang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal; penurunan kekuatan, daya
tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.
5. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan kurangnya pemahaman/ mengingat,kesalahan interpretasi informasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri akut/kronis berhubungkan dengan : agen pencedera; distensi jaringan oleh akumulasi cairan/ proses inflamasi, destruksi
sendi.
Kriteria Hasil:
- Menunjukkan nyeri hilang/ terkontrol,
- Terlihat rileks, dapat tidur/beristirahat dan berpartisipasi dalam aktivitas sesuai kemampuan.
- Mengikuti program farmakologis yang diresepkan,
- Menggabungkan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke dalam program kontrol nyeri.
Intervensi
a. Kaji nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non
verbal
b. Berikan matras/ kasur keras, bantal kecil,. Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan
c. Tempatkan/ pantau penggunaan bantl, karung pasir, gulungan trokhanter, bebat, brace.
d. Dorong untuk sering mengubah posisi,. Bantu untuk bergerak di tempat tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan bawah,
hindari gerakan yang menyentak.
e. Anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada waktu bangun dan/atau pada waktu tidur. Sediakan
waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakit beberapa kali sehari. Pantau suhu air kompres, air mandi, dan
sebagainya.
f. Berikan masase yang lembut
g. Dorong penggunaan teknik manajemen stres, misalnya relaksasi progresif,sentuhan terapeutik, biofeed back, visualisasi,
pedoman imajinasi, hypnosis diri, dan pengendalian napas.
h. Libatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi individu.
i. Beri obat sebelum aktivitas/ latihan yang direncanakan sesuai petunjuk.
j. Kolaborasi: Berikan obat-obatan sesuai petunjuk (mis:asetil salisilat)
k. Berikan es kompres dingin jika dibutuhkan
kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan: Deformitas skeletal
Nyeri, ketidaknyamanan, Intoleransi aktivitas, penurunan kekuatan otot.
Kriteria Hasil :
- Mempertahankan fungsi posisi dengan tidak hadirnya/ pembatasan kontraktur.
- Mempertahankan ataupun meningkatkan kekuatan dan fungsi dari dan/ atau konpensasi bagian tubuh.
- Mendemonstrasikan tehnik/ perilaku yang memungkinkan melakukan aktivitas
Kriteria Hasil :
- Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam kemampuan untuk menghadapi penyakit,
perubahan pada gaya hidup, dan kemungkinan keterbatasan.
- Menyusun rencana realistis untuk masa depan.
Intervensi :
a. Dorong pengungkapan mengenai masalah tentang proses penyakit, harapan masa depan.
b. Diskeusikan arti dari kehilangan/ perubahan pada pasien/orang terdekat. Memastikan bagaimana
pandangaqn pribadi pasien dalam memfungsikan gaya hidup sehari-hari, termasuk aspek-aspek seksual.
c. Diskusikan persepsi pasienmengenai bagaimana orang terdekat menerima keterbatasan.
d. Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, ketergantungan.
e. Perhatikan perilaku menarik diri, penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan perubahan.
f. Susun batasan pada perilaku mal adaptif. Bantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang
dapat membantu koping.
g. Ikut sertakan pasien dalam merencanakan perawatan dan membuat jadwal aktivitas.
h. Bantu dalam kebutuhan perawatan yang diperlukan.
i. Berikan bantuan positif bila perlu.
j. Kolaborasi: Rujuk pada konseling psikiatri, mis: perawat spesialis psikiatri, psikolog.
k. Kolaborasi: Berikan obat-obatan sesuai petunjuk, mis; anti ansietas dan obat-obatan peningkat alam
perasaan. (
Kurang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal; penurunan
kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.
Kriteria Hasil :
- Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang konsisten dengan
kemampuan individual.
- Mendemonstrasikan perubahan teknik/ gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan
perawatan diri.
- Mengidentifikasi sumber-sumber pribadi/ komunitas yang dapat memenuhi
kebutuhan perawatan diri.
Intervensi :
a. Diskusikan tingkat fungsi umum (0-4) sebelum timbul awitan/ eksaserbasi penyakit
dan potensial perubahan yang sekarang diantisipasi.
b.Pertahankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan program latihan.
c. Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri. Identifikasi /rencana
untuk modifikasi lingkungan.
d.Kolaborasi: Konsul dengan ahli terapi okupasi.
e. Kolaborasi: Atur evaluasi kesehatan di rumah sebelum pemulangan dengan
evaluasi setelahnya.
f. Kolaborasi : atur konsul dengan lembaga lainnya, mis: pelayanan perawatan
rumah, ahli nutrisi.
Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis dan
kebutuhan pengobatan berhubungan kurangnya pemahaman/ mengingat,kesalahan
interpretasi informasi.
Kriteria Hasil :