Anda di halaman 1dari 34

Case

JUDUL

Oleh Pembimbing
Felicia Linardi, S.Ked drg. Billy Sujatmiko, Sp.KG
Dyah Rahayu Utami, S.Ked

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT

RSUP DR MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA


PENDAHULU
AN

STATUS
PASIEN

OUTLINE
TINJAUAN
PUSTAKA

ANALISIS
KASUS
PENDAHULUAN
• Penyakit gigi dan mulut sering terjadi di masyarakat luas
• Infeksi pada gigi dan jaringan pendukungnya
• Infeksi pada mulut
STATUS PASIEN
Nama :

Jenis kelamin :

Umur :

Status perkawinan :

Agama : IDENTIFIKASI
Tingkat pendidikan : PASIEN
Warga negara :

Alamat :

Pekerjaan :
Keluhan utama :

ANAMNESIS

Keluhan tambahan:
Riwayat perjalanan penyakit
Riwayat
penyakit
sistemik
Riwayat
penyakit gigi
dan mulut
Riwayat
kebiasaan
buruk
STATUS
INTERNUS Keadaan Umum
Sensorium :
Frekuensi nadi : x/menit

PEMERIKSAAN Suhu : 0C
FISIK Frekuensi napas: x/menit
Berat badan :
Tinggi badan:
Wajah

PEMERIKSAAN
Bibir
EKSTRA ORAL
KGB
TMJ
Debris
Plak
Kalkulus
Perdarahan papilla interdental
Gingiva
PEMERIKSAAN Mukosa
INTRA ORAL Palatum
Lidah
Dasar mulut
Hubungan antar rahang
Kelainan gigi geligi
STATUS
LOKALIS
ODONTOGRAM
TEMUAN MASALAH
TERAPI
TINJAUAN PUSTAKA
Periodontitis
• Periodontitis adalah peradangan atau infeksi pada jaringan
penyangga gigi (jaringan periodontium)  gingiva, cementum,
ligamen periodontal, tulang alveolar
Gejala
• Gusi berdarah saat menyikat gigi.
• Gusi berwarna merah, bengkak, dan lunak.
• Terlihat adanya bagian gusi yang turun dan menjauhi gigi.
• Terdapat nanah di antara gigi dan gusi.
• Gigi goyang
Diagnosis
• Pemeriksaan klinis
• Radiografik
Terapi
• Fase 1 : inisial (menghilangkan etiologi)
• Fase 2 : korektif
• Fase 3 : pemeliharaan
Pulpitis reversible
• Suatu kondisi inflamasi pulpa ringan-sampai-sedang yang
disebabkan oleh stimuli noksius, tetapi pulpa mampu
kembali pada keadaan tidak terinflamasi setelah stimuli
ditiadakan
Penyebab
• trauma
• syok termal
• dehidrasi kavitas dengan alkohol atau kloroform yang berlebihan,
atau rangsangan pada leher gigi yang dentinnya terbuka
• penempatan tumpatan amalgam yang baru berkontak, atau
beroklusi dengan suatu restorasi emas
• stimulus kimiawi
• bakteri dari karies  setelah insersi suatu restorasi, pasien sering
mengeluh tentang sensitivita sringan terhadap perubahan
temperatur, terutama dingin.
Diagnosis
Anamnesa :
• Biasanya nyeri bila minum panas, dingin, asam dan asin
• Nyeri tajam singkat tidak spontan, tidak terus menerus
• Rasa nyeri lama hilangnya setelah rangsangan dihilangkan
Pemeriksaan Objektif :
• Ekstra oral : Tidak ada pembengkakan
• Intra oral :
o Perkusi (-)
o Karies mengenai dentin/karies profunda
o Pulpa belum terbuka
o Sondase (+)
o Chlor etil (+)
Stomatitis
• Radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak
putih kekuningan
• Disebabkan berbagai faktor intraoral maupun sistemik
Diagnosis
• Lesi bersifat ulcerasi
• Bentuk oval / bulat
• Sifat tersebar
• Batasnya jelas
• Biasa singulas (sendiri-sendiri) dan multiple (kelompok)
• Tepi merah
• Lesi dangkal
• Lesi sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut
Terapi
• Hindari makanan yang semakin memperburuk kondisi seperti
cabai.
• Sembuhkan penyakit atau keadaan yang mendasarinya.
• Pelihara kebersihan mulut dan gigi serta mengkonsumsi nutrisi
yang cukup, terutama makanan yang mengandung vitamin 12 dan
zat besi.
• Hindari stress
• Pemberian Atibiotik
Cheilitis
• Peradangan pada bibir
• Klasifikasi berdasarkan etiologi :
1. Exfoliative cheilitis
2. Contact cheilitis
3. Contact cheilitis
4. Glandularis cheilitis
5. Granuloma cheilitis
ANALISIS KASUS
Analisis Kasus
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai