Spi
Spi
Kesadaran pengendalian
Kesadaran pengendalian dapat tercermin dari reaksi yang ditunjukan oleh
manajemen dari berbagai jenjang organisasi atas kelemahan pengendalian yang
ditunjuk oleh akuntan intern atau akuntan publik
Secara garis besar, pendekatan untuk merancang pengendalian intern akuntansi
adalah bertitik tolak dari tujuan sistem : menjaga kekayaan perusahaan dan
mengecek ketelitian dan keandalan informasi akuntansi.
Organisasi
• Dalam manual system, pengendalian dilaksanakan dengan memisahkan
fungsi-fungsi pokok : operasi, penyimpanan, dan akuntasi.
• Dalam sistem komputer, program komputer dapat dirancang untuk membuat
keputusan kapan persediaan harus dipesan, dan sekaligus menerbitkan surat
order pembelian yang dapat dikirim ke pemasok tertentu.
Pengendalian terhadap Sistem dan
Program
Pengendalian umum yang bersangkutan
dengan fungsi pengembangan sistem dan program
meliputi :
a. Prosedur penelaahan dan pengesahan sistem
baru.
b. Prosedur pengujian program
c. Prosedur pengubahan program
d. Dukumentasi
Pengendalian terhadap Fasilitas Pengolahan Data
Pengendalian terhadap operasi komputer meliputi :
a. Akses terhadap ruang komputer hanya terbatas bagi karyawan tertentu saja.
b. Pengendalian terhadap penggunaan arsip yang disimpan dalam perpustakaan.
c. Pembuatan instruksi yang jelas mengenai pengubahan data dari dokumen
sumber ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh komputer.
d. Prosedur dalam penyimpanan arsip di perpustakaan.
e. Penjagaan keamanan fisik terhadap arsip dan komputer
f. Pembuatan prosedur rekonstruksi catatan.
g. Prosedur pembuatan arsip cadangan (backup).
Pengendalian Aplikasi (Application Control)
a. Menjamin bahwa semua transaksi yang telah diotorisasi telah diproses sekali saja
secara lengkap.
b. Menjamin bahwa data transaksi lengkap dan teliti.
c. Menjamin bahwa pengolahan data transaksi benar dan sesuai dengan keadaan.
d. Menjamin bahwa hasi pengolahan data dimanfaatkan untuk tujuan yang telah
ditetapkan.
e. Menjamin bahwa aplikasi dapat terus menerus berfungsi.
Pengendalian aplikasi dapat dibagi menjadi (1) pemgendalian preventif dan (2)
pengendalian detektif atau pengendalian yang bersifat korektif.
Pengendalian Preventif
Pengendalian preventif meliputi unsur-unsur berikut ini :
Otorisasi data sumber
Konversi data
Penyiapan data sumber
Turnaround documents
Formulir bernomor urut tercetak
Validasi masukan
Pemuthakiran arsip dengan komputer
Pengendalian terhadap pengolahan data
Pengendalian Detektif
Pengendalian detektif tidak akan mencegah terjadinya masalah, namun akan
memberi petunjuk dimana letak terjadinya masalah. Contoh pengendalian detektif
adalah data transmission, control register, control total, dokumentasi dan testing,
penggunaan label dan output check.