KLEPTOMANIA
Oleh:
Pembimbing :
Dr. Rina Amtarina Sp. KJ
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PEKANBARU
PERIODE 18 DESEMBER 2017– 20 JANUARI 2017
PENDAHULUAN
Kleptomania mungkin masih terdengar asing di kalangan
masyarakat awam, sehingga tindakan berlebihan banyak dilakukan
untuk menghakimi masyarakat yang terkena penyakit ini.
Kleptomania merupakan gangguan kebiasaan dan
impuls yang tidak terkendalikan (impulse control disorder).
Kleptomania diartikan sebagai bentuk gangguan impuls
yang tidak dapat dikendalikan oleh individu untuk memiliki barang-
barang yang dilihatnya dengan cara mencuri. Gangguan ini
dilakukan secara berulang (kompulsi) dengan berbagai alasan
yang tidak rasional untuk memiliki benda-benda tersebut.
Tujuan penulisan
1. Memahami tentang kleptomania
2. Meningkatakan kemampuan penulisan ilmiah di bidang
kedokteran khususnya di Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa.
3. Memenuhi salah satu syarat ujian Kepaniteraan Klinik Senior
di Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran
Universitas Riau Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru.
Metode penulisan
Penulisan referat ini menggunakan metode tinjauan
pustaka yang megacu pada beberapa literatur.
TINJAUAN PUSTAKA
Defenisi
Kleptomania pertama kali dijelaskan pada tahun 1816
oleh Andre Matthey seorang psikiater dari Swiss, pada
saat itu disebut dengan “klopemanie” yang yang
dijelaskan sebagai suatu tindakan mencuri kompulsif
barang tidak berharga dan tidak dibutuhkan
Dalam kamus “ The Advanced Learner s’ of Current
English“, kata kleptomania diberi batasan sebagai
kecenderungan yang tidak bisa ditahan untuk mencuri,
bukan disebabkan karena kemiskinan tetapi karena
kelemahan jiwa
EPIDEMIOLOGI
• Kleptomania lebih banyak ditemukan pada perempuan
dibandingkan laki-laki dengan rasio laki-laki :
perempuan adalah 1:3
• Prevalensi kleptomania diperkirakan sekitar 0,6 persen,
dimana 3,8-24 persen ditangkap karena mencuri di
toko
• Sebuah studi terkini pada pada pasien dewasa yang
dirawat di rumah sakit dengan gangguan jiwa multipel
ditemukan bahwa 7,8% terdapat gejala konsisten
dengan diagnosis kleptomania, dan 9,3% mempunyai
diagnosis kleptomania seumur hidup
ETIOLOGI