Anda di halaman 1dari 35

UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Ny.

H
DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PASIEN ISPA
dengan TONSILOFARINGITIS AKUT dan RIWAYAT
HIPERTENSI

Disusun oleh :

Muhamad Wijanarko
H2A012034
TAHAP I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

 Nama kepala keluarga :


Tn. T (62 tahun)

 Alamat : Jl. Kumudasmoro


Selatan Rt. 7 / Rw. 5,
Kelurahan Gisikdrono,
Kota Semarang

 Bentuk keluarga : Extended


Family
TAHAP II. STATUS PASIEN

IDENTITAS PENDERITA
 Nama : Ny. H
 Umur : 59 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Pendidikan : SMEA
 Agama : Islam
 Alamat : Jl. Kumudasmoro Selatan Rt. 7 / Rw. 5, Kelurahan
Gisikdrono, Kota Semarang
 Suku : Jawa
 Tanggal periksa : Senin, 11 Juli 2016
ANAMNESIS

 Keluhan Utama :
Batuk-batuk.

 Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke klinik karena batuk-batuk sejak 1 hari yang lalu. Batuk dirasakan
terus menerus dengan intensitas yang berat (ngekel), batuk terasa ada dahak tetapi
sulit untuk dikeluarkan, batuk timbul semakin hebat terutama pada malam hari.
Batuk dirasakan sampai mengganggu aktivitas sehari – hari. Selain itu pasien juga
mengeluh pilek, hidung tersumbat, nyeri saat menelan makanan, suara parau, pusing,
dan badan terasa pegal-pegal, terutama bagian tengkuk leher belakang terasa kaku
dan tegang (kemeng). Keluhan-keluhan penyerta tersebut dirasakan secara
bersamaan dengan keluhan utama batuk. Pasien mengaku keluhan utama dan
keluhan penyerta dirasakan setelah pasien melakukan perjalanan mudik jarak jauh
dengan kondisi udara yang dingin dalam kendaraan. Pasien juga mengaku kelelahan
setelah melakukan perjalanan mudik tersebut. Keluhan pada telinga seperti nyeri
telinga, telinga berdenging, pendengaran berkurang, rasa penuh pada telinga, dan
telinga mengeluarkan sekret disangkal pasien. Keluhan lain seperti demam, mual,
dan muntah juga disangkal pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat sakit yang sama : disangkal
 Riwayat Rhinitis Alergi : disangkal
 Riwayat Sakit Telinga : disangkal
 Riwayat Asma : disangkal
 Riwayat Hipertensi : diakui
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
 Riwayat Penyakit Ginjal : disangkal
 Riwayat Dislipidemia : disangkal
 Riwayat Gastritis : disangkal
 Riwayat Opname : diakui, 2 tahun lalu akibat pembedahan tumor jinak di
pergelangan tangan kanan.
 Riwayat Pengobatan : pasien rutin mengkonsumsi obat antihipertensi
(Amlodipin) setiap hari 1 tablet sebelum tidur.
Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat Rhinitis Alergi : disangkal
 Riwayat Sakit Telinga : disangkal
 Riwayat Asma : disangkal
 Riwayat Hipertensi : diakui, ayah, ibu, dan saudara perempuan
pasien memiliki riwayat Hipertensi.
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
 Riwayat Penyakit Ginjal : disangkal
 Riwayat Dislipidemia : disangkal
 Riwayat Gastritis : disangkal
Riwayat Kebiasaan
 Riwayat konsumsi makanan asin : diakui, pasien sering
konsumsi makanan asin.
 Riwayat merokok : disangkal
 Riwayat minum alkohol : disangkal
 Riwayat olahraga teratur : disangkal
 Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Pasien tinggal serumah dengan
suami (pensiunan karyawan PLN), seorang anak laki-laki (Apoteker), dan
seorang menantu perempuan (Apoteker). Kesan ekonomi keluarga cukup.
Pasien menggunakan asuransi kesehatan AdMedika dari PLN tempat suami
bekerja dahulu.

 Riwayat Gizi
Pasien biasanya makan 3 kali sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk (daging, ikan,
telur, tahu, tempe, dll), pasien sering mengkonsumsi buah-buahan. Intake air
putih sehari minimal 1 liter, namun jumlah ini berkurang pada saat bulan
puasa. Pasien tidak suka mengkonsumsi kopi, teh, dan makanan atau minuman
yang manis. Pasien memiliki kebiasaan makan teratur serta sering konsumsi
makanan asin. Kesan gizi cukup.
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
 Tekanan darah : 140/80 mmHg
 Nadi : 81 x/menit, irama reguler, isi dan
tegangan cukup
 Frekuensi nafas : 21 x/menit
 Suhu : 37 ° C

Status Gizi
 BB = 51 kg
 TB = 160 cm = 1,6 m
 IMT = BB/TB2= 51/1,62 = 19,921 kg/m2 (normoweight)
Abnormalitas Pemeriksaan Fisik :

1. Mata : Konjungtiva palpebral anemis (+)

2. Mulut : Lidah kotor (+), tonsil T1-T1 hiperemis (+),


faring hiperemis (+)
RESUME

Pasien datang ke klinik karena batuk-batuk sejak 1 hari yang lalu. Batuk dirasakan terus menerus
dengan intensitas yang berat (ngekel), batuk terasa ada dahak tetapi sulit untuk dikeluarkan, batuk
timbul semakin hebat terutama pada malam hari. Batuk dirasakan sampai mengganggu aktivitas
sehari–hari. Selain itu pasien juga mengeluh pilek, hidung tersumbat, nyeri saat menelan makanan,
suara parau, pusing, dan badan terasa pegal-pegal. Keluhan-keluhan penyerta tersebut dirasakan
secara bersamaan dengan keluhan utama batuk. Pasien mengaku keluhan utama dan keluhan
penyerta dirasakan setelah pasien melakukan perjalanan mudik jarak jauh dengan kondisi udara
yang dingin dalam kendaraan. Pasien juga mengaku kelelahan setelah melakukan perjalanan mudik
tersebut. Keluhan lain disangkal pasien. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah yang tinggi,
konjungtiva palpebra anemis (+), lidah kotor (+), tonsil T1-T1 hiperemis (+), dan faring hiperemis
(+). Status gizi kesan cukup.
PATIENT CENTERED DIAGNOSIS
Diagnosis Holistik
 Ny. H usia 59 tahun memiliki Extended Family, dengan ISPA disertai Tonsilofaringitis Akut. Keluarga
cukup harmonis, pasien dan anggota keluarga lain cukup aktif dalam bersosialisasi dengan
masyarakat sekitar.

Diagnosis Biologis
 ISPA dengan Tonsilofaringitis Akut dan riwayat Hipertensi yang diturunkan dari keluarga.

Diagnosis Psikologis
 Hubungan antar anggota keluarga harmonis, akrab, dan saling mendukung.

Diagnosis Sosial, Ekonomi, Budaya


 Pasien dan anggota keluarga lain cukup aktif dalam bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Penghasilan dari suami seorang pensiunan
karyawan PLN (Rp 1,4 jt/bln) cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Anak dan
menantu pasien yang tinggal serumah dengan pasien sudah bekerja dan memiliki penghasilan
sendiri.
PENATALAKSANAAN :

Non medikamentosa
 Mengenakan masker saat berkomunikasi dengan keluarga dan masyarakat sekitar agar pasien
tidak menularkan ISPA ke lingkungan sekitar.
 Tidak mengkonsumsi makanan yang panas, dingin, asam dan pedas selama pengobatan.
 Menjaga kebersihan mulut dan lidah agar bebas bakteri, virus, dan jamur penyebab ISPA.
 Mengkonsumsi multivitamin untuk meningkatan kekebalan tubuh.
 Menjaga pola makan agar teratur 3x sehari dengan menu makanan bergizi seimbang.
 Mengurangi konsumsi makanan asin, konsumsi garam maksimal 8 gram per hari.
 Memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan tinggi serat.
 Istirahat cukup dan mengatur pola tidur.
 Melakukan olahraga secara teratur 3x dalam seminggu selama 30 menit.
 Mengurangi stres dengan menyempatkan waktu untuk rekreasi dengan keluarga.
Medikamentosa

 Dextrosin tab 3 x 1 (Antitusif)


 Maganol tab 500 mg 3 x 1 tab (Parasetamol)
 Stenirol tab 4 mg 2 x 1 tab (Metilprednisolon)
 Goralgyn tab 1 x 1 tab (Analgesik)
FLOWSHEET

Px Fisik

11 Juli 2016
FLOWSHEET

FOLLOW UP 1

12 Juli 2016
FLOWSHEET

FOLLOW UP 2

13 Juli 2016
Ny. H
RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

 Fungsi Holistik (biopsikososial) : baik


 Fungsi Fisiologis (APGAR) : baik
 Fungsi Patologis (SCREEM) : tidak ada
 Fungsi Genogram Keluarga : ada riwayat penyakit
hipertensi Ny. H
diturunkan dari keluarganya.
 Fungsi Pola Interaksi Keluarga : baik
 Fungsi Perilaku Keluarga : baik
 Fungsi Non Perilaku Keluarga : baik
 Fungsi Lingkungan Indoor : kurang
 Fungsi Lingkungan Outdoor : baik
TAHAP IV. HUBUNGAN VENTILASI DAN SIRKULASI UDARA
DALAM RUMAH DENGAN ISPA
 Infeksi Saluran Pernapasan Akut / Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu
bagian dan atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung (saluran pernapasan
atas) sampai alveoli (saluran pernapasan bawah) termasuk jaringan adneksanya
seperti sinus rongga telinga tengah dan pleura.1,2
 ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke saluran nafas seperti
Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, dan Haemophylus influenza. 1,2
 Faktor risiko terjadinya ISPA antara lain faktor lingkungan rumah, seperti halnya
pencemaran udara dalam rumah, ventilasi rumah, dan kepadatan hunian rumah.
 Pencemaran udara dalam rumah yang sangat berpengaruh terhadap kejadian
ISPA, misalnya asap dapur hasil dari kegiatan memasak, dalam hal ini misalnya
bahan bakar kayu. Selain itu, asap rokok yang ditimbulkan anggota keluarga yang
mempunyai kebiasaan merokok juga menimbulkan resiko terhadap terjadinya
ISPA.1,2
 Polutan tersebut dapat merusak mekanisme pertahanan paru sehingga akan
memudahkan timbulnya ISPA. Hal ini dapat terjadi pada rumah yang
ventilasinya kurang baik dan dapur terletak di dalam rumah, bersatu dengan
kamar tidur dan ruang berkumpul keluarga. Kriteria sistem ventilasi udara
yang baik dalam rumah adalah minimal 10% dari luas seluruh lantai rumah.1,2
 Untuk mencegah ISPA, lingkungan harus diperbaiki khususnya lingkungan
perumahan. Rumah harus berjendela agar aliran dan pertukaran udara cukup
baik. Asap dapur ataupun asap rokok tidak boleh berkumpul dalam rumah.
Orang dewasa tidak boleh merokok dekat anak atau bayi. Rumah harus
kering dan tidak boleh lembab. Sinar matahari pagi harus diusahakan agar
dapat masuk ke dalam rumah.
 Rumah tidak boleh terlalu padat dengan penghuni. Kebersihan di
dalam dan di luar rumah harus dijaga, rumah harus mempunyai
jamban yang sehat, dan sumber air bersih. Air buangan dan
pembuangan sampah harus diatur dengan baik, agar nyamuk, lalat
dan tikus tidak berkeliaran di dalam dan di sekitar rumah.1,2
TAHAP V. SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN
Diagnosis Holistik :
 Diagnosis Biologis
ISPA dengan Tonsilofaringitis Akut dan riwayat Hipertensi
 Diagnosis Psikologis
Pasien tidak memiliki beban pikiran maupun mental akan penyakitnya.
Hubungan antar anggota keluarga harmonis, akrab dan saling mendukung.
 Diagnosis Sosial
Hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik, kondisi lingkungan dan
rumah secara umum kurang sehat, pendidikan pasien dan keluarganya cukup
baik, pasien menyadari pentingnya kesehatan, dan pasien mampu memenuhi
kebutuhan dirinya dan keluarganya dengan baik.
SARAN
Saran Komprehensif
Saran yang dapat diberikan kepada pasien dan keluarganya adalah sebagai berikut:
 Promotif
• Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya ventilasi dan sirkulasi
udara yang baik di dalam rumah untuk menjaga kesehatan saluran pernafasan
seluruh penghuni rumah.
• Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai riwayat hipertensi yang
diderita Ny. H yang diturunkan dari keluarganya, beserta komplikasi yang
dapat timbul sehingga keluarga dapat membantu mengawasi pola hidup Ny. H
serta mengontrol tekanan darah minimal seminggu sekali.
 Preventif
 Mengenakan masker saat berkomunikasi dengan keluarga dan masyarakat
sekitar agar pasien tidak menularkan ISPA ke lingkungan sekitar.
 Menjaga kebersihan mulut dan lidah agar bebas bakteri, virus, dan jamur
penyebab ISPA.
 Mengkonsumsi multivitamin untuk meningkatan kekebalan tubuh.
 Mengurangi konsumsi makanan asin, konsumsi garam maksimal 8 gram per
hari.
 Memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan tinggi serat.
 Istirahat cukup dan mengatur pola tidur.
 Melakukan olahraga secara teratur 3x dalam seminggu selama 30 menit.
 Mengurangi stres dengan menyempatkan waktu untuk rekreasi dengan
keluarga.
 Kuratif
Obat diberikan untuk menangani simptomatisnya :
 Dextrosin tab 3 x 1 (Antitusif)
 Maganol tab 500 mg 3 x 1 tab (Parasetamol)
 Stenirol tab 4 mg 2 x 1 tab (Metilprednisolon)
 Goralgyn tab 1 x 1 tab (Analgesik)

 Rehabilitatif
 Tidak mengkonsumsi makanan yang panas, dingin, asam dan pedas selama
pengobatan ISPA.
 Menjaga pola makan agar teratur 3x sehari dengan menu makanan bergizi
seimbang.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ambarwati dan Dina, 2007. Hubungan antara Sanitasi Fisik Rumah Susun
(Kepadatan Penghuni, Ventilasi, Suhu, Kelembaban, dan Penerangan
Alami) dengan Kejadian Penyakit ISPA. Abstrak Penelitian.

2. Iswarini dan Wahyu, D., 2006. Hubungan antara Kondisi Fisik Rumah,
Kebersihan Rumah, Kepadatan Penghuni, dan Pencemaran Udara dalam
Rumah dengan Keluhan Penyakit ISPA pada Balita.
Rumah tampak depan Dapur

R. Tamu menyatu dengan R. Keluarga Kamar Mandi


Terimakasih...

Anda mungkin juga menyukai