Epilepsi
Epilepsi
Pembimbing
dr. H. Pagan Pambudi, M.Si, Sp.S
Parsial
• Bermula dari suatu region di salah satu hemisfer otak
General
• Bermula dari kedua hemisfer otak
Atonik
Tonik
General
Klonik
Parsial
Simpel
Tonik-Klonik
Kompleks
Mioklonik
Absence
Epidemiologi
• Epilepsi dapat terjadi di segala usia.
• Angka kejadian epilepsi pada pria lebih tinggi dibandingkan pada
wanita, yaitu 1-3% penduduk akan menderita epilepsi seumur hidup.
• Menurut World Health Organization (WHO) sekira 50 juta penduduk
di seluruh dunia mengidap epilepsi.
Patofisiologi
• Neuron menyalurkan dan mengolah aktivitas listrik saraf yang berhubungan satu dengan
yang lain melalui sinaps. Dalam sinaps terdapat zat yang dinamakan nerotransmiter.
Acetylcholine dan norepinerprine adalah neurotranmiter eksitatif, sedangkan zat lain
yakni GABA (Gama-Amino-Butiric-Acid) bersifat inhibitif terhadap penyaluran aktivitas
listrik saraf dalam sinaps. Bangkitan epilepsi dicetuskan oleh suatu sumber gaya listrik
saraf di otak yang dinamakan fokus epileptogen.
• Dari fokus ini aktivitas listrik akan menyebar melalui sinaps dan dendrit ke neron-neron di
sekitarnya dan demikian seterusnya sehingga seluruh belahan hemisfer otak dapat
mengalami muatan listrik berlebih (depolarisasi). Pada keadaan demikian akan terlihat
kejang yang mula-mula setempat selanjutnya akan menyebar kebagian tubuh/anggota
gerak yang lain pada satu sisi tanpa disertai hilangnya kesadaran.
• Dari belahan hemisfer yang mengalami depolarisasi, aktivitas listrik dapat merangsang
substansia retikularis dan inti pada talamus yang selanjutnya akan menyebarkan impuls-
impuls ke belahan otak yang lain dan dengan demikian akan terlihat manifestasi kejang
umum yang disertai penurunan kesadaran.
Manifestasi Klinis
Bangkitan Parsial Sederhana
Biasanya terdapat
di girus
presentralis lobus
frontalis (pusat
motorik) atau
girus postsentralis
lobus parietalis
(pusat sensorik).
Pasien kejang
atau merasa
kesemutan di ibu
jari meluas ke
seluruh tangan,
lengan, muka dan
tungkai dan dapat
meluas ke sisi lain
(Jackson March)
Bangkitan Parsial Kompleks
Meskipun gangguan keadaran
tetapi masih dapat
melakukan gerakan otomatis
(mengunyah, menguap,
menelan) yang stereotipik
Setelah serangan
berakhir pasien
lupa apa yang telah
dilakukannya
Déjà vu
Pasien baru pertamakali
melihat sesuatu, tetapi
sudah berulangkali
melihatnya
Jamais vu
Pasien sudah sering
melihat, tetapi
Jika sudah lama timbul, dapat timbul afasia sensorik mengatakan baru
dan heminoafasia karena kelainan di lobus temporalis. Sering disertai gangguan kesadaran
pertama kali melihat.
Bangkitan Tonik-Klonik (Grandmal)
Gerakan involunter dari kelompok tubuh bagian atas (bahu dan lengan) “myoclonic jerking”
• Laboratorium darah
Untuk mengetahui apakah ada gangguan metabolic yang menyebabkan
kejang (hipokalsemi, uremia, dsb)
Tatalaksana
Tujuan:
• Menghentikan bangkitan
• Mengurangi frekuensi bangkitan
• Mencegah timbulnya efek samping
• Menurunkan angka kesakitan dan kematian
• Mencegah timbulnya efek samping OAE (Oral Anti-Epilepsi)
Kapan dimulai pengobatan?
• Sedini mungkin, yaitu setelah pasien mengalami satu serangan
(paroxysmal event adalah epilepsi)