Anda di halaman 1dari 18

Oleh Kelompok 2 :

Helen Monica Citria I40411710


Ari Lestari I4041171023
Saprawati I40411710
Amalina Solikha I40411710
Silvana Anggraini I40411710
Ya’jul Chairi I40411710

PENGOBATAN TBC
DEFINISI
• TBC adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh kuman TBC, yaitu
Mycobacterium Tuberculosis. TBC terutama
menyerang organ paru-paru (80%), namun
dapat pula menyerang organ lain seperti
selaput otak, kelenjar getah bening, kulit,
usus, tulang, dan lain sebagainya.
PENULARAN TB
• Penularan penyakit TBC adalah melalui
percikan dahak (droplet) yang berasal dari
penderita TB saat batuk dan bersin. Bila
penderita batuk atau bersin tanpa menutup
mulut, maka kuman mycobacterium
tuberculosis akan tersebar diudara sehingga
dapat terhirup oleh orang yang berada di
sekitar penderita TB.
GEJALA TBC
PRINSIP PENGOBATAN TBC
Pengobatan yang adekuat harus memenuhi
prinsip:
• Pengobatan diberikan dalam bentuk paduan
OAT yang tepat mengandung minimal 4 macam
obat untuk mencegah resistensi
• Diberikan dalam dosis yang tepat
• Ditelan secara teratur dan diawasi langsung
oleh PMO sampai selesai pengobatan.
• Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang
cukup terbagi dalam tahap awal serta tahap
lanjutan untuk mencegah kekambuhan.
TAHAP PENGOBATAN TBC
• Pengobatan diberikan setiap hari selama 2
bulan. Tahap ini bertujuan untuk menurunkan
jumlah kuman yang ada dalam tubuh dan
Tahap Awal mencegah terjadinya kekebalan kuman
(Intensif) terhadap obat (resistensi).

• Pengobatan diberikan sebanyak 3 kali dalam


seminggu selama 4 bulan. Tahap ini penting
untuk membunuh sisa kuman yang masih ada
Tahap serta mencegah terjadinya kekambuhan
Lanjutan
OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT)

Lini 1 Lini 2

Nama Obat Sifat


Nama obat Sifat
Kanamisin bakterisidal
Isoniazid (H) bakterisidal
Kapreomisin bakterisidal

Rifampisin (R) bakterisidal Levofloksasin bakterisidal

Etionamide bakterisidal
Pirazinamid (Z) bakterisidal
Sikloserin bakteriostatik
Etambutol (E) bakteriostatik
Moksifloksasin bakterisidal

Streptomisin (S) bakterisidal Para-aminosalisilyc


bakteriostatik
acid (PAS)
JENIS SEDIAAN OAT DI
INDONESIA
Paket Kombipak
Kombinasi Dosis Tetap (KDT) Adalah paket obat lepas yang terdiri dari
Tablet OAT KDT ini terdiri dari kombinasi Isoniazid, Rifampicin, Pyrazinamide,
2 atau 4 jenis obat dalam satu tablet. Ethambutol yang dikemas dalam bentuk
Dosisnya disesuaikan dengan berat blister. Paduan OAT ini disediakan untuk
badan pasien. digunakan dalam pengobatan pasien
yang terbukti mengalami efek samping
Paket OAT KDT tahap intensif : 1 tablet
pada pengobatan dengan OAT KDT
mengandung 4 jenis obat yaitu
sebelumnya.
Rifampicin 150 mg, Isoniazid 75 mg,
Pyrazinamid 400 mg, dan Ethambutol 275 Jenis obat dalam paket Kombipak:
mg. Tablet Isoniazid @ 300 mg
Paket OAT KDT tahap lanjutan : 1 tablet Kaplet Rifampicin @ 450 mg
mengandung 2 jenis obat yaitu
Rifampicin 150 mg, Isoniazid 150 mg Tablet Pyrazinamide @ 500 mg
Tablet Ethambutol @ 250 mg
PADUAN OAT YANG DIGUNAKAN DI
INDONESIA
• Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3
• Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
• Kategori Anak : 2(HRZ)/4(HR)
• Obat yang digunakan dalam tatalaksana
pasien TB resisten obat di Indonesia terdiri
dari OAT lini ke-2 yaitu Kanamisin,
Kapreomisin, Levofloksasin, Etionamide,
Sikloserin, Moksifloksasin, dan PAS, serta
OAT lini-1 yaitu pirazinamid dan etambutol.
KATEGORI-1 (2HRZE/4H3R3)
• Tahap intensif terdiri dari HRZE diberikan setiap
hari selama 2 bulan. Kemudian diteruskan
dengan tahap lanjutan yang terdiri dari HR
diberikan tiga kali dalam seminggu selama 4
bulan.
• Obat ini diberikan untuk:
• Penderita baru TB Paru BTA Positif.
• Penderita baru TB Paru BTA negatif, Rontgen
Positif yang “sakit berat”
• Penderita TB Ekstra Paru berat
KATEGORI-1 (2HRZE/4H3R3)
Dosis Paduan OAT KDT

Dosis Paduan OAT Kombipak


KATEGORI -2
(2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
• Tahap intensif diberikan selama 3 bulan, yang terdiri
dari 2 bulan dengan HRZES setiap hari. Dilanjutkan 1
bulan dengan HRZE setiap hari. Setelah itu
diteruskan dengan tahap lanjutan selama 5 bulan
dengan HRE yang diberikan tiga kali dalam seminggu.
• Obat ini diberikan untuk penderita TB paru BTA(+)
yang sebelumnyapernah diobati, yaitu:
• Penderita kambuh (relaps)
• Penderita gagal (failure)
• Penderita dengan pengobatan setelah lalai (after
default).
KATEGORI -2
(2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
Dosis Paduan OAT KDT

Dosis Paduan OAT Kombipak


KATEGORI ANAK
• Pemberian OAT pada anak disediakan dalam
bentuk paket KDT/FDC.
EFEK SAMPING OAT

Efek Samping Ringan


OAT

Efek Samping Berat


OAT
Bagaimana cara minum obat yang
benar ?
• Obat diminum pagi hari saat bangun tidur sebelum makan atau
minum apapun, atau malam hari sebelum tidur.
• Obat diminum sekaligus, jika sulit diminum sekaligus obat boleh
ditelan satu per satu dalam 2 jam. OAT tidak boleh dipotong atau
dihancurkan untuk memudahkan menelan.
• Menelan obat harus didampingi PMO (Pengawas Minum Obat)
yang sudah ditunjuk, untuk memastikan obat benar-benar ditelan
dan teratur selama masa pengobatan.
• Bila tidak minum obat selama 1 hari, maka hari berikutnya hanya
enelan obat sekali saja, dan tidak boleh digabung.
• Ikutilah petunjuk minum obat yang disampaikan Petugas
Kesehatan.
• Jangan berhenti minum obat sendiri kecuali atas perintah
dokter/petugas kesehatan.
Kerugian Bila Minum Obat TBC Tidak
Tuntas
• Penderita akan menderita TBC lagi (kambuh)
dan lebih sulit disembuhkan.
• Harus mengulangi pengobatan kembali yang
lebih lama
• Dapat menularkan kuman TBC yang sudah
kebal dengan obat TBC
• TBC akan menyebar ke organ lain seperti :
ginjal, tulang, dan otak.
REFERENSI
• Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit
Dan Penyehatan Lingkungan. 2014.
Pedoman Nasional Pengendalian
Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia .
• Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan
Klinik. 2005. Pharmaceutical Care Untuk
Penyakit Tuberkulosis. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai