Anda di halaman 1dari 57

HEMATOPOIESIS

HARUN NURRACHMAT
Hematopoiesis
Proses produksi dan perkembangan sel
darah dari sel induk/asal / stem sel /
hematopoitik stem sel
Produksi : mengganti sel yang mati
Produksi sel darah
-Dari sel induk stem sel mengganti sel yang
mati
-Regulasi produksi :deferensiasi dan
proliferasi
-Diferensiasi dipengaruhi oleh :
1.Eritopoietin pembentuk eritrosit
2.Lekopoietin pembentuk lekosit
3.Trombopoietin pembentuk trombosit
Tempat Pembentukan
1.Embrio dan Fetus
-St.Mesoblastik
Minggu ke 3-6 s/d 3-4 bulan kehamilan :
Sel-sel mesenchym di yolk sac
Minggu ke 6 kehamilan produksi menurun
diganti organ-organ lain
-St.Hepatik
Minggu ke 6 s/d 5-10 bulan kehamilan
 Menurun dalam waktu relatif singkat
 Limpa, hati, kelenjar limfe
-St.Mieloid
Bulan ke 6 kehamilan s/d lahir
Pembentukan di sumsum tulang, tu :
Eritrosit,leukosit,megakariosit
Pembentukan eritrosit juga di organ lain
2.Bayi sd Dewasa
-Pada sumsum tulang
Normal Tidak diproduksi di : hepar dan limpa
Keadaan abnormal dibantu organ lain
1.Hematopoiesis Meduler (N)
Lahir s/d 20 th : sel sel darah  sumsum tulang
->20 th : corpus tl panjang berangsur angsur
diganti oleh jar lemak krena produksi menurun
-Sumsum tulang merah : tulang panjang, pendek
pipih
2.Hematopoiesis Ekstrameduler (Abn)
Dapat terjadi pada keadaan tertentu
mis:-Eritroblastosis foetalis
-An.peniciosa
-Thallasemia
-An.sickle sel
-Spherositosis herediter
-Leukemia
Organ-organ Ekstrameduler :
Limpa, hati, limfonodi, kelenjar adrenal/supra ren,
tulang rawan, ginjal, dll
Hemopoietik stem sel:
-Dari sel umum pluripoten berbagai sel mengalami
deferensiasi dan ploriferasi
-Tiga jalur utama : eritroid, granulosit dan megakariosit
-Limfosit berasal dari stem sel yg sama yg lebih awal
-Prekursor myeloid yg lebih dini memiliki colony forming
unit (CFU) yang sama antara granulosit, eritrosit,
monosit dan megakariosit (GEMM)
-Pada progenitor yang lebih matang lebih khusus
/terarah tgt kebutuhan dan CFU eritrosit, Cfu
granulosit,CFU megakariosit
Diagram hemopoiesis
BFU= Burst forming unit eritrosit
-Merupakan progenitor yang lebih dini dari
CFU eritrosit
-Stem sel memiliki kemampuan membelah
diri, tetapi jumlah keseluruhan tetap konstan
pada keadaan seimbang dan normal.
-Pada berbagai rangsang kebutuhan
meningkat sesuai garis sel , misalnya
rangsang hormonal
Eritropoiesis
- Perkembangan eritrosit:
1.Penyusutan ukuran : makin tua makin kecil
2.Perubahan sitoplasma: dari basofilik makin
tua acidofilik, relatif makin besar dibanding
inti
3.Perubahan inti: nukleoli makin hilang, ukuran
sel makin kecil, kromatin makin padat dan
tebal, warna inti gelap.
Tahap Eritropoiesis
1.Proeritroblas ( Rubriblas )
2.Basofilik eritroblas ( Prorubrisit )
3.Polikromatik eritroblas ( Rubrisit )
4.Ortokromatik eritroblas ( Metarubrisit )
5.Retikulosit
6.Eritrosit
Fs. Eritropoietin
1.Meningkatkan jumlah stem sel untuk
eritrosit
2.Meningkatkan sintesa hemoglobin
3.Mengurangi waktu pematangan
4.Melepaskan retikulosit kedalam darah tepi
lebih dini
Zat yg dibutuhkan untuk
eritropoiesis:
1.Logam : Besi, mangan, Cobalt
2.Vitamin: B12, as. Folat, C, E, B6, tiamin,
riboflvin, pantotenat
3.Asam amino
4.Hormon eritropoietin androgen dan
tiroksin
Sintesa Hemoglobin
 Sintesa dalam sel eritrosit yg berkembng
 Mitokondria tempat utama sintesa protoporfirin
 Dimulai oleh Glisin, B6 dan suksinil Koa
 Ensim delta ALA =amino levulinic
acidmengaktivkan protoporfirin
 Besi disediakan oleh transferin
 Bersama membentuk 4 molekul heme
 Rantai globin disintesa dari ribosomal RNA
 Bergabungnya 4 heme dan globin mbtk
hemoglobin
Metabolisme hemoglobin
-Pemecahan sel darah merah membebaskan heme dan
globin
-Heme dipecah menjadi besi dan protoporfirin
-Besi masuk sirkulasi menjadi transferin plasma untuk
pbtk eritroblas lagi
-Protoporfirin dipecah menjadi bilirubin bebas , beredar
kehati, dikonjugasi dg glukuronida menjadi bilirubin
glukuronida , diekskresi keusus menjadi sterkobilinogen,
sebagian keginjal menjadi urobilinogen
-Globin menjadi asam amino untuk sintesa protein tubuh
Perkembangan SDP
-Dibagi menjadi granulosit, monosit dan
limfosit
-Granulosit : eosinofil, basofil, netrofil
-Limfosit dan sel plasma satu prekursor:
imunosit
-Granulosit dan monosit: fagosit
-Fagosit dan imunosit: melindungi tubuh
melawan infeksi
Eosinofil
-Granula lebih kasar dan lebih merah gelap
-Lobus 2 (umumnya)
-Peranan :
-rx alergi thd parasit
-Dan infeksi peradangan: pengeluaran fibrin
Basofil
-Jarang di darah tepi
-Granula menutupi inti
-Mengandung heparin dan histamin
-Bentuk dalam jaringan : mast cell
-Peranan :
1.Perlekatan dg Ig.
2.Degranulasi untuk pelepasan histamin
Netrofil
-Diameter 12-15 mikron
-Inti khas padat
-Sitoplasma pucat
-Lobus 2-5
-Granula merah jambu/azurofilik (std.
Mielosit)
Limfosit

-Sebagian dalam darah tepi; limfosit kecil


(10 mikron).
-Inti bulat/berlekuk, kromatin kasar, batas tidak
tegas.
-Sitoplasma biru langit dengan bingkai halus
pada inti
-10 % limfosit sedang (12-16 mikron)
-Dg sitoplasma lebar  dirangsang oleh
antigen virus protein asing
Monosit

-Diameter 16-20 mikron


-Inti besar ditengah, oval/berlekuk, kromatin
mengelompok.
-Sitoplasma biru pucat, vakuole banyak
-Kadang bergranula
-Setelah keluar sumsum tulang, kira2 10 jam
dalam sirkulasi , akan kejaringan untuk
fagositosis
-Umurnya di jaringan 4-5 hari
-Di darah tepi :
1.Hitung jenis
2.Marginal pool
Perjalanan Monosit

-Monosit hanya sebentar dalam sumsum


tulang.
-Beredar 20-40 jam
-Masuk jaringan melaksanakan fungsinya
-Fungsi spesifik sama pada berbagi
jaringan: kulit, usus, hati dsb.
-Umur setelah menjadi makrofag bulan-
tahun
Fungsi Netrofil dan Monosit
1.Kemotaksis: ditarik oleh zat kemotaksik yg
dihasilkan
2.Fagositosis: zat asing di makan dengan
adanya pengenalan partikel asing oleh opsonisasi
imunoglobulin dan komplemen
3.Membunuh dan mencerna: aerob/anaerob.
Aerob H2O2 bereaksi dg mieloperoksidase
membunuh bakteri; Anaerob bekerja dengan
penurunan pH dalam vakuola dimana ensim
lisosomal dibebaskan.
Diff Count
-Rx lekemoid:
lekositosis reaktif berlebihan
Ditandai adanya sel muda: promielosit,
mielosit dlm darah tepi
Menyertai infeksi berat/kronis, hemolisis berat,
metastase kanker
Sering pada anak2
Perub granulosit : granula toksik dan benda Dohle
dan ALP membedakan dg lekemi mielosit kronis.
Neutrofilia

-Infeksi bakteri
-Peradangan dan nekrosis jaringan
-Penyakit metabolik: uremi, eklampsi, gout
-Neoplasma
-Perdarahan dan hemolisis akut
-Terapi kortikosteroid
-Penyakit mieloproliferatif: CML,polisitemia
vera, mielosklerosis
Eosinofilia
-Penyakit alergi : asma bronkhial, urtikaria mknan
-Penyakit parasit: amubiasis, cacing
-Pemulihan infeksi akut
-Penyakit kulit ttt. : psoriasis, pemfigus, dermatosis
herpetiformis
-Eosinofilia pulmoner
-Sensitif thd obat
-Poliartritis nodusa
-Penyakit hodgkin
-Lekemia eosinofilia (jarang)
Basofilia
-Kelainan mieloproliferatif: CML, polisitemia
vera
-Peningkatan basofil reaktif kadang-kadang
terjadi pada myxoedem, infeksi cacar,
kolitis ulcerativa
Monositosis
-Infeksi kronis: tuberkulosa, bruselosis,
endokarditis bakterialis, tifus abdominalis
-Penyakit protozoa
-Netropenia kronis
-Penyakit Hodgkin
-Lekemia mielomonositik dan monositik
Limfositosis
-Infeksi akut :
Mononukleosis infeksiosa,rubella,pertusis,
hepatitis infeksiosa,dll
-Infeksi kronis :
Tuberkulosis,toksoplasmosis,bruselosis
-Leukemia limfositik
-Limfoma
-dll
Perkembangan Trombosit
-Dihasilkan di sumsum tulang oleh fragmentasi
sitoplasma megakariosit
-Megakarioblas berdiferensiasi menjadi
megakariosit
-Megakariosit matang dg replikasi endomitotik inti ,
pada tingkat lanjut pertumbuhan berhenti dan
terjadi granulasi sitoplasmik kemudian trombosit
dibebaskan
Sirkulasi Trombosit
-Diameter rata2 1-2 mikron
-Volume rata2 5,8 fl
-Umur dalam limpa 24- 36 jam
-Umur dalam peredaran ; 7- 10 hari
Fungsi Trombosit
Terdapat 3 zona fungsi :
1.Daerah tepi : Adhesi, Agregrasi
2.Daerah sol gel : Struktur dan mekanisme
kontraksi
3.Daerah organel pengeluaran isi
Respirasi
Ekskresi
Produk
Pelepasan
Struktur Trombosit
-Bungkus mukopolisacharida
-Membran plasma trilaminer
-Membran sistem terbuka dan plasma/PF3
-Filamen submembran tromboastenin kontraktil
-Membran tertutup
-Rangka mikrotubulus
-Granula padat elektron: Ca, serotonin ADP
-Granula alfa spesifik:PF4 dan faktor pembekuan
-Gikogen: anerob glikolisis
-Mitokondria: energi
proeritroblas basofilik e. polikromatik e.

ortokromatik e. retikulosit eritrosit


AML M4(Case 4)

mieloblas promielosit

mielosit metamielosit batang


Bone Marrow, May Giemsa x 1000
Megakariosit
Ukuran: < 100 m
Bentuk: oval, kadang-
kadang bulat
Warna sitoplasma: merah
jambu
Granularitas: merah
jambu muda
Bentuk inti: multilobuler
tidak teratur
Tipe kromatin: padat
Rasio inti/sitoplasma:
rendah atau sangat rendah
Nukleolus: tak terlihat
Distribusi:
darah: tidak ada
sumsum tulang: < 0.5 %

Catatan: Megakaryosit dengan inti multilobular dan sitoplasma bervakuola.

Anda mungkin juga menyukai