Anda di halaman 1dari 45

Iman

Pokok-pokok, Konsep Kajian dan


Keilmuan Islam

ISLAM Islam adalah cara


kehidupan

Aqidah Syariah Akhlak


(Iman) (Islam) (Ihsan)
Ilmu Kalam Ilmu Fiqih Ilmu Tasawwuf
• ‫ون ُك ُّل‬
َ ُ‫ؤمن‬ ِ ‫نز َل ِإلَي ِه ِمن َّر ِب ِه َوال ُم‬ ُِ ‫سو ُل ِب َما أ‬ ُ ‫الر‬
َّ ‫َءا َم َن‬
‫س ِل ِه الَ نُفَ ِر ُق بَي َْن أ َ َح ٍد ِمن‬
ُ ‫َءا َم َن ِباهللِ َو َمل ِئ َك ِت ِه َو ُكت ُ ِب ِه َو ُر‬
‫ير‬
ُ ‫ص‬ ِ ‫غ ْف َران ََك َربَّنَا َو ِإلَي َْك ْال َم‬
ُ ‫ط ْعنَا‬ َ َ ‫س ِم ْعنَا َوأ‬ َ ‫س ِل ِه َوقَالُوا‬ُ ‫ُّر‬
) 285 : ‫(البقرة‬
• Rasul telah beriman kpd Al-Quran yg diturunkan kpdnya drpd
Tuhannya. Demikian pula orang yg beriman, semua beriman
kpd Allah & malaikatNya, kitabNya & rasulNya. (Mereka
mengatakan) : “Kami tidak membezakan seseorang pun
(dengan yang lain) drpd rasulNya.” Dan mereka mengatakan
; “Kami mendengar & kami taat.” Mereka berdoa ;
“Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkau tempat
kami kembali.”
RUKUN IMAN
Iman kepada Allah

Iman kepada para Malaikat

Iman kepada Kitab-kitab Allah

Iman kepada para Rasull Allah

Iman kepada Hari Qiamat

Iman kepada Qada’ dan Qadar Allah


Rukun Iman
1. Percaya Pada Allah  Allah Tujuan Kita
2. Percaya Pada Malaikat  Kita Selalu diawasi
3. Percaya Pada Kitab-kitab  Al-Quran sbg Pedoman
4. Percaya Pada Rasul-rasul  Rasulullah sbg Tauladan
5. Percaya Pada Hari  Dunia sebagai tabungan
Qiyamat
6. Percaya pada qada’ & takdir  Tidak lupa diri
ketika mendapat nikmat,
dan tidak putus asa ketika
gagal
 TINGKATAN IMAN
• Iman itu terbagi atas tiga tingkatan:

IMAN

Iman orang-orang yang bertaqlid


atau iman orang awam

Iman ahli ilmu atau iman para Ulama’

Iman nabi-nabi dan rasul-rasul


Iman Kepada Allah

Dzat Asma Allah yg


& sifat Dicintai

Kehidupan yang baik


Sifat Rububiyah Allah yg

‫ال اله اال هللا‬


Dituju
Tauhid

‫هللا‬
Mulkiyah Raja yg
Asma/
Ditaati
Nama

Uluhiyah Tuhan yg
Af’’al/
disembah
Perbuatan
Tauhid
 Tauhid didefinisikan sebagai : MengEsakan Allah pada sifat
Rububiyyah, Uluhiyyah dan Nama-nama serta sifat-Nya)

Pembahagian Tauhid
1. Tauhid Rububiyah
2. Tauhid Uluhiyyah
3. Tauhid al-Asma’ wa al-Sifat (Nama-nama serta Sifat-
Nya )
1. Tauhid Rububiyah
 Definisi : Mentauhidkan Allah s.w.t. sbg pencipta alam,
mengurus & mentadbir, menghidupkan, mematikan,
mendatangkan manfaat, mudarat dsb.
 Tauhid ini sahaja tidak mencukupi dalam mencapai
iman dan Islam kerana org kafir juga menyedari &
mengetahui segala keupayaan Allah s.w.t tetapi tidak
mahu menyerah diri kepadaNya.
 Dua golongan manusia yg ingkar akan tauhid
Rububiyyah iaitu :
i. Golongan yg ingkar akan wujudnya tuhan spt
Atheis, teori Darwin, Sosialisme, Komunisme dsb.
ii. Golongan yg mengakui wujudnya tuhan tetapi
mensyirikkannya spt golongan Majusi (dua
pencipta) dan Nasrani (konsep trinity : 3 tuhan).
2. Tauhid Uluhiyyah
 Definisi : Mengkhususkan peribadatan/penyembahan
hanya kpd Allah s.w.t kerana hanya Allah yg layak
disembah dan diibadati. Tauhid ibadah iaitu tauhid
Allah s.w.t. pada af’al (perbuatan) hambaNya spt
solat, puasa, zakat, haji, tawakkal, minta pertolongan,
takut, harap dsb. Orang-orang musyrikin menjadikan
selain Allah s.w.t. sebagai tuhan. Mereka
menyembahnya, memohon pertolongan darinya.
3. Tauhid al-Asma’ wa al-Sifat
 Definisi : beriman dengan semua nama2 dan sifat2
Allah s.w.t. yang diberitahu oleh AQ & AS tanpa
mengumpamakannya, mengingkarinya,
mengubahnya atau membentukkannya dengan
sesuatu, apatah lagi menyamakanNya dengan
makhluk-makhluk ciptaannya. Dialah satu-satunya yg
menyandang sifat2 kesempurnaan tersebut dan bersih
dari sifat kekurangan/kelemahan.
• Dari ketiga2 tauhid ini maka lahirlah “Syahadah” :
penyaksian bahawa Tiada Tuhan yg disembah kecuali
Allah iaitu penyaksian ini merangkumi ketiga2 tauhid
tersebut.
Iman Kepada Allah
STAR PRINCIPLE : PRINSIP BINTANG
• Rasa aman “Yang berkata (dengan hati yang yakin), bila bencana
menimpa dirinya, Sungguh, kita adalah milik Allah, dan kepada-Nya kita
kembali” (Albaqarah 156)

• Kepercayaan diri “Dan milik-Nya apa yang dilangit dan di bumi


dan kepada-Nyalah ibadah selama-lamanya. Maka mengapa kamu
takutkan selain Allah?” (an-Nahl 52)

• Integritas “Yaitu mereka yang beriman dan hatinya tenang karena


menginat Allah. Ketahuilah! Hanya dengan ingat akan Allah, maka hati
merasa tenang” (Ar’Ra’d: 28)

• Kebijaksanaan “Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya


sendiri meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya” (Al-Qiyamah: 14-15)

• Motivasi “sungguh, telah Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baik


acuan” (At-tiin 4)
Iman Kepada Malaikat
Bentuk Fisik:
Terbuat dari nur (cahaya)
Mempunyai sayap
Makhluk ghaib
Dapat menyerupai bentuk manusia dengan izin Allah

Sifat:
Mempunyai tugas dari Allah
Selalu taat dan tidak pernah membantah

Sifat lain kepada manusia:


Menghadiri majlis zikir
Menghadiri sholat fajar/subuh
Menghadiri orang yang membaca al-Quran
Tawadhu pada penuntut ilmu dan mendoakannya
Mencatat amal manusia
dll
Iman Kepada Malaikat
Angle Prinsiple – Prinsip seperti Malaikat
1. Disiplin
2. Integritas dan loyalitas
3. Kebiasaan memberi dan mengawali “Maka barangsiapa
melakukan kebaikan sebebrat zarah, Ia pasti melihatnya” (Az zilzal: 7)

4. Kebiasaan menolong
5. Salam dan saling percaya
Iman Kepada Kitab
Kitab-kitab Allah yang diturunkan:
1. Zabur kepada nabi Daud As
2. Taurat kepada nabi Musa As
3. Injil kepada nabi Isa As
4. Al-Qur’an kepada nabi Muhammad SAW
5. Suhuf (lembaran) kepada nabi Ibrahim As dll
KITAB ZABUR TAURAT INJIL AL-QURAN

PENERIMA Nabi Daud Nabi Musa Nabi Isa Nabi Muhammad

BAHASA Siryani Ibrani / Hebrew Ibrani / Hebrew Arab

UMAT/ZAM Yahudi / Bani Yahudi / Bani Yahudi / Bani Bangsa Arab &
AN Israel Israel Israel seluruh manusia
sehingga kiamat
KANDUNG Kata-kata Pengajaran & Hukum-hukum Syariat untuk
AN hikmah & Bimbingan khusus & seluruh manusia
Nasihat terbatas kepada
bani israel
Definisi Al-Qur’an
• Al-Qur’an Berdialog dengan Allah
adalah
• Kalamullah Pusaka Berharga
• Mukjizat
Berharga
Top Leader
• Diturunkan
kepada Nabi
Muhammad saw Otentik
• Disampaikan
secara
mutawatir Kecerdasan Spritual
• Membacanya
adalah ibadah
Kalamullah  Berdialog dgn Allah
Ibnu Qoyyim berkata:
“Jika kamu ingin mengetahui seberapa besar cinta
Allah kepadamu dan kepada selainmu, maka;
Pertama, lihatlah volume cintamu kepada
kalamNya yaitu al-Qur’an di hatimu. Kedua,
seberapa besar volume kenikmatanmu dan
keasyikanmu tatkala mendengar lantunan firman-
Nya. Sudahkan keasyikan itu melebihi keasyikan
para pecandu musik dan nyanyian tatkala
nyanyian diperdengarkan? Sesungguhnya
merupakan hal yang wajar, bahwa barangsiapa
yang mencintai seorang kekasih maka suara dan
pembicaraan kekasihnya adalah sesuatu yang
sangat dicintainya
(Al-Fikr at-Tarbawi ‘inda Ibni Al-Qoyim)
Al-Quran disampaikan secara mutawatir  Otentik

MASYARAKAT PEMBELAJAR (LEARNING SOCIATY)


ALLAH SWT
JIBRIL AS

MUHAMMAD SAW

SAHABAT2 SAHABAT2 SAHABAT2 SAHABAT2


(ABU BAKAR) (USTMAN B AFFAN)

TABI’IN2 TABI’IN2 TABI’IN2 TABI’IN2

PARA TABI’IT TABI’IN


DAN SETERUSNYA
HINGGA KITA
APAKAH KITAB LAIN SEKARANG OTENTIK?
TAURAT:
Taurat menceritakan tentang kematian Musa, padahal Taurat diwahyukan Tuhan
kepada Musa sendiri:
“Maka demikian matilah Musa, hamba Tuhan itu di sana, di tanah Moab, seperti
firman tuhan: …..”Maka pada masa matinya umur Musa seratus duapuluh tahun,
…Maka di antara orang Israil tiada berbangkit pula seorang nabi yang seperti
Musa, yang dikenal oleh Tuhan muka dan muka” (Markus 1: 14-15)
INJIL:
“Setelah Yahya itu sudah tertangkap, datanglah Yesus ke tanah Galilea
memasyhurkan Injil Allah, serta berkata: “waktunya sudah sampai. Kerajaan
Allah sudah dekat. Bertobatlah kamu dan percayalah akan injil itu” (MArkus1 -14-
15)
Kalimat itu bukan Injil Yesus, tapi cerita orang lain tentang Yesus
Keempat Injil itu bukanlah berasal dari imla (dikte lisan) daripada Yesus sendiri,
bahkan Yesus tidak pernah menyaksikan dengan mata kepalanya keempat Injil
itu (Mutawally Yusuf Syalaby, Adhwaun ‘ala Masihiyyah, hal. 50)
Membacanya ibadah  Kecerdasan Spritual
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa membaca sehuruf dari al-Qur’an
maka untuknya satu kebajikan, dan setiap
kebajikan digandakan sepuluh kali. Aku tidak
berkata Alif-Lam-Mim itu satu huruf, tetapi alif
adalah huruf, lam adalah huruf dan Mim adalah
huruf
(HR: TIrmidzi)

“Barangsiapa yang disibukkan dengan membaca


al-Quran dan mengingat Aku daripada meminta
sesuatu dari Aku, maka Aku akan memberikannya
lebih baik dari apa yang diminta oleh orang lain”
(Hadist Qudsi HR Turmudzi)
“Sesungguhnya al-Qur’an ini adalah hidangan Allah. Maka
nikmatilah apa yang ada darinya sebatas apa yang kalian
sanggup. Sesungguhnya aku tidak mengetahui sesuatu
yang lebih kecil dari suatu kebaikan dari sebuah rumah
yang tidak ada di dalamnya sedikitpun al-Qur’an. Dan
sesungguhnya hati yang tidak ada di dalamnya al-Qur’an
sedikitpun itu seperti rumah kosong yang tidak ada
penghuninya”
(Atsar shohaby, riwayat Ad-Darimy)

RUMAH KOSONG MANUSIA KOSONG


Tidak Terawat Jiwa Tidak Terawat
Kotor Mental Kotor
Rapuh Jiwa Rapuh
Seram/angker Teman setan/kesurupan
Iman Kepada Kitab
Learning Principle – Prinsip Pembelajaran
• Kebiasaan membaca buku dan situasi
• Kebiasaan berpikir kritis
• Kebiasaan mengevaluasi
• Kebiasaan Menyempurnakan
• Memiliki Pedoman
Iman Kepada Rasul
Nabi: Seorang manusia yang diwahyukan Allah tetapi tidak
diperintahkan untuk menyampaikannya. Jika diperintahkan
untuk disampaikan kepada manusia maka disebut Rasul
Jumlah Nabi dan rasul tidaklah diketahui secara pasti. Sebagian
ulama berkata Rasul itu berjumlah 313 orang, dan Nabi
berjumlah 124.000 orang
Nama-nama Nabi/Rasul yang diabadikan Allah dalam al-Quran
sebanyak 25 orang
Sebab Perlunya Segera Datang Rasul:
1. Ajaran Rasul terdahlu tidak sempurna, perlu ada perbaikan
dan penyempurnaan
2. Ajaran Rasul terdahulu banyak yang hilang atau dihilangkan
3. Para Rasul dahulu diutus kepada bangsa atau daerah tertentu
Perbedaan Nabi dan Rosul
Perkara Nabi Rasul
Pengertian Orang yang membawa berita Utusan kepada sesuatu tempat
dari ghaib
segi bahasa
Pengertian Lelaki yang dipilih oleh Allah, Lelaki yang dipilih oleh Allah,
dari dikurniakan dikurniakan wahyu kepadanya
segi istilah wahyu kepadanya untuk amalan untuk amalan diirnya sendiri,
diirnya dan diperintahkan
sendiri, tetapi tidak diperintahkan menyampaikan risalah kepada
menyampaikan risalah kepada orang lain
orang lain
Bilangan Ramai tetapi tidak dapat Yang wajib diketahui seramai
dipastikan 25 orang
Kitab/suhuf Sebahagian menerima suhuf Sebahagian menerima suhuf
dan kitab
tugas -Tidak ditugaskan menyampaikan -Ditugaskan menyampaikan
wahyu Allah wahyu Allah
-Tidak ditentukan umat yang -Ditentukan umat yang
dipimpin dipimpin
Nama Nabi dan Rosul, serta
Silsilahnya
Keistimewaan Nabi Muhammad saw;
1. Beliau adalah Nabi/Rasul terakhir
“Muhammad itu bukanlah bapak salah seorang dari pada kamu,
akan tetapi dia adalah seorang Rasul Allah dan penutup segala
Nabi” (QS. Al-Ahzab: 44)
2. Beliau adalah Nabi/Rasul Internasional, risalahnya universal,
ditujukan kepada seluruh ras dan bangsa
“Tidaklah Kami utus engkau (muhammad) melainkan untuk
menjadi rahmat bagi seluruh alam” (Al-Anbiya: 107)
“Tidaklah Kami utus engkau (muhammad) melainkan untuk
seluruh manusia guna memberikan berita gembira dan berita
peringatan” (Saba’: 28)
3. Nabi Muhammad adalah semulia-mulia Nabi dan Rasul
Kedudukan Nabi Muhammad saw;
MANUSIA
HAMBA SIROH FIQIH
NASAB/
ALLAH NABI SIROH
KETURUNAN
FISIK
FIQIH
MUHAMMAD SUNNAH
AHKAM
SAW

MENYAMPAIKAN
RISALAH
RASUL
DA’WAH FIQIH
ALLAH MENUNAIKAN
NABI DA’WAH
AMANAH

MEMIMPIN UMAT
Prinsip kepemimpinan
(Leadership Principle)
SIFAT-SIFAT RASUL

SIFAT-SIFAT RASUL

SIFAT WAJIB SIFAT MUSTAHIL SIFAT HARUS

HARUS bagi Rasul bersifat


Seperti manusia biasa spt :
1. Siddiq (benar) 1. Kizbun (pembohong) Makan, minum, sakit dll.
2. Amanah (jujur) 2. Khianat (pecah amanah) TIDAK ADA sifat-sifat yang
3. Tabligh (menyampaikan) 3. Kitman (menyembunyi) Boleh menjatuhkan martabat
4. Fatanah (bijaksana) 4. Baladah (bodoh) Kerasulannya spt gila, sakit
Kusta dan melakukan
Maksiat.
Iman Kepada Rasul
LEADERSHIP PRINCIPLE (Prinsip Kepemimpinan)
Pemimin sejati adalah seseorang yang selalu mencintai dan memberi
perhatian kepada orang lain, sehingga ia dicintai. Memiliki integritas yang kuat,
sehingga ia dipercaya oleh pengikutnya. Selalu membimbing dan mengajari
pengikutnya. Memiliki kepribadian yang kuat dan konsisten. Dan yang
terpenting adalah memimpin berlandaskan suara hati yang fitrah
1. Pemimpin yang Dicintai
“Kasihanilah mereka yang di bumi, niscaya yang di langit mengasihimu” (HR:
Tirmidzi)
2. Pemimpin yang Dipercaya
Kesesuaian kata & perbuatan, Keberanian menegakkan kebenaran,
3. Pembimbing
Keberanian memberikan motivasi, mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi,
memberikan contoh
4. Pemimpin yang Berkepribadian
Memimpin diri sendiri sebelum orang lain, demokratis (terbuka), mengatasi
kecemasan diri,
5 Pemimpin yang Abadi
Mengarahkan kpd kebenaran, kebaikan, kemajuan dan keberhasilan
Semua terasa sesuai dengan hati nurani
Hidup dalam kejujuran dan tidak hidup daam kepuara-puraan
IMAN
Surah Al-
Baqarah: 285
(2: 285)
‫نز َل ِإلَ ْي ِه ِمن َّر ِب ِه َو ْال ُمؤْ ِمنُونَ ۚ ُك ٌّل‬ ِ ُ ‫سو ُل ِب َما أ‬ ُ ‫الر‬
َّ َ‫آ َمن‬
‫س ِل ِه َال نُفَ ِر ُق بَ ْينَ أَ َح ٍد ِمن‬ ُ ‫اَّللِ َو َم ََلئِ َكتِ ِه َو ُكت ُ ِب ِه َو ُر‬
َّ ‫آ َمنَ ِب‬
‫غ ْف َران ََك َربَّنَا َو ِإلَي َْك‬
ُ ۖ ‫ط ْعنَا‬َ َ‫س ِم ْعنَا َوأ‬ َ ‫س ِل ِه ۚ َوقَالُوا‬ ُ ‫ُّر‬
‫ير‬
ُ ‫ص‬ ِ ‫ْال َم‬
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang
diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian
pula orang-orang yang beriman. Semuanya
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan
antara seseorangpun (dengan yang lain) dari
rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan:
"Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa):
"Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali".
IMAN KEPADA HARI KIAMAT
“Tidak ada yang mereka nantikan selain dari saat yang datang dengan tiba-tiba
(Kiamat) kepada mereka. Sesungguhnya tanda-tandanya telah datang. Tetapi apakah
arti kesadaran mereka itu, jikalau saat yang dinanti-nantika itu telah tiba’ (QS.
Muhammad: 18)

TANDA-TANDA TIBANYA HARI KIAMAT

TANDA-TANDA KECIL (SUGHRO) TANDA-TANDA BESAR (KUBRO)


1.Diutusnya Nabi Muhammad saw 1.Terbitnya matahari dari arah barat
2.Pemimpin yang tidak berkualitas 2.Kelaurnya suatu macam binatang
3.Perang besar antara 2 golongan besar 3.Munculnya al-Mahdi
4.Adanya kaum Dajjal (pendusta) 4.Munculnya al-Masih Dajjal
5.Lenyapnya ilmu (wafatnya para ulama) 5.Turunnya nabiyullah Isa as
6.Banyaknya goncangan (gempa bumi)
7.Zaman berdektan (waktu terasa cepat)
8.Melimpah harta hingga tdk ada yg
menerima zakat
9.Bermegah-megahan dalam gedung
10. Orang penting lebih cepat wafat
DALIL BERIMAN KEPADA HARI AKHIRAT

• Surah Ali Imran : Ayat 114.


• Surah Al-Nisa’ : Ayat 122.
• Surah Al-Ahzab : Ayat 63.
• Surah Taha : Ayat 15.
• Surah Al-Zumar : Ayat 68.
• Surah Al-Qariah : Ayat 4 - 5.
• Surah Al-Kahfi : Ayat 47.
Pola Iman Kepada Hari Akhirat
1. Bahwa jagad raya ini dengan seluruh makhluk yang ada didalamnya akan
hancur lebur, gunung laksana debu yang berterbangan, air laut meluap-
luap. Firman Allah SWT;
ِ ْ ‫ان َو َي ْبقَى َو ْجهُ َر ِب َك ذُو ْال َج ََل ِل َو‬
ِ‫اْ ْك َر ِا‬ ٍ َ‫علَ ْي َها ف‬
َ ‫ُك ُّل َم ْن‬
Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu
yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (QS. Al-Rahman [55]: 26-27)
2. Bahwa setelah sesuatunya binasa dan mati, tibalah pase kedua yaitu
pembangkitan. Semua manusia dibangkitkan kembali dari kuburnya
dihidupkan, sejak manusia pertama hingga manusia terakhir.Lalu mereka
dikumpulkan Firman Allah SWT:
‫ث ِإلَى َر ِب ِه ْم يَن ِسلُونَ قَالُوا يَ َاو ْيلَنَا َم ْن بَ َعََنَا ِم ْن‬ِ ‫ور فَإِذَا ُه ْم ِم ْن ْاْل َ ْجدَا‬
ِ ‫ص‬ُّ ‫َونُ ِف َخ فِي ال‬
َ ‫صدَقَ ْال ُم ْر‬
َ‫سلُون‬ َ ‫ان َو‬ ُ ‫الر ْح َم‬
َّ َ‫عد‬َ ‫َم ْرقَ ِدنَا َهذَا َما َو‬
“Dan ditiuplah sangkalal, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera
dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduhai
celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur
kami (kubur)?." Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan
benarlah Rasul- rasul(Nya) (QS. Yasin [36]: 51-52)
َّ ‫صدَ ُق ِم ْن‬
‫َّللاِ َحدِيَا‬ َ ‫َّللاُ َال ِإلَهَ ِإ َّال ُه َو لَ َي ْج َم َعنَّ ُك ْم ِإلَى َي ْو ِِ ْال ِق َيا َم ِة َال َري‬
ْ َ‫َْ فِي ِه َو َم ْن أ‬ َّ
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya
Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan
terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari
pada Allah ?” (QS. An-Nisa [4]: 87)
Pola Iman Kepada Hari Akhirat
3. Setelah dibangkitkan kembali dan dikumpulkan, semuanya. Diperlihatkan
kepada mereka seluruh amal dan perbuatannya dahulu di dunia.
Segalanya dibuka dan tidak ada lagi yang tersembunyi dari perbuatan
walau sebesar atom. Firman Allah SWT:
‫ش ارا َي َره‬َ ٍ‫اس أ َ ْشتَاتا ِلي َُر ْوا أ َ ْع َمالَ ُه ْم فَ َم ْن َي ْع َم ْل ِمَْقَا َل ذَ َّرةٍ َخيْرا َي َره َو َم ْن َي ْع َم ْل ِمَْقَا َل ذَ َّرة‬ ُ َّ‫صد ُُر الن‬ ْ ‫َي ْو َمئِ ٍذ َي‬
“Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-
macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan
mereka Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya pula” (QS. Al-Zalzalah [99]: 6-8
4. Setelah semua rahasia dibongkar, tibalah sat menghisab,
memperhitungkan secara adil amal perbuatan baik dan buruknya.
Manusia akan memperoleh keputusan adil, tanpa aniaya sedikitpun. Inilah
yang disebut yaumul hisab. Firman Allah SWT:
َ‫شيْئا َو ِإ ْن َكانَ ِمَْقَا َل َحبَّ ٍة ِم ْن خ َْردَ ٍل أَت َ ْينَا ِب َها َو َكفَى ِبنَا َحا ِس ِبين‬ َ ‫س‬ ٌ ‫ظلَ ُم نَ ْف‬ ْ ُ ‫ط ِليَ ْو ِِ ْال ِقيَا َم ِة فَ ََل ت‬
َ ‫ض ُع ْال َم َو ِازينَ ْال ِق ْس‬
َ َ‫َون‬
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka
tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu)
Hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. dan
cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. AL-Anbiya: 47)
5. Pase keputusan. Setiap manusia setelah melalui proses pengadilan di
hadapan Allah Yang Maha Adil, mereka lalu menerima jaza’ (balasan)
setimpal dengan hasil usaha yang mereka lakukan selama di dunia. Firman
Allah SWT:
‫ظ ْل َم‬
ُ ‫ت َال‬ ْ ‫س َب‬ َ ‫ْال َي ْو َِ ت ُ ْجزَ ى ُك ُّل نَ ْف ٍس ِب َما َك‬
“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang
diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini” (QS.Al-
Mu’min/Ghafir: 17)
Iman Kepada Qadha & Qadar
Qodho menurut al-Qur’an memiliki banyak makna, antara lain:
1. Hukum. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu
keberatan terhadap hukum (qodho) yang kamu berikan, dan mereka
menerima dengan sepenuhnya” (An-Nisa[4]: 65)
2. Perintah, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya” (Al-Isra [17]: 23)
3. Memberitakan, “Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab
itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua
kali” (Al-Isra [17]:4)
4. Menghendaki, “Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka
Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia” (Ali
Imran [3]: 47)
5. Menjadikan, “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa”
(Fushilat [41]: 12)

Sedangkan makna Qodar dalam al-Qur’an adalah suatu peraturan umum yang
telah diciptakan Allah untuk menjadi dsar alam ini, dimana terdapat
hubungan sebab akibat
 “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (Al-
Qomar [54]: 49)
 “Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku” (Al-
Ahzab [33]: 38)
 “dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-
ukurannya dengan serapi-rapinya” (al-Furqon [25]: 2)
Iman Kepada Qadha & Qadar
Beberapa contoh qodar Allah:
1. Jagat alam raya ini dengan segala bintang dan planetnya
berjalan menurut “Hukum Universil” atau hukum alam
2. Dalam diri kita ada roh, dengan roh itu kita hidup. Akan tetapi
kita samasekali tidak punya kekuasaan terhadap roh itu.
Manakala ia akan memisah diri dengan jasmani kita ia tidak
akan memandang usia dan kedudukan. Begitulah takdir Allah
3. Setiap manusia lahir ke dunia bukanlah atas kehendaknya
sendiri. Manusia tidak memilih bangsa dan jenis kulit.
Semuanya terlepas dari kehendak dan kekuasaan manusia.
4. Pada diri tiap orang ada memiliki watak pembawaan lahir dan
bakat yang berbeda satu sama lain.
5. Bahwa tidak pernah terdapat seseorang yang ingin sakit atau
gagal, namun kenyataannya masih banyak yang gagal dan
sakit

Dengan demikian, kelirulah ajaran Qadariyah yang mempunyai


ajaran bahwa manusia dilahirkan bebas merdeka sempurna
mengatur hidup dan kehidupannya. Juga ajaran Mu’tazilah
yang senantiasa melebih-lebhkan kemampuan akal dan
melebih-lebihkan kebebasan berbuat manusia
BERIMAN KEPADA QADA’ DAN QADAR

PENGERTIAN QADA' & QADAR

 QADA' Bahasa: Penyempurnaan sesuatu perkara berdasarkan


ketetapan Allah yang azali

Istilah Syarak: Pelaksanaan sesuatu perkara mengikut


ketentuan Allah yang azali
Contoh: Allah mencipta manusia yang telah mendiami bumi

 QADAR Bahasa: Hukum. yaitu ketentuan sesuatu perkara mengikut


kadar yang tertentu
Istilah Syarak: ketentuan Allah yang azali terhadap semua
makhluk
Contoh: Ketentuan Allah sejah azali bahawa manusia akan
diciptakan untuk mendiami bumi
Dalil
1. Dalil / Bukti Setiap Sesuatu Yg Berlaku Mengikut Ketetapan Allah

) 49 :‫)سورة القمر‬
Maksudnya : Sesungguhnya kami ciptakan tiap-tiap sesuatu
menurut takdir yang telah ditentukan

2. Sabda Rasulullah saw;


‫سو ِل ِه َواْليَ ْو ِِ اْل َ ِخ ِر َوتُؤْ ِمنَ ِباْلقَدَ ِر‬
ُ ‫أن تُؤْ ِمنَ ِباهللِ َوم َ ِ َكتِ ِه َو ُكت ُ ِب ِه َو ُر‬
ْ ]‫ان‬
ِ ‫[االءي َم‬
ِ .....
.‫َخي ِْر ِه َوش َِر ِه‬
Maksudnya:
……[Iman] bahawa kamu percaya kepada Allah, Malaikat, kitab-kitab,
rasul-rasul, hari qiamat dan kamu percaya kepada kadarnya baik dan buruk

3. Dalil Aqal Fikiran:


Allah bersifat IRADAH, QUDRAH dan ILMU. Dengan beriman kepada Qada dan Qadar bererti kita telah
meyakini sifat-sufat kesempurnaan Allah. Oleh itu setiap mukmin wajib beriman kepada Qada dan
Qadar. Sesiapa yang ingkar adalah KAFIR.
Jenis Qada’
 QADA' MUBRAM  QADA' MU'ALLAQ
Ialah : Perlaksanaan Ialah : Perlaksanaan suatu perkara mengikut ketetapan
suatu yang telah Allah,
ditetapkan oleh berdasarkan Usaha & Ikhtiar manusia .(boleh berubah dgn
Allah & Tidak akan ikhtiar & doa)
berubah Hasilnya tidak dapat diketahui sebelum ia berlaku
Hadis Rasulullah saw;
Contoh : Kelahiran
Atau kematian/ ]‫[ رواه الترميذي‬ ‫اء‬ َ ‫الَ يُ َر ُّد اْل َق‬
ِ ‫ضا ُء ِاالَّ ِبال ُّد َع‬
Ajal / Mati/kejadian Maksudnya:Tidak boleh dihindarkan Qada melainkan
siang dan malam dengan doa
Contoh : Rezeki, Kejayaan,kegagalan,, Kesenangan ,
kesusahan @ kemalangan yg menimpa seseorang,penyakit-
dll-
(ia Ia ada kaitan dgn Usaha & Ikhtiar @ Sebab Musabab )
Jelasnya:
-Doa boleh mengubah Qada Muallaq tetapi tidak
mengubah Qada Mubram.
-Setiap muslim digalakkan berdoa kerana mendapat kasih
sayang Allah kpd org berdoa
TAWAKKAL
 TAWAKKAL : Ialah berserah kpd Allah setelah berusaha & berikhtiar
dengan sewajarnya.

Firman Allah surah Ali Imran ayat 159:


Maksdunya: …maka apabila kamu telah berazam/ berusaha bertawakkallah
kepada Allah, sesungguhnya Allah mengasihi orang yang bertawakkal
kepadanya

 Setiap mukmin wajib bertawakal kpd Allah dlm segala urusan & pekerjaan
 Bertawakkal adalah tanda keyakinan penuh seseorang kepada Allah, yang
berkuasa menentukan suatu perkara yg dihajati.
 Tawakal hendaklah didahului dengan usaha. Bertawakal sahaja tanpa
berusaha adalah bertentangan dengan prinsip Islam.
IKHTIAR MANUSIA
 IKHTIAR : Ialah usaha manusia utk membuat sesuatu mengikut pilihannya utk
mencapai matlamat dengan berpandukan hukum syarak

 Manusia dikurniakan akal fikran untuk berfikir, tenaga untuk bekerja, dan
kemahuan serta perasaan untuk melakukan sesuatu. Justeru itu mereka
diberi kebebasan memilih untuk melakukan sesuatu perkara tetapi masih
tertakluk kepadaa kehendak / keizinan Allah
Dalam ertikata lain : manusia boleh berikhtiar @ berusaha tetapi kejayaan
adalah ditentukan oleh Allah.SWT.

Firman Allah surah taubah ayat 105;

Maksudnya: Dan katakanlah (wahai Muhammad): Beramalah kamu (akan


segala yang diperintahkan), maka Allah dan RasulNya serta orang-orang yang
beriman akan melihat apa yang kamu kerjakan; …..".

Oleh itu: hendaklah kita berusaha bersungguh-sungguh. Tetapi jangan usaha


saja tanpa berdoa dan bertawakkal
AF’AIL AL-‘IBAD ] [
AF’AIL AL-‘IBAD:
Ialah perbuatan manusia yang terbahagi
kepada dua jenis

Af’ilaalul Ikhtiariah Af’ilaalul Ikhtiariah


]ٌ‫[ا َ ْف َعا ٌل اِ ْخ ِت َياِريَّه‬ ]ٌ‫[ا َ ْف َعا ٌل اِ ْ ِ َراِ ِريَّة‬
Perbuatan yg lahir dari Perbuatan yang lahir
kehendak dan usaha tanpa daripada kehendak
manusia sendiri; dan usaha manusia.
Contoh ;Menunaikan Contoh; Menggigil kerana
solat atau belajar demam
Iman Kepada Qadha & Qadar

Keadilan Allah & Ikhtiar Manusia


• Kesalahan memahami taqdir akan berakibat fatal. Amir Syakib
Arselan telah menulis sebuah buku, “Apa Sebab Kaum Muslimin
Mundur?”. Salah satu sebab kemunduran umat Islam –menurut
beliau- adalah karena kekeliruan iman kepada taqdir
• Adalah mustahil suatu cita-cita berhasil hanya dengan khayal dan
angan-angan, tanpa suatu kerja dan usaha. Maka wajib ada faktor
usaha atau ikhtiar. Usaha yang diiringi doa adalah kewajiban
manusia
• Umar bin Khattab dengan pasukannya akan masuk ke sebuah
kampung. Beliau mendapat laporan dari seorang kurir bahwa di
kampung tersebut berjangkit suatu penyakit menular dan
berbahaya. Lalu Umar mengajak pasukannya kembali. Tapi salah
seorang berkata kepada Umar, “Takutkah tuan dari takdir Allah?”
Jawab Khalifah Umar, “Kita lari dari takdir Allah menuju takdir Allah.”
• Setiap peristiwa pasti mengandung hikmah dan tujuannya. Allah
telah menjadikan segala sesuatunya tidak sia-sia, “Boleh jadi kamu
membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah:
216)
• Iman kepada takdir akan menambah ketakwaan, karena
keberuntungan maupun kegagalan dapat dianggap sebagai ujian
dari Allah SWT.
Pustaka
• http://razzyy.com
• http://fhunsub.files.wordpress.com/2011/

Anda mungkin juga menyukai