PUSAT PEMBANGKIT (POWER STATION) Pusat Pembangkit dapat terdiri dari: Pemangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap (PLTGU) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Tegangan pada Generator bervariasi tergantung dari kapasitas daya (MW) , umumnya 11 kV – 33 kV DISTRIBUSI STL, srimawarsaid@yahoo.com TRANSFORMATOR TENAGA (POWER TRANSFORMER) – STEP UP Tegangan yang dihasilkan oleh terminal Generator masih kurang ( 6.6 kV - 33 kV), bila tenaga listrik hendak ditransmisikan ke saluran transmisi, diperlukan transformator penaik tegangan transformator penaik tegangan (step up ttansformer) Primer : 6.6 kV, 11 kV, 13.8 kV, 24 kV, 33 kV Sekunder : 70 kV, 150 kV, 275 kV, 500 kV
DISTRIBUSI STL, srimawarsaid@yahoo.com
SALURAN TRANSMISI (TRANSMISSION LINE) Tegangan fasa-fasa (line-line) pada saluran transmisi, umumya : 70 kV, 150 kV, 275 kV, 500 kV Semakin tinggi tegangan pada saluran transmisi arus yang mengalir akan berkurang, sehingga rugi-rugi yang terjadi pada saluran dapat diperkecil ( asumsi penghantar dianggap tidak ada perubahan) Daya yang disalurkan dari pembangkit (power station) S S = V * I* ® I* = V Rugi pada saluran : PR = [ I ] * R 2
QX = [ I ] * X 2
DISTRIBUSI STL, srimawarsaid@yahoo.com
TRANSMISSION SUBSTATION Transmission substation disebut Gardu Induk (GI) Pada Gardu Induk (GI), tegangan tinggi ( 70 kV – 500 kV), diturunkan melalui transformator step down), menjadi tegangan menengah yaitu : 20 kV Tegangan 20 kV didistribusikan melalui saluran distribusi distribusi primer
DISTRIBUSI STL, srimawarsaid@yahoo.com
DITRIBUTION SUBSTATION Pada distribution substation tegangan 20 kV diturunkan menjadi tegangan 220 V/ 380 V Tegangan 220 V/ 380 V didistribusikan melalui saluran distribusi sekunder