Anda di halaman 1dari 26

1

Kapasitas Simpul dan Ruas

Oleh: Edi Kadarsa

Program Studi MagisterTeknik Sipil


Pengutamaan Rekayasa Transportasi
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
2

Manual Kapasitas Jalan Indonesia


• Persamaan Umum Kapasitas Ruas Jalan Kota

Kapasitas dasar adalah kapasitas jalan dengan spesifikasi sbb:


- Lebar lajur 3.5 meter
- Arus merata di kedua arah
- Hambatan samping rendah dengan lebar bahu 1.5- 2.0 meter
- Jumlah penduduk 1-3 juta jiwa
Kapasitas Dasar dan Faktor Pengaruh 3

Kapasitas Dasar Jalan Kota

Faktor Pengaruh Lebar Lajur pada Kapasitas Jalan Kota


4

Pengaruh Distribusi Arah

Pengaruh Hambatan Samping dan Lebar Bahu


5

Pengaruh Hambatan Samping dan Jalan Kerb

Jenis Kejadian Hambatan Samping


6

Kelas Hambatan samping

Pengaruh Ukuran Kota


7

Perhatikan contoh berikut:


- Lokasi luas : Jalan Ir. H. Djuanda
- Tipe jalan : 4 lajur 2 arahdengan pembatas median (4/2D)
- Lebar jalan : 6,20 meter (arah utara), 3,1 meter perlajur
- Lebar median : 0,8 meter
- Gangguan samping : rendah
- Jarak kreb – gangguan samping : 1,0 meter
- Data tata guna lahan : daerah pemukiman yang dilalui oleh angkutan umum
- Data jumlah penduduk : 2 juta orang
8
9

• Derajat Kejenuhan Dapat Menjelaskan Kinerja Jalan Kota

Variabel yang Mempengaruhi Kecepatan Arus Bebas Jalan Kota


Kecepatan Arus Bebas dasar di Jalan Kota 10

Pengaruh Lebar Lajur Terhadap Kecepatan Arus Bebas


11 Kota
Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kecepatan Arus Bebas di Jalan

Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kecepatan Arus Bebas di Jalan Kota


12

Pengaruh Ukuran Kota TerhadapArus Bebas


13

Metodologi untuk Mendapatkan Persamaan Umum


Kapasitas MKJI

Faktor Pengaruh worse case: Kapasitas worse case/Kapasitas Standar


Faktor Pengaruh better case: Kapasitas better case/Kapasitas Standar
14

HCM

HCM menggunakan kapasitas ideal bukan kapasitas standar


15

TEORI ANTRIAN
16

Antrian
Dalam permasalahan transportasi umumnya, terminal/pelabuhan khususnya
memegang peranan penting. Hal ini dapat dilihat dari antrian yang terbentuk
pada pintu-pintu pelayanan.
Contoh:
• Antrian kapal laut yang akan berlabuh di dermaga
• Antrian pesawat terbang yang akan mendarat di Bandar udara
• Antrian bus untuk menaikan penumpang di terminal
• Antian pada pintu tol dan lain-lain.

Mengapa terjadi antrian? Apakah


diperlukan?
17

Dalam antrian ada 3 hal utama yang harus diperhatikan:


1. Tingkat kedatangan (λ) : jumlah orang/kendaraan yang dating
pada suatu tempat pelayanan dalam satuan waktu tertentu
kendaraan/waktu, orang/waktu
2. Tingkat pelayanan (µ) : jumlah orang/kendaraan yang dapat
dilayani pada suatu tempat pelayanan dalam satuan waktu tertentu
kendaraan/waktu, orang/waktu

Catatan:
λ /µ<1

3. Disiplin antrian : tata cara berantri


• FIFO/FCFS : yang datang pertama akan dilayani duluan
• FILO/FCLS : yang dating terakhir akan dilayani duluan
• FVFS : tempat pelayanan yang kosong, disitulah pengantri berikutnya
akan dilayani
18

Banyak lajur antrian :


• Multi channel
• Single channel

Multi channel
19

• Multi channel µ sama


• Pada kondisi ini, tingkat kedatangan akan membagi
dirinya menjadi λ / N : bila waktu pelayanannya sama,
setiap orang/kendaraan yang datang akan memilih jalur
antrian yang terpendek, otomatis tiap kedatangan akan
membagi diri sama banyak, tergantung jumlah tempat
pelayanan.
20

• Single Channel
21

• µ berbeda
• Bila waktu pelayanan berbeda, sebagai antisipasi dibuat
single channel dan berlaku system antrian FCFS

c b a 2

A berada pada sisi awal antrian. Bila tempat pelayanan 2 selesai melayani dan
kosong, a akan berjalan ke 2 untuk mendapat pelayanan dan b berada pada
posisi awal antrian untuk menunggu tempat pelayanan berikutnya yang
kosong.
Makin besar µ, antrian semakin pendek
22

Sistem dan Proses Antrian

1 2 3 4

1 Tingkat Kedatangan
2 Antrian
2+3 Sistem Antrian
3 Proses Pelayanan
4. Kendaraan Keluar dari Sistem
23

• Waktu antrian di hitung ketika kendaraan mulai stop untuk


mengantri sampai ketika mulai dilayani
• Waktu pelayanan di hitung ketika kendaraan mulai
dilayani sampai ketika kendaraan bergerak setelah
dilayani.
• Kendaraan masuk ke system antrian ketika mulai berhenti
untuk mengantri dan keluar dari system ketika mulai
bergerak setelah dilayani.
• λ diukur saat kendaraan masih bergerak, beberapa ratus
meter sebelum berhenti.
• Asumsi dalam antrian, kita tidak boleh switching ke jalur
lain yang antriannya lebih pendek
24

Rumus-rumus untuk Single Channel


λ 𝜌
•𝑛
ത= =
µ−λ 1−𝜌
λ2 𝜌2
•𝑞
ത= =
µ(µ−λ) 1−𝜌
1
• 𝑑ҧ =
µ−λ
µ−λ ҧ 1
•𝑤
ഥ= =𝑑-
µ(µ−λ) µ

𝑛:
ത jumlah kendaraan dalam sistem
𝑞ത : jumlah kendaraan/orang dalam antrian (kend/waktu, orang/waktu)
𝑑:ҧ 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚
𝑤ഥ : Waktu kendaraan atau orang menunggu dalam antrian
25

Pada suatu pintu tol masuk terdapat 5000 kendaraan/jam untuk 2 lajur,
waktu pelayanan kendaraan 10 detik. Berapa pintu minimal yang harus
dibuka? Dengan pintu tol minimal, berapa 𝑛,ത 𝑞,
ത 𝑤?
ഥ Berapa pintu tol
minimal yang harus dibuka, jika diisyaratkan jumlah kendaraan yang
mengantri tidak lebih dari 2 kendaraan (𝑞)?

Jawab:
λ = 2000 kendaraan/detik
t = 10 detik/kendaraan, maka µ = 3600/10 =360 kendaraan/jam
26

• Pintu Tandem

Masalah system tandem:

Anda mungkin juga menyukai