Anda di halaman 1dari 23

LBM 4 MARS

Diana Lita
indikator mutu klinis
1. Angka visite dokter spesialis pada pasien baru
2. Pencapaian berat badan ideal pasien haemodialisa
3. Waktu tunggu interpretasi hasil laboratorim darah rutin (DR) cito
4. Waktu tunggu Interpretasi hasil CT scan Brain cito
5. Kecepatan penanganan pasien stroke
6. Kematian pasien di meja operasi elektif
7. Penulisan resep sesuai dengan formularium RS
8. Angka kesalahan (KNC, KTC, KTD, dan sentinel) penggunaan obat di
luar obat high alert
9. Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi, salah
penempatan ET pada operasi elektif
10. Kejadian reaksi transfusi
11. Kelengkapan pengisian resume medis 24 jam setelah pelayanan pada
pasien rawat inap
12. Angka kejadian pasien plebitis pada pemasangan infus
13. Angka penggunaan inform concent pada setiap pasien yang
dilakukan penelitian di RS
indikator mutu manegemen
a. pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat penting untuk
memenuhi kebutuhan pasien;
b. pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan;
c. manajemen risiko;
d. manejemen penggunaan sumber daya;
e. harapan dan kepuasan pasien dan keluarga;
f. harapan dan kepuasan staf;
g. demografi pasien dan diagnosis klinis;
h. manajemen keuangan;
i. pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat
menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga
pasien dan staf.
indikator mutu library
measure
1. Angka Pemberian Aspirin saat Kedatangan
sampai di rumah sakit pada pasien AMI
2. Angka Kematian pasien AMI saat rawat inap
3. Angka Ulcus decubitus pasien tirah baring
stadium dua atau lebih selama perawatan di
rumah sakit.
4. Angka Pasien Jatuh di pelayanan rumah sakit.
5. Angka pasien Jatuh dengan cidera.
menjelaskan tentang PMKP
berdasar SNARS / KRAS 2012
KELOMPOK STANDAR PELAYANAN BERFOKUS
PADA PASIEN
Bab 1. Akes ke pelayanan dan kontinuitas
pelayanan (apk)
Bab 2. Hak pasien dan keluarga (hpk)
Bab 3. Asesmen pasien (ap)
Bab 4. Pelayanan pasien (pp)
Bab 5. Pelayanan anestesi dan bedah (pab)
Bab 6. Manajemen penggunaan obat (mpo)
Bab 7. Pendidikan pasien dan keluarga (ppk)
KELOMPOK STANDAR MANAJEMEN RUMAH SAKIT
Bab 1. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
(pmkp)
Bab 2. Pencegahan dan pengendalian infeksi (ppi)
Bab 3. Tata kelola, kepemimpinan dan pengarahan
(tkp)
Bab 4. Manajemen fasilitas dan keselamatan (mfk)
Bab 5. Kualifikasi dan pendidikan staf (kps)
Bab 6. Manajemen komunikasi dan informasi (mki)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
O Sasaran I ketepatan identifikasi pasien
O Sasaran II peningkatan komunikasi yang efektif
O Sasaran III peningkatan keamanan obat yang perlu di
waspadai
O Sasaran IV kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat
pasien operasi
O Sasaran V pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
O Sasaran VI pengurangan risiko pasien jatuh
IV. SASARAN MILENIUM DEVELOPMENT GOALS
O Sasaran I penurunan angka kematian bayi dan peningkatan
kesehatan ibu
O Sasaran II penurunan angka kesakitan hiv/aids
O Sasaran III penurunan angka kesakitan tb.
tujuh langkah keselamatan
pasien
1. Bangun kesadaran akan nilai KP  ciptakan kepemimpinan & budaya yg
terbuka dan adil
RS :
O Kebijakan : tindakan staf segera setelah insiden, langkah kumpul fakta,
dukungan kepada staf, pasien – keluarga
O Kebijakan : peran & akuntabilitas individual pada insiden
O Tumbuhkan budaya pelaporan & belajar dari insiden
O Lakukan assessment (penaksiran) dengan menggunakan survey penilaian
KP
Tim :
O Anggota mampu berbicara, peduli & berani lapor bila ada insiden
O Laporan terbuka & terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan tindakan /
solusi yg tepat

Prinsip penting :
O Budaya safety berarti staf selalu sadar terhadap KTD potensial
O Staf beserta RS selalu mampu mengakui & belajar dari kesalahan & bertindak
untuk memperbaiki
O Terbuka untuk berbagi informasi, dan dlm hal KTD staf ditangani secara adil
O Semua KTD juga terkait dng system, mencari kesalahan pada system akan
membantu RS belajar untuk menekan insiden
2. Pimpin dan dukung staf anda  bangunlah komitmen & focus yg
kuat & jelas tentang KP di RS
RS :
O Ada anggota direksi yg bertanggung jawab atas KP
O Di bagian2 ada orang yg dapat menjadi “penggerak” KP
O Prioritaskan KP dlm agenda rapat direksi / manajemen
O Masukkan KP dalam semua program latihan staf
Tim :
O Ada “penggerak” dalam tim untuk memimpin gerakan KP
O Jelaskan relevansi & pentingnya, serta manfaat gerakan KP
O Tumbuhkan sikap ksatria yg menghargai pelaporan insiden
Prinsip penting :
O Pelaksanaan KP-RS butuh motivasi & komitmen pimpinan :
direksi, pimpinan klinis & manajerial dari seluruh jajaran
pelayanan
O Pimpinan perlu menunjukkan KP-RS adalah prioritas, pimpinan
harus sering tampak & aktif memimpin di lapangan memperbaiki
system KP-RS
O Staf agar mudah melapor bila tidak merasa bahwa asuhan pasien
aman
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko  kembangkan system &
proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yg
potensial bermasalah
RS :
O Struktur & proses menjamin risiko klinis & non klinis, mencakup KP
O Kembangkan indicator kinerja bagi system pengelolaan risiko
O Gunakan informasi dari system pelaporan insiden & asesmen risiko &
tingkatkan kepedulian terhadap pasien
Tim :
O Diskusi isu KP dalam forum2
O Penilaian risiko pada individu pasien
O Proses asesmen risiko teratur, tentukan akseptabilitas tiap risiko &
langkah memperkecil risiko tsb
Prinsip penting :
O Manajemen risiko terintegrasi berarti pelajaran dari suatu area risiko
dapat segera disebarkan ke area risiko yg lain
O Konsisten melaksanakan identifikasi, assesmen, analisis & investigasi
semua risiko
O Penggunaan beberapa risk assessment tools : risk matrix grading,
FMEA (failure mode and effect analysis), risk assessment shecklist
4. Kembangkan system pelaporan  pastikan staf anda agar dapat
melaporkan kejadian / insiden serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-
RS
RS :
O Lenkapi rencana implementasi system pelaporan insiden, ke dalam
maupun ke luar yg harus dilaporkan ke KPPRS – PERSI
Tim :
O Dorong anggota untuk melapor setiap insiden & insiden yg telah
dicegah tetapi tetap terjadi juga, sbg bahan pelajaran yg penting
Prinsip penting :
O Pelaporan insiden adalah langkah pertama proses mencegah KTD
O Staf penting memahami APA insiden KP yg harus dilaporkan
(semua insiden yg menyebabkan / dapat menyebabkan cedera,
tidak hanya yg sentinel) dan bagaimana cara melaporkannya
O RS selektif melaporkan insiden penting ke KKPRS, shg secara
nasional dpt disusun peta KTD dan berbagai solusi /umpan balik ke
RS-RS
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien  kembangkan cara-cara
komunikasi yg terbuka dgn pasien
RS :
O Kebijakan : komunikasi terbuka ttg insiden dng pasien & keluarga
O Pasien & keluarga mendapat informasi bila terjadi insiden
O Dukungan, pelatihan & dorongan semangat kepada kepada staf agar selalu
terbuka kepada pasien & keluarga
Tim :
O Hargai dan dukung keterlibatan pasien & keluarga bila telah terjadi insiden
O Prioritaskan pemberitahuan kpd pasien & kelurga bila terjadi insiden
O Segera setelah kejadian , tunjukkan empati kpd pasien & keluarga
Prinsip penting :
O Banyak pasien adalah “ahli” tentang kondisinya shg dpt membantu identifikasi
risiko & merencanakan solusi terhadap masalah KP
O Pasien ingin terlibat sbg mitra dlm proses asuhan
O stafBanyak pasien adalah “ahli” tentang kondisinya shg dpt membantu
identifikasi risiko & merencanakan solusi terhadap masalah KP
O Pasien ingin terlibat sbg mitra dlm proses asuhan
O Staf perlu melibatkan pasien dlm proses Dx, Th, diskusi risiko, monitoring, segera
diskusikan KTD secara bijak & dgn empati
O Keterbukaan ini & mendiskusikan KTD akan membantu pasien untuk lebih baik
dlm menerima risiko atau KTD
6. Belajar & berbagi pengalaman tentang KP  dorong staf untuk
melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana &
mengapa kejadian itu timbul
RS :
O staf terlatih mengkaji insiden secara tepat, mengidentifikasi sebab
O Kebijakan : criteria pelaksanaan analisis akar masalah atau metode
analisis lain, mencakup semua insiden & minimum 1, per tahun
untuk proses risiko tinggi
Tim :
O diskusikan dlam tim pengalaman dari hasil analisis insiden
O identifikasi bagian alain yg mungkin terkena dampak & bagi
pengalaman tsb
prinsip penting :
O bila insiden terjadi, isu penting bukanlah “siapa yg salah” tetapi
“bagaimana & mengapa hal itu terjadi”
O belajar secara sistematik : tipe insiden yg perlu dilapor, informasi
apa dan kapan diperlukan , bagaimana menganalisis
7. Cegah cedera melalui implementasi system KP  gunakan informasi
yg ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan pada
system pelayanan
RS :
O tentukan solusi dengan informasi dari system pelaporan, asesmen
risiko, kejadian insiden, audit serta analisis
O solusi mencakup penjabaran ulang system, penyesuaian pelatihan staf
& kegiatan klinis, penggunaan instrument yg menjamin KP
O assesmen risiko untuk setiap perubahan
O sosialisasikan solusi yg dikembangkan oleh KKPRS-PERSI
O umpan balik kepada staf ttg setiap tindakan yg diambil atas insiden
tim :
O kembangkan asuhan pasien menjadi lebih baik & lebih aman
O telaan perubahan yg dibuat tim & pastikan pelaksanaannya
O umpan balik atas setiap tindak lanjut tentang insiden yg dilaporkan
prinsip penting :
O dari solusi, dibuat system bau shg staf mudah melaksanakan asuhan
yg lebih baik & lebih aman
O pastikan system baru termasuk assesmen risiko, dievaluasi terus
menerus dlm jangka panjang, termasuk belajar terus menerus
manegemen resiko di RS

Definisi manajemen resiko:


O kegiatan meminimalkan bahaya terhadap pasien,
kegiatan untuk menciptakan lingkungan yang aman
bagi karyawan, pasien, dan pengunjung
O sebagai aktivitas klinik dan administratif yang
dilakukan oleh rumah sakit untuk melakukan,
identifikasi, evaluasi dan pengurangan risiko
terjadinya cidera atau kerugian pada :
O pasien,
O personil,
O pengunjung dan
O rumah sakit itu sendiri
Manfaat:
Terhadap pasien
O Membuat sekecil mungkin cidera yg tidak diinginkan
O Meningkatkan keamanan pasien dan mutu asuhan
Terhadap staf
O Meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan keamanan
staf
Terhadap institusi
O Menjaga reputasi
O Meminimumkan risiko financial dengan manajemen yg
lebih baik
O Memenuhi objektif secara optimal dengan pemanfaatan
sebaik-baiknya sumberdaya yg ada
Terhadap public
O Meningkatakan kepercayaan public, bahwa dengan
program MRK yg baik keamanan mereka lebih terjamin
Tujuan:

O Meminumkan keterjadian “medical errors”,


“adverse events”, dan “harms” pada pasien
(membuat asuhan pasien lebih aman)
O Meminimumkan kemungkinan terjadinya
klaim dan mengendalikan biaya klaim yang
harus menjadi tanggungan institusi
(mencegah kerugian finansial bagi RS)
pengertian keselamatan pasien

Suatu sistem yang membuat asuhan pasien di


rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem ini
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
sistem keselamatan pasien
Standar Keselamatan Pasien RS:
O Hak pasien
O Mendidik pasien dan keluarga
O Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan
O Penggunaan metoda-metode peningkatan kinerja,
untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan
keselamatan pasien
O Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien
O Mendidik staf tentang keselamatan pasien
O Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien
9 Solusi Life Saving Keselamatan Pasien
Rumah Sakit

O Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip


O Pastikan Identifikasi Pasien
O Komunikasi seeara Benar saat Serah
Terima/Pengoperari Pasien
O Pastikan Tmdakan yang benar pada Sisi Tubuh yang
benar
O Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (concenfratod)
O Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada PengalJhan
Peiayanan
O Hindari Salah KaUter dan Salah Sambung Slang (Tube)
O GunakanAlat Injeksi Sekali Pakai
O Tingkatkan Kebcrsihan Tangan (Hand hygiene) untuk
Pencegahan Infeksi Nosokomial
pengertian dan ruanglingkup
K3 di RS
DEFINISI :
O Suatu upaya untuk menekan atau mengurangi
resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Ruang lingkup
O keselamatan terhadap faktor penyebab penyakit
O keselamatan terhadap pemakaian peralatan
medik dan non medik
O keselamatan terhadap bahan berbahaya ( mis :
radioaktif )
O keselamatan terhadap bahaya kebakaran
O keselamatan terhadap bencana
Ruang Lingkup Pelayanan
Upaya penyehatan ruang bangun
O Ciptakan kondisi ruang dan konstruksi serta pengaturan peralatan
untuk cegah dampak negatif.
O Pengukuran dan Pengaturan pencahayaan, Suhu,kelembaban,
kebisingan.
Upaya penyehatan air bersih
O Pemeriksaan dan monitoring air bersih 6 bulan sekali
O Melakukan sampling dan pengukuran suhu
O Melakukan sampling dan pengiriman sampling
O Pengawasan kualitas air bersih
Upaya pengelolaan limbah cair
O Merawat, memelihara, khlorinasi, pengukuran suhu, pH, pengiriman
sampling dan analisa laboratorium
Upaya pengelolaan limbah padat
O Pemisahan, pewadahan, pengangkutan, pembakaran / pemusnahan
sampah medis dan umum
O Monitoring jumlah produksi sampah medis dan sampah umum
Upaya pengendalian serangga dan binatang pengganggu
O Pengawasan, pemeriksaan, pencegahan, pengendalian dan
pemberantasan perkembangbiakan serangga dan binatang
pengganggu
O Identifikasi dan monitoring populasi serangga dan binatang
pengganggu
Upaya penyehatan makanan dan minuman
O Pemantauan dan pengawasan kebersihan bahan, tempat
pengolahan, proses dan tempat penyimpanan dan distribusi
makanan minuman serta kebersihan alat masak dan alat makan
minum
O Sampling dan pengiriman sampel makanan, swab alat makan
O Monitoring dan penyehatan lingkungan dapur, tempat
penyimpanan dan alat distribusi
Upaya penyehatan linen
O Penerimaan, pencucian sterilisasi, penyimpanan dan distribusi
linen, personal hygiene, kesehatan kerja ruang, penyehatan
lingkungan ruang laundry
Upaya penyuluhan kesling
O Pengawasan sterilisasi

Anda mungkin juga menyukai