Anda di halaman 1dari 29

Penetapan

Kadar Abu
dan NaCl
PENETAPAN
KADAR ABU
DALAM KOPI
SECARA
LANGSUNG
Dasar

Abu merupakan logam/mineral yang


terkandung pada sampel yang selesai
dipijarkan. Dengan pemijaran sampai bebas
karbon suhu (500-6000C), maka semua
senyawa organik dalam sampel akan
menjadi CO2 dan H2O yang menguap dan
terdapat sisa pijar berupa abu yang
kemudian ditimbang hingga bobot tetap.
Reaksi

• Sampel (kopi) 500-600


LxOy + H2O + CO2
Bagan
Kerja

xx.xxxx
00.0000 gram
2.0000 gram
Bagan
Kerja

DITIMBANG
HINGGA
BOBOT
TETAP
Perhitun
gan

Bobot Abu : Bobot Tetap – Bobot


cawan porselen kosong

Kadar Abu : Bobot Abu x 100%


Bobot Sampel
Titik
Kritis

1.Pemijaran harus sempurna. Jika tidak


sempurna, maka bobot abu akan
bertambah karena masih adanya karbon
yang belum menguap (atau terjadi
kesalahan positif).
PENETAPAN
KADAR ABU
DALAM IKAN
ASIN
SECARA
BERTINGKAT
Dasar
Dengan pemijaran pada suhu sekitar 500-
6000C, zat-zat organik menjadi CO2 dan
H2O serta menghasilkan mineral dan oksida
logam (abu). Dilakukan pengabuan
bertingkat untuk karbon yang teroklusi
dalam NaCl.
Reaksi
• Sampel ikan asin LxOy + H2O + CO2
• NaCl & C + H2O  NaCl dalam air + C
Bagan
Kerja

xx.xxxx
2.0000 gram
00.0000
Bagan
Kerja
Bagan
Kerja

DITIMBANG
HINGGA
BOBOT
TETAP
Perhitun
gan

Bobot Abu : Bobot Tetap – Bobot


cawan porselen kosong

Kadar Abu : Bobot Abu x 100%


Bobot Sampel
Titik
Kritis
1.Proses pengabuan tidak boleh dilakukan pada
suhu yang terlalu rendah dan waktu yang terlalu
singkat karena akan menyebabkan tidak
sempurnanya pelepasan karbon dari sampel.
2.Abu sisa pijar akan menambah kadar abu jika
dibiarkan diudara terbuka karena bersifat
higroskopis.
PENETAPAN
KADAR
NaCl DALAM
IKAN ASIN
Dasar

Dalam suasan sedikit basa, AgNO3 akan


bereaksi dengan senyawa NaCl membentuk
AgCl. Dengan penambahan indikator K2CrO4
membentuk endapan Ag2CrO4 berwarna
merah bata. Lalu kelebihan Ag+ bereaksi
dengan ion khromat, karena ksp AgCl lebih
kecil dari Ag2CrO4 maka AgCl mengendap
diawal.
Reaksi

AgNO3 + NaCl AgCl +


NaNO3
putih

2AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4


+ 2KNO3
merah bata
Bagan
Kerja
Abu bekas
Disaring
pen. kadar L.U dengan
abu ikan 100 kertas
Cawa
asin Ml saring
n
berabu
dibiila
s + air
suling AgNO3 0.1
+ 20 N
10.0
tetes TA :
0 Ml k2Cr2O4 endapan
(1 Ml) Merah Bata
Blanko
+ 100 Ml
AgNO3 0.05
H2O
N
+ 20 tetes
TA : endapan
K2Cr2O4
Merah
(1Ml)
Bata
Perhitun
gan

%NaCl = (Vp-Vb) x N AgNO3 x Bst


NaCl x Fp x 100% mg
sampel
Titik
Kritis
1.Pengeringan dan pengabuan awal dilakukan
di ruang asam agar bau tidak sedap yang
dihasilkan saat pengarangan tidak
mencemari udara di sekitar laboratorium.
2.TA yang didapat ialah pada saat
terbentuknya koloid merah bata dengan
larutan kuning.
3.Pada saat penitaran, filtrat harus
dihomogenkan dengan benar agar semua
karbon yang terbungkus NaCl dapat terlepas.
PENETAPAN
KADAR
NaCl DALAM
MARGARIN
Dasar

Dalam suasana netral, NaCl akan


bereaksi dengAn AgNO3
membentuk endapan putih AgCl.
Untuk memperjelas titik akhir
(TA) ditambahkan K2CrO4 sebagai
indikator sehingga terbentuk
Ag2CrO4 saat TA yaitu endapan
merah bata.
Reaksi

AgNO3 + NaCl AgCl +


NaNO3
putih

2AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4


+ 2KNO3
merah bata
Reaksi

Ditimbang
±2g
Erlenmeyer margar
100 Ml in
kosong
Perhitun
gan

%NaCl = (Vp-Vb) x N AgNO3 x Bst


NaCl x Fp x 100% mg
sampel
Titik
Kritis

1.Pada penetapan margarin dilarutkan


dengan air panas, karena margarin
mudah mencair pada suhu tinggi.
2.Penambahan MgO sebagai penetral
dilakukan untuk mengetahui
apakah contoh tersebut bersifat asam
atau basa.
Thank You
감사합니다

Anda mungkin juga menyukai