Anda di halaman 1dari 9

STUDI KLINIS

Hasil 12 tahun Eksisi Pterigium dengan


Konjungtiva Autograft (CAU) VS
Mitomycin C Intraoperatif (MMC) di
Bedah Pterigium Double-Head

Wan Muhammad Mulkan (030.12.277)


Ozy Daruli (030.12
INTRODUCTION

• Pterygium adalah kondisi degeneratif umum dari


konjungtiva. Ini menunjukkan degenerasi elastotik
kolagen sebagai akibat paparan sinar ultraviolet
yang berlebihan.

• Pterygium dapat mempengaruhi penglihatan


dengan menyebabkan ketidakstabilan film air mata,
mendorong astigmatisme kornea atau menghalangi
sumbu visual.
• Cara yang umum digunakan meliputi autograft
konjungtiva (CAU), autograft limbal-konjungtiva
(LCAU), mitomisin C (MMC), dan transplantasi
membran amnion (AMT)
METODS

• Koresponden berjumlah 36 pasien dan 39 mata


dengan pterygium kepala ganda dan diacak
untuk menerima CAU pada satu sisi pterigium
dan MMC dengan standar ke sisi yang
berlawanan.

• Pengacakan di ambil dengan memilih antara


dua amplop berlaber yang tertutup.
• Penelitian dimulai dari Mei 2000 – Juni 2001 dan
berakhir bulan September – Desember 2013

• Persetujuan informasi telah diperoleh dan


dilakukan pemeriksaan berupa penilaian
segmen anterior dan optic disk, pengukuran TIO
dan fotografi slitlamo
• Sisi MMC dioperasikan terlebih dahulu.
Pterygium dan jaringan dasarnya dipotong untuk
mencapai margin yang jelas. MMC intraoperatif
(0,02%) dioleskan langsung ke sclera telanjang
menggunakan spons vitreous basah selama 5
menit.
• Diirigasi secara seksama dengan setidaknya 50
mL larutan garam seimbang.
• Konjungtiva pada pterygium yang dieksisi
kemudian dijahit ke episklera.
• Sisi CAU, sebuah graft konjungtiva bebas
diambil dari daerah superior pada mata yang
sama dengan dimensi 1 mm lebih besar dari
pada jaringan pterigium.
• Transplantasi bebas kemudian diamankan ke
jaringan pterigium dengan memperhatikan
polaritasnya dengan benang 8,0 polyglactin
terputus.
• Pengobatan pasca operasi termasuk steroid
topikal (deksametason) dan antibiotik
(kloramfenikol) empat kali sehari selama 4
minggu
• Penilaian penelitian mencakup tingkat
kekambuhan dan status jaringan konjungtiva

• Tingkat kekambuhan mencakup kehadiran


proliferasi fibrovaskular yang menyerang kornea

• Status jaringan konjungtiva dinilai dengan


membagi berdasarkan Tingkatan A - D

Anda mungkin juga menyukai