Anda di halaman 1dari 22

Prasarana Transportasi

Universitas Mercu Buana


Jakarta

Kuliah 6
Dosen : DR.Ir.Indrayati Subagio DEA
Pelabuhan

1. Perkembangan Pelabuhan
2. Fungsi & Peranan Pelabuhan
3. Definisi pelabuhan
4. Pelabuhan di Indonesia
5. Jenis-jenis pelabuhan
6. Lain-lain
1. Perkembangan Pelabuhan

 Pada awalnya, pelabuhan hanya merupakan suatu tepian dimana


kapal-kapal dapat merapat dan membuang jangkar untuk bisa
melakukan kegiatan bongkar-muat barang, menaik-turunkan
penumpang, dan kegiatan lainnya.
 Untuk bisa melakukan kegiatan tersebut, maka pelabuhan harus
tenang terhadap gangguan gelombang, sehingga pada masa itu
pelabuhan berada ditepi sungai, teluk atau pantai, yang secara alami
terlindung terhadap gangguan gelombang.
 Sejalan dengan perkembangan jaman, pelabuhan tidak lagi harus
berada didaerah terlindung secara alami, tetapi bisa berada dilaut
terbuka, untuk mendapatkan perairan yang luas dan dalam, dengan
membuat pemecah gelombang untuk melindungi daerah perairan.
 Tipe-tipe pelabuhan juga disesuaikan dengan kapal-kapal yang
menggunakannnya, sehingga ada pelabuhan barang, pelabuhan
minyak, pelabuhan ikan, dan sebagainya.
 Pelabuhan dapat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan
industri, perdagangan dan kegiatan ekonomi wilayah yang dilayani
tapi pelabuhan tidak menciptakan kegiatan tersebut, karena
pelabuhan hanya melayani tumbuh kembangnya berbagai kegiatan
tersebut.
 Kegiatan industri, perdagangan dan lainnya yang tumbuh
dipelabuhan tersebutlah yang membuat apakah peran pelabuhan
dapat meningkat dari tempat kapal bersandar menjadi pusat
berbagai kegiatan ekonomi.
 Di pelabuhan dapat berlangsung proses penyimpanan, distribusi,
pengolahan, pemasaran dan lain sebagainya (one stop gate)
 Sejak dibukanya sistem pelabuhan bebas (free ports, bonded
warehouse system) maka peran pelabuhan ini meningkat,pelabuhan
menjadi suatu unit dalam sistem ekonomi wilayah yang dilayaninya.
I.2. Fungsi Pelabuhan

 Kapal sebagai sarana pelayaran mempunyai peran sangat penting


dalam sistem angkutan laut. Hampir semua barang impor, ekspor dan
muatan dalam jumlah sangat besar diangkut dengan kapal laut,
walaupun terdapat fasilitas lainnya : angkutan darat & udara.
 Untuk mendukung sarana angkutan laut tersebut, diperlukan sarana
berupa pelabuhan, yang merupakan tempat pemberhentian (terminal)
kapal setelah melakukan pelayaran.
 Di pelabuhan ini kapal melakukan berbagai kegiatan seperti menaik-
turunkan penumpang, bongkar muat barang, pengisian bahan bakar &
air tawar, melakukan reparasi, mengadakan perbekalan, dsb.nya.
 Untuk bisa melakukan berbagai kegiatan tersebut, pelabuhan harus
dilengkapi dengan banyak fasilitas a.l. dermaga, peralatan tambat,
peralatan bongkar muat, gudang, tempat penimbunan, perkantoran,
ruang tunggu penumpang, perlengkapan pengisian bahan bakar,
penyediaan air bersih, pemecah gelombang, dan lainnya.
 Pelabuhan dimulai sejak gerbang masuk wilayah pelabuhan
( gerbang masuk), terminal penumpang, terminal cargo, dermaga
dan fasilitas bongkar muat barang / menaik-turunkan penumpang,
serta fasilitas keamanan dan keselamatan pelayaran ( navigasi
pelayaran) , tower, fasilitas sandar kapal , lapangan penumpukan
barang, gedung perkantoran bea cukai, imigrasi, adpel, karantina,
semua yang terkait dengan proses aliran barang dalam kapal atau
yang akan diangkut melalui pelabuhan.
 Pelabuhan menyediakan jasa bagi kapal dan muatan agar terjamin
kelancaran pelayaran kapal dan kelancaran arus barang yang
diangkut masuk atau keluar pelabuhan.
 Untuk itu diperlukan alur bagi masuk/keluar kapal ke pelabuhan
dan merapat di dermaga untuk bertambat.
 Arus barang yang melalui pelabuhan dari kapal diteruskan
ke gudang penerima dan sebaliknya.
3. Definisi Pelabuhan
 Dikenal dua istilah : Bandar & Pelabuhan.
 Bandar (harbour) adalah daerah perairan yang terlindung terhadap
gelombang & angin untuk berlabuhnya kapal-kapal. Bandar ini hanya
merupakan daerah perairan dengan bangunan-bangunan yang
diperlukan untuk pembentukannya, perlindungan & perawatan,
seperti : pemecah gelombang, jetty, dsb.nya, dan hanya merupakan
tempat bersinggahnya kapal untuk berlindung, mengisi bahan bakar,
reparasi, dan sebagainya.
 Pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang terlindung terhadap
gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut, meliputi
dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang,
kran-kran , gudang laut (transito) dan tempat penyimpanan barang,
gudang-gudang, Terminal ini dilengkap dengan jalan kereta api,
jalan raya atau saluran pelayaran darat.
4. Pelabuhan di Indonesia
 Setiap pelabuhan harus dapat melayani dirinya sendiri.
 Kebijakan penetapan tarif pelayanan harus berorientasi pada
pengembangan ekonomi wilayahnya.
 Jadi pelabuhan tidak hanya mencari jumlah penerimaan yang
memadai bagi kelangsungan hidupnya tapi juga harus memberi
manfaat ekonomi pada masyarakat.
 Bila terjadi defisit dalam investasi karena ketidak-mampuan
pelabuhan membangun fasilitas yang sesuai dengan permintaan,
maka perlu partisipasi pemerintah untuk mengatasi melalui berbagai
kebijakan pembiayaan dan keuangan
 Dalam UU no 23/tahun 2007 menyebutkan tentang fungsi dan
kegiatan pelabuhan dalam melayani angkutan laut.
 Dilihat dari fungsi pelabuhan di Indonesia dikategorikan :
 1. Pelabuhan Utama yaitu pelabuhan yang melayani kegiatan
angkutan laut D.N dan Internasional dalam jumlah besar, juga
sebagai tempat asal tujuan penumpang/barang serta untuk
angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayaran antar
propinsi.
 2. Pelabuhan Pengumpul yaitu pelabuhan yang melayani kegiatan
angkutan laut D.N, oleh muatan angkutan laut D.N dalam jumlah
menengah, juga sebagai tempat asal tujuan penumpang /barang
serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayaran antar
propinsi.
 3. Pelabuhan Pengumpan yaitu pelabuhan yang melayani kegiatan
angkutan laut D.N dalam jumlah terbatas, juga merupakan
pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul,
serta sebagai tempat asal tujuan penumpang/barang disamping
sebagai angkutan penyeberangan dalam propinsi.
 Sehubungan dengan jenis pelayaran niaga tersebut, maka jenis
pelabuhan juga disesuaikan.
 Ditinjau dari fungsinya dalam perdagangan nasional dan internasional,
pelabuhan dibedakan menjadi pelabuhan laut & pelabuhan pantai.
 Pelabuhan laut bebas dimasuki oleh kapal-kapal asing. Pelabuhan ini
banyak dikunjungi oleh kapal-kapal samudra dengan ukuran besar.
Pelabuhan laut juga sering disebut Pelabuhan Samudra.
 Pelabuhan pantai hanya digunakan untuk perdagangan dalam negeri,
sehinggan tidak bebas disinggahi oleh kapal-kapal asing, kecuali
dengan ijin.
 Sesuai dengan jenis/ukuran kapal yang singgah dipelabuhan dan
tingkat perkembangan daerah, Pemerintah menetapkan
pengembangan jaringan sistem pelayanan angkutan laut dan
kepelabuhanan, berdasarkan “ 4th Gate Way Ports System “.
Sistem kepelabuhanan
 Penggolongannya adalah sebagai berikut :
 Gate Way Port, yang terdiri dari : Tanjung Priok, Tanjung Perak,
Belawan dan Makassar.
 Regional Collector Port, yang terdiri dari a.l. Teluk bayur, Palembang,
Dumai, Balikpapan, Cirebon, Panjang, Lhok Seumawe, Bitung,
Semarang, Pontianak, Ambon, Kendari.
 Trunk Port, dibedakan atas dua kategori :
 Kategori I a.l. Banjarmasin, Samarinda, Meneng, Cilacap,
Tarakan, Tenau, Sibolga, Jayapura, Gorontalo, Bengkulu, Batam.
 Kategori II a.l. Kuala Langsa, Sampit, Benoa, Pekanbaru, Jambi,
Pare-pare, Biak, Merauke, Toli-Toli, Sintete.
 Feeder Port, yang merupakan pelabuhan kecil dan perintis yang
jumlahnya lebih dari 250 buah diseluruh Indonesia. Pelabuhan perintis
dimaksudkan untuk membuka kegiatan ekonomi daerah terpencil,
misalnya : NTB, NTT, Maluku, dan Irian Jaya.
5. Macam-macam Pelabuhan
1. Dari Penyelenggaraannya :
a. Pelabuhan Umum
b. Pelabuhan Khusus
2. Dari Pengusahaannya :
a. Pelabuhan Yang Diusahakan
b. Pelabuhan Yang Tidak Diusahakan
3. Dari fungsinya dalam perdagangan
a. Pelabuhan Laut
b. Pelabuhan Pantai
3. Dari Penggunaannya :
a. Pelabuhan Ikan
b. Pelabuhan Minyak
c. Pelabuhan Barang
d. Pelabuhan Penumpang
e. Pelabuhan Campuran
f. Pelabuhan Militer
4. Menurut Letak geografis :
a. Pelabuhan Alam
b. Pelabuhan Buatan
c. Pelabuhan Semi-alam
Dari kelas penyelenggaraan
pelabuhan
a. Pelabuhan Umum
 Diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat
umum. Penyelenggaraan dilakukan oleh pemerintah, yang
pelaksanaannya dilimpahkan kepada BUMN tertentu,
 Yaitu PT pelabuhan Indonesia I (Medan), Pelabuhan
Indonesia II (Jakarta), pelabuhan Indonesia III (Surabaya)
dan Pelabuhan Indonesia IV ( Makassar).
b. Pelabuhan Khusus
 Diselenggarakan untuk kepentingan sendiri guna
menunjang kegiatan tertentu. Pelabuhan ini tidak boleh
digunakan untuk kepentingan umum, kecuali atas ijin dari
Pemerintah. Contoh adalah pelabuhan LNG di Aceh,
pelabuhan pabrik aluminium di Asahan, Kuala Tanjung –
Sumatra Utara.
Dari Pengusahaan pelabuhan

a. Pelabuhan Yang Diusahakan


 Sengaja diusahakan untuk memberikan fasilitas-fasilitas
yang diperlukan oleh kapal yang masuk untuk melakukan
kegiatan bongkar-muat barang, menaik-turunkan
penumpang, dll.
 Pemakaian pelabuhan ini dikenakan biaya, misalnya : biaya
jasa labuh, jasa tambat, jasa pemanduan, jasa penundaan,
jasa pelayanan air bersih, jasa dermaga, jasa penumpukan,
dll.
b. Pelabuhan Yang Tidak diusahakan
 Hanya merupakan tempat singgah kapal/perahu, tanpa
fasilitas bongkar-muat, bea cukai, dsb.
 Pelabuhan ini umumnya pelabuhan kecil yang disubsidi oleh
Pemerintah, dan dikelola oleh UPT (Unit Pelaksana teknis)
dari Ditjen Perhubungan Laut.
Dari Fungsi dalam Perdagangan
Nasional & Internasional

a. Pelabuhan Laut
 Adalah pelabuhan yang bebas dimasuki oleh kapal-
kapal ber-bendera asing.
 Pelabuhan ini biasanya merupakan pelabuhan besar
& ramai dikunjungi oleh kapal-kapal samudra.
b. Pelabuhan Pantai
 Adalah pelabuhan yang disediakan untuk
perdagangan Dalam Negeri, sehingga tidak bebas
untuk disinggahi oleh kapal-kapal berbendera asing,
kecuali atas ijin dari Pemerintah.
Dari penggunaan pelabuhan
a. Pelabuhan Ikan
 Pelabuhan ini tidak memerlukan kedalaman air yang besar,
karena tidak disinggahi oleh kapal-kapal besar.
 Di Indonesia pengusahaan ikan relatif masih sederhana dan
dilakukan oleh nelayan yang menggunakan perahu kecil.
b. Pelabuhan Minyak
 Untuk keamanan, pelabuhan ini harus diletakkan agak jauh dari
kepentingan umum. Pelabuhan ini biasanya tidak memerlukan
dermaga atau pangkalan yang harus dapat menahan muatan
vertikal yang besar, melainkan cukup membuat jembatan
perancah atau tambatan yang dibuat menjorok kelaut, untuk
mendapat kedalaman air yang cukup besar. Bongkar-muat
dilakukan dengan pipa-pipa dan pompa.
c. Pelabuhan Barang
 Pelabuhan ini mempunyai dermaga yang dilengkapi dengan
fasilitas untuk bongkar muat barang. Pelabuhan dapat berada
di pantai atau estuari dari sungai besar. Daerah perairan
pelabuhan harus cukup tenang sehingga memudahkan
proses bongkar muat barang. Pelabuhan ini dapat dibangun
oleh Pemerintah (pelabuhan Niaga) atau pihak swasta
(ekspor).
 Contoh Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatra Utara,
pelabuhan pupuk Iskandar Muda di Aceh.
d. Pelabuhan Penumpang
 Pelabuhan ini tidak banyak berbeda dengan pelabuhan
barang. Dibelakang pelabuhan ini terdapat terminal
penumpang, yang melayani segala kebutuhan penumpang,
misalnya kantor imigrasi, duane, keamanan, direksi
pelabuhan, maskapai pelayaran, dsb.
e. Pelabuhan Campuran
 Pada umumnya pencampuran pemakaian ini terbatas untuk
penumpang & barang, sedang untuk keperluan minyak & ikan
biasanya tetap terpisah. Kecuali untuk pelabuhan kecil,
bongkar muat minyak tetap memakai dermaga yang sama.
f. Pelabuhan Militer
 Pelabuhan ini mempunyai daerah perairan yang cukup luas
untuk memungkinkan gerakan cepat dari kapal-kapal perang
dan letak bangunannya agak terpisah.
 Konstruksi tambatan maupun dermaga hampir sama dengan
pelabuhan barang, hanya situasi & perlengkapan berbeda.
 Pada pelabuhan ini bangunan-bangunan pelabuhan harus
dipisah-pisah & letaknya agak berjauhan.
Dari Letak Geografis Pelabuhan
a. Pelabuhan Alam
 Merupakan daerah perairan yang terlindungi dari badai atau
gelombang secara alami, misalnya oleh suatu pulau, jazirah,
atau diteluk, estuari atau muara sungai. Didaerah ini pengaruh
gelombang laut sangat kecil.
 Pelabuhan Cilacap yang terletak diselat antara darata Cilacap
dengan pulau Nusakambangan merupakan salah satu contoh.
 Contoh lainnya adalah pelabuhan Palembang, Belawan,
Pontianak, New York, San Francisco, London, dsb.
b. Pelabuhan Buatan
 Adalah suatu daerah perairan yang dilindungi dari pengaruh
gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang
(break water).
b. Pelabuhan Buatan
 Pemecah gelombang ini membuat daerah perairan tertutup
ldari laut, dan hanya dihubungkan oleh suatu celah (mulut
pelabuhan) untuk keluar-masuknya kapal. Didalam daerah
tersebut dilengkapi dengan alat penambat.
 Contohnya adalah pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Mas,
dan lainnya.
c. Pelabuhan Semi Alam
 Merupakan campuran dari kedua tipe diatas. Misalnya suatu
pelabuhan yang terlindungi oleh lidah pantai dan
perlindungan buatan hanya pada alur masuk.
 Pelabuhan bengkulu adalah salah satu contohnya. Contoh
lannya adalah muara sungai yang kedua sisinya dilindungi
oleh jetty, yang berfungsi untuk menahan masuknya transpor
pasir sepanjang pantai ke muara sungai.
6. Lain-lain
 Otoritas pelabuhan adalah lembaga pemerintah di pelabuhan
sebagai otoritas yang melaksanakan fungsi pengaturan,
pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan, yang
diusahakan secara komersiil.
 Selain itu ada Badan Usaha Pelabuhan dibawah BUMN dan fasilitas
pelabuhan lainnya yang diurus oleh dinas terkait.
 Terdapat lebih dari 1900 pelabuhan, dimana 86 pelabuhan
besar dan menengah dikelola oleh PT Pelindo, misalnya wilayah
Sumatera dibawah Pelindo I, wilayah Banten, Jawa Barat, DKI
Jakarta dan Kalimantan oleh Pelindo II, sedangkan Pelindo III
membawahi Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Bali dan NTB,
Pelindo IV mengurus wilayah Indonesia Tengah dan Timur.
 Selebihnya diurus oleh Ditjen Perhubungan Laut terutama pelabuhan
perintis untuk membantu isolasi wilayah yang tidak terjangkau
transportasi darat dan udara.

Anda mungkin juga menyukai