Anda di halaman 1dari 31

BAB : 4

METODE PENELITIAN
OLEH :
FEBY ARIEFKA S.P./23216325

KHAIRURIZAL A./23217005
RUMAISA RAMADHANI/23216333
Peneliti dapat memilih jenis metode dalam melaksanakan penelitian.

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti harus dapat menjawab 3 pertanyaan pokok :


1. Urutan kerja apakah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian ?
2. Alat-alat apa yang digunakan dalam mengukur ataupun mengumpulkan data ?
3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?

Metode penelitian dikelompokan dalam 5 kelompok umum:


1. Metode Sejarah
2. Metode Deskripsi
3. Metode Eksperimental
4. Metode Grounded Research
5. Metode penelitian tindakan
METODE SEJARAH

• Metode ini dilihat dari segi perspektif


Ciri Metode Sejarah :
serta waktu terjadinya fenomena-
fenomena yang diselidiki.
• Metode sejarah bergantung pada data yang diamati
• Metode sejarah mempunyai oleh orang-orang di masa lampau
perspektif historis yang sering • Data yang digunakan lebih banyak bergantung pada
disamakan dengan metode data primer dibandingkan data sekunder
documenter.
• Metode sejarah mencari data secara lebih tuntas serta
• Metode sejarah menggunakan menggali informasi yang lebih tua yang tidak
catatan observasi atau pengamatan diterbitkan dalam bahan acuan standar
orang lain yang tidak dapat diulang • Sumber data harus dinyatakan secara difinitif, baik
kembali. nama pengarang, tempat, dan waktu. Sumber harus
diuji kebenarannya oleh sekurang-kurangnya dua saksi
yang tidak pernah berhubungan
SUMBER DATA PADA METODE SEJARAH

Sumber Remain dan Dokumen


• Remain adalah bahan-bahan fisis yang mempunyai nilai sejarah yang terdapat tanpa suatu kesadaran menghasilkannya
untuk suatu keperluan sejarah.
Contoh: alat perkakas, perhiasan kuno, bangunan budaya, senjata, dsb.
• Dokumen adalah laporan dari kejadian yang berisi pandangan serta pemikiran manusia di masa lalu. Dokumen tersebut
dibuat oleh manusia secara sadar.
Contoh: buku harian, batu bertulis, relief-relief pada candi, surat kabar, dsb.

Sumber Primer dan Sekunder


• Sumber Primer adalah tempat atau gudang penyimpanan yang orisinil dari data sejarah. Data primer merupakan
sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian yang lalu.
Contoh : catatan resmi yang dibuat pada suatu acara, keterangan saksi, foto, dsb.
• Sumber Sekunder adalah catatan tentang adanya suatu peristiwa, atau catatan yang “jaraknya” telah jauh dari sumber
orisinil.
Contoh : keputusan rapat suatu perkumpulan bukan berdasarkan keputusan dari rapat sendiri tetapi dari sumber berita
di surat kabar, berita surat kabar tentang rapat tersebut adalah sumber sekunder.
KRITIK KEASLIAN SUMBER PADA METODE SEJARAH

Peneliti yang menggunakan metode sejarah memeriksa secara kritis sumber-sumber data tentang
keasliannya, atau lebih tepat tentang validitas data.

Terdapat 2 kanon yang perlu diperhatikan untuk melihat apakah sumber sejarah tersebut orisinil atau tidak,
yaitu :
• Kritik Eksternal : menyelidiki keadaan “luar” dari sumber.
Melihat autentik tidaknya suatu tulisan, meneliti bentuk kertasnya, meneliti bahan baku dan
formatnya, serta usia dari sumber tersebut.

• Kritik Internal : menyelidiki isi dari bahan sejarah apakah dibuat berdasarkan fakta historis atau tidak.
Kritik ini mencakup isi, bahasa, situasi saat penulisan, ide, dsb.
LANGKAH POKOK PADA METODE SEJARAH

Langkah-langkah pokok dalam penelitian sejarah sebagai berikut :


1. Definisikan masalah
2. Rumusan tujuan penelitian
3. Rumusan hipotesis
4. Kumpulkan data
5. Evaluasi data
6. Interpretasi dan generalisasi
7. laporan
METODE
DESKRIPTIF
METODE DESKRIPTIF

• Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang.
• Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, factual, dan akurat
mengenaik fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
JENIS PENELITIAN DESKRIPTIF

Ditinjau dari jenis masalah, teknik dan alat yang digunakan, serta tempat dan waktu penelitiaan,
penelitian deskriptif dibagi atas berikut :
1. Metode Survey : penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada
dan mencari keterangan secara factual.
Pada metode ini dikerjakan evaluasi serta perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang
dalam menangani situasi dan hasilnya digunakan dalam pengambilan keputusan di masa mendatang.
2. Metode Deskriptif Berkesinambungan : kerja meneliti secara deskriptif yang dilakukan secara
terus menerus atas suatu objek penelitian.
3. Penelitian Studi Khusus : penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu
fase spesifik.
Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat dan
karakter yang khas dari kasus atau individu yang kemudian sifat khas tersebut dijadikan suatu hal
yang bersifat umum.
JENIS PENELITIAN DESKRIPTIF

Ditinjau dari jenis masalah, teknik dan alat yang digunakan, serta tempat dan waktu penelitiaan, penelitian
deskriptif dibagi atas berikut :
1. Penelitian Analisis Pekerjaan dan Aktifitas : ditujukan untuk menyelidiki secara terperinci
aktifitas dan pekerjaan manusia, dan hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasi untuk
keperluan yang akan datang.
2. Penelitian Tindakan : penelitian yang berusaha menyelidiki efisiensi produksi dengan mengadakan
studi yang mendetail tentang penggunaan waktu serta perilaku pekerjaan.
Gerak utama dalam pekerjaan diamati, dicatat, serta dianalisis demi mendapatkan efisiensi yang
terbaik.
3. Penelitian Perpustakaan dan Documenter : penelitian yang ingin mencari jawaban secara
mendasar tentang sebab-akibat dengan menganalisa factor penyebab terjadinya fenomena tertentu.
Jangkauan waktu terjadi harus saat ini, karena kalau terjadi di masa lalu maka disebut metode sejarah.
LANGKAH-LANGKAH MTEODE DESKRIPTIF

• Dalam penelitian deskriptif, terdapat langkah-langkah umum :


1. Memilih dan merumuskan masalah
2. Menentukan tujuan dari penelitian. Tujuan harus konsisten dnegan rumusan dan definisi dari masalah
3. Memberikan batasan terhadap sejauh mana penelitian akan dilakukan
4. Rumuskan kerangka teori/konseptual yang kemudian diturunkan ke dalam bentuk hipotesis untuk diverifikasikan.
5. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dipecahkan.
6. Merumuskan hipotesis yang ingin diuji, baik secara eksplisit atau Implisit
7. Pengumpulan data
8. Membuat tabulasi serta analisis statistic terhadap data yang dikumpulkan
9. Memberikan interpretasi dari hasil data yang diperoleh
10. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan hipotesis yang ingin diuji.
11. Membuat laporan penelitian dengan cara ilmiah.
METODE
EKSPERIMENTAL
METODE EKSPERIMENTAL

• Eksperimen adalah observasi dalam kondisi buatan di mana kondisi tersebut dibuat dan
diatur oleh peneliti yang bersangkutan.
• Pada metode ini, terjadi manipulasi terhadap objek dibawah kontrol peneliti.
METODE EKSPERIMENTAL VS DESKRIPTIF

• Terdapat kontrol; Kontrol dapat berupa manipulasi penggunaan cara/alat maupun


pemilihan materi atau objek penelitian.
• Mengadakan manipulasi terhadap objek; Objek diatur dan diberikan perlakuan khusus,
sedang pada deskriptif objek dibiarkan apa adanya.
METODE EKSPERIMENTAL

Kriteria Umum:
• Masalah harus penting dan dapat dipecahkan.
• Faktor dan variabel percobaan didefinisikan secara jelas.
• Desain percobaan memaksimalkan variabel perlakuan dan meminimalkan gangguan.
• Ketelitian observasi dan ketepatan ukuran.
• Metode, material dan referensi dapat diilustrasikan seterang-terangnya.
• Intepretasi dan uji statistik dinyatakan dalam beda signifikan dari parameter yang dicari.
PERENCANAAN METODE EKSPERIMENTAL

Tiga hal penting yang diterangkan dalam Langkah perencanaan percobaan (Keepthorne, 1962) :
langkah-langkah percobaan:

1. Rumusan permasalahan.
1. Rumusan masalah yang dinyatakan 2. Formulasi hipotesis.
dalam pertanyaan tentang tujuan
3. Penentuan teknik serta desain percobaan.
penelitian
2. Gambaran mendetil tentang 4. Perkiraan kemungkinan hasil percobaan dan relevansinya
percobaan, seperti besarnya terhadap permasalahan.
percobaan, jumlah dan jenis 5. Pertimbangan metode uji statistik.
perlakuan, detil obyek percobaan,
6. Pelaksanaan percobaan.
dsb.
7. Penarikan kesimpulan.
3. Outline cara analisis yang akan
diterapkan 8. Evaluasi dengan membandingkan terhadap percobaan serupa.
DESAIN METODE EKSPERIMENTAL

• Desain percobaan adalah desain langkah yang utuh dan runtut sehingga keterangan yang diperoleh dari percobaan akan
mempunyai hubungan yang nyata dengan masalah penelitian.

• Desain yang baik membuat variabel relevan dapat dikontrol namun kondisi akan menjadi artifisial. Kondisi artifisial ini menjadi
kelemahan metode eksperimen.

Ciri-ciri desain yang baik:


• Variabel dan kondisi percobaan dapat diatur secara utuh.
• Perlakuan yang diberikan dapat dibandingkan secara nyata dengan kontrol.
• Memaksimalkan varians dari variabel yang berhubungan dengan hipotesis.
• Meminimalkan varians dari variabel pengganggu.
• Mampu menjawab validitas internal maupun eksternal.
• Dapat memberikan keterangan efek perlakuan, variasi pada variabel yang digunakan serta interaksi antara
variabel bebas dengan variabel klasifier secara simultan.
METODE EKSPERIMENTAL

Hal yang perlu diperhatikan : Syarat-syarat percobaan yang baik :

• Pengenalan material yang dipergunakan • Percobaan harus bebas dari bias


dalam percobaan • Randomisasi data mengurangi bias
• Pengamatan performance percobaan • Harus ada ukuran terhadap error
secara periodik • Variasi pengganggu yang terdefinisi
• Percobaan harus punya ketepatan
• Observasi harus secara teliti
• Minimalisasi gangguan teknis
• Pencatatan selalu data yang paling
• Tujuan percobaan harus jelas
primer
• Tujuan spesifik menyatakan alasan serta penerapannya
• Team work amat diperlukan jika • Percobaan harus punya jangkauan cukup
peneliti lebih dari satu • Pembatasan sehingga pengamatan sesuai tujuan
METODE EKSPERIMENTAL

• Jenis-jenisnya:

Percobaan Absolut Percobaan Perbandingan


Percobaan digunakan untuk mengadakan Percobaan digunakan untuk mengadakan
estimasi terhadap suatu set observasi. perbandingan antara lebih dari satu objek.

Contoh: Contoh:
Pada satu set observasi, misalnya muatan Pada suatu populasi diberikan satu
elektron, nilai muatan berubah-ubah namun kelompok perlakuan kemudian pengaruh
dari set tersebut dapat ditarik suatu estimasi tiap perlakuan dibandingkan
dari set tersebut.
METODE EKSPERIMENTAL

• Jenis-jenisnya:

Metode Eksperimen Sungguhan Metode Eksperimen Semu


Menyelidiki kemungkinan hubungan Penelitian yang mendekati percobaan
sebab-akibat dengan desain di mana sungguhan di mana tidak mungkin
secara nyata ada kelompok perlakuan dan mengadakan kontrol/memanipulasikan
kelompok kontrol dan membandingkan semua variabel yang relevan. Harus ada
hasil perlakuan dengan kontrol secara kompromi dalam menentukan validitas
ketat. Validitas internal dan eksternal eksternal maupun internal.
cukup utuh.
Objek penelitian umumnya manusia
Umumnya digunakan pada ilmu natura
METODE
GROUNDED RESEARCH
GROUNDED RESEARCH

• Grounded Research adalah suatu metode untuk penelitian kualitatif yang mendasarkan
diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan bertujuan untuk mengadakan
generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori
di mana pengumpulan data dan analisis terjadi bersamaan.
GROUNDED RESEARCH

URAIAN ANALISIS
DATA berdasarkan menghasilkan TEORI
DATA HIPOTESIS
GROUNDED RESEARCH

Ciri-ciri:
• Data sebagai sumber teori
• Peranan data menonjol
• Analisis berdasar pada sifat yang ditemukan
• Pengumpulan data dan analisis berjalan bersamaan
• Pengumpulan data dikuasai pengembangan analisis
• Rumusan hipotesis berdasarkan kategori
GROUNDED RESEARCH

Langkah-langkah:
1. Penentuan masalah yang akan diselidiki
2. Pengumpulan data
• Menentukan aspek yang ingin diteliti
• Mengategorikan tiap aspek
• Menjabarkan ciri-ciri penting tiap kategori
3. Analisis dan penjelasan
• Hubungan antar kategori akan menghasilkan hipotesis
• Hubungan dari hipotesis memunculkan inti teori
4. Laporan penelitian
GROUNDED RESEARCH

Kelemahan grounded research:


• Generalisasi yang dibuat mengandung banyak bias.
• Akhir dari penelitian subjektif bergantung pada peneliti.
• Banyak spekulasi dan impresionistis, validitas representativitas dan reliabilitas data diragukan.
• Dapat disamakan dengan pilot studi atau exploratory study.
METODE
PENELITIAN TINDAKAN
METODE PENELITIAN TINDAKAN

Metode penelitian tindakan adalah suatu penelitian yang dikembangkan antara peneliti dan
decision maker untuk menentukan masalah, membuat desain serta melaksanakan
program-program tersebut.
Ciri utama penelitian tindakan adalah tujuannya untuk memperoleh penemuan yang
signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika kebijakan dilaksanakan.
TUJUAN PENELITIAN TINDAKAN :

• Memperoleh keterangan yang objektif


• Memberikan keterangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk kegiatan yang akan
datang.
• Membenarkan aksi (penundaan aksi, pengambilan tindakan, atau tidak mengambil tindakan
apapun).
• Menstimulasikan pelaksana program ke arah yang lebih dinamis guna mencapai tujuan.
PENELITIAN TINDAKAN

Hal-hal yang akan diteliti dalam penelitian tindakan :


1. Apakah yang telah berubah ?
2. Seberapa jauh perubahan tersebut terjadi ?
3. Seberapa cepat perubahan tersebut terjadi ?
4. Kondisi bagaimana terdapat sebelum dan sesudah terjadi perubahan ?
5. Apa yang terjadi selama masa transisi ?
6. Stimulus-stimulus apakah yang akan merangsang perubahan ?
7. Melalui mekanisme apa perubahan terjadi ?
8. Apa yang menyebabkana terdapatnya stabilisasi pada titik tertentu dalam perubahan yang terjadi ?
9. Dapatkan arah perubahan diketahui ?
PENELITIAN TINDAKAN

Langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan :


1. Rumusankan masalah dan tujuan penelitian bersama-sama (peneliti, praktisi dan decision maker).
2. Himpun data tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah ataupun metode-metode dengan melakukan
studi pustaka.
3. Rumuskan hipotesis serta strategi pendekatan dan pemecahan masalah.
4. Buat desain penelitian ( prosedur, alat dan kondisi padamana penelitian tersebut akan dilaksanakan) secara
bersama-sama.
5. Tentukan kriteria evaluasi, teknik pengukuran, serta teknik-teknik analisis yang digunakan.
6. Kumpulkan data, analisis, beri interpretasi serta generalisasi dan saran-saran.
7. Laporkan penelitian dengan penulis ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai