terjadi pada abdomen yang disebabkan oleh cedera baik tumpul maupun tembus (Morton, 2012 : 1213). Klasifikasi (tumpul dan tajam) Komplikasi Sepsis dan abses Peritonitis Perdarahan Pembentukan fistula atau obstruksi Keluhan utama Nyeri tekan, nyeri ketok dan nyeri lepas, dan nyeri alih kebahu sebelah kiri. Pemeriksaan fisik 1. Inspeksi : adanya luka (tusuk, bacok, dll) pada area perut yang terjadi pada trauma tajam dan memar pada trauma tumpul. Periksa ukuran dan bentuk abdomen; perhatikan adanya distensi Identifikasi memar atau lecet di pelvis (bekas sabuk pengaman): cedera usus, cedera tulang belakang lumbal. Memar di sekitar umbilicus (tanda Gullen): cedera retroperitoneal. Memar di bagian samping: cedera ginjal, cedera retroperitoneal. Keluhan nyeri di bahu kiri ketika berbaring datar (Tanda Kher): nyeri dari cedera limpa dengan darah di bawah diafragma yang mengiritasi syaraf frenikus. Adanya lubang akibat luka tembak, tikaman, atau tususkan 2. Auskultasi : bising usus biasanya melemah atau menghilang terutama pada trauma tumpul Mendengarkan bising usus mungkin sulit dilakukan selama resusitasi trauma Tidak adanya bising usus dapat disebabkan oleh ileus akibat cedera multisystem atau akibat cedera abdomen 3. Perkusi : nyeri ketok pada area abdomen terutama pada trauma tumpul Resonansi di atas abdomen menunjukkan adanya dilatasi lambung; pasang slang lambung untuk dekompresi jika dilakukan Timpani mengindikasikan adanya udara di dalam abdomen akibat rupturnya viskus berongga 4. Palpasi : Guarding (ketegangan otot abdomen untuk melindungiorgan yang cedera), kekakuan, atau nyeri tekan pada pantulan
Nyeri tekan pada pantulan: kompresi
dalam pada abdomen yang kemudian dilepaskan dengan cepat akan menimbulkan nyeri dan dan mengindikasikan peritonitis. TERIMAKASIH