Anda di halaman 1dari 80

KATARAK

Dr.Achmad Afifudin Sp M
Bagian I.P.Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Makassar
Anatomi Lensa

Terdiri dari :
Kapsul ( anterior dan posterior)
Epithelium ( dibawah kapsul anterior)
Korteks
Nukleus :
- nukleus dewasa
- nukleus infantil
- nukleus fetal
- nukleus embryonal
Lensa : - avaskuler
- no innervation
- metabolic requirement  aqueous humor
- permukaan anterior berbentuk ellips  equator 9 mm
- permukaan posterior mirip parabola  ant-post 5 mm
- berat lensa dewasa 255 mg
- disokong (support) oleh zonular fiber berasal dari
lamina basalis epithel nonpigmen pars plana dan pars
plicata corpus ciliary
- zonular fibers insert pada kapsul ant. 1.5 mm dari
equator dan pada kapsul post. 1.2 mm dari equator.

Kapsul lensa :
- elastis, transparant, collagen type IV
- bersatu dgn substansia lensa, mampu berobah
selama proses akomodasi

Epithel lensa :
- dibawah kapsul anterior
- single layer epithel cel
- melakukan kegiatan metabolisme spt biosintese
DNA, RNA, protein, lipid juga ATP utk
pemenuhan kebutuhan energi yg dibutuhkan lensa

- apabila epithel cel migrasi kedepan ( the bow


region of the lens ) disini terjadi proses akhir
dari differensiasi  lens fiber
Nukleus dan korteks :
- yang paling tua embryonal dan fetal nukleus
- lens suture dibentuk oleh :
. apical cel processes  anterior suture
. basal cel processes  posterior suture
- tidak ada perbedaan morphologi korteks dan
nukleus, transisi kedua daerah ini terjadi secara
gradual
- pembagian lain . Nukleus
. Epinukleus
. Korteks
Biologi Molekuler :

Lensa mengandung : 33 % protein, 66 % water


Protein lensa :
I. Water soluble (intracellular protein)
- 80 % protein lensa
- merupakan mainly group of protein  crystallins
- crystallins . alpha crystallins 32 %
. beta crystallins 55 %
. gamma crystallins 1.5 %
II. Water insoluble protein :
- urea soluble
most cytoskeletal proteins

- urea insoluble protein


most lens fiber membrane protein, includes
mayor instrinsic protein (MIP)
Perobahan dari soluble protein  insoluble protein timbul
sebagai proses alami pada maturasi dari fiber lensa
Soluble protein  insoluble protein dan bergabung menjadi
partikel yang lbh besar dan menghasilkan kekeruhan lensa.
Katarak dgn nukleus lensa berwarna coklat (brunescent),
insoluble protein meninggi dan korelasi dgn tingkat
kekeruhannya
In markedly brunescent cataract 90 % nukleus protein adalah
insoluble
Soluble protein pada lensa dewasa yg transparan/jernih 80 %,
berobah menjadi 54 % pada lensa yang katarak
Katarak kortikal alpha dan gamma crystallins meninggi didlm
aqueous humor.
Nuklear katarak alpha crystallins meninggi dan gamma
crystallins menurun didlm aqueous humor
Katarak adalah kekeruhan dari lensa crystallins

Istilah katarak  tabib/ahli mata dari Arab yang berarti water


fall atau blockage of flow

Terjadinya katarak (age related cataract) oleh karena protein


lensa menjadi water insoluble dan berkumpul membentuk
partikel yang lbh besar dan mengakibatkan kekeruhan lensa

Katarak ada hubungan dengan faktor usia :


- umur 65 – 74 tahun  54 % katarak
- umur > 75 tahun  70 % katarak
KATARAK CONGENITAL DAN INFANTIL

Katarak kongenital  kekeruhan lensa sudah ada sejak lahir.

Katarak infantil  perkembangan kekeruhan lensa terjadi


dalam tahun pertama sejak lahir

Pada umumnya :
- 1/3 kat cong & inf ada hub dgn penyakit lain
- 1/3 kat cong & inf herediter
- 1/3 kat cong & inf undetermined causes
Klasifikasi congenital & infantil katarak (Morphology) :

Polar :
- ant. polar katarak : small,bilateral, symetris, nonprogresiv
- post.polar katarak : trend to be larger, more visual impair

Sutural :
- sutural atau stellate kekeruhan pada Y suture of the
fetal nucleus
- tidak mengganggu visus
Coronary :
- Kekeruhan berupa club shape pada korteks,
mengelilingi ekuator seperti crown  corona
- Tidak tampak, kecuali kalau pupil delatasi

Cerulean :
- Blue dot cataract
- Small bluish opacities pada kortek lensa

Nuclear : kekeruhan pada embryonic atau embryonic dan fetal


nucleus
Capsular cataract :
- kekeruhan kecil pd epithel lensa dan kapsul anterior
- dibedakan dari ant.polar cat. krn protrusi ke BMD

Lamellar :
- lamellar atau zonular cataract, the most common type
of congenital and juvenil cataract
- bilateral and symetrical
Complete :
- complete or total cataract  all of the lens fiber are
opacified.

Membranous :
- timbul bila protein lensa diabsorbsi dari lensa yg
intact/utuh atau trauma pd lensa
- kapsul anterior dan posterior mengalami fusi
menjadi dense white membrane
Rubella :
infeksi dgn virus rubella yg terjadi semasa hamil,
terutama pada 3 bulan pertama dari kehamilan.
AGE-RELATED CATARACT

 Penyebab umum gangguan visus pd orang tua


 Patogenese ada banyak faktor, dan tdk semua dpt diterima
 Protein lensa mengalami perobahan kimia :
- aggregation into high-molecular-weigh protein 
menyebabkan refraksi indeks terganggu dan
kejernihan lensa berkurang.
- nuclear lens protein  produce progressive pigmen
tation, yellow or brownish
- penurunan konsentrasi glutathion dan potassium dan
peninggian konsentrasi sodium dan calcium
3 tipe age-related-cataract :
- Nuklear
- Kortikal
- Subkapsular posterior

Umumnya pada penderita katarak didapat lebih dari 1 tipe


Katarak Nuklear :
- perkembangan lambat, bilateral, dpt asymetri
- visus jauh lbh terganggu dari visus dekat
- pada stad awal  increase in the refractive index of the
lens  myopic shift refraction (lenticular myopia).
- karena myopic shift transient, pasien dpt membaca
dekat tanpa kaca mata  second sight
- perobahan refraksi indeks korteks lensa dan nukleus
sklerotic  menyebabkan diplopia monokuler
- photophic retinal function menurun pd taraf lanjut
Katarak Kortikal
- bilateral, sering asymetri
- ggn visus tergantung dari lokasi kekeruhan
- symptom yg sering didpt  glare from intense focal
light source (car headlights)
- tanda awal dgn pem slit lamp biomikroskop 
vacuole dan water cleft (cortical lamellae may be
separated by fluid).
- wedge-shaped opacities (cortical spokes = cuneiform
opacities) dari perifere lensa ke central.
- karena lensa menyerap cairan  swelling (intumescens
cortical cataract)
- kalau seluruh korteks (dari kapsul smp nukleus) men-
jadi putih & opaque  mature cataract.
- kalau korteks menjadi cair dan nukleus bergerak
kebawah didalam kantong lensa  Morgagnian cataract
Katarak Subkapsular Posterior ( PSCs) :
- sering pada usia muda
- lokasi di axial posterior cortical layer
- pd bright lighting  glare & poor vision krn PSCs
menutup pupilary aperture akibat miosis induced by
bright light
- visus dekat jauh lebih menurun dari visus jauh
- sbgn mengeluh monokuler diplopia
- PSCs juga dpt timbul akibat trauma tumpul, systemic/
topical steroid, inflamasi, radiasi.
- histopatology  lens epithelial cel bermigrasi
Drug-Induced Lens Changes

Corticosteroid :
- pemakaian steroid jangka panjang, baik systemic,
topical, subconjunctival, nasal spray

Phenothizines :
- obat psychotropic
- deposit pigmented in anterior lens epithel (axial)

Miotics :
anticholinesterases  pilocarpin
TRAUMA

Contusion : Vossius ring

Traumatic Cataract :
- stellata atau rossete shaped
- umumnya lokasi pd aksis dan meliputi kapsul
posterior lensa

Dislokasi/Subluksasi

Perforation/Penetrating injury
Radiation induced cataracts :
- Ionizing radiation
- Infra red radiation
- UV radiation
- Microwave radiation

Chemical injury :
- alkali  katarak, kerusakan kornea, konjunctiva, iris
- aqueous pH ↑  level aqueous glucose & ascorbat ↓
- cortical cataract actely/delayed
- acid  trend penetrate ( less likely cataract formation
Intra lenticular Foreign bodies:
- ferrum or cuprum  cataract

Metallosis :
- Siderosis bulbi  iron intraocular foreign bodies
deposit iron molecules pada
tm, epithel lensa, iris, retina
- Chalcosis  copper intraocular foreign bodies
deposit pada m.Descemet, kpsl ant lens

Electrical injury
METABOLIC CATARACT

Diabetes Mellitus : 2 type


Diabetic cataract or snowflake cataract
- bilateral, abrupt onset, acut progession, young
people with uncontroled DM
Senescens cataract
- have increase risk of age-related lens changes

Galactosemia

Hypocalcemia
Wilson Disease (Hepatolenticular Degeneration)

Myotonic Dystrophy
NUTRITIONAL EFFECTS

Protective effect on cataract development :


vit A, Vit C, Vit E, niacin, thiamine, riboflavin, beta
caroten
CATARACT ASSOCIATED WITH UVEITIS

Lens change : - chronic uveitis


- associated corticosteroid therapy

Typically  PSCs, anterior lens change may also occur 


posterior synechia

Lens changes in secondary cataract to uveitis may progress


to matur cataract
EXFOLIATION SYNDROMES

True Exfoliation :
- occur primarily in glassblowers and blast furnace
operator
- intense exposure to infrared radiation and heat causes
superficial lens capsule peel off and scrolls

Exfoliation Syndrome (Pseudoexfoliation)


- basement membrane-like fibrillogranular white
material deposited on the lens, cornea,iris, anterior
hyaloid face, ciliary processes, zonular fibers and TM
CATARACT AND SKIN DISEASES

Atopic dermatitis :
- 25 % patients AD  cataract formation
- usually bilateral
- onset occur in the second to third decade
- anterior subcapsular opacity
PEMBAGIAN LAIN :

Katarak Senilis :
Stadium incipient
Stadium immature
Stadium mature
Stadium hypermature
Hardness of Nucleus :
Grade 1. Soft nucleus. Transparant/ pale gray
Grade 2. Slightly hard nucleus. Pale gray/gray yellow
Grade 3. Moderately hard nucleus. Yellow/yellow gray
Grade 4. Hard nucleus. Yellow amber/amber
Grade 5. Very hard nucleus. Brown/ amber to black
PENGOBATAN KATARAK  TINDAKAN OPERASI

Couching : 800 BC di India

Ammar, tabib mata dari Iraq (AD 996 -1020) aspirasi soft
katarak dengan jarum.

Syrians pada abad 12 dan 13 melakukan metode aspirasi

Pada abad pertengahan couching digunakan lagi tapi dengan


komplikasi yang tinggi.
Extra Capsular Cataract Extration :
- Jaeques Daviel (1696 – 1762), incisi cornea bgn
inferior diperluas dgn gunting kmd cornea diangkat
dan incisi capsul lensa, nukleus dikeluarkan dgn
ekspresi, korteks dikeluarkan dgn curetage dan
dilakukan tanpa anastesi
Intra Capsular Cataract Extraction :
- Samuel Sharp, 1753 di London, incisi pd limbus kmd
dgn ibu jari ditekan utk ekpresi lensa dgn kapsul intact
- Henry Smith menggunakan muscle hook utk mengeluar
kan katarak melalui incisi pd limbus
- Baraquer menggunakan erysiphakes
- Krwawics dari Polandia, 1961 menggunakan cryoprobe
juga digunakan enzym alpha-chymotrypsin utk
melarutkan zonular fiber
Modern Extra Capsular Cataract Extraction :
- utk menghindari prolaps vitreus, retinal detachment,
cystoid macular edema, aphakia bullous keratopathy
dan menyiapkan tempat utk pemasangan lensa
- incisi pada limbus superior, kapsulotomi dgn metode
can-opener diameter 6 mm, nukleus dikeluarkan dgn
ekspresi, sisa korteks diambil dgn aspirasi dan irigasi
- pemasangan Lensa Intra Okuler (LIO) in the sulcus/ in
the bag
Phacoemulsification Cataract Extraction :
- Kelman thn 1967 memperkenalkan alat phacoemulsifikasi
nukleus dikeluarkan dgn alat ultrasonik
- clear corneal incisi 3mm, kapsulotomi dgn metode
continuous circulair capsulorhexis (ccc) diameter 5-6 mm
- hydrodiseksi  cairan irigasi memisahkan kapsul &
korteks
- hydrodeliniasi  cairan irigasi memisahkan korteks dan
nukleus
- nukleus dikelurkan dgn phacoemulsifikasi (ultrasonic)
sisa korteks dikeluarkan dgn aspirasi dan irigasi
- kmd di implantasi LIO didlm kantong lensa ( in the bag)
- karena incisi 3 mm maka digunakan foldable lens
- luka incisi tidak dijahit tp dgn wound hydration/hydrasi
kornea dgn larutan BSS
Small Incision Cataract Surgery (SICS):
- karena alat phacoemulsifikasi mahal, dibuat SICS
- incisi 6 mm pada sclera (jarak 2 mm dari limbus),
kmd dibuat scleral tunnel smp bilik mata depan
- sama spt PCE dilakukan ccc, hydrodiseksi,
hydrodeliniation dan nukleus dikeluarkan dgn
manual, korteks dikeluarkan dgn aspirasi dan
irigasi.
- implantasi lensa intra oculer in the bag
LENSA INTRA OKULEER (LIO) = INTRA OCULER LENS
(IOL)

Bahannya : 1. Polymethylmethacrylate (PMMA)


2. Acrylic
3. Silicone

Terdiri dari : - Optik dgn penampang 5 – 6 mm


- Haptic utk menunjang dgn
panjang keseluruhan 12 – 13 mm.

Foldable lens yaitu LIO yg optiknya dpt dilipat, kmd


dimasukan kedlm luka incisi 3 mm, stlh smp didlm
bag/kantong lensa lipatannya dilepas dan LIO terbuka
Penempatan LIO dapat pada :
- bilik mata depan  didepan iris
- bilik mata belakang  sulcus ciliary
 didlm kantong lensa

Menentukan kekuatan (power) LIO


- Formula teoritis
- Formula empiris/regresi
Formula regresi yg terkenal formula SRK ( Sanders, Retzlaff,
Kraff )
P = A - 2.5 L - 0.9 K

P = power LIO untuk emmetrop


L = axial length (mm)
K = keratometer reading (D)
A = konstan
ANASTESIA

General anastesia, terutama utk anak dan pasien non kooperatif

Lokal anastesia : - blok anastesia


- subconjunctiva anastesia

Topical anastesia
PENGOBATAN KATARAK PADA ANAK

Beda dgn org dewasa waktu operasi katarak pada anak adalah
paling penting
Tahun 1970 operasi katarak pada infant ditunda sampai paling
kurang umur 6 bulan
Sekarang direkomendasi demi utk kepentingan visus, katarak
harus dioperasi sedini mungkin, sebab kehilangan pancaindera
penglihatan oleh karena katarak pada beberapa bulan pertama
dari kehidupan sangat kritis
Dengan tersedia prosedur operasi katarak yang lebih baik
(Phacoemusifikasi),untuk mencegah amblyopia  operasi
katarak dapat secepatnya kalau perlu dalam bbrp minggu stlh
lahir.
Katarak unilateral dioperasi dalam beberapa bulan pertama
sejak lahir untuk mencegah amblyopia
LIO juga diimplantasi pada anak baik secara primer maupun
sekunder (stlh umur 2 tahun)
Teknik yang baru yaitu piggyback IOL dapat dilakukan pada
operasi katarak congenital.
KOMPLIKASI OPERASI KATARAK

Bilik mata depan dangkal :


1. Intraoperative : cairan infus tdk adekuat, dpt ok
- luka incisi terlalu besar
- tekanan dr luar pada bola mata
- tekanan vitreus yg tinggi
2. Postoperative :
- kebocoran pada luka
- khoroidal detachment
- pupillary block, ciliary block
- perdarahan suprakhoroidal
Kornea edema : - mekanikal trauma
- irigasi intraokuler yg terlalu lama
- peninggian TIO
 endothel mengalami dekompensasi
Perdarahan : - hyphema (perdarahan di BMD), kl berat dan
lama TIO ↑, corneal blood staining
- perdarahan retrobulbar ok anastesi retrobulbar,
parabulbar
- perdarahan suprakhoroidal
- perdarhan khoroidal yang ekspulsive
Peninggian Tekanan Intra Okuler ( TIO ):
- bahan viskoelastik - endophthalmitis
- pupillary block - sisa materi lensa
- hyphema - terlepas iris pigmen
- ciliary block - penggunaan corticosteroid
Cystoid Macular Edema ( CME ):
- penyebab penurunan visus
- diduga ok peninggian permiabilitas kapiler
perifovealer dan tidak stabil pembuluh darah
intraokuler
Retinal detachment :
predesposisi faktor : - myopia gravior
- riwayat keluarga yg ada RD
- riwayat RD pada mata sebelah
Endophthalmitis
Kronik uveitis
Posterior Capsul opacification ( PCO )
KOMPLIKASI IMPLANTASI IOL

Desentrasi / dislokasi IOL :


- penempatan haptic asymetri
- kelainan pada zonula
Uveitis-Glaucoma-Hyphema ( UGH ) syndrome
terutama pemasangan IOL di bilik mata depan/didepan iris
Edema cornea dan Pseudophakic Bullous Keratopathy
- endothel alami dysfungsi
- terutama pemasangan IOL di bilik mata depan
- vitreus kontak dgn endothel
MASALAH MEMBACA DEKAT PADA PASIEN
PSEUDOPHAKIA

Kaca mata

Bifocal/Multifocal IOL

Accomodating IOL

Anda mungkin juga menyukai