KELOMPOK 13
• WIMANJA KOMBONGAN SAMPERURA ( H021171511 )
• MAYNANDA RESTU BUANA ( H021171512 )
• RAHMADAN RISKI WAHYUDI ( H021171517)
A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari 2 kata, yaitu bio yg berarti hidup dan teknologi
yg berarti metode ilmiah atau ilmu terapan untuk mencapai tujuan
praktis. Secara sederhana, bioteknologi dapat diartikan sebagai
teknologi yang menyangkut makhluk hidup (organisme). Dalam dunia ilmu
pengetahuan, bioteknologi didefinisikan sebagai cabang biologi yang
memanfaatkan gen biologi/gen hayati yang meliputi Mikroorganisme
(jasad renik) penghasil enzim,kimia,teknk kimia, dan genetika molekuler.
Sejarah perkembangan bioteknologi
Bioteknologi bukanlah merupakan ilmu yang baru dalam peradaban
manusia. Bioteknologi telah dilakukan sejak zaman prasejarah, antara lain untuk
menghasilkan minuman berakohol dan makanan yang difermentasikan.
Bioteknologi mengalami perkembangan secara bertahap. Semenjak awal
diterapkan, sampai dengan tahun 1857 disebut era bioteknologi non-mikrobial.
Disebut bioteknologi era non mikrobal karena pada saat itubelum diketahui
bahwa makanan produk fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme.
Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobial) dimulai sejak 1857
setelah Louis Pasteur menemukan bahwa fermentasi yang terjadi dalam
pembuatan anggur merupakan hasil kerja mikroorganisme. Makanan atau
minuman yang diproduksi melalui proses fermentasi antara lain tempe, tape, sake
(berasal dari jepang), tuak, anggur, dan youghurt.
Pada tahun 1920 proses fermentasi yang ditimbulkan oleh mikroorgaisme mulai
digunakan untuk memproduksi zat zat seperti aseton, butanol, etanol, dan gliserin.
Fermentasi juga digunakan untuk memproduksi asam laktat, asam sitrat, dan asam asetat
dengan menggunakan jasa bakteri.
Setelah perang dunia 2 dihasilkan produk bioteknologi lain misalnya penisilin dari
jamut Penicillium notatum. Keberhasilan ini diikuti dengan penelitiam kemampuan
mikroorganisme lain menghasilkan anitibiotik dan zat zat lain seperti steroid, vitamin,
enzim, asam amino, dan senyawa senyawa protein tertentu.
Perkembangan teknologi mutakhir yang dibarengai dengan perkembangan di
bidang biokimia, biologi seluler, dan biologi molekuler melahirkan teknologi enzim dan
rekayasa genetika yang akhirnya mengantarkan kita ke suatu era bioteknologi modern.
Kini bioteknologi telah benar benar digunakan untuk menjawab berbagai tantangan
kehidupan manusia.
Bioteknologi konvensional & bioteknologi modern
Bioteknologi konvensional atau biasa juga disebut bioteknologi tradisional adalah
suatu penerapan bioteknologi yang telah digunakan sejak ilmu pengetahuan
masih belum berkembang pesat, penggunaannya terbatas pada peran organisme
melalui teknik fermentasi yang terjadi dalam skala kecil, dan prosesnya masih
sangat sederhana.
Berbeda dengan bioteknologi konvensional atau tradisional yang umumnya
masih menggunakan alat dan cara kerja yang sederhana, pengertian bioteknologi
modern dianggap sebagai suatu terobosan baru dalam perkembangan ilmu
biologi. Bioteknologi modern adalah penerapan bioteknologi yang telah
menggunakan alat dan cara kerja yang canggih, dilakukan dalam keadaan bersih
dan steril, kualitas produk lebih baik, dan kuantitas hasil produk yang dibuat
lebih banyak.
Perbedaan Bioteknologi Konvensional
& Bioteknologi Modern
Konvensional Modern
1. Tanpa didasari prinsip 1. Menggunakan prinsip-
ilmiah
2. Berdasarkan prinsip ilmiah
keterampilan yang 2. Hasil pengkajian
diwariskan turun berbagi disiplin ilmu yg
temurun
mendalam
3. Tidak diproduksi secara
masal 3. Diproduksi secara
masal
Contoh Bioteknologi Konvensional &
Bioteknologi Modern
• Produk – produk bioteknologi Konvensial • Bioteknologi Modern Memanfaatkan teknik
adalah: rekayasa/klon Contohnya yaitu:
Tempe Tanaman transgenetik
Tahu Kultur jaringan
Kecap Hormon insulin
Tape Interferon
Brem Hormon tumbuh pada ternak
Dan Oncom Antibodi monoklonal
Vaksin hepatitis
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BIOTEKNOLOGI
KONVENSIONAL
KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Relatif murah 1. Perbaikan sifat genetis tidak
terarah
2. Teknologi relatif sederhana
2. Tidak dapat mengatasi masalah
3. Pengaruh jangka panjang ketidaksesuaian
umumnya sudah diketahui (inkompatibilitas) genetik
karena sistemnya sudah mapan 3. Hasil tidak dapat diperkirakan
sebelumnya
4. Memerlukan waktu relatif lama
untuk menghasilkan alur baru
5. Seringkali tidak dapat mengatasi
kendala alam dalam sistem
budidaya tanaman, misalnya
masalah hama.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BIOTEKNOLOGI
MODERN
KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Perbaikan sifat genetis dilakukan secara
terarah. 1. Relatif mahal
2. Dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian
genetik 2. Memerlukan kecanggihan
3. Hasil dapat diperhitungkan teknologi
4. Dapat menghasilkan jasad baru dengan sifat
baru yang tidak ada pada jasad alami 3. Pengaruh jangka panjang
5. Dapat memperpendek jangka waktu
pengembangan galur jasad tanaman baru belum diketahui
6. Dapat meningkatkan kualitas dan mengatasi
kendala alam dalam sistem budidaya tanaman.
TEKNIK DALAM BIOTEKNOLOGI
Kultur jaringan
Adalah Teknik untuk memperoleh bibit tanaman dengan cara menumbuhkan sebagian jaringan tumbuhan dalam
media khusus.
yang melandasi teknik ini adalah teori totipotensi,
yang artinya setiap sel tumbuhan memiliki kemampuan
untuk tumbuh menjadi individu bila ditempatkan pada
lingkungan yang sesuai.
Kultur jaringan memiliki beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan teknologi reproduksi yang lain, yaitu:
• Dapat memperoleh bibit tanaman baru dalam jumlah yang cukup besar
• Dapat memperoleh bibit tanaman yang baru dalam waktu yang relatif tidak lama (singkat).
• Dapat memperoleh bibit tanaman yang baru dengan sifat dan kualitas yang sama dengan induknya.
• Dengan kultur jaringan, maka tidak perlu lahan yang luas untuk memproduksi bibit tanaman dalam jumlah yang
banyak.
• Tanaman yang belum dewasa sudah dapat diperbanyak melalui kultur jaringan.
• Kultur jaringan atau kultur sel ini merupakan perkembangbiakan secara vegetatif. Kultur jaringan sudah ada sejak tahun
1945 yang dikenalkan oleh Hildebrandt. Kultur jaringan kemudian dikembangkan lagi berdasarkan teori totipotensi.
Dimana teori ini mengatakan bahwa setiap sel memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi satu individu.
Kemampuan seperti ini sangat tinggi pada sel tumbuhan, sedangkan sifat totipotensi sel hewan dewasa sangat rendah,
sehingga kultur jaringan hanya cocok digunakan pada tumbuhan dan tidak cocok pada hewan. Oleh sebab itu juga,
kultur jaringan ini lebih sering digunakan pada berbagai tumbuhan sebagai salah satu cara teknologi reproduksi.
Ada tiga tahap utama dalam kultur jaringan, yaitu tahap inisiasi, tahap multiplikasi, dan tahap pengakaran. Dan berikut
ini penjelasan singkat mengenai ketiga tahap kultur jaringan yang telah saya sebutkan diatas :
1. Tahap inisiasi adalah tahap dimana penanaman bagian tanaman (eksplan) yang akan dibiakkan. Penanaman dilakukan
dalam medium steeril (bebas mikroorganisme).
2. Tahap multiplikasi adalah perbanyakan calon tanaman dari jaringan pokok. Pada tahap yang kedua ini sudah terjadi
pertumbuhan daun dan juga batang.
3. Tahap pengakaran adalah tahap dimana pemberian hormon pemacu pembentukan akar dalam media agar terbentuk
tanaman yang sudah lengkap.
Alhamdulillah
Any question??