Anda di halaman 1dari 45

PLENO SKENARIO A BLOK 24

KELOMPOK B8:
 M. Billy Darisma 04011281520127
 Ilsyafitri Bonita 04011381520100
 Muhammad Ammar Luthfi Kurniawan 04011381520091
 Dita Marisca 04011381520098
 Zabila Adwie Prilishia 04011381520101
 Andhika Diaz Maulana 04011381520109
 Muhamad Ikmal MD Sharom 04011381520187
 Bhagatdeep Kaur Kaur Singh 04011381520185
 Nur Fatihahemani BT Mohd. Kamil 04011381520189
 Sredaran Nair J Muralidharan Nair 04011381520191
SKENARIO B BLOK 21 TAHUN 2017
Mrs. Siti, 34 years old, a pregnant woman, come to public health center with complains malaise and dizzy. She IS G6P4A1 and
32 weeks gestational age. She is a housewife and his husband only a temporary laborer. They are a very poor family. The
youngest child is 2 years old. You act as a doctor in public health center and be pleased analyze this case.

In the examination findings:


 Upon admission:
 Height = 155cm, Weight 48kg;
 Sense: Compos Mentis
 BP: 100/60 mmHg. HR: 96 x/menit, RR: 20x/m
 Palpebral conjunctival: pale

Obstetric examination:
 External examination : cephalic examination, FHR 140x/m, no contraction
 Laboratory examination: Hb 8,6 g/dL; WBC 9600/mm; Ht 25,8%; MCV = 70fl; MCH=23 pg; MCHC= 29 g/dl; Ferritin: 7
ng/mL; TIBC: 400 ug/dL; SI: 260 ug/L

Peripheral blood smear: hypochromic microcytic anemia


KLARIFIKASI ISTILAH

• Malaise : Kondisi umum yang lemas, tidak nyaman yang samar-samar,


kurang fit, atau merasa sedang sakit

• Pusing : Rasa tidak stabil dan sensasi kepala berputar;terombang ambing

• G6P4A1 : Kehamilan ke-6, Pernah melahirkan 4x, Pernah aborsi 1x

• FHR : Denyut jantung janin

• Cephalic presentation : Presentasi kepala bayi


IDENTIFIKASI MASALAH
IDENTIFIKASI MASALAH KONSEN
Mrs. Siti, 34 years old, a pregnant woman, come to public health center with
complains malaise and dizzy.

She IS G6P4A1 and 32 weeks gestational age. She is a housewife and his husband
★★
only a temporary laborer. They are a very poor family. The youngest child is 2 years
old.
Examination findings:
Upon admission:
Height = 155cm, Weight 48kg;
Sense: Compos Mentis ★★★
BP: 100/60 mmHg. HR: 96 x/menit, RR: 20x/m
Palpebral conjunctival: pale
Obstetric examination:
External examination : cephalic examination, FHR 140x/m, no contraction
Laboratory examination: Hb 8,6 g/dL; WBC 9600/mm; Ht 25,8%; MCV = 70fl; MCH=23
pg; MCHC= 29 g/dl; Ferritin: 7 ng/mL; TIBC: 400 ug/dL; SI: 260 ug/L
★★

Peripheral blood smear: hypochromic microcytic anemia ★★★


ANALISIS MASALAH
1. Mrs. Siti, 34 years old, a pregnant woman, come to public health center with complains
malaise and dizzy.
a. Apa hubungan usia ibu serta kehamilan dengan keluhan terkait kasus?
Tidak ada, karena hal yang berkaitan dengan status gizi seorang ibu adalah kehamilan pada
ibu berusia muda (kurang dari 20 tahun), serta kehamilan pada usia terlalu tua (lebih dari 35
tahun).

b. Apa etiologi dari malaise dan pusing pada kasus?


 Kurangnya asupan makanan bergizi
 Pada kehamilan terjadi peningkatan volume darah sehingga menyebabkan anemia fisiologis
 Adanya defisiensi besi sehingga menyebabkan gangguan pembentukan hemoglobin

c. Bagaimana mekanisme keluhan malaise dan pusing pada kasus? mekanisme.


ANALISIS MASALAH
2. She is G6P4A1 and 32 weeks gestational age. She is a housewife and his husband only a
temporary laborer. They are a very poor family. The youngest child is 2 years old.
a. Apa makna klinis dari G6P4A1 and 32 weeks gestational age?
 gravida/jumlah kehamilan
 prematur/jumlah kelahiran
 abortus/jumlah keguguran
32 weeks gestational/Trimester 3

b. Berapa jarak ideal tiap kehamilan? Dan bagaimana dampaknya?


Menurut anjuran yang dikeluarkan oleh badan koordinasi keluarga berencana (BKKBN) jarak
kelahiran yang ideal adalah 2 tahun atau lebih, kerena jarak kelahiran yang pendek akan
menyebabkan seorang ibu belum cukup untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah
melahirkan sebelumnya.

c. Bagaimana perkembangan janin pada usia 32 mingu kehamilan? Fetal development.


ANALISIS MASALAH
d. Bagaimana perubahan fisiologis ibu setelah menginjak usia kehamilan 32 minggu?
• Uterus
• Sirlukasi Darah dan Sistem Respirasi Volume darah
• Traktus digestivus
• Traktus urinarius
• Sistem muskulus skeletal
• Kulit
• Metabolisme
• Perubahan Kardiovaskuler

e. Bagaimana hubungan riwayat abortus dengan kehamilan selanjutnya?


Ada beberapa faktor risiko pada kehamilan selanjutnya pada ibu hamil dengan riwayat abortus :
• Perdarahan pada periode awal kehamilan
• Kelahiran sebelum waktunya, atau premature
• Bayi yang lahir dengan berat dibawah normal
ANALISIS MASALAH
f. Adakah hubungan antara social ekonomi rendah dengan kehamilan?
Menurut Istiarti (2000), menyatakan bahwa perilaku seseorang di bidang kesehatan
dipengaruhi oleh latar belakang sosial dan ekonomi. Sekitar 2/3 wanita hamil di negara
berkembang diperkirakan menderita anemia dibanding di negara maju, yaitu hanya 14%.
Gejala dan penyakit yang mungkin timbul berdasarkan kurangnya asupan nutrisi ibu saat
dalam masa kehamilan:
 VitaminB12  anemia megaloblastik dengan gejala neurologis (baal,
kesemutan, dll)
 Vitamin K  gangguan pembekuan darah.
 Fe  anemia hipokrom mikrositer
 Iodine  keguguran, anomali kongenital, stillbirth
 Zinc  preeklamsia, PROM (Premature Rupture of Membrane), persalinan
preterm, IUGR, anomali kongenital
 Magnesium  preeklamsia, persalinan preterm
 Vitamin D  riketsia (tulang lemah)
 Asam folat  NTD (Neural Tube Defects)
ANALISIS MASALAH
g. Bagaimana nutrisi yang baik untuk ibu hamil? nutrisi.

3. Examination findings
a. Bagaimana interpretasi dan makna klinis dari hasil pemeriksaan fisik? Pemfis.

a. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari pemeriksaan fisik? LI NUR penjelasan.

c. Berapakah kenaikan BB ideal yang normal pada ibu hamil? penjelasan.

d. Apakah ada pemeriksaan fisik yang dapat menunjang penegakan diagnosis?


• Anemia defisiensi besi : disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis, dan kuku
sendok (koinlonychia).
• Anemia megaloblastik : glositis, gangguan neurologic pada defisiensi vitamin B12
• Anemia hemolitik : ikterus, splenomegali dan hepatomegali
• Anemia aplastik : pendarahan dan tanda-tanda infeksi
ANALISIS MASALAH
4. Obstetric examination (4)
a. Bagaimana interpretasi dan makna klinis dari hasil pemeriksaan kandungan? Interpretasi.
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari pemeriksaan kandungan? Pemlab dan
pemmeriksaan leopold

c. Berapa nilai normal kadar besi yang dibutuhkan ibu hamil?


Kebutuhan zat besi selama hamil yaitu rata-rata 800 mg–1040 mg.
Kebutuhan ini diperlukan untuk :
• ±300 mg diperlukan untuk pertumbuhan janin
• ± 50-75 mg untuk pembentukan plasenta.
• ± 500 mgdigunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal/ sel darah merah.
• ±200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit.
• ± 200 mg lenyap ketika melahirkan.
ANALISIS MASALAH
d. Apa dampak kekurangan besi terhadap janin?
 Dampak pada saat persalinan
 Dampak pada saat nifas
 Dampak pada janin
Template
DD
How to diagnose
WD
Definisi
Etiologi
Epidemiologi
Faktor resiko
Manifestasi klinis
Patogenesis dan patofisiologi
Pemeriksaan penunjang
Tatalaksana
Prevensi dan edukasi
Komplikasi
Prognois
SKDI
DD
1.Anemia defisiensi besi
2.Thalassemia
3.Anemia karena penyakit infeksi kronis
4. Anemia defisiensi asam folat
5. Hemoglobinopati
6. Anemia sideroblastik
7. Anemia akibat penyakit kronis atau keganasan, talasemia,
hemoglobinopati, dan anemia sideroblastik.
How to Disgnose
 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Laboratorium Hematologi
 Pemeriksaan rutin
 Pemeriksaan sumsum tulang
 Pemeriksaan atas indikasi khusus
 Pemeriksaan laboratorium non hematologi

Working diagnose
Ny. Siti (34 tahun), ibu hamil dengan usia kandungan 32 minggu ,dengan keluhan malaise dan
pusing mengalami anemia dalam kehamilan(anemia defesiensi besi) akibat kurangnya asupan
nutrisi.
Definisi
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh,
sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk eritropoesis tidak cukup, yang ditandai dengan gambaran
sel darah merah hipokrom-mikrositer, kadar besi serum (Serum Iron = SI) dan jenuh transferin
menurun, kapasitas ikat besi total (Total Iron Binding Capacity/TIBC) meninggi dan cadangan
besi dalam sumsum tulang serta ditempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali.
Etiologi
 Kurang gizi (malnutrisi)
 Kurang zat besi dalam makanan
 Malabsorpsi
 Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain
 Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain
Epidemiologi
Di seluruh dunia, frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, berkisar antara 10-20%. Karena defisiensi
makanan memegang peranan yang sangat penting dalam timbulnya anemia maka dapat dipahami bahwa
frekuensi itu lebih tinggi lagi di negara-negara yang sedang berkembang, dibandingkan negara maju. Frekuensi
anemia selama kehamilan juga bergantung terutama pada asupan zat besi.

Dua penyebab paling sering dari anemia pada kehamilan dan masa nifas adalah defisiensi besi dan
perdarahan akut. Sekitar 95% dari wanita hamil dengan anemia disebabkan oleh anemia defisiensi besi.
Faktor Resiko
 Umur Ibu
 Paritas
 Kurang Energi Kronis (KEK)
 Infeksi dan Penyakit
 Jarak kehamilan
 Pendidikan
Manifestasi Klinis
Pucat, kehilangan energi, atau kelemahan, dan dispnea exertional adalah tanda
dan gejala cardinal (tidak spesifik).
Patogenesis dan Patofisiologi
Pemeriksaan Penunjang
Anemia defisiensi besi: serum iron, TIBC (Total iron binding capacity)
saturasi trasferin, protoporfin eritrosit, feritin serum, receptor
transferin, asupan darah tepi dan gold standarnya aspirasi sumsum
tulang, USG.
Tatalaksana
Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikkan kadar Hb sebanyak 1 gr% per bulan.
Sedangkan pemberian preparat parenteral adalah dengan ferum dextran sebanyak
1000 mg (20 ml) intravena atau 2×10 ml secara intramuskulus, dapat meningkatkan
hemoglobin relatif cepat yaitu 2gr%.
Prevensi dan Edukasi
Pencegahan:
 Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan memberikan sulfas ferroosus sehari 1 tablet
berturut turut minimal selama kehamilan 90 hari.
 Anemia pada masa kehamilan dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang
kaya akan zat besi seperti hati ayam ataupun sapi, daging merah, sayuran berdaun hijau
seperti bayam, sereal, kacang-kacangan dan telur serta buah-buahan.
 Selain itu dukung juga dengan vitamin C yang baik untuk dapat menyerap lebih banyak zat
besi.

Edukasi:
 Menjelaskan penyebab dan faktor resiko ibu mengalami anemia.
 Menjelaskan kemungkinan anemia dapat meningkatkan resiko bayi lahir prematur atau berat
badan lahir rendah
 Meminum tablet zat besi 1 tablet per hari, paling sedikit 90 tablet selama kehamilan
 Menghindari minuman teh dan kopi
Komplikasi
Defisiensi besi dan ADB bisa berujung kepada kondisi perkembangan janin atau otak janin yang
terhambat dan irreversible. Meningkatkan frekuensi kelahiran prematur, prematuritas dan berat lahir
rendah untuk usia kehamilan

Prognosis
Prognosis anemia defisiensi besi dalam kehamilan umumnya baik bagi ibu dan anak. Persalinan
dapat berlangsung seperti biasa tanpa perdarahan banyak atau komplikasi lain. Anemia berat yang
tidak diobati dalam kehamilan muda dapat menyebabkan abortus, dan dalam kehamilan tua dapat
menyebabkan partus lama, perdarahan post partum, dan infeksi.
SKDI
4A : Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan
penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
KESIMPULAN
Ny. Siti (34 tahun), ibu hamil dengan usia kandungan 32
minggu ,dengan keluhan malaise dan pusing mengalami
anemia dalam kehamilan(anemia defesiensi besi) akibat
kurangnya asupan nutrisi.
Usia gestasi Organ
6 Pembentukan hidung, dagu, palatum, dan tonjolan paru. Jari-jari telah berbentuk, namun
masih tergenggam. Jantung telah terbentuk penuh.
7 Mata tampak pada muka. Pembentukan alis dan lidah.
8 Mirip bentuk manusia, mulai pembentukan genitalia eksterna. Sirkulasi melalui tali pusat
dimulai. Tulang mulai terbentuk.
9 Kepala meliputi separuh besar janin, terbentuk ‘muka’ janin; kelopak mata terbentuk
namun tak akan membuka sampai 28 minggu.
13-16 Janin berukurang 15 cm. Ini merupakan awal dari trimester ke-2. Kulit janin masih
transparan, telah mulai tumbuh lanugo (rambut janin). Janin bergerak aktif, yaitu
menghisap dan menelan air ketuban. Telah terbentuk mekonium (feses) dalam usus.
Jantung berdenyut 120 – 150/menit.
17-24 Komponen mata terbentuk penuh, juga sidik jari. Seluruh tubuh diliputi oleh verniks
kaseosa (lemak). Janin mempunyai refleks.
25-28 Saat ini disebut permulaan trimester ke-3, di mana terdapat perkembangan otak yang
cepat. Sistem saraf mengendalikan gerakan dan fungsi tubuh, mata sudah membuka.
29-32 Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan untuk hidup (50 – 70%). Tulang telah terbentuk
sempurna, gerakan napas telah reguler, suhu relatif stabil.

33-36 Berat janin 1500 – 2500 gram. Bulu kulit janin (lanugo) mulai berkurang, pada saat 35
minggu paru telah matur. Janin akan dapat hidup tanpa kesulitan.

38-40 Sejak 38 minggu kehamilan disebut aterm, di mana bayi akan meliputi seluruh uterus. Air
ketuban mulai berkurang, tetapi masih dalam batas normal.
a. Hasil Pemeriksaan Fisik Normal Interprestasi

Height: 155cm BMI: 18.5-25 Underweight

Weight: 48kg

BMI: 19.97
Sensorium: Kompos Mentis Kompos Mentis Normal

Tekanan darah: 100/60 mmHg 110-140/80-90 mmHg Hipotensi

Heart Rate 96x/min 80-120x/min Normal


Respiration Rate: 20x/min 16-24x/min Normal

Palpebral Konjungtiva: Pucat Tidak pucat Tidak Normal


 Berikut perkiraan kenaikan berat badan ibu hamil yang normal menurut IMT:
• IMT di bawah 18,5 (berat badan di bawah normal), maka disarankan untuk
menaikkan bobot sekitar 12,7 – 18,1 kg.
• IMT sekitar 18,5–22,9 (berat badan normal), maka disarankan untuk
menaikkan bobot sekitar 11,3 – 15,9 kg.
• IMT di atas sekitar 23 (kelebihan berat badan), maka disarankan untuk
menaikkan bobot sekitar 6,8 – 11,3 kg.
• IMT di atas 25 (obesitas), maka disarankan untuk menaikkan bobot sekitar 5,0
– 9,1 kg.

 Diperkirakan, kenaikan berat badan pada trimester pertama berkisar antara


0,5 – 2 kg.
Komponen
Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan Interpretasi Makna Klinis / Keterangan
Pemeriksaan
External exam:
Menentukan presentasi bayi menggunakan
Leopold maneuver. Jika teraba keras berarti
Cephalic kepala. Jika teraba lembut berarti bokong.
Cephalic presentation Dilakukan pada 4 bagian perut ibu (fundus
Presentasi bayi Normal
presentation / belakang uteri, lateral abdomen, bagian bawah
kepala segmen rahim, dan bagian bawah segmen
rahim dengan mempertemukan kedua
tangan)
Tidak ada kelainan pada jantung atau
FHR / DJJ 140 x/m 120-160 x/m Normal kondisi yang memengaruhi abnormalitas
DJJ.

Uterine
None
contraction
Lab exam:

Anemia
11,0-12,5
Hb 8,6 g/dL ringan-
g/dL
sedang

5,900-
WBC 9.600/mm 16,900
/µL

Ht 25,8% 28%-40%
MCV 70fl 81-99fl Microcytic

MCH 23pg 29-32pg Hipochrome


MCHC 29 g/dl 32-37 Menurun
Pada kondisi anemia defisiensi besi kadar
Ferritin 7 ng/ml 0-116 ng/mL Normal
ferritin akan turun
TIBC tidak banyak berikatan dengan besi
TIBC 400 ug/dl 359-609 Normal karena jumlah besi sedikit sehingga TIBC
bebas banyak beredar
Meskipun terlihat meningkat namun dari 260
ug/dl besi serum yang dimiliki, sebagian
besar akan masuk menutrisi janin dan
sebagian disekskresikan. Hanya sedikit yang
SI 260 ug/L 30-193 Meningkat
akan diserap oleh ibu. Maka dalam kondisi
ini ibu masih tetap butuh suplementasi besi
untuk bisa mengimbangi.

Normochrome
Peripheral blood Hypochrome
normocytic Abnormal
smear microcytic anemia
PEMERIKSAAN LEOPOLD

Pemeriksaan Leopold I Pemeriksaan Leopold 2 Pemeriksaan Leopold 3 Pemeriksaan Leopold 4


Konsentrasi Trimester 3 Kasus Keterangan

(n=32)
Hemoglobin (g/dl) 11,0 ± 0,9 8,6 Menurun

Anemia ringan

 Kadar Hb 10-9 gram: anemia ringan.


 Kadar Hb 8-9 gram: anemia sedang.
Kadar Hb kurang dari 7 gram: anemia
berat.
MCV (m3) 80-94 70 Menurun. Eritrosit mikrositik; terdapat
pada pasien anemia defisiensi besi,
keganasan, arthritis rematoid,
talasemia, anemia sel sabit, HBC,
keracunan timah dan radiasi

*Pada kasus ini kemungkinan suplai besi


untuk komponen darah terganggu
menyebabkan hb yang terbentuk kecil
dari normal(mikrositik).
MCH 27-31 23 Menurun (Hipokrom)
MCHC 32-37 29 Menurun (Hipokrom)
Peripheral blood smear Normokromik Anemia hipokromik sel darah merah yang
normositik mikrositik berukuran di bawah normal
serta tampak pucat.

WBC 6000-17000 sel/mm3 9600/mm Normal

Ht 30-46% 25,8% dapat ditemukan pada anemia,


sirosis hati, gagal jantung,
perlemakan hati, hemolisis,
pneumonia, dan overhidrasi

Anda mungkin juga menyukai