Definisi •Persalinan preterm ialah proses kelahiran pada ibu dengan usia gestasi < 37 minggu. •Sebanyak 5% kehamilan akan berakhir dengan preterm. Prinsip Dasar •Persalinan preterm mempunyai banyak penyebab, namun infeksi korioamnionitis kini menjadi dominan. Infeksi ini mempunyai potensi untuk cidera pada bayi baru lahir. Semakin muda kehamilan semakin buruk prognosisnya. •Upaya tokolisis hanyalah upaya penundaan sementara bagi pematangan paru. Bila infeksi telah nyata sebaiknya persalinan preterm dibiarkan berlangsung. Selain itu tokolisis tidak dibenarkan pada usia kehamilan >35 minggu, kelainan bawaan janin, dan preeklampsia. •Peningkatan Il-6 >=11 pg/ml merupakan risiko terjadinya reaksi radang (inflammatory response) dengan akibat periventricular leucomalacia (PVL). Pemberian kortikosteroid lebih dari 2 hari dan berulang ulang dapat memberi risiko pertumbuhan bayi terhambat. Diagnosis •Kontraksi/his yang reguler pada kehamilan <37 minggu merupakan gejala pertama, pastikan dengan pemeriksaan inspekulo adanya pembukaan dan cervicitis. •Pengobatan terhadap cervicitis dan vaginitis perlu dilakukan dengan metronidazole 2 x 500 mg. Pemberian dexamethasone 12 mg/hari menunjukkan penurunan risiko PVL. •Gejala infeksi intrauterine ialah: takikardia janin, gerakan janin lemah, oligohidramnion, pireksia ibu, cairan amnion berbau. •Sebagai upaya pencegahan ada baiknya pemeriksaan dalam dilakukan untuk deteksi vaginitis dan cervicitis. Kelainan cervix (inkompetensi) merupakan indikasi untuk serklase. Pemeriksaan klinik dan USG (tebal cervix <1.5 cm) merupakan risiko tsb. Manajemen •Setelah pemberian informed consent yang baik, cara persalinan dan kemampuan klinik merawat preterm harus dipertimbangkan. •Bila kehamilan >35 minggu dan presentasi kepala , maka persalinan pervaginam merupakan pilihan. •Namun bila kehamilan 32-35 minggu maka pertimbangan seksio sesarea menjadi pilihan. •Menjadi kesulitan pilihan bila bayi dengan berat lahir sangat rendah karena risiko kematian tinggi (50%). Bila tidak ditemukan infeksi, maka upaya tokolisis dapat dilakukan. •Obat yang dianjurkan ialah : •nifedipine 10 mg, diulang tiap 30 menit, maksimum 40 mg/6 jam. Umumnya hanya diperlukan 20 mg, dan dosis perawatan 3 x 10 mg. •B-mimetik : terbutalin atau salbutamol. •Pemberian kortikosteroid diperlukan untuk pematangan paru: betamethsone 12 mg/hari , untuk 2 hari saja. Bila tak ada betamethasone dapat diberikan dexamethasone. •Persiapan untuk perawatan bayi kecil perlu dibahas dengan dokter anak, untuk kemungkinan perawatan intensif. Bila ternyata bayi tidak mempunyai kesulitan (minum, nafas,tanpa cacat) maka perawatan cara kanguru dapat diberikan agar lama perawatan di rumah sakit dapat dikurangi. Terima kasih