Anda di halaman 1dari 27

GANGGUAN ORIENTASI

REALITA
PERUBAHAN
SENSORI PERSEPSI:

OLEH:
TUTU A. SUSENO
HALUSINASI:

• Gangguan persepsi dmn klien


mempersepsikan sesuatu yg sebenarnya
tidak terjadi.

• Suatu pencerapan panca indera tanpa


ada rangsangan dr luar (Maramis, 1998)

• Suatu penghayatan yang dialami spt


suatu persepi melalui panca indera tanpa
stimulus ekstern; persepsi palsu (Lubis,
1993)
KESALAHAN PERSEPSI, TANPA
ADANYA STIMULUS EKSTERNAL

STIMULUS INTERNAL
DIPERSEPSIKAN NYATA
PENGERTIAN
Ketidakmampuan individu membedakan
rangsang internal seperti pikiran,
perasaan dan sensasi somatik dengan
rangsang eksternal

PERUBAHAN : -Proses Pikir


-Persepsi
-Afek
-Kegiatan Motorik
-Sosial
Rentang respon
halusinasi

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Pikiran logis Distorsi pikiran Gg pikir/delusi


Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
Emosi konsisten reaksi emosi sulit berespon
dgn pengalaman berlebihan/ emosi
kurang
Perilaku sesuai perilaku aneh/ perilaku
tidak biasa disorganisasi
berhubungan sosial menarik diri isolasi sosial
RENTANG RESPON

1. PROSES FIKIR

Adaptif Maladaftif

Pola Fikir Logis dan Jelasl Pola fikir primitif


Hilang Asosiasi
Pemikiran Magis
Delusi
Perubahan Linguistik

Pemikiran Autistik
Penilaian Pribadi >< Penilaian Umum
2. PERUBAHAN PERSEPSI

Adaptif Maladaftif

• Reaksi dari reseptor tubuh - Satu atau lebih


panca indra
terhadap rangsangan dari - Perubahan ringan, sedang,
berat
luar, diikuti pengenalan dan - Halusinasi, Depersonalisasi

Pemahaman informasi, orang,


benda, lingkungan
• Libatkan proses pikir dan
pemahaman emosional
3.PERUBAHAN AFEK / EMOSI

Adaftif Maladaftif

• Pengalaman internal - Membuat jarak


dari perasaan dan dengan perasaan
ekspresi perasaan tertentu supaya
secara eksternal tidak langsung
merasakan
• Verbal dan Non verbal - Simbol tidak
umum
- Respon emosional
tidak adekuat
- Tumpul, Datar, Tidak
sesuai, Berlebihan,
Ambivalen
4. PERUBAHAN MOTORIK

Adaftif Maladaftif

- Kegiatan fisik yang - Peningkatan


atau ditampilkan pasien penurunan
kegiatan motorik,
infulsif, otomatis,
steriotif
- Perubahan Kognitif,
Persepsi, Afeksi
5. PERUBAHAN SOSIAL

Adaptif Maladaptif

Hubungan sosial (dengan Hubungan tidak sehat Cemas


orang penting)(+++)

Kekosongan Internal
Konsef Diri (+++)

Gagal Berkomunikasi

Memisahkan Diri dari Oranglain


Terlibat Dengan fikiran sendiri
Tidak perlu Kontrol orang Lain

Kesepian
Isolasi Sosial
Hubungan Yang dangkal
Tergantung
JENIS-JENIS
HALUSIANASI
• Pendengaran
• Penglihatan
• Penghidu
• Pengecapan
• Perabaan
• Cenesthetic

Kinesthetic
FASE FASE HALUSINASI
Fase 1:
Fase 2:
COMFORTING
CONDEMNING

Fase 3:
CONTROLING Fase 4:
CONQUERING
• ansietas SEDANG
KARAKTERISTIK:
• halusinasi
MENYENANGKAN • alami perasaan
mendalam : cemas,
k’sepi’, rs bersalah &
takut
PERILAKU:
• coba fokus pd PIKIRAN
• tersenyum/ tertawa MENYENANGKAN
yang tidak sesuai
• gerakkan bibir tanpa
REDAKAN ANSIETAS
suara
• MENGENALI bhw
• pergerakan mata yang
MASIH DLM KENDALI
cepat
SADAR
• respon verbal lambat jk
• NONPSIKOTIK
sdg asyik
• diam dan asyik sendiri
• ansietas berat
KARAKTERISTIK:
• halusinasi menjijikkan
• pengalaman sensori
menjijikkan & menakutkan
• MULAI LEPAS KENDALI
PERILAKU: • coba ambil jarak dgn
sumber yg dipersepsikan
• tnd SSO dampak
ansietas: denyut jtg, • mgkn alami dipermalukan o/
p’nafas, TD pengalaman sensori
• rentang perhatian • MENARIK DIRI dr org lain
m’sempit
• PSIKOTIK RINGAN
• ASYIK dgn pengalaman
sensori
• KEHILANGAN
kemampuan BEDAKAN
HALUSINASI &
REALITA
• ansietas berat
• pengalaman sensori KARAKTERISTIK:
menjadi BERKUASA • hentikan perlawanan pada
halusinasi
• ISI HALUSINASI menjadi
PERILAKU:
menarik
• kemauan yg dikendalikan
• jika tdk ada sensori
halusinasi lbh diikuti
halusinasi
• kesulitan berhub dgn org
KESEPIAN
lain
• PSIKOTIK
• rentang perhatian hny
beberap detik/ menit
• tanda fisik ansietas
berat: b’keringat, tremor,
tdk mampu patuhi
perintah
• PANIK KARAKTERISTIK:
• umumnya menjadi • pengalaman sensori menjadi
melebur dgnhalusinasinya MENGANCAM

Bila klien ikuti perintah


halusinasi
PERILAKU:
• halusinasi berlangsung lama:
• teror akibat panik jam – hari
• risiko kuat untuk • PSIKOTIK BERAT
SUICIDE dan HOMICIDE
• aktifitas fisik refleksi isi
halusinasi : PK, agitasi, MD,
katatoni
• tdk mampu berespon pd
perintah komplek & lbh dr 1
org
FAKTOR PREDISPOSISI
• Genetik
Kemungkinan:
• kembar identik : 50% (jk slh satu ada)
• dizigote : 15 %
• slh satu or-tu : 15%
• kedua or-tu : 35%

• Neurobiologi
• korteks pre frontal dan kortek limbik tdk
berkembang penuh
• penurunan vol dan fungsi otak abnormal
• Neurotransmiter tdk N : dopamin, serotonin,
glutamat
• Studi neurotransmiter
• ketidakseimbangan
neurotransmiter
• Dopamin serotonin

• Teori virus
• paparan virus influenza pd trimester ke-3
kehamilan

• Psikologis
• anak yg diperlakukan ibu yg pencemas
• terlalu melindungi
• dingin dan tak berperasaan
• dan ayah mengambil jrk dgn anak
FAKTOR PRESIPITASI

• berlebihannya proses informasi di


thalamus dan frontal
• Mekanisme Gating abnormal
• Gejala pemicu: kesehatan, lingkungan,
sikap dan perilaku
MEKANISME KOPING

• regresi
• proyeksi
• menarik diri
• keluarga mengingkari masalah yg dialami
klien
PERILAKU

• ISI HALUSINASI

• WAKTU HALUSINASI
• FREKUENSI HALUSINASI
• SITUASI PENCETUS HALUSIANASI
• RESPON KLIEN JIKA ADA
HALUSINASI
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Risiko mencederai diri sendiri, or-la, lingk

Perubahan Sensori Persepsi : HALUSINASI …..


(CORE PROBLEM)

Isolasi sosial: menarik diri

Gangguan konsep diri : HDR


TUJUAN ASUHAN
KEPERAWATAN
1. Klien dpt BHSP
2. Klien mengenal halusinasi yg dialaminya
3. Klien dpt mengontrol halusinasinya
4. Klien mendapat dukungan keluarga
untuk mengontrol halusinasinya
5. Klien dpt memanfaatkan obat untuk
atasi halusinasi
MENGONTROL HALUSINASI

• Obat
• menghardik halusinasi
• berinteraksi dgn or-la
• mengatur aktifitas (membuat jadwal)
MENGENDALIKAN
HALUSINASI
• Kontak sering dan singkat
• Observasi tingkah laku terkait halusinasi
• Klarifikasi klien jika ia mengalami
halusinasi
• Katakan: perawat percaya akan klien tapi
tdk merasakan stimulus yang sama

Anda mungkin juga menyukai