Anda di halaman 1dari 33

Dampak Defisiensi Zat

Gizi Makro
By
Prof.Dr.dr.Delmi Sulastri,MSc,SpGK
NCMHD
Center of Excellence for
Nutritional Genomics

You are what you eat.

You are what your


mother ate.

You are what your


grandmother ate.

You are what your


microbiome ate.
Giuseppe Arcimboldo

National WIC Conference September 23, 2010 http://nutrigenomics.ucdavis.edu


Rural traditional diet
Low fat, low sugar, Affluent modern,
high fiber Nutrition Western diet
Monotonous, little variation Transition High fat, high sugar,
Mainly carbohydrate low fiber
staples Diverse, varied,
high animalprotein

Inadequate in energy Adequate Nutritionally adequate


and/or nutrients and But imprudent
prudent

Optimal nutrition Obesity,


Undernutrition Status coronary heart disease
increased Risk of Lower risk of Diabetes, hypertension
Chronic and
infection stroke
Infection disease
DampApakah yang terjadi bila terjadi gangguanzi Pada
gizi pada periode kehamilan dan usia dini?

Dampak Dampak
Jangka Pendek Jangka Panjang

Perkembangan Kemampuan
Otak Kognitif &
Pendidikan

Gangguan Gizi Pertumbuhan


pada Masa Janin Stunting/
(IUGR)
dan Usia Dini Pendek

Hipertensi
-Diabetes
Program -Obesitas
metabolik -PJK
-Stroke

Sumber : Modifikasi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003
TAHAP GANGGUAN NUTRISI
 Intake waktu ttt
 Output >< intake

1. Cadangan zat gizi dlm tubuh menurun


2. Defisiensi pada jaringan & serum pem. Biokimia
3. Timbul gejala klinis tdk khas / daya tahan tubuh
4. Kel. Biologis & fisiologis gejala klinis khas pem. Fisik
5. Perubahan anatomis pem. Antropometri
6. Gejala defisiensi nyata & khas
Gangguan gizi :

1. Cadangan tubuh menurun


2. Defisiensi pada jaringan & serum
3. Timbul gejala klinis thd khas, daya tahan tubuh
menurun
4. Kelainan biologis & fisiologis dan klinis semakin
jelas
5. Perubahan anatomis
6. Gejala defisiensi semakin nyata dan fatal
Kecepatan perubahan tergantung :
1. Tingkat kekurangan intake
2. Tingkat kebutuhan
3. Cadangan yg tersedia
Akibat Anak dg Gizi Kurang

Bayi kecil
(berat lahir
rendah)

Anak
kurang
gizi

Cenderung menjadi dewasa pendek


 Cenderung melahirkan bayi kecil

Ref: Chandrakant L. The Lancet Series and Indian Perspective.


Indian Pediatrics, Volume 45, April 17, 2008.
BBLR
 Kematian bayi BBLR 30 kali lipat dibanding bayi berat
normal
 AKB dapat diturunkan jika BBLR diperbaiki
 BBLR berhubungan dg kecacatan: cerebral palsy,
epilepsi, mental retardasi
 BBLR: lebih sering sakit, gangguan pendengaran dan
penglihatan, gangguan tingkah laku, gangguan belajar
KEP
 KEP adalah keadaan kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan
protein dalam makanan sehari-hari sehingga
tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Marasmus

Kwashiorkor

Gizi Kurang dan Gizi Buruk Tidak Mengalami


Perbaikan dalam 6 tahun terakhir

Sumber: : RisKesDas I
Anak Pendek /“Stunting”

18.8
18.5
18
20 18 17.1 18.2

2007

10 2010
2013

0
Sangat pendek Pendek

Prevalensi StuntingTidak Mengalami


Perbaikan dalam 6 tahun terakhir

Sumber: : RisKesdas
RATA-RATA TINGGI BADAN ANAK UMUR 5-18 TAHUN
DIBANDINGKAN REKOMENDASI/RUJUKAN (WHO 2007): 2007

Akibat Stunting pd Usia Dini thd Tinggi Badan Anak


Indonesia pd Usia Dewasa: laki2 lebih pendek 12.5 cm,
perempuan 9.8 cm

Sumber: : RisKesDas I
Klasifikasi Waterlow
 Wasting
 BB ↓, TB N
 Akut
 Stunting
 BB N, TB ↓
 Masa lalu
 CPM
 BB ↓, TB ↓
 Akut on kronik
Kwashiorkor
 Edema, umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki
(dorsum pedis)
 Wajah membulat dan sembab
 Pandangan mata sayu
 Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah
dicabut tanpa rasa sakit, rontok
 Perubahan status mental, apatis, dan rewel
 Pembesaran hati
 Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi
berdiri atau duduk
 Kelainan kulit berupa bercak
merah muda yang meluas dan
berubah warna menjadi coklat
kehitaman dan terkelupas (crazy
pavement dermatosis)
 Sering disertai : • penyakit
infeksi, umumnya akut
 anemia
 diare.
Marasmus
 Tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit
- Wajah seperti orang tua
- Cengeng, rewel
- Kulit keriput, jaringan lemak
subkutis sangat sedikit sampai tidak
ada (baggy pant/pakai celana longgar)
 Perut cekung
 Iga gambang
Marasmus

 Sering disertai:
 penyakit infeksi
(umumnya kronis
berulang)
 diare kronik atau
konstipasi/susah buang
air
Marasmik-Kwashiorkor
 Gambaran klinik merupakan campuran dari
beberapa gejala klinik Kwashiorkor dan
Marasmus, dengan BB/U <60% baku median
WHO-NCHS disertai edema yang tidak
mencolok.
Akibat Anak dg Gizi Kurang:
Risiko Penyakit Kronis
Risiko
tinggi
Bayi kecil PTM
(berat lahir
rendah)

Bayi dg BBLR memiliki risiko tinggi menderita


PTM, seperti Penyakit Jantung, Hipertensi,
Diabetes dan Obesitas

Ref: Barker, DJP - Human Growth and Cardiovascular Disease. 2008


ANAK GEMUK / OBESITAS

Prevalensi
Gizi Lebih
dan Obesitas
12.2
14
11.9
mulai tinggi,
walaupun
menurun
2007 2010 2013
dalam 3
tahun
terakhir

Sumber: : RisKesDas RI
Obesity
 Definitions:
 Obesity: having a very high amount of body fat in
relation to lean body mass, or Body Mass Index
(BMI) of 30 or higher.
Conditions associated with
obesity
 Heart Disease
 Diabetes
 Cancer
 Osteoarthritis
 Gallstones
 Depression
 Work, educational and social discrimination
Proses aterosklerosis
Proses aterosklerosis
Natural Progression of Atherosclerosis

(From Harkreader H. Fundamentals. Philadelphia: W.B. Saunders, 2000)

© 2004, 2002 Elsevier Inc. All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai