SYSTEMA URINARIA

SYSTEMA URINARIA TERDIRI ATAS:

• REN
• URETER
• VESICA URINARIA
• URETHRA
DAN BERFUNGSI:
• MEMBANTU PEMELIHARAAN HOMEOSTASIS MELALUI
PRODUKSI URINE YANG MENGANDUNG BERBAGAI
LIMBAH METABOLISME YANG HARUS DIKELUARKAN

1
 SYSTEMA URINARIA

URETER

VESICA
URINARIA
2
 REN
• BENTUK:
– MIRIP KACANG POLONG DENGAN PERMUKAAN KONVEKS
YANG MENGHADAP KE LATERAL DAN BAGIAN KONKAV
MENGHADAP KE MEDIAL DENGAN TAKIK (HILUS)
• KEDUDUKAN:
– BERADA PADA DINDING DORSAL CAVUM ABDOMINALE SEBE-
LAH COLUMNA VERTEBRALIS DAERAH LUMBAL, TERLETAK
RETROPERITONEAL
• UKURAN:
– PANJANG: 10 -12 cm, LEBAR: 5 - 6 cm, TEBAL: 3 - 4 cm
• BAGIAN-BAGIAN:
– FACIES VENTRALIS
– FACIES DORSALIS
– HILUS RENALIS
– SINUS RENALIS
• BUNGKUS:
– CAPSULA RENALIS
3
 HILUS RENALIS

• LETAK:
– BAGIAN YANG BERTAKIK SISI MEDIAL REN
• DILALUI
– A. RENALIS, V. RENALIS, URETER, DAN PEMBULUH
LIMFE
• SINUS RENALIS:
– LANJUTAN HILUS KEDALAM SEBAGAI RUANGAN,
BERISI:
• PELVIS RENALIS
– SEBAGAI PANGKAL URETER BERBENTUK SEBAGAI
CORONG PIPIH
– MENERIMA BEBERAPA CALIX MAYOR YANG MERUPAKAN
MUARA DARI BEBERAPA CALIX MINOR
• JARINGAN PENGIKAT DAN PEMBULUH DARAH

4
STRUKTUR REN

HILUS
RENALIS

PYRAMIS
RENALIS

5
 ORGANISASI UMUM

• PARENKHIM GINJAL TERBAGI DALAM JARINGAN:

– CORTEX RENALIS:
• ZONA EXTERNA
• ZONA INTERNA
– MEDULLA RENALIS:
• TERDIRI ATAS PYRAMIS RENALIS MALPIGHI
– ZONA EXTERNA
– ZONA INTERNA
• SATUAN FUNGSIONAL:
– LOBUS RENALIS:
• PYRAMIS RENALIS + CORTEX RENALIS YANG BERBATASAN
• LOBULUS RENALIS, TIDAK DIBATASI OLEH JARINGAN PENGIKAT

6
ORGANISASI UMUM

V.RENALIS

A. RENALIS

PYRAMIS
RENALIS

URETER

CALIX
COLUMNA CALIX MAYOR 7
RENALIS MINOR
 CORTEX RENALIS

• BATAS:
– MELIPUTI DAERAH ANTARA ALAS PYRAMIS RENALIS DAN
CAPSULA RENALIS, DAN DAERAH ANTARA PYRAMIS RENALIS =
COLUMNA RENALIS BERTINI
• TAMPILAN:
– PADA POTONGAN SEGAR MEMPERLIHATKAN TITIK-TITIK
KECIL BERWARNA MERAH YANG TIDAK LAIN ADALAH
CORPUSCULUM RENALIS
– MENGANDUNG BAGIAN UNIT FUNGSIONAL GINJAL YANG
DISEBUT NEPHRON SEBANYAK 1 - 4 JUTA
• BAGIAN:
– PARS RADIATA FERREINI
– PARS CONVULATA

8
CORTEX RENALIS DAN MEDULLA RENALIS

URETER

9
STRUKTUR CORTEX RENALIS

PARS CONVULATA

PARS RADIATA

A. ARCUATA

PROCESSUS FERREINI
10
 MEDULLA RENALIS
• BENTUK:
– PIRAMID = PYRAMIS RENALIS MALPIGHI
– MASING-MASING DIPISAHKAN OLEH COLUMNA RENALIS
BERTINI
• BATAS:
– ALAS PIRAMID BERBATASAN DENGAN CORTEX RENALIS
– PUNCAK PIRAMID = PAPILLA RENALIS, BERMUARA DALAM
CALIX RENALIS DENGAN AREA CRIBROSA
• FUNGSI:
– SEBAGAI LOBUS RENALIS: SATUAN JARINGAN KELENJAR
GINJAL YANG BERJUMLAH 10 - 18 BUAH
• HUBUNGAN DENGAN CORTEX RENALIS:
– SUBSTANSI JARINGAN MEDULLA RENALIS DALAM BENTUK
400 - 500 PERPANJANGAN MASUK SUBSTANSI CORTEX
RENALIS SEBAGAI PARS RADIATA MELALUI PROCESSUS
FERREINI (MEDULLARY RAYS)

11
MEDULLA RENALIS

12
 TUBULUS URINIFERUS

• SISTEM PIPA-PIPA SEBAGAI KOMPONEN UTAMA DALAM

JARINGAN GINJAL YANG BERFUNGSI SEBAGAI KELENJAR
• BAGIAN:
– NEPHRON :
• UNIT FUNGSIONAL GINJAL BERJUMLAH SEKITAR 2 JUTA SETIAP
GINJAL
• SETARA DENGAN PARS SECRETORIA GLANDULA
• BERASAL DARI MESONEPHROS
• BERADA DALAM CORTEX DAN MEDULLA RENALIS
– TUBULUS COLLIGENS:
• SETARA DENGAN DUCTUS EXCRETORIUS GLANDULA
• BERASAL DARI METANEPHROS
• BERADA DALAM MEDULLA RENALIS
• BERMUARA DALAM PELVIS RENALIS

13
TUBULUS URINIFERUS

DUCTUS
COLLIGENS

NERPHRON

14
 NEPHRON
• FUNGSI:
– SEBAGAI UNIT FUNGSIONAL DARI SEBUAH KELENJAR
YANG SETARA DENGAN PARS SECRETORIA
• BERBENTUK:
– PIPA
• SEGMENTASI:
– CORPUSCULUM RENALIS (UJUNG BUNTU)
– TUBULUS PROXIMALIS RENALIS
• PARS CONVULATA
• PARS RECTA
– TUBULUS DISTALIS RENALIS
• PARS RECTA
• PARS MACULATA
• PARS CONVULATA

15
 NEPHRON

• CORPUSCULUM RENALIS MALPIGHI

• TUBULUS RENALIS PROXIMALIS
– TUBULUS CONTORTUS PROXIMALIS
– TUBULUS RECTUS PROXIMALIS:
• BERDINDING TEBAL
• BERDINDING TIPIS
• TUBULUS RENALIS DISTALIS
– TUBULUS RECTUS DISTALIS
• BERDINDING TIPIS
• BERDINDING TEBAL
– TUBULUS CONTORTUS DISTALIS
• KEMBALI MENDEKATI CORPUSCULUM RENALIS
• ANSA HENLEI:
– TERBENTUK OLEH TUBULUS RECTUS PROXIMALIS YANG
BERKELOK MENJADI TUBULUS RECTUS DISTALIS

16
NEPHRON

17
 CORPUSCULUM RENALIS MALPIGHI
• PENAMPILAN:
– BERBENTUK BULAT-BULAT DI DAERAH CORTEX RENALIS
• PEMBENTUKAN:
– UJUNG BUNTU YANG DIDESAK OLEH ANYAMAN PEM. DARAH
• KOMPONEN:
– CAPSULA BOWMANI:
• LAMINA PARIETALIS: EPITEL GEPENG SELAPIS
• LAMINA VISCERALIS: TERSUSUN OLEH PODOSIT
• SPATIUM CAPSULARIS : BERISI FILTRAT
– ISI:
• GLOMERULUS KAPILER BERFENESTRA YANG DIPERKUAT OLEH
MESANGIUM
• BAGIAN:
– POLUS VASCULARIS:
• DAERAH KELUAR MASUKNYA PEMBULUH DARAH:
– ARTERIOLA AFFERENTIA DAN ARTERIOLA EFFERENTIA
– POLUS URINARIUS:
• PANGKAL COLLUM, EPITEL KUBOID SELAPIS
18
CORPUSCULUM RENALIS MALPIGHI

19
 GLOMERULUS
• KOMPONEN
– KAPILER:
• SEBAGAI CABANG DARI ARTERIOLA AFFERENTIA, MEMBENTUK
KELOKAN-KELOKAN SEBAGAI GLOMERULUS
• BERFENESTRA (DIAMETER: 70 - 90 nm)
• SEMUA BERMUARA DALAM ARTERIOLA EFFERENTIA
– PODOSIT:
• PODOSIT ADALAH SEL-SEL EPITEL LAMINA VISCERALIS CAPSULA
BOWMANI YANG MEMPUNYAI SEJUMLAH TONJOLAN
SITOPLASMA
• BADAN SEL TIDAK MENEMPEL LANGSUNG DINDING KAPILER
• TONJOLAN BEBERAPA KALI BERCABANG SEKELILING KAPILER
– TONJOLAN TERMINAL:
» PEDICULUS, KONTAK DENGAN KAPILER GLOMERULUS
– SEL MESANGIUM:
• SEL JARINGAN PENGIKAT PENGGANTUNG KAPILER
• FUNGSI:
– FILTRASI DARAH KE DALAM SPATIUM CAPSULARIS
20
GLOMERULUS DALAM CORPUSCULUM RENALIS

21
HUBUNGAN GLOMERULUS DENGAN PODOSIT

PODOCYTE ADALAH SEL-SEL LAMINA

VISCERALIS CAPSULA BOWMANI

PODOCYTE

22
 TUBULUS CONTORTUS PROXIMALIS
• TAMPILAN:
– PIPA LANJUTAN COLLUM DI DEKAT CORPUS RENALIS
– BERKELOK-KELOK DI PARS CONVULATA CORTEX
– PADA SEDIAAN TERPOTONG BERULANG-ULANG
– LEBIH PANJANG DARIPADA TUBULUS CONTORTUS DISTALIS
• FUNGSI:
– MENAMPUNG FILTRAT DARI CORPUSCULUM MALPIGHI
• MIKROSKOPIS:
– DILAPISI EPITEL KUBOID/SILINDRIS SELAPIS
• POTONGAN MELINTANG: 3 - 5 SEL EPITEL BESAR
• SITOPLASMA SEL ASIDOFILIK (BANYAK MITOKHONDRIA)
• MITOKHONDRIA BERKUMPUL DI DASAR SEL
• INTI BULAT DI TENGAH
• MIKROVILI PANJANG: 1  m (MEMBENTUK BRUSH BORDER)
• BATAS SEL YANG BERDEKATAN TIDAK JELAS KARENA ADA
INTERDIGITASI
– DIKELILINGI KAPILER PERITUBULER
23
TUBULUS CONTORTUS PROXIMALIS

24
SEL EPITEL TUBULUS CONTORTUS PROXIMALIS

BRUSH BORDER

INTERDIGITASI

BRUSH BORDER 25
 DUCTUS HENLEI
• DUCTUS HENLEI YANG BERJALAN MELENGKUNG SEPERTI
HUTUF U,
– DARI CORTEX MENUJU MEDULLA KEMBALI KE CORTEX LAGI
• BAGIAN-BAGIAN:
– PARS DESCENDENS:
• RUAS TEBAL :
– DIAMETER LUAR: 60 m
– STRUKTUR DINDING MIRIP TUBULUS CONTORTUS PROXIMALIS
• RUAS TIPIS
– DIAMETER LUAR: 12 m
– DINDING: EPITEL GEPENG, INTI MENONJOL KE DALAM LUMEN
– ANSA HENLEI (LENGKUNG HENLEI):
• LANJUTAN RUAS TIPIS: EPITEL GEPENG SELAPIS
– PARS ASCENDENS
• RUAS TIPIS:
– STRUKTUR MIRIP RUAS TIPIS PARS DESCENDENS
• RUAS TEBAL:
– STRUKTUR DINDING MIRIP TUBULUS CONTORTUS DISTALIS
26
 DUCTUS HENLEI
TUBULUS DUCTUS DUCTUS
COLLIGENS HENLE TIPIS HENLE TIPIS

PARS TUBULUS
ASCENDENS COLLIGENS

PARS
DESCENDENS

27
DUCTUS HENLEI
PARS PARS
DESCENDENS ASCENDENS

TUBULUS
COLLIGENS

28
 TUBULUS CONTORTUS DISTALIS
• TAMPILAN:
– PIPA BERGELUNG PADA PARS CONVULATA CORTEX RENALIS
– MENDEKATI POLUS VASCULARIS CORPUSCULUM RENALIS -NYA
• MIKROSKOPIS:
– PADA SEDIAAN TERPOTONG BERULANG-ULANG SEBAGAI
LANJUTAN DARI PARS ASCENDENS RUAS TEBAL
– LUMEN LEBIH BESAR DARIPADA LUMEN TUBULUS CONTORTUS
PROXIMALIS
– SEL-SEL EPITEL :
• LEBIH KECIL DARIPADA UKURAN SEL-SEL TUBULUS CONTORTUS
PROXIMALIS
• LEBIH ASIDOFILIK
• TIDAK MEMILIKI MIKROVILI
• BAGIAN BASAL: MEMBRAN SEL MELIPAT-LIPAT KE DALAM
• LEBIH BANYAK MITOKHONDRIA
• MACULA DENSA (BAGIAN DEKAT POLUS VASCULARIS):
– MODIFIKASI SEL EPITEL: LEBIH GELAP, INTI LEBIH RAPAT
– SENSITIF TERHADAP KANDUNGAN ION KLORIDA
29
 TUBULUS CONTORTUS DISTALIS

PEWARNAAN AZAN PEWARNAAN PAS HEMATOKSILIN

TUBULUS CONTORTUS TUBULUS CONTORTUS TUBULUS CONTORTUS

PROXIMALIS DISTALIS DISTALIS BRUS H BORDER

30
SEL EPITEL TUBULUS CONTORTUS DISTALIS

31
 APPARATUS JUXTAGLOMERULARIS
• KOMPONEN:
– KUMPULAN SEL JUXTA GLOMERULARIS (SEL JG)
– MACULA DENSA TUBULUS CONTORTUS DISTALIS
– SEL MESANGIUM EKSTRAGLOMERULUS
• SEL JUXTA GLOMERULARIS (SEL JG)
– MODIFIKASI SEL OTOT POLOS ARTERIOLA AFFERENTIA
• SITOPLASMA PENUH BUTIR-BUTIR SEKRESI
• INTI BERBENTUK LONJONG
– MEMBENTUK KUMPULAN SEL JG
– LETAK:
• TUNICA MEDIA ARTERIOLA AFFERENTIA
• KONTAK DENGAN TUNICA INTIMA
• SISI LAIN SEL DEKAT DENGAN MACULA DENSA
• FUNGSI:
– SEL JG MENGHASILKAN HORMON RENIN
• MENGUBAH ANGIOTENSINOGEN MENJADI ANGIOTENSIN I
• ANGIOTENSIN I DIUBAH OLEH ENZIM MENJADI ANGIOTENSIN II

32
APPARATUS JUXTAGLOMERULARIS

33
 TUBULUS COLLIGENS
• TERLETAK PADA :
– PARS RADIATA CORTEX RENALIS
• DIMULAI:
– TUBULUS COLLIGENS ARCUATUS
• BENTUK MELENGKUNG
• MENERIMA UJUNG DISTAL NEPHRON
• TUBULUS COLLIGENS:
– LURUS
– PADA ZONA EXTERNA PARS RADIATA CORTEX RENALIS
– SAMPAI ZONA INTERNA PARS RADIATA CORTEX RENALIS
BERSATU DENGAN YANG LAIN
• DUCTUS PAPILLARIS:
– PIPA LURUS DENGAN DIAMETER MAKIN MEMBESAR
– TERDAPAT DALAM PYRAMIS RENALIS
– BERMUARA PADA PAPILLA RENALIS
• AREA CRIBROSA PADA PAPILLA RENALIS
• DITAMPUNG DALAM CALIX MINOR
34
 TUBULUS COLLIGENS

LEBIH
PROKSIMAL

35
DUCTUS PAPILLARIS BELLINI

CALIX

36
 JARINGAN INTERSTITIAL REN
• JARINGAN PENGISI CELAH DI ANTARA TUBULUS RENALIS
DAN PEMBULUH DARAH DAN PEMBULUH LIMFE
• VOLUME:
– CORTEX:
• 7 % DARI VOLUME JARINGAN
• PEMBULUH DARAH: 6 % DARI VOLUME JARINGAN
– MEDULLA:
• MENINGKAT
• JENIS SEL INTERSTITIAL:
– CORTEX:
• MIRIP FIBROBLAS
• MIRIP LIMFOSIT
– MEDULLA:
• TIPE I (MENGANDUNG TETES LEMAK)
• TIPE II (MIRIP LIMFOSIT)
• TIPE III (PERISIT)
• FUNGSI: BERPERAN DALAM REABSORBSI CAIRAN
37
 PASOKAN DARAH
• KEPENTINGAN:
– PENYARINGAN DARAH MELALUI KEDUA GINJAL: 1200 ml/mn
• A. RENALIS MASUK MELALUI HILUS RENALIS
– CABANG DORSAL DAN CABANG VENTRAL
• MASING-MASING MENJADI A. INTERLOBARIS
• MELALUI COLUMNA RENALIS (LOBUS RENALIS)
– PERCABANGAN A. INTERLOBARIS
• A. ARCUATUS (BATAS CORTEX DAN MEDULLA)
– MEMBERIKAN : A. INTERLOBULARIS ( BERJALAN RADIER)
– ARTERIOLA AFFERENTIA = CABANG A. INTERLOBULARIS
– ARTERIOLA EFFERENTIA MEMBERIKAN VASA RECTA KE MEDULLA
– VASA RECTA KEMBALI KE MEDULLA
• VENA
– MENDAMPINGI ARTERIA:
• V. INTERLOBULARIS
• V. RECTA
• V. INTERLOBARIS
• V. RENALIS
38
PASOKAN DARAH

39
 HISTOFISIOLOGI GINJAL
• AKTIVITAS TUBULUS URINIFERUS:
– FILTRASI : CORPUSCULUM RENALIS MALPIGHI
– ABSORBSI: TUBULI NEPHRON, DIRANGSANG ADH (ALDOSTERON)
• AKTIF
• PASIF
– SEKRESI: TUBULI NEPHRON
– TRANSPORTASI URINE:
• DUCTUS COLLIGENS
• CALIX
• PELVIS RENALIS
• HASIL URINE DALAM 24 JAM: 1 500 ml
– DALAM 1 MENIT TERBENTUK 125 ml FILTRAT
– DALAM 1 MENIT ABSORBSI 124 ml CAIRAN
• DARAH YANG MELALUI 2 GINJAL:
– 1,2 - 1,3 LITER DALAM 1 MENIT
– SETIAP 4 - 5 MENIT SELURUH DARAH DALAM TUBUH ME-
NGALIR DALAM GINJAL
40
HISTOFISIOLOGI GINJAL

41
 PENYALURAN URINE
• DALAM GINJAL:
– DUCTUS COLLIGENS
– CALIX MINOR
– CALIX MAJOR
– PELVIS RENALIS
• DI LUAR GINJAL:
– URETER
– VESICA URINARIA
– URETHRA
• STRUKTUR DINDING:
– STRUKTUR SAMA, KECUALI DUCTUS COLLIGENS, URETHRA
– BERBEDA DALAM KETEBALAN: MAKIN MENEBAL
– LAPISAN DINDING:
• MEMBRANA MUCOSA
• TUNICA MUSCULARIS
• TUNICA ADVENTITIA

42
 PELVIS RENALIS

• BENTUK:
– SEBAGAI CORONG
• LETAK:
– DALAM SINUS RENALIS
• MENAMPUNG:
– URINE DARI CALIX MAYOR
• CALIX MAYOR MENAMPUNG DARI CALIX MINOR
• BERMUARA DALAM:
– URETER
• MIKROSKOPIK
– MIRIP GAMBARAN URETER

43
STRUKTUR UMUM DINDING PIPA PENYALUR URINE

• MEMBRANA MUCOSA:
– EPITEL TRANSISIONAL
– LAMINA PROPRIA:
• TEBAL, MEMBENTUK LIPATAN KECIL
• JARINGAN PENGIKAT, BANYAK SERABUT ELASTIK
• VESICA URINARIA: LAPISAN DALAM LONGGAR, TEBAL
• TUNICA MUSCULARIS:
– SEL-SEL OTOT POLOS
• STRATUM LONGITUDINALE (DALAM)
• STRATUM CIRCULARE
• LAPISAN TIDAK SEJELAS SEPERTI PADA DINDING USUS
– URETER:
• 1/3 DISTAL: TERDAPAT STRATUM LONGITUDINALE EXTERNA
– VESICA URINARIA:
• TEBAL ( 3 LAPIS)
• TUNICA ADVENTITIA:
– JARINGAN PENGIKAT
44
 URETER

• LOKASI:
– PARS ABDOMINALIS :
• DINDING BELAKANG RONGGA PERUT
– PARS PELVINA:
• DALAM CAVUM PELVIS
• PANJANG:
– 28 - 34 cm
• UJUNG MUARA:
– MENYERONG DALAM DINDING VESICA URINARIA
• TERBENTUK “KATUP” MEMBRANA MUCOSA UNTUK MENCEGAH
ALIRAN URINE KEMBALI
• POTONGAN MELINTANG:
– BENTUK LUMEN SEPERTI BINTANG
• KARENA LIPATAN MEMANJANG MEMBRANA MUCOSA

45
URETER

46
 VESICA URINARIA
• BENTUK, UKURAN, KETEBALAN DINDING DAN LIPATAN
MEMBRANA MUCOSA:
– TERGANTUNG ISI DALAM RONGGA VESICA URINARIA
• LOKASI:
– DALAM CAVUM PELVIS, DIBELAKANG SYMPHYSIS PUBIS
• PADA LAKI-LAKI DIDEPAN RECTUM
• PADA WANITA DI DEPAN UTERUS
• BAGIAN-BAGIAN:
– VERTEX (UJUNG DEPAN)
– CORPUS
– FUNDUS
• FUNDUS:
– MENERIMA URETER KIRI DAN KANAN
• BERMUARA DALAM OSTIUM URETERICUS
• MUARA:
– BAGIAN BAWAH CORPUS MENYEMPIT KEDALAM ORIFICIUM
URETHRAE
47
 MUARA URETER DALAM VESICA URINARIA

URETER

URETER

TRIGONUM
VESICAE

48
 DINDING VESICA URINARIA
• MEMBRANA MUCOSA
– LUMEN KOSOSNG: MELIPAT-LIPAT: RUGAE VESICAE
• KECUALI PADA TRIGONUM VESICAE (DAERAH SEGITIGA ANTARA
MUARA 2 URETER DAN LUBANG KELUAR KE URETHRA)
• PADA DAERAH MUARA URETER TERBENTUK LIPATAN SEBAGAI
KATUP
– LUMEN BERISI PENUH: LICIN
– EPITEL TRANSTITIONAL:
• PADA SAAT TERISI PENUH EPITEL TEREGANG
– LAMINA PROPRIA
• LAPISAN JARINGAN PENGIKAT CUKUP TEBAL
• TERDAPAT GLANDULA TRIGONALIS
• TUNICA MUSCULARIS
– STRATUM CIRCULARE INTERNUM
• MEMBENTUK MUSCULUS SPHINCTER VESICAE
– STRATUM LONGITUDINALE
– STRATUM CIRCULARE EXTERNUM
• TUNICA ADVENTITIA/TUNICA SEROSA
49
DINDING VESICA URINARIA

50
 URETHRA
• PANGKAL: ORIFICIUM VESICAE
• PANJANG:
– URETHRA FEMININA : 2,5 - 4 cm
– URETHRA MASCULINA: 18 cm
• PARS PROSTATICA (MENEMBUS GLANDULA PROSTATA)
• PARS MEMBRANACEA (MENEMBUS DIAPHRAGMA UG)
• PARS CAVERNOSA (MENEMBUS CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE)
• URETHRA FEMININA:
– MEMBRANA MUCOSA:
• LIPATAN MEMANJANG
• EPITEL GEPENG BERLAPIS, DITEMBUS OLEH SALURAN GLANDULA
• LAMINA PROPRIA:
– JARINGAN PENGIKAT LONGGAR
– ANYAMAN PEMBULUH VENA
– KELENJAR MUKOSA DGN. SALURAN KELUAR MENEMBUS EPITEL
– TUNICA MUSCULARIS:
• STRATUM LONGITUDINALE
• STRATUM CIRCULARE: MEMBENTUK M. SPHINCTER
51
URETHRA FEMININA

BERKAS OTOT POLOS

52
 URETHRA MASCULINA
• PARS PROSTATICA:
– DINDING POSTERIOR :
• COLLICULUS SEMINALIS
• UTRICULUS PROSTATICUS
• 2 MUARA DUCTUS EJACULATORIUS
– MEMBRANA MUCOSA:
• EPITEL TRANSITIONAL
• LAMINA PROPRIA:
– JARINGAN PENGIKAT LONGGAR
– MENYATU DENGAN GLANDULA PROSTATA
• PARS MEMBRANACEA: PENDEK : 18 mm
– MEMBRANA MUCOSA:
• EPITEL SILINDRIS BERLAPIS/ EPITEL SILINDRIS BERTINGKAT
• LAMIMA PROPRIA:
– JARINGAN PENGIKAT LONGGAR BANYAK SERABUT ELASTIK
– SERABUT-SERABUT OTOT POLOS
• PARS CAVERNOSA: (DIBAHAS PADA SYST. REPR. MASCULINA)
53
MEMBRANA MUCOSA URETHRA MASCULINA

54
URETHRA MASCULINA

55