1.5.1.2 - Embriologi Sistem Reproduksi
1.5.1.2 - Embriologi Sistem Reproduksi
Gambaran morfologi-embriologis
perkembangan anatomi masa
janin mulai bulan ke 2-3.
Objektif.
• Untuk dapat melihat
perkembangan susunan
kelamin pada janin normal
melalui tahapan
differensiasi bentuk
jaringan embrional.
• Dapat memahami
perkembangan morfologis
yang berada pada sisi lain
dari kurva normal
deskripsi distribusi
karakter pada populasi
Contoh distribusi data : karakter variabel
uterus normal populasi.
Posisi uterus
• Antefleksi, anteversi,
parameter, skala, skor
Frekwensi distribusi variasi
posisi uterus di populasi.
• Sumbu y vertikal
frekwensi munculan
karakter dari 0 sampai
jumlah mode
• Sumbu x horizontal jenis
ciri pada populasi
Perkembangan embriologis
susunankelamin.
• susunan kelamin terdiri dari
kelenjar kelamin dan saluran-
saluran kelamin.
• Dari sisi letak, bagian susunan
kelamin dapat dibedakan
menjadi alat kelamin dalam dan
alat kelamin keluar.
Kelenjar dan saluran kelamin.
Testis
• Epidydimis
• Duktus deferen
• Duktus ejakulatorius
• Uretra
Ovarium.
Rijal. Nisa’ • Tuba uterina
• Uterus
• Saluran kelamin luar
Perkembangan
kelenjar kelamin • Gonad merupakan tempat
(gonad). pematangan sel benih dan
tempat pembentukan
hormon kelamin.
• Kelenjar kelamin
berkembang dari rigi
kelamin yang berada di
bagian belakang selom
intraembrional
• Rigi kelamin digantung oleh
mesenterium gonad
kedinding belakang perut
• Sel benih bermigrasi dari
bagian belakang yolk sac
ke rigi kelamin
Lmo4 protein mengatur transkripsi pembedaan
kelenjar kelamin testis dan ovarium.
Berisi seratusan AA.
Perkembangan
gonad
• Gonad tingkat
indiferen (rigi
kelamin)
selanjutnya
berkembang
membentuk
ovarium dan
testis
Tahap-tahap perkembangan saluran kelamin
: duktus deferen dari saluran mesonefros.
• perkembangan saluran kelamin
bermula dengan pembentukan
selom intra embrional (rongga
badan tahap awal)
• Pembentukan ini terjadi dengan
melipatnya diskus embrional
secara bilateral dan penglipatan
sefalokaudal longitudinal.
• Pembentukan saluran
mesonefros
Gonad (kelenjar • Testis mengalami
peristiwa
kelamin). desensus ke
rongga skrotum
karena tarikan
gubernakulum ke
dasar panggul
yang membentuk
skrotum
• Ovarium tetap di
rongga panggul,
dibelakang
mesenterium
gonad
• Mesenterium
gonad pada
wanita
berkembang
menjadi
ligamentum latum
Pembentukan duktus deferen.
• Saluran
mesonefros
menetap dan
berubah menjadi
duktus deferen
• Pada
perkembangan
selanjutnya, dari
dinding sinus
urogenital
berkembang
glandula prostata
dan vesikula
seminalis
Susunan mesonefros
• Susunan mesonefros
terdiri atas glomerulus
dan saluran mesonefros
• Saluran mesonefros (
saluran wolf) bermuara ke
sinus urogenitalis
• saluran mesonefros
berdiferensiasi menjadi
duktus deferen
• Duktus deferen adalah
saluran yang mengalirkan
sperma dari testis
keuretra pars prostatika.
Saluran maskulin
• Bagian distal duktus
deferen melebar menjadi
ampula duktus deferen
• Bagian ujung ampula
bersatu dengan saluran
vesikula seminalis
membentuk duktus
ejakulatorius
• duktus ejakulatorius
bermuara ke urethra pars
prostatika
Saluran muler dan saluran
kelamin wanita.
• Berjajar dengan saluran
mesonefros berkembang
saluran muler yang
membuka ke selom
intraembrional
• Pada laki-laki saluran
muler akan menghilang
• Pada wanita saluran
mesonefros akan
menghilang, dan saluran
muller berkembang
menjadi tuba uterina,
uterus, dan bagian atas
vagina
Differensiasi lapisan primer janin
pada susunan kelamin.
• Ektoderm berdiferensiasi • Sebagian besar
menjadi alat yang susunan kelamin
berfungsi sebagai berasal dari mesoderm,
penghubung lingkungan yaitu duktus deferen,
dengan diri/nafs/self; otot uretra, uterus, otot
epitel epidermis kelenjar kelamin,
perineum, susunan saraf saluran-saluran
somatis dan susunan kelamin, otot-otot
saraf viseral. kelamin, otot-otot dasar
panggul
Perkembangan awal sinus
urogenital dari kloaka.
Perkembangan
kloaka
• Kloaka merupakan bagian distal
usus sederhana yang
merupakan suatu tahap dari
perkembangan susunan kemih
kelamin.
• Kloaka tertutup oleh membran
kloaka yang hanya terdiri dari
ektoderm dan entoderm.
• Kloaka terbagi oleh septum
urorektal menjadi sinus
urogenital dan rektum
• Septum urorektal adalah satu
lipatan mesoderm
intraembrional dinding selom
yang berada disebelah bawah
duktus vitelinus
• Septum urorektal mencapai
membran kloaka, dan
berkembang menjadi korpus
perinealis
Dasar panggul terbentuk melalui differensiasi
ketiga lapis primer pada kloaka
• Mesoderm dinding tubuh membentuk dinding depan
dan dinding samping rongga perut
• Mesoderm lantai panggul membentuk diafragma pelvis,
diafragma urogenital, otot-otot perineum
• Diafragma pelvis adalah otot yang menutup pintu
bawah panggul, menjadi batas rongga pelvis minor
dengan perineum
• Perineum adalah jaringan lunak yang menutup pintu
bawah panggul berada disebelah bawah diafragma
pelvis
• Perineum bagian depan disebut trigonum urogenital,
dan perineum bagian belakang disebut trigonum anal
• Ektoderm berdiferensiasi menjadi epidermis, saraf
perineum
• Entoderm berdiferensiasi menjadi epitel yang melapisi
kloaka.
Genotip dan fenotip kelamin.
• Genotip adalah konstitusi genetik individu.
• Fenotip adalah manifestasi genotip yang
perkembangannya sampai batas tertentu dipengaruhi
oleh faktor lingkungan (environment).
• fenotip merupakan karakter atau ciri yang dapat diamati /
diobservasi.
• Manifestasi fenotip pada kecenderungan psikis normal
dan menyimpang: terjadi karena lingkungan internal dan
eksternal, tidak ada ria-wan.
• Sejarah mencatat secara eksklusif laki-laki yang memilih
lain jalan, (klub gay).
Testis: Tempat pematangan sperma, didalam
saluran tubuli seminiferi.
Kloaka dan saluran-saluran sinus
urogenitalis.
Pengaturan DNA dalam penentuan
jenis kelamin.
• Jenis kelamin laki-laki ditentukan oleh konfigurasi
DNA kromosom Y yang mengatur kelenjar
kelamin indiferen menjadi testis.
• Di testis terbentuk sel somatif sertoli dan sel
leydig.
• Di sel sertoli terbentuk AMH ( anti muller hormon
), suatu glikoprotein yang menekan
perkembangan saluran muller sehingga tidak
terjadi pembentukan alat kelamin dalam wanita.
Hormon testosteron.
• Pembentukan testosteron oleh sel interstitial testis
bersifat trofis dan memfasilitasi perkembangan saluran
wolff menjadi saluran maskulin, yaitu duktus deferen,
vesikula seminalis, dan kelenjar prostata.
• Bila hormon ini tidak ada, terjadi pengeluaran hormon
FSH dan LH yang memfasilitasi perilaku feminin.
• Secara konstitutif dengan kromosom kelamin X saluran
kelamin tumbuh menjadi uterus dan tunas vagina.
• Salah satu peristiwa yang terjadi adalah kryptorchismus.
Desensus, gubernakulum testis.
• Pada awalnya gonad berada di bagian belakang
rongga perut, dan menempel ke dinding belakang
rongga perut oleh pelipatan peritoneum parietal
yang dinamakan mesenterium gonad.
• Disisi distal testis terdapat gubernakulum testis
yang menghubungkan testis dengan dasar
panggul.
• Ligamentum ini menahan testis pada
pertumbuhan badan janin sehingga secara relatif
ketinggian testis tertinggal oleh pertambahan
ukuran badan janin.
Kriptorkidismus : testis tidak turun.
• Terapi operasi
• Hormon .
Alat kelamin dalam wanita.
• Saluran muler yang berada dalam mesenterium
gonad saling mendekati ke bidang tengah, sampai
akhirnya mesenterium kiri dan kanan bersatu
didepan membentuk ligamentum latum uteri.
• Ke distal mesenterium gonad terus kearah lipat
paha dan labium majus, dan berkembang
selanjutnya menjadi ligamentum teres uteri
Penentuan jenis kelamin.
Kanalis inguinalis dan desensus testis.