Anda di halaman 1dari 16

MASALAH KEBIDANAN

KOMUNITAS

Kelompok II
Esa Romyati
Geofani Wati DN
Oktaviani Indriyani E
UNFASE ABORTION

Unsafe abortion adalah upaya untuk mengakhiri kehamilan


muda dimana pelaksanaan tindakan tersebut tidak
mempunyai cukup keahlian dan prosedur standar yang aman
sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa pasien.
Alasan wanita tidak menginginkan kehamilannya

 Alasan kesehatan.
 Alasan psikososial.
 Kehamilan di luar nikah.
 Masalah ekonomi.
 Masalah sosial.
 Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan.
 Kegagalan pemakaian alat kontrasepsi.
Ciri-ciri unfase abortion

 Dilakukan oleh tenaga medis atau non medis


 Kurangnya pengetahuan baik pelaku ataupun tenaga
pelaksana
 Kurangnya fasilitas dan sarana
 Status ilegal
DAMPAK

 Dampak sosial.
 Biaya lebih banyak, dilakukan secara sembunyi - sembunyi.
 Dampak kesehatan.
 Bahaya bagi ibu bisa terjadi perdarahan dan infeksi.
 Dampak psikologis.
 Trauma
Peran bidan dalam mencegah unfase abortion

 Sex education
 Bekerja sama dengan tokoh agama dalam pendidikan
keagamaan
 Peningkatan sumber daya manusia
 Penyuluhan tentang abortus dan bahayanya.
Aborsi dilakukan aman apabila :

 Dilakukan oleh pekerja kesehatan yangbenar-benar


terlatih dan berpengalaman melakukan aborsi
 Pelaksanaannya mempergunakan alat-alat kedokteran
yang layak
 Dilakukan dalam kondisi bersih, apapun yang masuk
dalam vagina atau rahim harus steril atau tidak
trcemar kuman dan bakteri.
 Dilakukan kurang dari 3 bulan (12 minggu) sesudah
pasien terakhir kali mendapat haid.
BBLR (BERAT BADAN LAHIR
RENDAH)

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang
berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2.500 gram
atau yang biasa disebut dengan bayi prematur.
Menurut Manuaba (1998), bayi dengan BBLR dapat dibagi
menjadi 2 golongan
1. Prematuritas murni
Adalah bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37
minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan
untuk masa kehamilan atau disebut Neonatus Kurang Bulan
 Pengaturan suhu badan bayi prematuritas/ BBLR
 Makanan bayi prematur
 Menghindari infeksi
2. Dismaturitas
Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan, dismatur dapat terjadi
dalam preterm, term, dan post term.
Karakteristik BBLR
Menurut Manuaba (1998):

 Berat kurang dari 2.500 gram


 Panjang badan kurang dari 45 cm
 Lingkar dada kurang dari 30 cm.
 Lingkar kepala kurang dari 33 cm.
 Usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
 Kepala relatif besar, kepala tidak mampu tcgak
 Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kulit kurang,
otot hipotonik- lemah.
 Pernafasan tidak teratur dapat terjadi gagal nafas, pernafasan
sekitar 40- 50 kali per menit.
 Kepala tidak mampu tegak
 Frekuensi nadi 100-140 kali per menit.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan BBLR
Menurut Depkes (1993)
a. Faktor lbu
• Penyakit
• Umur ibu
• Keadaan sosial ekonomi
b. Faktor janin
Hidramion, kehamilan ganda dan kelainan kromosom.
c. Faktor lingkungan
Tempat tinggal di dataran tinggi radiasi dan zat-zat racun.
Komplikasi pada BBLR

 Kerusakan bernafas : fungsi organ belum sempuma


 Pneumonia, aspirasi : refleks menelan dan batuk belum
sempurna
 Perdarahan intraventrikuler: perdarahan spontan di ventrikel
otak lateral disebabkan anoksia menyebabkan hipoksia otak
yang dapat menimbulkan terjadinya kegagalan peredaran
darah sistemik
Masalah-masalah pada BBLR
a. SuhuTubuh
• Pusat pengatur panas badan belum sempurna
• Luas badan bayi relatifbesar sehingga penguapannya bertambah
• Otot bayi masih lemah
• Lemak kulit dan lemak coklat kurang sehingga cepat kehilangan panas
badan
• Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga bayi dengan BBLR
perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan
dapat diperhatikan sekitar 300C sampai 300C

b. Pernafasan
• Pusat pengatur pernafasan belum sempuma
• Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangannya tidak
sempurna
• Otot pernafasan dan tulang iga lemah
• Dapat disertai penyakit-penyakit : penyakit hialin membran, mudah infeksi
paru-paru, gagal pernafasan.
c.Alat pencernaan makanan
• Belum berfungsi sempurna, sehingga penyerapan makanan kurang
baik
• Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna sehingga
pengosongan lambung berkurang.
• Mudah terjadinya regurtasi isi lambung dan dapat menimbulkan
aspirasi pneumonia.
d. Hepar yang belum matang (immatur)
• Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga
mudah terjadi hiperbilirubinemia (kuning) sampai keroikterus.
e. Ginjal masih belum matang
• Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih
belum sempurna sehingga mudah terjadi edema.
f. Perdarahan dalam otak

• Pembuluh darah bayi prematur masih rapuh dan mudah pecah


• Sering mengalami gangguan pernafasan sehingga memudahkan
terjadi perdarahan dalam otak.
• Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan dapat
menyebabkan kematian.
• Pemberian oksigen belum mampu diatur sehingga memudahkan
terjadi perdarahan dan nekrosis.

Anda mungkin juga menyukai