Anda di halaman 1dari 31

KONSEP KEPERAWATAN

KESEHATAN KELUARGA
Oleh :
Burdahyat, SKM,M Kep
DEFINISI

Keperawatan kesehatan keluarga adalah


tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang ditujukan atau dipusatkan pada
keluarga sebagai unit atau kesatuan yang
dirawat dengan sehat sebagai tujuan
melalui perawatan sebagai sasaran
SEHAT
Adalah keadaan yang dinamis dalam siklus
hidup seseorang, keluarga atau
masyarakat

Adanya penyesuaian secara terus menerus


terhadap berbagai macam perubahan
fisik, psikologis, dan tekanan-tekanan
sosial dalam lingkungan kehidupannya
Alasan keluarga Sebagai Unit Pelayanan

 Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan


merupakan lembaga yang menyangkut
kehidupan masyarakat
 Keluarga sebagai suatu kelompok dapat
menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau
memperbaiki masalah-masalah kesehatan
dalam kelompoknya.
 Keluarga Merupakan Perantara yang efektif dan
mudah untuk berbagai upaya kesehatan
masyarakat.
Alasan Keluarga
 Masalah-masalah keadaan dalam keluarga
saling berkaitan dan apabila salah satu anggota
keluarga mempunyai masalah kesehatan akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga
lainnya.
 Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga
sebagai individu, keluarga tetaap berperan
sebagai pengambil keputusan dalam
memelihara kesehatan para anggotanya
TUJUAN KEPERAWATAN
KESEHATAN KELUARGA
 Tujuan Umum :
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam
memelihara kesehatan mereka sehingga dapat
meningkatkan status kesehatan keluarganya.
 Tujuan khusus :
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang
dihadapi oleh keluarga.
2. Menanggulangi masalah-masalah kesehatan
dasar dalam keluarga.
Tujuan Khusus
3. Mengambil keputusan yang tepat dalam
mengatasi masalah kesehatan
anggotanya.
4. Memberikan asuhan keperawatan
terhadap anggota keluarga yang sakit
dalam mengatasi masalah kesehatan
anggota keluarganya.
5. Meningkatkan produktivitas keluarga
dalam meningkatkan mutu hidupnya.
TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG
KESEHATAN (FREEMAN, 1981)
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap
anggotanya.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yg
tepat.
3. Memberikan keperawatan pada anggota keluarganya
yang sakit dan yg tidak dapat membantu dirinya
sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
4. Mempertahankan suasana rumah yang
menguntungkan kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara
anggota keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan yg
menunjukan pemanfaatan dengan baik fasilitas-
fasilitas kesehatan yg ada.
Hambatan dalam pelaksanaan
Askep Keluarga
 Faktor penyulit dari keluarga :
1. Pendidikan keluarga yg rendah
2. Keterbatasan sumber daya keluarga
3. Kebiasaan-kebiasaan yg melekat
4. Sosial budaya yg tidak menunjang
5. Keluarga kurang memperoleh informasi
6. Keluarga tidak mau menghadapi situasi
7. Tidak percaya pada tindakan yg diusulkan
8. Keluarga ingin mempertahankan suatu pola
tingkah laku.
Faktor penyulit dari perawat :
1. Saran dan prasarana yg tidak menunjang
2. Kondisi alam
3. Kesulitan dalam berkomunikasi
4. Keterbatasan pengetahuan perawat.
5. Perawat cenderung menggunakan satu pola
pendekatan (kaku)
6. Perawat kurang mampu dalam bermacam
teknik dalam mengatasi masalah yg rumit.
STRUCTURAL-FUNCTIONAL
ASKEP KELUARGA
Keluarga sebagai sistem sosial

Struktur dan fungsi dalam berinteraksi


Diantara anggota dan didalam masyarakat

Identifikasi struktur dan fungsi keluarga

Masalah

Asuhan Keperawatan
DEVELOPMENTAL MODEL
(EYELYN DUVALL, 1997)
Siklus kehidupan keluarga mengikuti tahapan
perkembangan

Setiap tahap perkembangan keluarga mempunyai tugas


tanggung jawab yang spesifik

Harus diidentifikasi

Masalah

Asuhan Keperawatan
INTERACTIONAL MODEL
(VIRGINA SATIR, 1972)
Keluarga sebagai satu kesatuan dari interaksi
personal dan berfokus pada dinamika keluarga

Proses interaksi yg dinamis

Harus diidentifikasi

Masalah

Asuhan keperawatan
LANGKAH-LANGKAH DALAM
PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
1. Mengadakan hubungan kerjasama yg
baik dengan keluarga
 Mengadakan kontrak dengan keluarga
 Menyampaikan maksud dan tujuan
 Membina komunikasi dua arah
2. Melaksanakan penjajakan pertama
(menentukan masalah kesehatan)
3. Menggolongkan masalah kesehatan
menurut typologi masalah kesehatan
LANGKAH-LANGKAH DALAM
PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
4. Menetukan sifat dan luasnya kesanggupan
keluarga untuk melaksanakan tugas keluarga
bidang kesehatan
5. Menetukan prioritas masalah kesehatan
6. Membuat perencanaan, menetukan :
 Sasaran dan tujuan
 Pendekatan dan tindakan keperawatan
 Kriteria dan standar evaluasi
7. Melaksanakan implementasi
8. Melaksanakan evaluasi
TYPOLOGI MASALAH KESEHATAN
DALAM FAMILY HEALTH CARE
1. ANCAMAN KESEHATAN
Kondisi atau situasi yg dapat menimbulkan
Penyakit, kecelakaan atau kegagalan dalam
mencapai potensi kesehatan.
2. KURANG/TIDAK SEHAT
Gagal mempertahankan kesehatan termasuk
keadaan sakit yg belum/sudah terdiagnosa.
3. Potensial
1. Ancaman kesehatan
 Penyakit keturunan
 Penyakit menular
 Imunisasi tidak lengkap
 Sanitasi buruk
 kebiasaan yg merugikan
 Kesehatan, dll
2. kurang/tidak sehat
 Keadaan sakit
 Kegagalan dalam tumbang anak
3. Potensial
 Keadaan sejahtera / wellness

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

 Adalah pernyataan atau kesimpulan yang


diambil dari pengkajian status kesehatan klien
 Suatu kesimpulan yang dibuat oleh perawat dari
masalah kesehatan klien serta penyebabnya
yang dapat diatasi dengan intervensi
keperawatan
 Merupakan hasil analisa terhadap kemampuan
keluarga untuk memenuhi fungsi dan
kebutuhannya sehingga TUGAS KELUARGA
DALAM BIDANG KESEHATAN dapat
dilaksanakan atau tidak.
Identifikasi masalah keperawatan
keluarga difokuskan :
 Kemampuan keluarga dalam
menyelesaikan masalah kesehatan
 Pada situasi tertentu mungkin tidak
ditemukan adanya penyakit atau
kecacatan, maka diagnosa keperawatan
ditegakan untuk :
1. Promotif
2. preventif
Masalah kesehatan keluarga dapat diatasi apabila keluarga
mampu melaksanakan tugas kesehatan, yaitu keluarga
mampu :
1. Mengenal gangguan perkembangan
kesehatan setiap anggota keluarga
2. Mengambil keputusan untuk tindakan
kesehatan yang tepat
3. Memberikan perawatan kepada anggota
keluarga yang sakit, cacat, usia terlalu
muda/tua memerlukan bantuan.
4. Mempertahankan suasana rumah yang dapat
menunjang kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahanklan hubungan timbal balik
antara keluarga dan lembaga kesehatan.
PRIORITAS MASALAH

Ada 4 kriteria dalam menetukan prioritas :


Sifat masalah
Kemungkinan masalah dapat dirubah
Potensi masalah untuk dicegah
Masalah yg menonjol
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENENTUA
PRIORITAS MASALAH (1)
 Sifat masalah :
• Masalah dikelompokan menurut typologi
masalah kesehatan
• Bobot yang paling berat adalah tidak/kurang
sehat, karena :
1. Memerlukan tindakan segera
2. Biasanya disadari dan dirasakan keluarga
• Krisis bobotnya paling kecil, karena faktor
kebudayaan memberikan dukungan.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENENTUA
PRIORITAS MASALAH (2)
 Kemungkinan masalah dapat diubah :
1. Kemungkinan mengurangi/mencegah
masalah bila ada tindakan
2. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
 Pengetahuan keluarga
 Sumber dana keluarga
 Sumber dana perawatan
 Sumber dana masyarakat
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENENTUAN
PRIORITAS MASALAH (3)
Potensi masalah untuk dicegah :
Sifat dan beratnya masalah yang akan
timbul yang dapat dikurangi/dicegah
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
Kepelikan
Lamanya masalah
Tindakan yang dilakukan
Adanya kelompok high risk
Cara skoring

1. Tentukan skor untuk tiap kriteria


2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan
kalikan dengan bobot
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
(skor tertinggi 5)
Skala untuk menyusun prioritas (1)
KRITERIA SKOR BOBOT

1. Sifat masalah 1
Skala :
- Ancaman 2
- Tidak/kurang sehat 3
- Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2
Skala :
-Dengan mudah 2
-Hanya sebagian 1
-Tidak dapat 0
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENENTUAN
PRIORITAS MASALAH (4)
Menonjolnya masalah :
Cara keluarga melihat/menilai masalah
Perawat perlu memperhatikan
penilaian/persepsi keluarga terhadap
masalah itu
Masalah yang disadari dan merasa perlu
ditangani adalah skor tertinggi
Skala untuk menyusun prioritas (2)
KRITERIA SKOR BOBOT

3. Potensi masalah untuk dicegah 1


Skala :
-Tinggi 3
-Cukup 2
-rendah 1

4. Menonjolnya masalah 1
Skala :
-Masalah berat harus ditangani 2
-Ada masalah tapi tidak segera ditangani 1
-Masalah tidak dirasakan 0
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MENETUKAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN KELUARGA
1. Berorientasi pada
klien/keluarga/masyarakat
2. Bersifat aktual/potensial
3. Dapat diatasi dengan intervensi
keperawatan
4. Menyatakan masalah
kesehatan/keperawatan serta faktor-
faktor penyebabnya.
5 MACAM DIAGNOSA KEPERAWATAN
KELUARGA
1. Ketidak mampuan keluarga mengenal
masalah ....s/d....
2. Ketidak mampuan keluarga mengambil
keputusan tindakan terhadap masalah ....s/d....
3. Ketidak mampuan keluarga memberikan
perawatan pada anggota keluarga yang sakit
....s/d....
4. Ketidak mampuan keluarga memelihara
lingkungan yang menunjang kesehatan
....s/d....
5. Ketidak mampuan keluarga memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan ....s/d....

Anda mungkin juga menyukai