Anda di halaman 1dari 13

HEPATITIS C

PENDAHULUAN
• Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai
nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas.
(Smeltzer, 2001)
• Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar
karena reaksi hepar terhadap berbagai kondisi terutama
virus, obat-obatan dan alkohol. (Ester monika, 2002 : 93)
• Secara umum, hepatitis adalah suatu penyakit peradangan
pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang
menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
• Hepatitis C adalah penyakit hati yang dapat menginfeksi
manusia dan ditularkan melalui darah.
• HCV ditularkan rute tranfusi darah/produk darah, jarum
suntik, atau hubungan seks, tetapi terutama melalui tranfusi
darah
• Hepatitis C disebabkan oleh Virus RNA genus
Hepacivirus dari famili Flaviviridae
• Virus hepatitis C merupakan virus RNA yang berukuran
kecil, bersampul, berantai tunggal, dengan sense positif
• Masa inkubasi: 18-180 hari
PATOFISIOLOGI HEPATITIS C
• Perubahan morfologi yang terjadi pada hati, seringkali mirip
untuk berbagai virus yang berlainan
• Secara morfologi, hati tampak berukuran besar dan
berwarna normal, terkadang ada edema, membesar dan
ada palpasi (terasa nyeri di tepi hati)
• Secara histologi, terjadi kekacauan susunan hepatoselular,
cedera, dan nekrosis sel hati dalam berbagai derajat, dan
peradangan periportal
• Dalam fase akut, perubahan ini bersifat reversible
• Pada beberapa kasus nekrosis, nekrosis
submasif atau nekrosis masif dapat menyebabkan gagal
hati fulminan dan kematian
• Hepatitis terjadi dari yang asimptomatik sampai dengan
timbulnya sakit dengan gejala ringan. Sel hati mengalami
regenerasi secara komplit dalam 2 sampai 3 bulan lebih
gawat bila dengan nekrosis hati dan bahkan kematian.
Hepatitis dengan sub akut dan kronik dapat permanen
dan terjadinya gangguan pada fungsi hati. Individu yang
dengan kronik sebagai karier penyakit dan resiko
berkembang biak akan menjadi penyakit kronik hati atau
kanker hati.
PENYEBAB
• Penggunaan narkoba suntik
• Transfusi darah, transpalasi organ
• Hubungan seksual
• Tindik dibagian tubuh
• Kontak dengan darah
• Penularan ibu ke anak
PARAMETER PENUNJANG
DIAGNOSIS
• Tes fungsi hati
Abnormal (4-10 kali dari normal), merupakan batasan
nilai untuk membedakan hepatitis virus dengan non
virus
• AST(SGOT atau ALT(SGPT)
Awalnya meningkat. Dapat meningkat satu sampai dua
minggu sebelum ikterik kemudian tampak menurun
• Darah Lengkap
Eritrosit menurun, sehubungan dengan penurunan
umur eritrosit (gangguan enzim hati atau
mengakibatkan perdarahan)
PARAMETER PENUNJANG
DIAGNOSIS
• Feses
Warna seperti tanah liat, steatorea
• Albumin serum
Menurun
• Protrombin Time
Mungkin memanjang
• Bilirubin serum
Nilai diatas 2,5 mg/100mm (bila diatas 200mg/mm,
prognosis buruk mungkin berhubungan dengan
peningkatan nekrosis seluler)
PARAMETER PENUNJANG
DIAGNOSIS
• Tes Ekskresi BSP (bromsulfonftalein)
Kadar darah meningkat
• Alkali fosfatase
Agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat)
• Gula darah
Hiperglikemia transien/hipoglikemia (gangguan fungsi
hati)
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah untuk mendeteksi apakah ada
antibodi terhadap HCV dengan menggunakan uji
imunoasai enzim (enzyme immunoassay). Jika hasil
pemeriksaan ini positif, dilakukan pemeriksaan kedua
untuk memastikan uji imunoasai dan untuk menentukan
beratnya penyakit. Uji imunoblot rekombinan memastikan
uji imunoasai tersebut, dan reaksi rantai polimerase RNA
HCV menentukan beratnya. Jika tidak ada RNA dan hasil
imunoblot positif, orang tersebut pernah mengalami infeksi
namun sudah teratasi baik dengan pengobatan maupun
secara spontan; jika imunoblot negatif, artinya uji
imunoasai salah
. Uji imunoasai baru akan memberikan hasil positif enam
hingga delapan minggu setelah infeksi.
Enzim hati dapat bervariasi selama tahap awal
infeksi; rata-rata enzim tersebut mulai meningkat tujuh
minggu setelah infeksi]. Enzim hati tidak terlalu berkaitan
dengan beratnya penyakit.
• Biopsi
Biopsi hati dapat menentukan derajat kerusakan
hati, namun prosedur tersebut memiliki beberapa risiko.
Perubahan khas yang biasanya terdeteksi melalui biopsi
meliputi limfosit di dalam jaringan hati, folikel limfoid di
dalam trias hepatika, dan perubahan pada saluran
empedu.Terdapat beberapa pemeriksaan darah untuk
menentukan tingkat kerusakan dan menyingkirkan
perlunya biopsi.
• Penapisan
Hanya 5–50% dari orang-orang yang terinfeksi di
Amerika Serikat dan Kanada yang mengetahui status
mereka.] Pemeriksaan hepatitis C sangat dianjurkan untuk
orang berisiko tinggi, termasuk orang yang memiliki tato.
Penapisan juga disarankan pada orang dengan
peningkatan kadar enzim hati, karena seringkali hal ini
merupakan satu-satunya tanda hepatitis kronis. Penapisan
rutin tidak disarankan di Amerika Serikat.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai