OLEH :
MUH AMMAD KAH FI S UL AIMAN
3331121951
Baja merupakan paduan yang sebagian besar terdiri dari unsur besi dan
karbon 0,2%-2,1% (Choudhury et al., 2001). Sifat baja karbon
dipengaruhi oleh presentase karbon dan struktur mikro. Sedangkan
struktur mikro pada baja karbon dipengaruhi oleh perlakuan panas dan
komposisi baja
KLASIFIKASI BAJA
• Fasa ini disebut alpha (α), Ruang antar atomnya kecil dan rapat sehingga akan sedikit
Ferit menampung atom karbon.
• Perlit ialah campuran eutectoid antara ferrite dengan cementite yang terbentuk pada suhu 723
oC dengan kandungan karbon 0,83% (Aisyah, 2012).
Perlit
• Bainit merupakan fasa yang terjadi akibat transformasi pendinginan yang sangat cepat pada
Bainit fasa austenit ke suhu antara 250 - 550 oC dan ditahan pada suhu tersebut (isothermal).
• Martensit merupakan fasa diantara ferit dan sementit bercampur, tetapi bukan lamellar,
Martensit melainkan jarum-jarum sementit.
• Sementit merupakan paduan besi melebihi batas daya larut membentuk fasa kedua.
Sementit
PEMBENTUKAN LOGAM
Pengerjaan
panas (hot
Daerah working)
temperatur
pengerjaan Pengerjaan
dingin (cold
Jenis gaya working)
pembentukan Pembentukan
benda kerja
Proses-proses masif atau pejal
Bentuk benda
pembentukan
kerja Pembentukan
logam
benda kerja
pelat
Proses
pembentukan
primer
Tahapan produk
Proses
pembentukan
sekunder
MEKANISME DEFORMASI
Uji Tarik
• Uji tarik (tensile strength) banyak digunakan sebagai cara untuk mengetahui
kekuatan suatu material. Kurva tegangan-regangan didapat dari pengukuran
beban-perpanjangan, beberapa titik-titik pada kurva tegangan-regangan menjadi
pertimbangan yang penting.
Uji Kekerasan
• Uji kekerasan Brinell, Uji kekerasan Brinell merupakan pengujian dengan suatu
penekanan bola baja (indentor) pada permukaan material uji dengan pembebanan
(P).
• Uji kekerasan Vickers, Uji kekerasan ini menggunakan indentor yang berbentuk
piramid intan yang dasarnya berbentuk bujur sangkar dengan sudut (θ) 136º.
• Uji kekerasan Rockwell merupakan pengujian kekerasan yang paling banyak
digunakan di karena kecepatannya, bebas kegagalan akibat operator, kemampuan
membedakaan perbedaan nilai kekerasan pada baja yang telah melalui proses
pengerasan, dan indentasinya yang kecil sehingga memungkinkan diaplikasikan
pada bagian material hasil proses heat treatment tanpa menghasilkan kerusakan.
STRUKTUR MIKRO
Struktur mikro merupakan salah satu subjek dalam pengamatan
mikroskopis secara langsung menggunakan mikroskop optik dan
mikroskop elektron. Pada baja paduan, struktur mikro dikarakterisasi
oleh jumlah fasa yang hadir, proporsisinya, dan bagaimana
pendistribusian atau penyusunan dari pada fasa tersebut. Struktur mikro
pada paduan bergantung pada banyak variabel seperti elemen paduan
yang ditambahkan, konsentrasinya, dan heat treatment yang dilakukan
pada paduan tersebut, termasuk temperatur heat treatment, waktu
pemanasannya, dan laju pendinginan yang digunakan pada temperatur
kamar (Junior dan Rethwisch, 2009).
METODOLOGI PENELITIAN
ALAT DAN BAHAN
• Mesin Canai • Grafit
• Tungku Pemanas (Furnace) • Briket batubara
• Alat Potong • Gas LPG
• Mesin Milling • Baja laterit
• Mesin Surface Grinding
• Hardness Tester
• Tensile Tester
• Mesin Grinding/Polishing
Alat Bahan
KOMPOSISI BAJA LATERIT YANG
DIGUNAKAN ADALAH :
Unsur Persentase Unsur Presentase Unsur Presentase
C 0,19410% Ti 0,00145% Pb 0.00286%
Si 0,27253% Mo 0,23963% Nb 0.002%
S 0,0375% V 0,00322% Zr 0.00199%
P 0,0423% Cu 0,03715% Zn 0.00376%
Mn 0,9268% W 0,00135% Fe 96,9114%
Ni 1,72412% Sn 0.00332%
Cr 0.28340% Al 0.14754%
DIAGRAM ALIR PENELITIAN
Mulai
Studi Literatur
Preheating 1000 oC
Hasil Sampel
Simulasi Baik
Ya
A
A
Proses Rolling
Pengujian :
Uji Kekerasan
Uji Tarik
Struktur Mikro
Kesimpulan
Selesai
TERIMA KASIH