Anda di halaman 1dari 23

KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK

KEBIDANAN

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KONSELING

Desilestia Dwi Salmarini, SST.,M.Kes

AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN


TAHUN AKADEMIK 2017/2018
VISI AKBID SARI MULIA

menjadi institusi pendidikan Diploma III Kebidanan yang menghasilkan


bidan profesional yang unggul dalam penanganan kegawatdaruratan
kebidanan dan kewirausahaan tahun 2020.
MISI AKBID SARI MULIA

 Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan pendidikan, penelitian,


dan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan
pelayanan kebidanan kepada masyarakat yang berbasis evidence based practice.
 Membentuk karakter bidan terampil, mandiri dan mampu bersaing dengan
memberikan pendidikan kebidanan yang terintegrasi dengan softskills dan pembinaan
minat serta bakat.
 Meningkatkan kompetensi lulusan dan sumber daya yang profesional dengan
memberikan pembekalan dalam bentuk mata kuliah dan program sertifikasi yang
bermanfaat bagi pengembangan keilmuan, terutama bidang kegawatdaruratan
kebidanan dan kewirausahaan.
 Menjalin kerjasama dengan instansi, baik di dalam dan di luar negeri yang relevan dan
berkesinambungan sebagai upaya pencapaian visi.
 Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang profesional secara
bertahap serta mampu memberikan asuhan kebidanan yang aman di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan.
KOMUNIKASI
INTERPERSONAL/KONSELI
NG (KIP/K)
APA
ITU???

KIP/K

Komunikasi Interpersonal adalah


interaksi orang ke orang, dua arah,
verbal dan non verbal. Saling
berbagi informasi dan perasaan
antara individu dengan individu
atau antar individu di dalam
kelompok kecil.
Komunikasi interpersonal (JANE, 1994)

Proses penyebaran dan berbagi informasi


yg dilakukan minimal oleh 2 org, scr
langsung, dg tatap muka dan bersifat 2
arah.
Konseling

Proses pemberian informasi obyektif dan lengkap,


dilakukan secara sistematik dengan panduan komunikasi
interpersonal, tehnik bimbingan dan penguasaan
pengetahuan klinik.
Konseling adl, suatu proses antar
pribadi, dimana satu orang dibantu
oleh satu orang lainnya untuk
meningkatkan pemahaman dan
kecakapan menemukan
masalahnya (Montersen, 1964).
PROSES KOMUNIKASI
INTERPERSOANAL

Proses dua arah

Bertukar pesan (verbal & non verbal)

Tanggapan dengan pesan yg baru

Tatap muka
FAKTOR PENGHAMBAT
KIP/K

1.Faktor individul
2.Faktor yang berkaitan dg
interaksi
3.Faktor situasional
4.Kompetensi dalam
melakukan tindakan
1. Faktor individual
Komunikasi interpersonal/konseling dilakukan
oleh orang secara pribadi. Sumber
pesan dan umpan balik.
Hal-hal yang mempengaruhi komunikasi
interpersonal:
a. Sikap
Sikap terhadap orang lain yg kita ajak
komunikasi dan sikap terhadap diri sendiri
b.Fisik
Cth: kepekaan panca indera, usia, dll.
c.Sosial
Cth: sejarah keluarga dan relasi, jaringan
sosial, peran dalam masyarakat
d.Bahasa
2.Faktor yang berkaitan dengan interaksi
a. Tujuan dan harapan terhadap komunikasi
Komunikator tidak memberikan konseling sesuai dengan kebutuhan klien
pesan tidak akan didengarkan oleh Kx

Seorang komunikator memiliki kemampuan untuk menganalisa masalah Kx


sehingga dpt memberikan konseling sesuai kebutuhan Kx.

b. Sikap terhadap interaksi


Terbuka dan bersahabat
Lanjutan……….
c. Pembawaan diri seseorang terhadap orang lain
Cth: kehangatan, perhatian, dukungan.
Hadapi dengan sikap persahabatan dan menguasai
kontens/materi yang akan kita berikan.

d. Sejarah hubungan
sesuatu yang telah lampau tetapi akan sangat berpengaruh
dimasa sekarang dan mendatang.
3.Faktor situasional
Situasi sangat mempengaruhi
keberhasilan komunikasi, lingkungan
yang tenang dan terjaga privacynya
merupakan situasi yang sangat
mendukung, begitu pula sebaliknya.
4. Kompetensi dalam melakukan percakapan
Kompetensi yg harus dimiliki agar komunikasi
interpersonal berhasil adalah, sbb:
a.Empati (emphaty) adl kecakapan memahami
perasaan dan pengertian orang lain
b.Perspektif sosial adl kecakapan melihat kemungkinan-
kemungkinan perilaku yang diambil oleh orang yang
kita ajak komunikasi
c.Kepekaan (sensitifity) adl terhadap sesuatu hal dalam
KIP.
d.Pengetahuan akan situasi pada saat melakukan KIP
e.Memonitor diri adl kemampuan menjaga ketepatan
perilaku dan pengungkapan komunikan
f.Kecakapan dalam tingkah laku antara lain keterlibatan
Pengaruh pemahaman diri
terhadap proses kip/k
1. Memahami diri sendiri
Menurut model Johari Window, setiap individu tahu benar dan menyeluruh
tentang dirinya sendiri. Meliputi pengetahuan tentang siapa aku, apa kelemahan
dan kelebihanku, bagaimana perasaanku, apa keinginan ku, dsb.

Proses KIP/K dapat tercapai


meningkatkan komunikasi
interpersonal

membuka diri sehingga proses


komunikasi dapat berjalan
secara terbuka, jujur, dan mau
menerima kritik (umpan balik)
dari orang lain
Lanjutan……….
Pemahaman diri meliputi:
a. Klarifikasi nilai
Dengan menyadari sistem nilai yang dimiliki bidan (misalnya kepercayaan, seksual dan
ikatan keluarga), bidan akan siap mengidentifikasi situasi yang bertentangan dengan
sistem nilai yang dimiliki.
b. Eksplorasi perasaan
Jika bidan terbuka pada perasaannya, maka ia mendapatkan dua informasi penting yaitu
bagaimana responnya pada Kx dan bagaimana penampilannya pada Kx.
c. Kemampuan menjadi model
Bidan yang efektif adalah bidan yang dapat memenuhi dan memuaskan kehidupan
pribadi serta tidak didominasi oleh konflik, distres atau pengingkaran.
2. pengetahuan, keterampilan, sikap yg dimiliki
konselor
Perilaku seseorang aspek kognitif, aspek psikomotor, dan aspek afektif.

Kognitif

Psikomotor Afektif
a. Kognitif (Pengetahuan)
Pengetahuan yang dimiliki tidak hanya
pengetahuan dalam hal kebidanan tetapi dalam
semua bidang ilmu.
Cth: psikologi, kespro, KB, kesh. Bayi dan balita,
ilmu sosial budaya, HAM, komunikasi, dll.
b. Psikomotor (Keterampilan)
Dalam komunikasi dan konseling keterampilan
yang harus dikuasai adl : membantu memecahkan
masalah yg dihadapi Kx, melakukan komunikasi
interpersonal, menguasai alat bantu untuk
pemberian informasi, membantu mengambil
keputusan, dll.
c. Afektif (Sikap)
Mempunyai motivasi yang tinggi untuk membantu
orang lain, sikap ramah, sopan santun, empati
3 kualitas diri (sikap) yang sebaiknya
dimiliki konselor dalam konseling afektif

a. Empati
Memandang dengan kerangka pikir Kx, berusaha memahami dan berfikir bersama Kx.
b. Otentik
Konselor tahu perasaannya sendiri, memahami diri sendiri, yang dialaami dan dirasakan
selaras, tidak berpura-pura.
c. Unconditional Positif Regart atau Acceptance
Menerima Kx apa adanya, tanpa syarat, menghormati dan menghargai.
3. Pengaruh pemahaman diri terhadap kip/k
Bidan dlm bekerja

Bio-psiko-sosial-spiritual yg berbeda

Pemahaman diri

Permasalahan Kx dpt diatasi secara bersama


KESIMPULAN…
Alasan penting pemahaman diri adalah karena bidan bkerja berhadapan dengan berbagai
pengalaman dan kondisi biologis, psikologis, dan sosiologis pada kliennya.
Mengerti cara menghadapi/mengatasi permasalahan/hambatan-hambatan yang ada
pada pasiennya serta harus memahami diri sendiri dengan mempunyai kesadaran yang
tinggi.
Terimakasih….

Anda mungkin juga menyukai