“PRE KONFRENS”

MUH. FATRIS IRIANTO

DEFINISI
PRE KONFRENS ADALAH KOMUNIKASI KATIM DAN
PERAWAT PELAKSANA SETELAH SELESAI OPERAN UNTUK
RENCANA KEGIATAN PADA SHIFT TERSEBUT YANG
DIPIMPIN OLEH KETUA TIM ATAU PENANGGUNG JAWAB
TIM. JIKA YANG DINAS PADA TIM TERSEBUT HANYA SATU
ORANG, MAKA PRE KONFRENS DITIADAKAN. ISI PRE
KONFRENS ADALAH RENCANA TIAP PERAWAT (RENCANA
HARIAN), DAN TAMBAHAN RENCANA DARI KATIM DAN PJ
TIM (MODUL MPKP, 2006).
TUJUAN KONFRENS
SECARA UMUM TUJUAN KONFRENS ADALAH UNTUK
MENGANALISA MASALAH-MALSALAH SECARA KRITIS DAN
MENJABARKAN ALTERNATIF PENYELAESAIAN MASALAH,
MENDAPATKAN GAMBARAN BERBAGAI SITUASI LAPANGAN YANG
DAPAT MENJADI MASUKAN UNTUK MENYUSUN RENCANA
ANTISIPASI SEHINGGA DAPAT MENINGGKATKAN KESIAPAN DIRI
DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DAN MERUPAKAN
CARA YANG EFEKTIF UNTUK MENHASILKAN PERUBAHAN NON
KOGNITIF (MC KEACHIE, MARELLI, ET.AL, 1997).
 TUJUAN PRE KONFRENS
 MEMBANTU UNTUK MENGIDENTIFIKASI MASALAH-MASALAH
PASIEN, MERENCANAKAN ASUHAN DAN MERENCANAKAN EVALUASI
HASIL.
 MEMPERSIAPKAN HAL-HAL YANG AKAN DITEMUI DI LAPANGAN.
MEMBERIKAN KESEMPATAN UNTUK BERDISKUSI TENTANG KEADAAN
PASIEN.
 BAGI MAHASISWA YAITU MENYIAPKAN MAHASISWA UNTUK
PEMBELAJARAN PADA SETTING KLINIK.
 MENYIAPKAN MAHASISWA UNTUK AKTIFITAS PENUGASAN KLINIK.
 MENYIAPKAN MAHASISWA UNTUK PENGALAMAN PRAKTEK KLNIK.
 SYARAT PELAKSANAAN
 PRE KONFRENS DILAKSANAKAN SEBELUM PEMBERIAN
ASUHAN KEPERAWATAN.
 WAKTU EFEKTIF YANG DIPERLUKAN 10 ATAU 15 MENIT.
 TOPIK YANG DIBICARAKAN HARUS DIBATASI, UMUMNYA
TENTANG KEADAAN PASIEN, PERENCANAAN TINDAKAN DAN
DATA-DATA YANG PERLU DITAMBAHKAN.
 YANG TERLIBAT DALAM KONFERENS ADALAH KEPALA
RUANGAN, KETUA TIM DAN ANGGOTA TIM (JEAN, ET.AL,
1973)
 PEDOMAN PELAKSANAAN
 SEBELUM DIMULAI, TUJUAN KONFRENS HARUS DIJELASKAN.
 DISKUSI HARUS MENCERMINKAN PROSES DAN DINAMIKA KELOMPOK.
 PEMIMPIN MEMPUNYAI PERAN UNTUK MENJAGA FOKUS DISKUSI TANPA
MENDOMINASII DAN MEMBERI UMPAN BALIK.
 PEMIMPIN HARUS MERENCANAKAN TOPIK YANG PENTING SECARA
PERIODIK.
 CIPTAKAN SUASANA DISKUSI YANG MENDUKUNG PERAN SERTA,
KEINGINAN MENGAMBIL TANGGUNG JAWAB DAN MENERIMA
PENDEKATAN SERTA PENDAPAT YANG BERBEDA.
 RUANG DISKUSI DIATUR SEHINGGA DAPAT TATAP MUKA PADA SAAT
DISKUSI.
 FREKUENSI PRE KONFRENS YAITU APAKAH DILAKUKAN SETIAP
HARI SEBELUM PRAKTEK KLINIK ATAU PADA AWAL
MAHASISWA AKAN MELAKSANAKAN PRAKTEK KLINIK SAJA.
 TINGKAT PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MAHASISWA
MENETUKAN SEBERAPA SERING DIPERLUKAN FASE PRE
KONFRENS.
 WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTUK SETIAP MAHASISWA
SEHARUSNYA SAMA ATAU MUNGKIN DAPAT DIPERPANJANG.
CARA LEBIH EFEKTIF DENGAN PENGGUNAAN WAKTU
SEKITAR 20 MENIT SAMPAI 1 JAM UNTUK DISKUSI.
 WAKTU YANG DIPERLUKAN SETIAP HARI, JAM 7 MISALNYA SEBELUM
PRAKTEK KLINIK.
 LOKASI TERDAPAT KEUNTUNGAN APABILA PRE KONFRENS DILAKUKAN
PADA LOKASI YANG BERDEKATAN DENGAN TEMPAT PRAKTEK. SALAH
SATU KEUNTUNGANNYA ADALAH MENGURNAGI JUMLAH WAKTU YANG
DIPERLUKAN UNTUK MENUJU LAHAN PRAKTEK. PERLU DIINGAT BAHWA
KEADAAN FISIK YANG NYAMAN ATAU BAIK DARI SIS MAHASISWA
ADALAH KONDISI YANG BAIK BAGI PROSES BELAJAR MENGAJAR
TERMASUK UNTUK PRAKTEK KLINIK.
 BILA MEMUNGKINKAN, LIBATKAN STAF RUANGAN TEMPAT PRAKTEK
UNTUK MENJELASKAN DAN NEGOSIASI PROGRAM DALAM
HUBUNGANNYA DENGAN FASILITAS YANG ADA.
 PADA SAAT MENYIMPULKAN KONFERENS , RINGKASAN DIBERIKAN
OLEH PEMIMPIN DAN KESESUAIANNYA DENGAN SITUASI LAPANGAN.
 TUNTUTAN
 TUJUAN YANG TELAH DIBUAT DALAM KONFRENS SEHARUSNYA
DIKONFIRMASIKAN TERLEBIH DAHULU.
 DISKUSI YANG DILAKUKAN SEHARUSNYA MEREFLEKSIKAN PRINSIP-
PRINSIP KELOMPOK YANG DINAMIS.
 INSTRUKTUR KLINIS MEMILIKI PERAN DALAM KELANGSUNGAN DISKUSI
DENGAN BERPEGANG KEPADA FOKUS YANG DIBICARAKAN, TANPA
MENDOMISILINYA DAN MEMBERIKAN UMPAN BALIK YANG
DIPERLUKAN SECARA TEPAT.
 INSTRUKTUR KLINIS HARUS MEMBERIKAN PENNEKANAN-PENEKANAN
PADA POIN-POIN PENTING SELAMA DISKUSI BERLANGSUNG.
 ATMOSFER DISKUSI SEHARUSNYA MENDUKUNG BAGI
PARTISIPASI KELOMPOK, MENGANDUNG PANDANGAN YANG
BERBEDA UNTUK SELANJUTNYA MENCARI PERSAMAANNYA.
 BESAR KELOMPOK SEHARUSNYA DIBATASI 10-12 ORANG
UNTUK MEMELIHARA PERTUKARAN IDE-IDE PEMIKIRAN
YANG ADE KUAT DIANTARA MEREKA.
 USAHAKAN ANTARA ANGGOTA KELOMPOK DAPAT
BERTATAPAN LANGSUNG (FACE TO FACE).
 PADA KESIMPULAN DARI KONFRENS, RINGKASAN DAN
KESIMPULAN SEHARUSNYA DIBERIKAN OLEH INSTRUKTUR
KLINIS ATAU MAHASISWA DENGAN MENGACU PADA TUJUAN
PEMBELAJARAN DAN SIFAT APPLICABILITY PADA SITUASI DAN
KONDISI YANG LAIN.
 KEGIATAN KATIM
 KETUA TIM ATAU PJ MEMBUKA ACARA.
 KETUA TIM ATAU PJ MENANYAKAN RENCANA HARIAN
MASING-MASING PERAWAT PELAKSANA.
 KETUA TIM ATAU PJ MEMBERIKAN MASUKAN DAN TINDAKAN
LANJUT TERKAI DENGAN ASUHAN YANG DIBERIKAN SAAT ITU.
 KETUA TIM ATAU PJ MEMBERIKAN REINFORCEMENT.
 KETUA TIM ATAU PJ MENUTUP ACARA.
 HAL YANG DISAMPAIKAN KATIM
 KETUA TIM MENDISKUSIKAN DAN MENGARAHKAN PERAWAT
ASOSIENT TENTANG MASALAH YANG TERKAIT DENGAN
PERAWAT.
 MENGINGATKAN KEMBALI TENTANG KEDISIPLINAN,
KETELITIAN, KEJUJURAN DAN KEMAJUAN MASING-MASING
PERAWATAN ASOSIET.
 MEMBANTU PERAWATAN ASOSIET MENYELESAIKAN MASALAH
YANG TIDAK DAPAT DISELESAIKAN.
 PELAKSANAAN
 DIPIMPIN OLEH KETUA TIM ATAU PENANGGUNG JAWAB TIM.
ISI CONFERENCE:
RENCANA TIAP PERAWAT (RENCANA HARIAN).
TAMBAHAN RENCANA DARI KETUA TIM ATAU PENANGGUNG
JAWAB TIM.
 WAKTU
DILAKUKAN SETELAH OPERAN.
 TEMPAT
DILAKUKAN DI MEJA MASING MASING TIM.
 PENANGGUNG JAWAB
KETUA TIM ATAU PENANGGUNG JAWAB TIM MEMBUKA
ACARA
KETUA TIM ATAU PENANGGUNG JAWAB TIM MENANYAKAN
RENCANA HARIAN MASING MASING PERAWAT PELAKSANA.
KETUA TIM ATAU PENANGGUNG JAWAB TIM MEMBERIKA
MASUKAN DAN TINDAKAN LANJUT TERKAIT DENGAN ASUHAN
YANG DIBERIKAN SAAT ITU.