Anda di halaman 1dari 36

ETIKA DALAM PELAYANAN

KEBIDANAN

Oleh:
Brivian Florentis Yustanta, S.ST,
M.Kes
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menerapkan dasar etika dalam
pelayanan kebidanan
 Etika dalam berbicara
 Etika dalam menyampaikan pendapat
 Etika dalam bertelepon
 Etika bertamu
 Etika berbusana
 Etika dalam memberikan pelayanan kepada
pasien
ETIKA

HUKUM MORAL

Menurut F.A. Moeloek (2002)

“The Guardians of
Humanity”
Skema E T I K A
Etika Sikap
terhadap
sesama
Dokter
Etika
Keluarga Kesehatan Bidan
Etika Umum
Etika Etika
Individual Gender Bisnis Perawat
Etika
Etika
Etika Khusus Etika Profesi Hukum
Sosial Etika Ilmu
Etika Politik Pengetahuan
Lingk. Dll Pendidikan
Dsb
ETIKA
• Asal kata dari bahasa Yunani Kuno “ethos” ,
artinya: kebiasaan, adat, akhlak

Ilmu yang mempelajari tentang:


• Apa yang biasa dilakukan / adat kebiasaan
• Apa yang baik – buruk atau benar – salah yang dianut
masyarakat
• Hak dan kewajiban moral
• Kumpulan azas / nilai yang berkenaan dengan akhlak
ETIKET
• Asal kata Bahasa Inggris “etiquette” yang
berarti : sopan santun.
• Etiket adalah tata cara (adab, sopan santun) di
masyarakat dalam memelihara hubungan baik antar
manusia.
• Persamaan ETIKA dan ETIKET :
 Sama sama menyangkut perilaku manusia
 Memberi norma bagi perilaku manusia, yaitu
menyatakan tentang apa yang harus
dilakukan / tidak boleh dilakukan
PERBEDAAN ETIKA & ETIKET

Menyangkut cara suatu perbuatan yg harus dilakukan

Hanya berlaku dlm pergaulan, bila tdk ada orang lain tdk
berlaku
ETIKET ●
Bersifat relatif, tidak sopan dlm satu kebudayaan,sopan dlm
kebudayaan lain

Memandang manusia dari segi lahiriah


Tidak terbatas pd cara dilakukannya suatu perbuatan, memberi
nilai ttg perbuatan itu sendiri

Selalu berlaku, tdk tergantung hadir / tidaknya seseorang
ETIKA ●
Bersifat absolut. Contoh: ”jangan mencuri”, “jangan
berbohong”.

Memandang manusia dari segi batiniah
ETIK E T I S

• Kumpulan azas / nilai • Sesuai dengan etika,


yang berkenaan dengan sesuai dengan azas
akhlak, nilai benar – perilaku yang
salah yang dianut disepakati secara
masyarakat. umum.
KODE ETIK
• Kode etik suatu profesi adalah norma-norma
yang harus diindahkan oleh setiap anggota
profesi yg bersangkutan di dalam
melaksanakan tugas profesinya dan dalam
hidupnya di masyarakat.
• Berisi petunjuk bagaimana menjalankan
profesinya, larangan-larangan, ketentuan
tentang apa yg boleh & tdk boleh dilakukan
• Dirumuskan utk kepentingan anggota &
organisasi
KODE ETIK
BIDAN
1.Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir)
2.Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
3.Kewajiban bidang terhadap sejawat dan nakes lainnya (2
butir)
4.Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
5.Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)
6.Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air
(2 butir)
7.Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari
senantiasa menghayati dan mengamalkan kode etik Bidan
Indonesia (1 butir)
MENGAPA KODE ETIK PROFESI
BIDAN PENTING ?

• Kemudahan akses informasi tanpa batas, era


globalisasi, peningkatan iptek, perubahan gaya
hidup, budaya, membuat masy semakin kritis
• Masy semakin peka menyikapi berbagai
permasalahan etik, termasuk memberi penilaian thd
pelayanan yg diberikan oleh bidan.
• Ketika masy merasakan ketidak puasan thd
pelayanan bidan, tdk menutup kemungkinan dimeja
hijaukan.
• Untuk itu bidan hrs memahami mengenai kode etik
profesi bidan dan hukum kesehatan,dasar
kewenangan dan aspek legal dlm pelayanan
HAK dan KEWAJIBAN
• Hak merupakan kewenangan atau kekuasaan untuk
berbuat sesuatu.
• Semua orang mempunyai hak yang sama sebagai
manusia, namun hak seseorang dapat dibatasi oleh
hak orang lain.
HAK

Legal Moral
HAK dan KEWAJIBAN
• Hak dan kewajiban selalu saling berkaitan

KEWAJIBAN

Sempurna Tidak sempurna


Etika
Pelayanan
Kebidanan

Kewajib
an Bidan

Hak Hak
Bidan Pasien

Kewajiba
n Pasien
MORAL
• Berasal dari bahasa Latin “moralis” artinya :
nilai yang berkenaan dengan baik buruk.

Pengertian MORAL adalah:


• Nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang / suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
• Apa yang dianggap baik/buruk di masyarakat dalam
suatu kurun waktu tertentu sesuai perkembangan
norma/ nilai.
N I LA I ( VA L U E ) NOR MA(NO RM)

• Suatu keyakinan seseorang • Aturan / kaidah yang


tentang penghargaan dipakai sebagai tolok ukur
terhadap standar yang untuk menilai sesuatu
mengarah pada sikap /
perilaku seseorang
C I RI NOR MA:
C I R I N I LAI :  Norma kesopanan atau
 Berkaitan dengan subyek etiket
 Tampil dalam suatu nilai  Norma hukum
yang praktis karena  Norma moral : norma
subyek ingin membuat yang tertinggi, tidak
sesuatu dapat dilampaui norma
 Nilai menyangkut pada lain,tapi menilai norma
sifat yang dimiliki obyek lain
FAKTOR FAKTOR YG MELANDASI
ETIKA PROFESI KEBIDANAN

1. Moral (Nilai & Norma)


2. Sosial budaya
3. Religius - agama
4. Kebijakan & policy maker
DIMENSI ETIK DALAM PERAN BIDAN
Cara memandang peran bidan melalui sisi pandang etik

Peran sbg Praktisi

Peran sbg Peneliti Peran sbg konselor

DIMENSI ETIK

Peran sbg Pengelola Peran sbg Advokat

Peran sbg Pendidik


FUNGSI ETIKA PROFESI KEBIDANAN

• Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan


pasien.
• Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan
mencegah tindakan yang merugikan/membahayakan orang
lain.
• Menjaga privacy setiap individu.
• Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai
dengan porsinya.
• Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat
diterima dan apa alasannya.
• Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau
dalam menganalisis suatu masalah.
Lanjutan ...
• Menghasilkan tindakan yg benar.
• Mendapatkan informasi tenfang hal yg sebenarnya.
• Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia
antara baik, buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yg
berlaku pada umumnya.
• Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik.
• Mengatur hal-hal yang bersifat praktik.
• Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib
masyarakat maupun tata cara di dalam organisasi profesi.
• Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan
tugas profesinya yg biasa disebut kode etik profesi.
BAGAIMANA SEORANG BIDAN DAPAT
MENEGAKKAN ETIK ?

Banyak pendapat Masalah Nurani Individu


Namun, ada saat dimana karakter seseorang akan
menuntutnya untuk bertindak beda

Karakter ini dipengaruhi oleh beberapa aspek


(pendidikan, sosialisasi, pandangan hidup, agama, suku)

Maka; dirumuskan suatu teori etikal dengan unsur :


Deontologis & Utilitarianisme (dpt diadaptasi & relevan
dalam waktu lama)

Kita dpt menilai kebenaran/ kesalahan dlm praktek


ETIKA DALAM BERBICARA
• Suara jelas, tidak terlalu keras atau terlalu pelan
• Menggunakan bahasa yang mudah dipahami pasien.
• Berbicara dengan sopan dan santun.
• Tidak bertele-tele
• Jangan memotong pembicaraan.
• Menyimak & mencermati pembicaraan (pendengar yg
baik).
• Gunakanlah tata dan gaya bahasa yang tidak memancing
emosi.
• Fokus pada pasien.
• Menatap pasien dengan hangat.
• Hindari terlalu banyak memakai istilah medis.
ETIKA DALAM BERTELEPON

• Etiket bertelepon adalah tata


krama, sopan-santun,tata
pergaulan dalam bertelepon
(menerima-melakukan kontak
telepon) yang meliputi
berbicara dengan jelas,
tegas, terkesan ramah,
hangat dan bersahabat.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada saat
komunikasi menggunakan telepon

1. Suara terlalu keras.


2. Bicara ditelepon sambil makan atau minum.
3. Berbicara dengan orang lain selagi berbicara
ditelepon.
4. Berbicara dengan nada kasar atau membentak.
5. Berbicara dengan nada memerintah.
6. Membirkan penelepon menunggu terlalu lama tanpa
penjelasan.
7. Ketika sedang menangani pasien, kecuali ada telepon
kegawatdaruratan
ETIKA DALAM MENYAMPAIKAN
PENDAPAT
 Sampaikan pendapat dengan kata yang sopan.
 Jika ada yang sedang berbicara jangan memotong
pembicaraan.
 Utarakan pendapat dengan dasar hati nurani dan juga akal
yang sehat.
 Berani bertanggung jawab mengenai pendapat yang di
utarakan.
 Utamakan kepentikan bersama jika mengutarakan pendapat.
 Jangan suka memberikan pendapat yang selalu berlawanan.
 Bisa menerima hasil keputusan dengan bersama.
 Bisa menerima saran yang di berikan oleh rekan sejawat.
ETIKA DALAM BERTANYA

Pertanyaan Tertutup
• Menghasilkan jawaban “ ya “ atau “ tidak “ yang
berguna untuk mengumpulkan informasi yang faktual.
• Tidak menciptakan suasana yang nyaman dalam
berkomunikasi dan proses pengambilan keputusan.
• Bidan mengontrol jalannya percakapan, klien hanya
memberikan informasi yang bersangkutan dengan
pertanyaan saja.
ETIKA DALAM BERTANYA

Pertanyaan Terbuka
• Jenis pertanyaan biasanya memakai kata tanya “
bagaimana“ atau “ apa “.
• Memberi kebebasan atau kesempatan kepada klien dalam
menjawab yang memungkinkan partisipasi aktif dalam
percakapan.
• Merupakan cara yang efektif untuk menggali informasi
dengan menggunakan intonasi suara yang menunjukkan
minat dan perhatian.
ETIKA DALAM BERTANYA
• Pengulangan pertanyaan, yaitu mengulang kembali
pikiran utama yang telah diekspresikan oleh pasien dan
keluarga. Contoh: “Anda mengatakan bahwa bayi anda
diare sejak kemarin?”.

• Pertanyaan klarifikasi, berupaya untuk menjelaskan


ide atau pikiran pasien yang tidak jelas atau meminta
pasien untuk menjelaskan artinya. Contoh: “Saya tidak
jelas apa yang anda maksudkan, dapatkah anda
menjelaskannya kembali?”.
ETIKA DALAM BERTANYA
• Pertanyaan refleksi, yaitu mengarahkan kembali ide,
perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada
pasien. Contoh: “anda tampak tegang dan cemas,
apakah ini berhubungan dengan pelaksanaan operasi SC
beberapa saat lagi?”.

• Pertanyaan berbagi persepsi, yaitu meminta pasien


untuk memastikan pengertian bidan tentang apa yang
sedang dipikirkan dan dirasakan oleh pasien. Contoh:
“Anda tersenyum tetapi saya merasa bahwa anda sangat
marah kepada saya?”.
ETIKA DALAM BERTANYA

• Mengajukan pertanyaan satu per satu dan menunggu


jawaban dengan penuh perhatian, tidak memotong.
• Menggunakan kata-kata yang mendorong klien untuk
tetap berbicara : “dan?”, “bagaimana?”, “lalu?”,
“maksudnya?”.
• Bila harus menyakan hal-hal yang sangat pribadi,
jelaskan alasan mengapa harus ditanyakan.
• Menghindari penggunaan kata tanya “mengapa?”.
Kemungkinan klien dapat merasa disalahkan.
ETIKA MENERIMA PASIEN

 Ucapkan salam dengan ramah


 Jabat tangan dan persilahkan duduk
 Berpakaian sopan dan pantas
 Menjaga kebersihan ruangan
 Berbicara dengan sopan dan
memperhatikan segala keluhan pasien
 Antar tamu sampai keluar
 Jabat tangan dan ucapkan kembali terima
kasih dan selamat jalan
ETIKA BERBUSANA

 Sesuai peruntukan situasi


& kondisi
 Rapi & bersih
 Ukuran pas (tidak sempit)
 Pantas
 Rambut tidak tergerai
 Memakai alas kaki sesuai
situasi & kondisi
ETIKA BERBUSANA
 Sesuai dengan adat tradisi
masyarakat setempat &
agama
 Tidak menyapu lantai
 Tidak robek atau bau
 Tidak berlebihan (korban
mode)
  Tidak berpakaian senonoh
 Tidak menggunakan
asesoris yang berlebihan
ETIKA DALAM MEMBERIKAN
PELAYANAN KEBIDANAN
Pelayanan kebidanan yang sesunguhnya adalah pelayanan
secara holistik sesuai dengan kebutuhan klien.

BioPsiko
Sosio
Culture

Sifat bidan yang diharapkan adalah :


- Semangat untuk melayani
- Empati
- Tulus ikhlas
- Memberi kepuasan
- Bertujuan untuk keamanan, kenyamanan
- Menjaga privasi
- Asuhan yang alami dan tepat guna
E
N
D

SELAMAT BELAJAR DI RUMAH


Kewajiban Ke
bija
Etika Etik ka
n
iket
ral Et
Mo Etis Hukum

Norma Hak Tanggung


Nila
i jawab

Jelaskan kaitannya satu sama lain dan


masing2 contohnya?

Anda mungkin juga menyukai