Anda di halaman 1dari 31

Lumut Hati

Oleh
Kelompok V
 Angela Maria Regina Poe
 Hartina Ore
 Kristina Devi Bria
 Oskarius Rato Rebo
 Patricia Clarasula Sidore
Karakteristik
Lumut Hati

Manfaat Lumut Klasifikasi Lumut


Hati Hati

Reproduksi Pokok Habitat Lumut


Lumut Hati Bahasan Hati
Karekteristik Lumut Hati

 berbentuk seperti hati


 memiliki banyak lekukan dan dua lobus pada tubuhnya
 Struktur tubuh yang menyerupai akar, batang, dan daun
 ditemukan menempel di bebatuan, tanah, dinding tua yang lembab
 ada yang bersifat epifit
 dapat membuat makanannya sendiri
 Lumut yang tumbuh di daerah yang lembab memiliki sturuktur tubuh higromorf,
sedangkan lumut yang tumbuh di daerah yang kering memiliki struktur tubuh xeromorf
 Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan
 Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus
Lanjutan......

 gametofitnya membentuk
anteredium dan arkegonium yang
berbentuk seperti payung.
 sporofit perumbuhannnya
terbatas karena tidak mempunyai
jaringan meristematik.
 berkembang biak secara
generatif dengan oogami, dan
secara vegetatif
dengan fragmentasi, tunas, dan
kuncup eram. Gambar lumut hati
Gambar bagian tubuh lumut hati
Klasifikasi Lumut Hati

Lumut hati di bagi menjadi 3 ordo, berdasarkan


bentuk gametofitnya

Ordo Anthocerotales (lumut tanduk)

Ordo Marchantiales

Ordo Jungermanniales
Ordo
Anthocerotales
(lumut tanduk)
 Beberapa anteridium terkumpul dalam suatu lekukan pada sisi atas talus, demikian pula
arkegoniumnya.
 Zigot mula-mula membelah menjadi dua sel dengan suatu dinding pemisah melintang. Sel
yang di atas terus membelah-belah dan merupakan sporogonium, yang bawa membelah
belah merupakan kaki sporogonium, sel- sel yang menyusunkaki sporogonium berbentuk
sebagai rizoid , melekat pada talus gametofitnya.

 Bangsa ini hanya memuat beberapa marga yang biasanya dimasukkan dalam
satu suku saja, yaitu suku Anthocerolaceae
 Gametofit mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh, biasanya
melekat pada tanah dengan perantaraan rizoid-rizoid.
 Susunantalusnya masih sederhan. Sel-selnya hanya
mempunyai satu kloroplas dengan satu pirenoid yang besar,
hingga mengingatkan kita kepada kloroplas sel-sel
ganggang.
 Pada sisi bawah talus terdapat stoma dengan dua penutup
yang berbentuk ginjal. Stoma itu kemudian hampir selalu
terisi dengan lendir.
 Selain spora, arkespora juga menghasilkan sel-
Lanjutan... sel mandul yang dinamakan elatera.
 Berbeda dengan lumut hati lainnya, masaknya
 Bagi sporogonium, kaki itu berfungsi kapsul spora pada sporagonium itu tidak
sebagai alat penghisap ( haustorium) bersama-sama, akan tetapi dimulai dari atas
dan berturut turut sampai pada bagian
 sporogonium tidak bertangkai,
bawahnya
mempunyai bentuk seperti tanduk,
panjangnya 10-15 cm.
 Jika telah masak pecah seperti buah
polongan. sepanjang poros bujurnya
terdapat jaringan yang terdiri atas
beberapa deretan sel-sel mandul
yang dinamakan kolumela.  dinding sporagonium mempunyai stoma
dengan 2 sel penutup, dan selain itu sel- selnya
 Kolumela itu di selubungi oleh mengandung kloroplas
jaringan yang kemudian akan  Anthocerotales hanya terdiri atas 1 suku, yaitu
menghasilkan spora, yang di sebut Anthocerataleceae, yang mencakup antara
arkespora. lain Antocheros leavis, A. Fusifornis, Notothylus
valvata.
Ordo
Marchantiales

Ciri –ciri sebagai berikut :


Ø Gametofit berupa talus
sederhana
Ø Struktur anatomi talus
memperlihatkan difrensiasi
jaringan, ada ruang uadara dan
poros.
Ø Gametangium letaknya
tenggelam didalam talus,
arkegonium mempunyai 6 sel
saluran leher
Ø Sporofit terdiri dari kapsul saja
atau terdiri dari kaki, seta dan
kapsul
Sebagian lumut hati yang tergolong
dalam bangsa ini mempunyai susunan
talus yang agak rumit. Sebagai contoh
marchantia polymorpha.
Talus
seperti pipa ±2 cm lebarnya, agak tebal, berdaging, bercabang cabang mengarpu,
dan mempunyai suatu rusuk tengan yang tidak begitu jelas menonjol.
Pada sisi bawah talus terdapat selapis sel sel yang menyerupai daun yang dinamakan sisik
sisik perut atau sisik sisik ventral. Selain itu pada sisi bawah talus terdapat rizoid rizoid yang
bersifat fototrof negatif dan dinding selnya mempuanyai penebalan yang bentuknya seperti
sekat-sekat yang tidak sempurna.

Permukaan atas talus mempunyai lapisan kutikula


Jika dilihat dari atas, talus kelihatannya berpetak petak.
Di bawah tiap tiap petak di dalam talus terdapat suatu
ruang udara, dan di tengah petak terdapat suatu liang
udara yang menghubungkan ruang udara tadi dengan
dunia luar.
Dinding liang itu terdiri atas 4 cincin, masing-masing cincin
terdiri atas 4 sel.
Hermaprodit
Suku Merchantiaceae terdiri Suku Ricciaceae, dengan
atas beberapa yaitu: contoh- contoh

 Marchantia polymorpha, dulu


digunakan sebagai bahan obat  Riccia fluitans
penyakit hepar (hati). oleh sebab itu  R. Nutans
lumut ini dinamakan lumut hati
 R. Trichocarpa
 M. Geminata
 Reboulia hemisphaerica

Riccia fluitans
Ordo Jungermanniales

 Ciri-ciri sebagai berikut:


Ø Gametofit berupa talus sederhana
Ø Arkegonium diselubungi involukrum
dan mempunyai 5 sel saluran leher
Ø Sporofit terdiri dari kapsul saja atau
terdiri dari kaki, seta dan kapsul

Gambar Porella platyphylla


Lumut hati yang kebanyakan kecil, hidup di atas tanah atau
batang batang pohon ,didaerah tropika juga sebagai epifit pada
daun pohon- pohonan dalam hutan.
Bentuk tubuh yang masih sederhana sangat menyerupai
Marchantia, talus berbentuk pita, sempit dan bercabang cabang
menggarpu, Sebaliknya ada pula yang rusuk tengahnya talus telah
memberi kesan seperti batang dengan bagian bagian talus ke
samping yang celah menyerupai daun.
Kebanyakan Jungermaniales telah mempunyai semacam
batang yang bercabang-cabang banyak dan tumbuh dorsiventral.
Bagian-bagian serupa daun-daun yang letaknya ke samping itu
terbagi dalam helaian atas dan helaian bawah. Helaian bawah itu
untuk jenis-jenis yang tumbuh di tempat-tempat yang ada
kemungkinan bahaya kekurangan air, lalu berbentuk kantung dan
berguna sebagai alat penyimpan air. bagian-bagian semacam
daun lagi yang terletak pada sisi bawah, dan dinamakan daun-
daun perut atau amfigastrium.
Perkembangan anteridium dan perkembangan
permulaan embrionya pun sedikit menyimpang dari cara-
cara yang telah kita kenal dari Hepaticae. Pada
Jungermaniales yang tubuhnya bersifat talus,
arkegoniumnya diliputi oleh periketium, yang tubuhnya
menyerupai batang dengan daun-daun, arkegoniumnya
dikelilingi oleh bagian-bagian yang mempunyai bentuk
yang khusus, dan seperti itu pada bunga tumbuhan tinggi
(Angiospermae) bagian-bagian itu disini juga dinamakam
periantium.
Menurut duduknya sporogonium, Jungermaniales
dibedakan dalam 3 suku :

1. Suku Anacrogynaceae, ujung talus tidak ikut mengambil bagian


dalam pembentukan arkegonium, sporogonium terdapat pada sisi
punggung, dan pada beberapa jenis diliputi oleh periketium, yang
tergolong disini antara lain:
 Pellia epiphylla, talus menyerupai Marchantia hidup diatas tanah
tanah yang basah.
 Metageria furcata, takus berbentuk pita yang sempit , bercabang
cabang mengarpu, hidup pada batang batang pohonh pohonan
atau diatas batu batu cadas
 Blasia pusilla talus lebar, menyerupai rusuk tengan,
pada tepi talusnya mulai tampak terbentuknya
alat-alat seperti daun.
 Metageria conjungata
2. suku Acrogynaceae. Ada Arkegonium, jadi juga
sporogonium, terdapat pada ujung bagian yang
seperti batang atau cabangnya. Dalam golongan ini
termasuk jenis jenis lumut hati yang berdaun yang
bersifat dorsiventral. Misalnya:
Gambar Metageria conjugata
 Plagiochila asplenoides, banyak tumbuh di daerah tropika

Gambar Plagiochilla asplenoides


 Frullania tamarisci, talus terdiri atas sumbu dengan 3 baris bagian-
bagian seperti daun ( 2 kesamping, 1 pada sisi perut), hidup pada
batang pohon pohon atau diatas batu batu cadas, warna pirang.
 Selain kedua golongan tersebut masih ada suatu golongan lagi yang
masih banyak memperlihatkan persamaan dengan Anacrogyneceae ,
yaitu suku Haplomitiriaceae , yang talusnya bersifat radial. Mempunyai
bagian seperti batang dengan 3 baris bagian bagian serupa daun .
alat alat kelamin terdapat diantara bagain bagian yang seperti daun
daun, letaknya pada ujung bagian yang seperti batang. Contoh :
 Colobryum mnioides yang umumnya terdapat di daerah tropika
 Colobryum blumei yang tumbuh di jawa
 Haplomitrium di Eropa
Klasifikasi Lumut Hati

Berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati di


bagi menjadi

lumut hati lumut hati


berdaun bertalus
Lumut Hati Berdaun

 Disebut pula dengan lumut sisik


 Tumbuh subur pada balok-balok kayu, tanah lembab atau tumbuh epifit pada
batang atau cabang pohon
 Tubuh khas dorsiventral dan tersusun dari suatu sumbu dengan bentuk-bentuk seperti
daun
 Dunia lateral kadang-kadang terbagi menjadi dua bagian

Daun tingkat ketiga muncul dari permukaan ventral


Organ seksual lumut ini tumbuh pada generasi
gametofit
Anterida tumbuh pada ketiak daun dan arkegonia
tumbuh di ujung, pada apeks pucuk utama atau cabang-
cabangnya
Sporofit dilengkapi dengan kaki, tangkai, dan kapsul,
yang membuka dengan empat katup
Gambar contoh lumut hati berdaun adalah
Scapania sp
Lumut Hati Bertalus

 tumbuhan ini menarik karena bentuknya bercabang-cabang


 Pertumbuhanya terjadi melalui aktifitas dari satu atau lebih sel ujung yang ada pada
lekukan-lekukan talus
 Talus bentuknya serupa dengan hati mamalia
 tumbuh terapung di air atau pada tanah yang lembab
Reproduksi tumbuhan ini di lakukan melalui fragmentasi talus dan
melalui spora yang di bentuk pada proses seksual
Arkegonium yang merupakan organ betina, berbentuk botol atau
labu yang berisi sel telur di dasarnya
Anteridium bentuknya oval dengan dinding satu lapis sel
Setiap sel induk spora di dalam kapsul spora menjalani meiosis
sehingga menjdi 4 spora
Spora yang di bentuk dari sel induk spora cenderung membentuk
kumpulan yang bundar yang terdiri dari empat spora, disebut tetrad
Perkembangan generasi sporofit bergantung pada generasi
gametofit
Gambar Ricciocarpus natans
Habitat Lumut Hati

Pada umumnya atau dapat dikatakan kebanyakan lumut


hati hidup di tempat-tempat yang basah.
Yang bersifat epifit ada yang dapat hidup pada batang
atau daun pohon-pohon.
Reproduksi Lumut Hati

Generatif Vegetatif
Generatif

o Pada reproduksi generatif, talus akan membentuk anteredium dan arkegonium.


Anteredium merupakan talus jantan yang dapat menghasilkan sel sperma, sedangkan
arkegonium merupakan talus betina yang menghasilkan sel telur. Anteredium terpancang
pada permukaan atas, bentuknya seperti cakram, sedangkan arkegonium tumbuh pada
alur-alur diantara cuping-cuping dengan leher menekuk kebawah.

o Dengan bantuan air, sperma bergerak menuju sel telur yang berada di dalam arkegonium dan
berkembang menjadi sporogonium. Anteredium merekah, mengeluarkan sperma menuju ke
arkegonium dan terjadilah pembuahan membentuk zigot. Zigot membelah membentuk embrio.
Bagian pangkal dari embrio membentuk kaki masuk ke jaringan reseptakel dan bagian terbesar dari
embrio membentuk kapsul.

o Kapsul berisi sel-sel induk spora yang berkelompok yaitu benang-benang memanjang dengan
dinding bagian dalam terpilin. Arkegonium yang melebar jadi pecah dan kapsul jadi terdorong
kebawah. Kapsul lalu mongering dan terbuka memancarkan spora, lepasnya spora dari kapsul
dibantu oleh elater yang sifatnya higroskopik. Akibat mengeringnya kapsul, elater menggulung
menjadi kering dan menggandakan gerakan sentakan yang menyebar spora ke udara. Jika kondisi
lingkungan mendukung, sporangium pecah untuk melepaskan spora dan akan berkembang
menjadi individu baru.
Vegetatif

Pada reproduksi vegetative, tumbuhan lumut menggunakan


gema. Gema tumbuh pada talus bagian atas. Gema memiliki
ukuran yang kecil dan melekat di dasar kuncup gema. Dengan
bantuan air hujan, gema akan terlepas dari dasar kuncup
gema. Jika gema jatuh di daerah yang cocok untuk
berkembang, maka pada bagian bawah gema akan muncul
rizoid dan akan berkembang menjadi talus yang baru.
Gambar Siklus hidup lumut hati
Manfaat Lumut Hati

Sebagai Sebagai
Sebagai Sarang Sebagai Bahan Baku
Penyedia Hewan Bahan Obat Pembuatan
Makanan Kecil Obat
Sebagai
Sebagai
antibakteri,
Penyedia
antifungi dan
Tanah
Sebagai antimikroba
tempat
penyimpanan
air
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai