Moluskum Kontagiosum
Oleh:
Muhammad Fajar As-Sidiq, S.Ked
Pembimbing:
dr. Inda Astri Aryani, Sp.KK
Moluskum Kontagiosum
• Definisi
• Epidemiologi
• Etiologi
• Patogenesis
• Gejala Klinis
• Pemeriksaan Penunjang
• Diagnosis
• Diagnosis Banding
• Komplikasi dan Prognosis
• Penatalaksanaan
• Pencegahan
2
Pendahuluan
Molluscum
Contagiosum Virus
(MCV); kelompok
Pox virus dari 4 subtipe
genus Molluscipox
virus. utama, yaitu
MCV I, MCV
SKDI 4A II, MCV III,
dan MCV IV
Moluskum
Kontagiosim
Serangan 76-97 %
sering disebabkan
berulang oleh MCV I
Pada pasien
imunokompromais
→ MCV II sebesar
60%
3
Pendahuluan
• Secara klinis : papul, berwarna putih hingga merah
muda, miliar-lentikular,, bentuk kubah yang
tengahnya terdapat lekukan (delle), jika ditekan akan
keluar massa putih seperti butir nasi.
• Lokasi penyakit wajah, badan, ekstremitas, genital
dan perianal.
• Kadang dapat terjadi infeksi sekunder.
• Pada pemeriksaan histopatologi dapat ditemukan
badan moluskum yang mengandung virion.
4
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
5
Definisi
Moluskum kontagiosum (MK) disebabkan oleh
virus pox, klinis berupa papul-papul, pada
permukaannya terdapat lekukan, berisi massa
yang mengandung badan moluskum.
6
Epidemiologi
7
Etiologi
• Penyakit MK disebabkan lebih dari empat tipe
poxvirus yang berhubungan, MCV-1 sampai
MCV-4, dan varian-variannya
• Pada anak sebenarnya semua infeksi
disebabkan oleh MCV-1
• Pada individu imunokompromais 60% MK
disebabkan MCV-2
8
MCV
• Pox virus besar, genus Molluscipox
• Berbentuk lonjong seperti bata
• Ukuran 230 x 330 nm
• Bereplikasi dalam sitoplasma sel.
9
Patogenesis
10
11
12
13
Gejala Klinis
• Papul kecil putih hingga merah muda dan dapat membesar,
biasanya membesar hingga 3 cm (“giant molluscum”). Lesi dapat
memiliki lekukan (delle), terdapat inti seperti butir nasi.
• Papul sering ditemukan di wajah, badan, dan ekstremitas.
• Pada beberapa kasus papul dapat pada aksilla, fossa poplitea,
panggul, genital dan perianal.
• Eritema dan eksema dapat muncul di sekitar lesi; hal ini disebut
Moluskum dermatitis. Papul dapat menjadi eritematosa, hal ini
dipercaya merupakan respon imun dari infeksi
14
Moluskum Kontagiosum
A
Papul sewarna
kulit, mutipel,
diskret dengan
umbilikasi
Moluskum kontagiosum
B
dengan inti berwarna
Papul multipel,
putih seperti butir nasi
diskret, dan
dengan
beberapa
mengalami
inflamasi
15
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan histopatologi
Gambaran histopatologi
Moluskum kontagiosum
Tampak gambaran
Henderson-Paterson body
16
Diagnosis
19
Diagnosis Banding
Cryptococcosis Cryptococcus Bermacam-
neoformans macam termasuk
papul, plak,
vesikel, purpura,
dan ruam.
20
Komplikasi
• Komplikasi yang sering terjadi pada penyakit
ini yaitu infeksi sekunder.
• Konjungtivitis dan keratitis dapat timbul
sebagai komplikasi pada lesi disekitar kelopak
mata.
• Limfadenitis, malaise, eritema multiform, lesi
raksasa pada pasien dengan
imunokompromais.
21
Prognosis
• Quo ad vitam : Bonam
• Quo ad functionam : Bonam
• Quo ad sanationam : Bonam
22
Penatalaksanaan
• Edukasi Pasien
• Terapi Topikal
Kantaridin 0,7% atau 0,9% liquid
Kuretase
Krioterapi
• Terapi Sistemik
Simetidin 40 mg/kg/hari terbagi dalam 2 dosis
dengan dosis maksimal 800 mg 3x/hari
23
Pencegahan
• Jangan menggaruk atau memencet pada lesi
• Jangan menggunakan handuk yang sama dan
kontak kulit ketika mandi dengan saudara
• Jangan mencukur, atau seksual kontak, dengan
bagian yang memiliki lesi.
24
Terima Kasih
25