Anda di halaman 1dari 22

Strategi Pembangunan Desa

Dalam Mempercepat
Pengentasan Kemiskinan
I Made Bram Sarjana
Kasubid Kesejahteraan Masyarakat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Badung
Materi
 Makna Pembangunan
 Kemiskinan: Apa dan Mengapa?
 Kondisi Kemiskinan: Kabupaten Badung dan
Desa Sulangai
 Pemerintahan Desa: tugas dan fungsinya
 Strategi Percepatan Pengentasan Kemiskinan
 Simpulan
Pembangunan
• Makna positif:
• Bangun, bangkit dari tidur
• Membuat dari yang tidak ada menjadi ada
• Mengembangkan, memperluas dari yang sudah ada
menjadi lebih besar, lebih baik
• Makna negatif:
• Penggusuran
• Alih fungsi lahan
Pembangunan (……lanjutan)
• “Pembangunan tidak semata kegiatan fisik, namun meliputi
pembangunan sikap mental, pembangunan jasmani dan
rohani”
• Pembangunan Nasional: “upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan
bernegara” (Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional)
• Pembangunan Desa: “ upaya peningkatan kualitas hidup
dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat desa” (Undang-undang Nomor 4 Tahun 2016
tentang Desa)
Pembangunan (……lanjutan)
• Apa yang mau dibangun???
Pembangunan Fisik :
• Jalan lingkungan?
• Jembatan?
• Saluran Irigasi?
• Wantilan?
• Gedung LPD?
• Tembok penyengker pura?
• Instalasi Pengolahan Sampah?

Pembangunan non fisik :


• Pelatihan sekaa kesenian?
• Pemeriksaan kesehatan?
• Pelatihan ketrampilan dan kewirausahaan?
• Pekan seni dan olah raga?
• Upakara kahyangan tiga?
Kemiskinan
• Miskin: tidak berharta, serba kekurangan (KBBI)
• Apa:
• Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup layak (makanan yang sehat,
pendidikan dasar, kesehatan)
• Tidak bisa menikmati kehidupan, tidak berdaya, tidak mampu berpartisipasi dalam
kehidupan sosial
• Rendah diri
• Mengapa:
• Tidak memiliki akses terhadap pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan, air bersih, dll)
• Tidak memiliki akses terhadap pasar
• Pengeluaran lebih besar daripada pendapatan
• Tidak memiliki asset dan modal untuk usaha
• Tidak memiliki pekerjaan tetap
• Tidak memiliki skill dan pengetahuan
• Usia tua, sakit, tidak memiliki keluarga yang merawat
• Kemiskinan: “ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan dasar makanan dan kebutuhan dasar non makanan yang
diukur dari sisi pengeluaran (BPS)”.
Konsep pengukuran kemiskinan (BPS):
 Garis kemiskinan:
• Nilai rupiah yang harus dibelanjakan oleh seseorang per bulan
untuk memenuhi kebutuhan hidup minimumnya, baik kebutuhan
minimum makanan maupun kebutuhan hidup minimum non
makanan.
 Penduduk miskin:
• Penduduk yang rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di
bawah garis kemiskinan
 Tingkat kemiskinan (persentase penduduk miskin):
• Estimasi persentase penduduk di suatu wilayah dengan
kemampuan daya beli per kapita/bulan masih berada di bawah
garis kemiskinan.
 Tingkat kedalaman kemiskinan:
• Jarak rata-rata antara pengeluaran masing-masing penduduk
miskin terhadap garis kemiskinan
 Tingkat keparahan kemiskinan:
• Besarnya jarak pengeluaran rata-rata di antara masing-masing
penduduk miskin
Potret Kemiskinan Kabupaten Badung
Grafik 1
Perkembangan Garis Kemiskinan Kabupaten Badung Tahun 2010-2015
454,916
423,568
406,408
383,985
346,460
312,602

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: BPS Kab. Badung (angka dalam ribuan).

8
Grafik 2
Estimasi Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Badung
Tahun 2010-2015

17.70
15.42
14.63 14.55 14.40
12.51

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: BPS Kab. Badung (angka dalam ribuan).

9
Grafik 3
Tingkat Kemiskinan Kab. Badung Tahun 2010-2015

4.5

3.5 3.23
3
2.62 2.54
2.46 2.33
2.5
2.16
2

1.5

1
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: BPS Kab. Badung (angka dalam persen).

10
Grafik 4
Indeks Kedalaman Kemiskinan Kab. Badung
Tahun 2010-2015
0.5

0.45
0.39
0.4

0.35 0.33 0.33


0.3 0.27 0.27
0.25

0.2 0.17
0.15

0.1

0.05
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: BPS Kab. Badung.

11
Grafik 5
Indeks Keparahan Kemiskinan Kab. Badung Tahun 2010-2015

0.1

0.09
0.08
0.08

0.07
0.06 0.06 0.06
0.06
0.05
0.05

0.04

0.03
0.02
0.02

0.01

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: BPS Kab. Badung.

12
PETA DESA TERTINGGAL, BERKEMBANG DAN MANDIRI DI INDONESIA

Sumber: http://datin.kemendesa.go.id/pusdatin/simpora1/Dashboard_Umumdsb.php
Potret Desa Sulangai
• Luas Wilayah: 12,59 km2
• Penduduk: 4311 jiwa (BPS, akhir tahun 2015)
• Komoditi pertanian/perkebunan: padi sawah, kacang tanah, ubi jalar,
ubi kayu, kopi, cengkeh, vanili, kelapa, coklat
• Komiditi peternakan: sapi, babi, ayam kampung, ayam ras, itik
• Jumlah Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintah Desa Sulangai
(2017 induk) : Rp 7,2 M lebih
• Jumlah Bagi hasil Retribusi Daerah Kepada Pemerintah Desa Sulangai
(2017 induk) : Rp 220 juta lebih
• Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) Program Perlindungan Sosial:
• 228 RTS (1174 jiwa)
Pemerintahan Desa: Tugas dan Fungsinya
(Dalam Konteks Penanggulangan Kemiskinan)
• Rujukan: Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Desa, Bab VI,
pasal 67 ayat (2):
(2) Desa berkewajiban:
a. melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan serta kerukunan
masyarakat Desa dalam rangka kerukunan nasional dan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
b. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa;
c. mengembangkan kehidupan demokrasi;
d. mengembangkan pemberdayaan masyarakat Desa;
e. memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Desa.
• Pasal 74:
(1) Belanja Desa diprioritaskan untuk memenuhi
kebutuhan pembangunan yang disepakati dalam
Musyawarah Desa dan sesuai dengan prioritas
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintah.
(2) Kebutuhan pembangunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi, tetapi tidak terbatas pada
kebutuhan primer, pelayanan dasar, lingkungan, dan
kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa.
• Bab IX, pasal 78:
(1) Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kualitas
kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup
manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui
pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan
prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal,
serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan
secara berkelanjutan.
(2) Pembangunan Desa meliputi tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.
(3) Pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan
kegotongroyongan guna mewujudkan pengarusutamaan
perdamaian dan keadilan sosial.
Strategi Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan
• Identifikasi dan Petakan Permasalahan Kemiskinan:
• Apakah terdapat ciri-ciri / gejala kemiskinan di Desa Sulangai?
• Bila ada: siapa dan dimana? (data by name, by address):
• Contoh : Pan Renda, usia 50 tahun, Banjar Lantang, pekerjaan petani, anggota keluarga 5
orang, rumah lantai tanah, dll.
• Kaji permasalahan kemiskinan yang ada:
• Apa akar permasalahan/penyebab kemiskinan
• Tidak punya usaha/pekerjaan?
• Tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari
• Tidak mampu menyekolahkan anak?
• Terkena PHK?
• Menderita sakit keras yang berkelanjutan?
• Budaya malas?
• Apa yang perlu dan dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan?
• Bantuan sosial?
• Bantuan modal usaha?
• Pelatihan?
• Bedah rumah?
• Tetapkan sasaran program perlindungan sosial secara tepat:
• Manfaatkan data PPLS 2015 (verifikasi, sepakati dan tetapkan siapa warga
yang berhak atas program perlindungan sosial)
• Rancang dan laksanakan program perlindungan sosial
• Fasilitasi agar warga yang berhak/membutuhkan perlindungan sosial dapat
mengakses berbagai program perlindungan sosial sesuai kebutuhannya
(beras sejahtera, beasiswa, jaminan kesehatan, bedah rumah, Usaha
Ekonomi Produktif, Program Keluarga Harapan (PKH), pelatihan
kewirausahaan, pemagangan calon tenaga kerja ke luar negeri, dll).
• Optimalkan pendampingan kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS)
• Pantau perkembangan RTS sebelum dan setelah mendapatkan penanganan
Setiap lingkungan/tempekan berperan sebagai pendamping RTS di
lingkungan masing-masing
• Lakukan Evaluasi dan Monitoring:
• Apakah program telah tepat sasaran?
• Apakah anggaran program mencukupi?
• Apakah terjadi penyimpangan?
• Apakah program bermanfaat?
• Optimalkan dan kembangkan potensi sosial ekonomi desa:
• Pertanian dalam arti luas
• Pengembangan UMKM
• Pariwisata: Desa Wisata
• Ekonomi kreatif
• Kelola anggaran Desa secara optimal:
• Anggaran berbasis kinerja dan pemecahan masalah di desa
• Benahi infrastruktur dasar desa (bersinergi dengan kabupaten):
• Air bersih
• Jalan lingkungan
• Jembatan
• Fasilitas kesehatan
• Sekolah
• Pastikan seluruh warga desa dapat mengakses layanan dasar:
• kesehatan, pendidikan, air bersih, dll.
• Perkuat budaya gotong-royong:
• Jangan sampai ada warga yang terlantar (tidak bisa makan, tidak sekolah, tidak
mengakses layanan kesehatan
Simpulan
• Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahteraan masyarakat desa
• Desa Sulangai memiliki fondasi sosial ekonomi yang memadai untuk
menanggulangi permasalahan kemiskinan
• Titik krusial penanggulangan kemiskinan terletak pada ketepatan
sasaran program dan ketepatan jenis program yang dilaksanakan
• Langkah awal penanggulangan kemiskinan adalah dengan
memastikan terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat
• Diperlukan proses pendampingan secara berkelanjutan

Refleksi: apakah program pembangunan yang dilaksanakan


telah menjawab permasalahan kemiskinan?

Anda mungkin juga menyukai