Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

“Scabies”

Disusun Oleh:
VIRDA DWI SEPTIANI 1610221098

Pembimbing:
dr. Hiendarto, Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN KULIT


DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA
RSUD AMBARAWA
2018
PENDAHULUAN
Definisi

• Skabies adalah penyakit kulit menular yang


diakibatkan ektoparasit Sarcoptes scabiei var hominis.

Etiologi
Sarcoptes scabiei var hominis,
atau tungau manusia,
menyusup ke lapisan luar kulit
namun tidak pernah sampai di
bawah lapisan stratum
korneum
Siklus Hidup

Kutu skabies mengalami


empat tahap perkembangan
dalam siklus hidupnya
1. telur
2. larva
3. nympha
4. bentuk dewasa.
ETIOPATOGENIS
Transmisi skabies sebagian besar melalui kontak antar kulit dengan
penderita yang menjadi pembawa kutu scabies. Cara lainnya adalah
dengan memakai baju atau tempat tidur secara bersama.

Skabies tidak mempunyai reservoir hewan. Satu-


satunya reservoir adalah manusia. Namun
demikian, tungau dapat bertahan di kuku,
pakaian, handuk, kain sprei, dan benda rumah
tangga lain sampai dengan tiga hari.
Status dermatologi
Tungau membentuk terowongan di kulit sampai
dengan stratum korneum. Terowongan tersebut
tampak sebagai garis berkelok (seperti huruf S)
dengan permukaan berwana keabuan atau
sewarna kulit dengan panjang kurang lebih 1 cm
dan sering disertai papul-papul atau nodul.
DIAGNOSIS
4 tanda kardinal skabies
1. Pruitus nokturnal
2. Kunikulus
1.Pemeriksaan
3. Menyerang berkelompok langsung di bawah
mikroskop
4. Ditemukan telur atau tungau 2. Tes Tinta cina
Minimal ada 2 gejala
Diagnosis banding

• Prurigo
• Pedikulosis korporis
• Gigitan serangga
MEDIKAMENTOSA
syarat obat yang ideal yang
digunakan dalam mengobati •Permethrin 5% cream (scabimite).
skabies adalah sebagai berikut: •Malathion 0,5%
•Benzyl Benzoat 25%.
• Efektif terhadap semua •Lindane 1% (gamma benzene
stadium tungau heksaklorida).
• Monosulfiran.
• Tidak menimbulkan iritasi dan • Sulfur.
•.Ivermectin.
tidak toksik •Anti pruritus.
• Tidak berbau, kotor, maupun
merusak atau mewarnai pakaian
• Mudah diperoleh dan murah.
NON MEDIKAMENTOSA

Edukasi :
• Terapi juga harus dilakukan pada anggota keluarga lain dan
partner sexual.
• Penggunaan obat sesuai aturan dan memperhatikan cara
pemakaian, jangan terlalu berlebihan karena dapat
menyebabkan iritasi.
• Pakaian, sprei, handuk dll cuci dengan air panas.
• Dijaga kebersihan rumah setiap hari. Alat-alat pribadi (handuk,
sabun, selimut) sebaiknya tidak dipakai bersama-sama dalam
satu keluarga.
Prognosis

• Dengan memperhatikan pemilihan dan cara


pemakaian obat serta syarat pengobatan dan
menghilangkan faktor predisposisi (antara lain
higien), maka penyakit ini dapat diberantas dan
memberi prognosis baik
komplikasi

• Bila skabies tidak diobati selama beberapa minggu


atau bulan dapat timbul dermatitis akibat garukan.
Erupsi dapat berbentuk impetigo, ektima,
selulitis,folikulitis dan furunkel.
• Dermatitis iritan dapat timbul karena penggunaan
preparat antiskabies yang berlebihan baik pada awal
terapi atau dari pemakaian yang terlalu sering.
IDENTITAS PASIEN

• Nama : sdr. R
• Umur : 21 Tahun 11 bulan
• No RM : 1422**-2018
• Alamat : Kintelan, Ambarawa
• Jenis kelamin : Laki-laki
ANAMNESIS

• Keluhan Utama
• Timbul bintik-bintik merah yang terasa gatal pada
sela-sela jari tangan, kaki, selangkangan, dan
kemaluan sejak 1 minggu yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan gatal pada sela-sela jari tangan, kaki,
selangkangan dan kemaluan sejak 1 minggu yang lalu, keluhan
disertai timbulnya bintik-bintik merah. Keluhan gatal dikatakan
semakin memberat pada malam hari dan membaik dengan
garukan.Gatal dikatakan sangat menggangu aktivitas pasien sehari-
hari dan mengalami kesulitan tidur. Pasien sudah mendapat
pengobatan di balai pengobatan tapi keluhan dirasakan tidak
membaik. Pasien tidak memiliki riwayat alergi dan riwayat penyakit
atopi dalam keluarga. Teman dekat pasien mengalami keluhan yang
sama seperti pasien.. Keluhan gatal dikatakan semakin memberat
pada malam hari dan membaik dengan garukan. Gatal dikatakan
sangat menggangu aktivitas pasien sehari-hari dan mengalami
kesulitan tidur. Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki
riwayat alergi. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan tertentu
sebelumnya disangkal, riwayat alergi makanan atau obat-obatan
sebelumnya disangkal.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien dikatakan belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat
alegi disangkal, riwayat asma disangkal.
• Riwayat Pengobatan
Sejak keluhan dirasakan, ibu pasien membawa ke balai pengobatan dan diberi puyer
dan salep (tidak tau namanya) tapi keluhan tidak membaik
• Riwayat Keluarga
Pada lingkungan rumah pasien ada yang mengalami keluhan seperti pasien
• Riwayat Sosial
Pasien sehari-harinya dititipkan ditetangga karena pada siang hari kedua orangtuanya
bekerja. Anak dari tetangga tempat pasien dititipkan mengalami keluhan yang sama
sebelum pasien mengalami keluhan gatal-gatal.
PEMERIKSAAN FISIK

• Tanda vital
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 76 x/menit
Respirasi : 16 x/menit
Suhu axilla : 36,5°C
• Status General: DBN
Status Dermatologi
• Lokasi : sela-sela
jari tangan , kaki dan
selangkangan
• Effloresensi :
papul multipel berwarna
seperti kulit, bentuk bulat,
ukuran ± 1-2 mm, tersebar
diatas kulit yang normal dan
tampak beberapa erosi dan
ekskoriasi diantaranya.
Stigmata Atopik : Tidak Ada
Mukosa : Dalam Batas Normal
Rambut : Dalam Batas Normal
Kuku : Dalam Batas Normal
Kelenjar Getah Bening : Dalam Batas Normal
Saraf : Dalam Batas Normal
RESUME
• Pasien datang dengan keluhan gatal pada sela-sela jari tangan, kaki,
selangkangan dan kemaluan sejak 1 minggu yang lalu, keluhan disertai
timbulnya bintik-bintik merah. Keluhan gatal dikatakan semakin
memberat pada malam hari dan membaik dengan garukan.Gatal
dikatakan sangat menggangu aktivitas pasien sehari-hari dan mengalami
kesulitan tidur. Pasien sudah mendapat pengobatan di balai
pengobatan tapi keluhan dirasakan tidak membaik. Pasien tidak
memiliki riwayat alergi dan riwayat penyakit atopi dalam keluarga.
Teman dekat pasien mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
• Pemeriksaan fisik :
• Tanda vital : dalam batas normal
• Status general : dalam batas normal
• Status dermatologi :
• Lokasi : sela-sela jari tangan, kaki, selangkangan
• Effloresensi : papul multipel berwarna seperti kulit, bentuk bulat, ukuran ± 1-2
mm, tersebar diatas kulit yang normal dan tampak beberapa erosi dan
ekskoriasi diantaranya. Pemeriksaan untuk menemukan tungau tidak dikerjakan
tetapi ditemukan 3 tanda
• DIAGNOSIS KERJA
Skabies
• DIAGNOSIS BANDING
Prurigo
Gigitan serangga
Pedikulosis korporis
• RENCANA DIAGNOSIS/ PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Kerokan pada papula, Tes tinta cina
PENATALAKSANAAN

• - Pengobatan sistemik :
• Cetirizine tab1x1 (sore)
• - Pengobatan topikal :
• Scabimite 1x Seminggu (malam)
KIE
• Pemakaian krim dioleskan di permukaan tubuh mulai dari leher ke
bawah, setelah 8-12 jam kemudian dibersihkan. Apabila belum sembuh
dapat diulangi 7 hari kemudian.
• Apabila kulit terasa gatal, diusahakan jangan digaruk agar tidak
menimbulkan luka yang lebih luas
• Pakaian, handuk, sprei yang digunkan pasien direndam dengan air
panas, dicuci kemudian disetrika.
• Hindari penggunaan bersama pakaian, handuk, dan barang-barang
pribadi lainnya
• Meningkatkan kebersihan perorangan maupun lingkungan dengan cara
mandi teratur dan bersih serta mencuci pakaian dan seprei dengan
bersih dan bila perlu direndam dengan air panas
• Meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup dan
makan yang teratur dan gizi berimbang
PROGNOSIS

• Quo ad vitam : Bonam


• Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
• Quo ad functionam : Bonam
• Quo ad cosmeticam : Bonam
ALISIS KASUS
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh
infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei var
hominis dengan ditandai oleh papul dan vesikel pada
daerah predileksi dengan rasa gatal pada malam hari.

•Pruritus nokturnal
•Menyerang berkelompok Skabies jika di
•Kunikulus. dapatkan 2 dari 4

•Ditemukannya tungau. Pada pasien


ditemukan 3
Untuk terapi sistemik diberikan anti histamin yaitu
cetirizine untuk mendapatkan efek anti pruritusnya. Pada
terapi lokal diberikan scabimite satu kali dalam satu
minggu.

KIE yang diberikan kepada pasien ini yaitu


1. Meningkatkan kebersihan perorangan 2.
Meningkatkan daya tahan tubuh
dengan istirahat yang cukup dan makan
yang teratur dan gizi berimbang,
3. Apabila kulit terasa gatal, diusahakan
jangan digaruk agar tidak menimbulkan
luka yang lebih luas
4. beritahukan cara pemakaian krim yaitu
dioleskan di permukaan tubuh mulai
dari leher ke bawah, setelah 8-12 jam
kemudian dibersihkan.
KESIMPULAN
Skabies merupakan penyakit kulit menular yang diakibatkan ektoparasit
Sarcoptes scabiei var hominis. Skabies meiliki gambran berupa papul eritomatosus
disertai adanya terowongan yang bentuk S yang predileksinya pada selala jari
dimana keluhan gatal makin parah pada malam hari. Diagnosis dari skabies
dapat ditegakkan apabila 2 dari 4 tanda kardial skabies ditemukan. Pengobatan
pada skabies medikamentosa dan nonmedikamentosa

Prognosis pada skabies quo ad vitam, quo ad functionam


dan quo ad cosmeticam adalah bonam sedang quo ad
sanationam dubia ad bonam dikarenakan apabila
lingkungan pasien tidak diobati infeksi dapat berulang
kembali.
DAFTAR PUSTAKA

• Djuanda Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed 5. Fakultas Kedokteran Indonesia. Jakarta. 2007.
• dr. H. Zainuddin Maskur. Infeksi Parasit dan Gangguan Serangga. Dalam : Marwali Harahap, Prof., Dr.(Ed), Ilmu Penyakit
Kulit. Hipokrates, Jakarta. 2000 : 109-113.
• Ronny P. Handoko, Skabies, dalam Djuanda A., Hamzah M., Aisah S (Ed). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi III.
Fakultas Kedokteran UI. Jakarta, 2000 : 119-22.
• Saleha Sungkar, Penyakit yang Disebabkan Artropoda, dalam Srirasi G., H. Herry D., dan Wita Pribadi (Ed). Parasitologi
Kedokteran. Edisi III Fakultas Kedokteran UI Jakarta, 2003 :264-267
• Meinking, Terri., Taplin, David. In: Lawrence A. Schachner, Ronald C. Hansen (Ed). Pediatric Dermatology. Third
edition. Volume two. Mosby. 2003: 1160-1174.
• Harry L. Arnold Jr, Richard Bodon, dan William D James. Parasitic Infestasions, Stings, and bites. In: Disease of The
Skin eight edition. WB. Saunders Company.1990 : 523-527.
• Stone, P Stephen. Skabies and Pediculosis. In : Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 6th ed. Vol. II, Mc Graw Hill,
New York, 2003 : 2283-2285.
• Sukmawati Tansil Tan, dkk. Skabies: Terapi Berdasarkan Siklus Hidup. 2017. Available at
http://www.kabemed.com/portals/6/19_254CME-Scabies-Terapi%20siklus%hidup.pdf
• Siregar RS. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. EGC. Jakarta, 1996 :100-102.

Anda mungkin juga menyukai