masing-masing mudah mengalami kerusakan makanan. Tentukan penyebab kerusaknnya, ciri- ciri telah terjadi kerusakan, mekanisme atau proses kerusakan dan bagaimana cara mencegahnya. Bahan pangan yang mengandung protein Contoh : • Kalengan daging dan sayuran Penyebab kerusakan : • Bahan pangan yang tercemar diolah kurang sempurna dan dikemas sehingga terbentuk kondisi anaerobic. Ciri-ciri : • bau busuk pada bahan pangan karena terbentuknya hidrogen sulfide, ammonia, methyl sulfide, amin dan senyawa-senyawa bau lainnya. Mekanisme : • Terjadi dekomposisi anaerobik dari protein menjadi peptide atau asam-asam amino Cara pencegahan : • Dilakukan pengolahan lebih sempurna Bahan pangan yang mengandung protein Contoh : • telur Penyebab kerusakan : • Perlakuan yang tidak tepat selama penanganan, penyimpanan dan distribusi menyebabkan kerusakan fisik dan memperpendek masa simpan. Ciri-ciri : • mengalami kehilangan berat selama penyimpanan pada kelembaban rendah. Mekanisme : • - Cara pencegahan : • perlakuan dengan baik, penggunaan kemasan yang rigid dan kuat, tidak permeable terhadap air, pengisian kemasan dengan gas inert atau penyimpanan pada suhu dan kelembaban yang tepat. Bahan pangan yang mengandung protein Contoh : • Telur, susu, daging dan ikan Penyebab kerusakan : • Makanan yang mengalami kontaminasi secara spontan dari udara, maka di dalam makanan tersebut terdapat pertumbuhan campuran dari beberapa jenis mikroba. Ciri-ciri : • Menghasilkan bau busuk khas protein, yang dikenal sebagai bau putrid, sehingga kerusakannya sering disebut sebagai kerusakan putrefaktif, rasa tidak enak, menggumpal, berair dan lembek, membentuk lendir, gas, busa, warna yang menyimpang, asam, racun dan lain-lainnya. Mekanisme : • Bakteri-bakteri tersebut memecah protein menjadi senyawa-senyawa sederhana seperti cadaverin, putrescin, skatol, H2S, dan NH3. Cara pencegahan : • perlakuan dengan baik, penggunaan kemasan yang rigid dan kuat, tidak permeable terhadap air, pengisian kemasan dengan gas inert atau penyimpanan pada suhu dan kelembaban yang tepat. Bahan pangan yang mengandung lipid Contoh : • Margarin dan minyak goreng Penyebab kerusakan : • Kontaminasi secara spontan dari udara, maka di dalam makanan tersebut terdapat pertumbuhan campuran dari beberapa jenis mikroba. Ciri-ciri : • bau tengik. Berbagi jamur, yeast. Mekanisme : • Terjadi pemecahan menjadi asam lemak dan glicerol, selanjutnya asam lemak, terutama asam lemak tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap, dapat mengalami pemecahan lebih lanjut menjadi senyawa sederhana seperti aldehid dan keton dan senyawa lain Cara pencegahan : • Oksigen udara dapat dikurangi jumlahnya dengan cara mengisap udara keluar dari wadah secara vakum atau menggantikan dengan gas “inert” selama pengolahan misalnya mengganti udara dengan gas nitrogen (N2) atau CO2, atau dengan mengikat molekul oksigen dengan pereaksi kimia. Pada bahan pangan yang mengandung lemak adanya oksigen dapat menyebabkan ketengikan Penyebab kerusakan lipid 1. hidrolisis, yaitu pelepasan asam-asam lemak dari molekul lemak yang dapat diakibatkan oleh air atr, asam atau enzim lipase, sehingga akan mengakibatkan terjadinya ketengikan hidrilitik 2. oksidasi, yaitu terpecahnya asam-asam lemak tidak jenuh oleh oksiden atau sinar ultra violet, sehingga akan mengakibatkan terjadinya ketengikan oksidatif 3. polimerisasi, yaitu pelepasan asam-asam lemak dari molekul lemak, yang diikuti oleh bergabungnya asam-asam lemak tersebut (berpolimerasi) membentuk rantai yang lebih kompleks. Polimerisasi minyak/lemak dapat terjadi pada proses pemanasan lemak/minyak pada suhu tinggi dan jangka waktu yang lama, misalnya pada proses penggorengan. Semua kerusakan tersebut akan menurunkan nilai gizi lemak/minyak. Baik oleh daya cernanya yang menurun atau karena ketersediaan asam-asam lemak (esensial) yang berkurang atau akibat keduanya. Ciri-Ciri
• Bau tengik • Jamur • Yeast • Perubahan warna Mekanisme atau proses kerusakan
• Lemak yang teroksidasi akan menghasilkan radikal-
radikal bebas (terutama berasal dari asam lemak tidak jenuh), yang kemudian membentuk senyawa karbonil atau hidroperoksida. Cara pencegahan • Ketengikan hidrolitik dapat dicegah dengan cara inaktivasi enzim lipase (misalnya dengan pemanasan) dan mengurangi kadar air bahan (misalnya dengan cara pengeringan) serta mencegah masuknya kembali uap air ke dalam bahan pangan yang telah kering (misalnya dengan pengemasan yang tertutup rapat). • Ketengikan oksidatif dapat dicegah dengan mengurangi kontak antar bahan dengan oksigen (misalnya dengan pengemasan hampa udara) serat menghindarkan bahan dari tekanan sinar matahari atau sumber sinar ultra violet lainnya (misalnya selama dipajang di etalase). • Polimerisasi lemak/minyak selama pemanasan pada suhu tinggi (proses penggorengan) dapat dicegah dengan mengatur suhu dan lama penggorengan serta jumlah dan interval penambahan minyak yang baru. Penggorengan minyak yang telah rusak (tengik) untuk menggoreng, ternyata dapat menurunkan nilai gizi protein