PPOK Bronkitis kronik Penebalan dinding bronkial dan pelebaran arteri di paru. Inflamasi berulang Jaringan parut dengan bronkovaskuler yang irreguler + fibrosis. Emfisema Suatu keadaan dimana paru lebih banyak berisi ukuran paru bertambah, baik anterior-posterior maupun ukuran paru secara ventrikal ke arah diafragma. Faktor Resiko Kebiasaan merokok Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerja Hipereaktivitas bronkus Riwayat infeksi saluran napas bawah berulang Defisiensi antitripsin alfa - 1, umumnya jarang terdapat di Indonesia Pink puffer Penderita kurus, kulit kemerahan dan pernapasan pursed – lips breathing Blue bloater Penderita gemuk sianosis, terdapat edema tungkai dan ronki basah di basal paru, sianosis sentral dan perifer Pursed - lips breathing Sikap seseorang yang bernapas dengan mulut mencucu dan ekspirasi yang memanjang. Sikap ini terjadi sebagai mekanisme tubuh untuk mengeluarkan retensi CO2 yang terjadi pada gagal napas kronik Bronkitis Kronik Ringan Gambaran corakan paru yang ramai di basal paru Sedang Gambaran corakan paru + emfisema, kadang disertai bronkiektasis Berat + cor pulmonale Gambaran radiologi bronchitis kronik Perubahan min. dan tdk spesifik Penebalan dinding bronkial & pembuluh membesar. Gambaran Radiologi Bronkitis Kronik Emfisema Penyakit paru kronik dan progresif yang terjadi ketika dinding-dinding alveoli rusak/hancur bersama dengan pembuluh-pembuluh darah kapiler yang mengalir didalamnya. Emfisema Centriacinar atau Centrilobular Emfisema (CLE) Secara selektif hanya menyerang bagian bronkhiolus respiratorius. Dinding-dinding mulai berlubang, membesar, bergabung dan akhirnya cenderung menjadi satu ruang. Panacinar atau Panlobular Emfisema (PLE) Kekurangan enzim alfa-1 antitrypsin Emfisema Lobaris
Bayangan radiolusen di hemitoraks kanan atas yang mendorong mediastinum ke arah kiri dan sisa jaringan paru lobus bawah – kanan terdesak ke bawah Emfisema Bulla
Perbercakan kedua paru
dari proses spesifik dengan bayangan bula dikedua paru atas Emfisema senillis
Bentuk toraks yang
silindrik dengan kedua diafragma letak rendah dan mendatar Emfisema Kompensasi Usaha tubuh secara fisiologik menggantikan jaringan paru yang tdk berfungsi/mengisi toraks bagian paru yang terangkat pada pneumoektomi.
Emfisema Hipertrofik Kronik
Akibat komplikasi penyakit paru seperti asma bronkial yang parah, bronkiektasis, peradangan paru berat, pneumokoniosis ganas, TB. Gejala Klinis Sesak napas Inspeksi : barrel chest Batuk kronis Perkusi : hipersonor & BB fremitus Kelelahan Auskultasi: krekels, ronki, Distensi vena leher selama dan perpanjangan ekspirasi ekspirasi Pernapasan Gambaran Radiologi Emfisema Pelebaran sela iga Flattened hemidiaphragms Gambaran hiperlusen pada lapangan paru. Peningkatan diameter Antero Posterior (AP ) Peningkatan jumlah udara retrosternal Vertical heart Gambaran Radiologi Emfisema Patogenesis Gambaran Radiologi PPOK Gambaran CT Scan PPOK
CT Scan Paru – paru menggambarkan densitas yang tidak
homogen pada penderita PPOK Pencegahan Mencegah terjadinya PPOK Hindari asap rokok Hindari polusi udara Hindari infeksi saluran napas berulang Mencegah perburukan PPOK Berhenti merokok Gunakan obat-obatan adekuat Mencegah eksaserbasi berulang Kesimpulan PPOK merupakan penyakit paru kronik yang disebabkan karena adanya sumbatan. PPOK umumnya merupakan kombinasi dari dua penyakit pernapasan, yaitu bronkitis kronis dan emfisema. Faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap PPOK adalah rokok, polusi udara, faktor keturunan