Anda di halaman 1dari 15

BOOK READING

ANTI AGING

Oleh :
Wibowo Mustoko Negoro

Pembimbing : 1
dr. Fatichati Budiningsih, Sp. PD. Kger, FINASIM
PENDAHULUAN
2

Harapan untuk hidup hingga usia sangat lanjut


dalam keadaan sehat dan bebas dari berbagai
penyakit degeneratif menjadi semakin besar sejak
diketahui bahwa proses menua dapat
diperlambat

Proses menua sendiri hingga kini belum dapat dijelaskan


secara pasti mekanismenya. Salah satu teori dengan bukti
paling kuat adalah teori radikai bebas, yang menjelaskan
bahwa akumulasi perlahan radikal bebas dalam tubuh
menyebabkan kerusakan
level molekuler dan berujung pada kerusakan jaringan dan
proses menua. Teori inilah yang paling banyak menjadi dasar
pencarian intervensi ontl-oging yang kini berkembang.
3

Berbagai intervensi nutrisi, tingkah laku dan


farmakologi telah dicoba sebagai upaya
onti-oging. Beberapa diantaranya, seperti
restriksi kalori dan Iatihan fisik,
4
Restriksi Kalori

Penurunan asupan makanan hingga 30% -


40% dari total kalori yang dibutuhkan tanpa
menyebabkan malnutrisi.

Memperpanjang usia harapan hidup rata-rata dan maksimal


serta memperlambat berbagai proses terkait penuaan pada
banyak organisme misalnya Caenorhobd ltis elego ns,
Drosophilo MeLonogoster, tikus hingga primata. Mekanisme RK
awalnya diduga akibat peningkatan resistansi terhadap stres
endogen seperti hiperglikemia dan hiperinsulinemia serta stres
eksternal. Pada perkembangan nya, diketahui bahwa efek RK
sangat luas
Efek RK pada Metabolisme 5

Dalam keadaan kelaparan, kadar leptin plasma, insulin, growth


hormone (GH) dan Luteinizing hormon (LH) rendah, namun kadar
kortikosteroid sama tingginya pada keadaan kelaparan dengan
RK. Pada keadaan lapar, respirotory guotient (RQ) menjadi rendah
dan sumber energi diubah dari glukosa menladi lipid. Lemak pada
jaringan lipid diubah menjadi keton sebagai sumber energi otak.
Puasa jangka panlang juga dapat mengaktivasi faktor transkripsi
peroxisome proliferator activated receptor α (PPAR-α) yang
menginduksi ekspresi berbagai gen terkait oksidasi di mitokondria.
Sebaliknya pada RK, RQ tinggi setelah asupan makanan namun
menjadi rendah kembali sebelum makan.
6
Dari percobaan pada tikus dibuktikan bahwa RK mengaktivasi
ekspresi gen yang mengatur metabolisme glukosa, asam amino,
lipid dan metabolisme energi tanpa efek asupan makanan. RK
juga terbukti dapat merangsang sintesis asam lemak di hati dan
oksidasi β mitokondria melalui PPAR-α serta dapat meningkatkan
efisiensi metabolisme lipid dan deposisi lemak dijaringan non
adiposa

Efek RK pada sistem neuroendokrin.


Aksis gonad, tiroid, GH-insulin-like growth factor 1
(GH-lGF1) tertekan pada RK jangka panjang. Namun
RK mampu mengaktivasi sistem glukokortikoid
adrenal. Kadar plasma IGF-1 yang sekarang
digunakan sebagai salah satu petanda penuaan
menurun pada RK.
Efek RK pada Stress Oksidatif 7
Rekstriksi kalori menurunkan akumulasi selular molekul yang rusak karena
proses oksidatifyang terladi selama proses menua. Rekstriksi kalori
memperbaiki peningkatan peroksidase lipid, akumulasi protein teroksidasi
dan kerusakan oksidatif pada DNA yang semuanya berhubungan dengan
kerusakan sel dan proses menua. Rekstriksi kalori tidak secara langsung
menurunkan pembentukan molekul oksigen reaktif.
Efek tersebut lni tampaknya disebabkan oleh kemampuan meningkatkan
kerja antioksidan atau memperbaiki kerusakan molekul
yang rusak dengan resintesis atau kombinasi keduanya

Efek RK pada hormesis


Hormesis adalah efek menguntungkan yang diperoleh organisme
sebagai responsnya terhadap stresor intensitas rendah. Efek antl-aglng
hormesis sendiri dipikirkan adalah akibat keterlibatan gen yang
merespons stres. Temuan bahwa RK meningkatkan ekspresi heat
shock protein (H5P) yang secara fisiologis diekspresikan
sebagai respons terhadap stres tampaknya mendukung
hipotesis ini.
8
Latihan DHEA
fisik

Terapi
growth
Anti Vitamin
hormon aging D

Terapi Terapi
gherelin testote
mimetic ron
Latihan Fisik 9

Konsisten dengan konsep modulasi stres oksidatif yang


ditimbulkan oleh RK, aktivitas fisik derajat rendah secara teoritis
juga dapat menginduksi metabolisme mitokondria dan produksi
spesies oksigen reaktif. Lebih lemahnya efek anti-aging aktivitas
fisik dibanding RK diduga akibat ketidakmampuan latihan fisik
derajat sedang untuk menyebabkan perubahan metabolik
seperti yang terjadi pada RK.
Shanghoi Women's HeoLth Study menunjukkan bahwa pada
wanita dengan aktivitas fisik mengalami penurunan mortalitas
yang bermakna.
Terapi Growth Hormon 10

Pada usia lanjut, kadar GH di plasma hampir sama dengan pada


pasien muda yang defisiensi GH. Penelitian menunjukkan bahwa
terjadi penurunan sekresi GH sebesar 15-70% pada laki-laki dan
perempuan diatas 60 tahun bila dibandingkan dengan usia
dewasa muda. Terapi onti-oging dengan GH ini juga merupakan
salah satu intervensi yang paling diminati oleh masyarakat umum.
Secara umum, terapi dengan GH menurunkan massa lemak
tu buh dan lean bo dy moss serta lolal kolesterol. Terapi G F
tampaknya tidak memperbaiki fungsi otot usia lanjut bila tidak
dikombinasi dengan testosteron.
Efek samping terapi GH : meningkatkan resiko kangker, edema
jaringan lunak, atralgia, sindrom carpal tunnel dan ginekomastia.
Tidak dianjrkan pemakaian jangka panjang
Terapi Gherelin Mimetic 11

Ghrelin memediasi beberapa efek yang potensial


berguna Pada orang usia lanjut. Selaln meningkatkan
GH dan IGF-1, terapi hormonal yang menyerupai efek
ghrelin pada binatang coba terbukti menurunkan
produksi berbagai sitokin proinflamasi.
Pada uji klinis terkontrol pada usia lanjut sehat di atas
60 tahun selama 1 tahun didapatkan sediaan oral
gherelin mimetic menlngkatkan nafsu makan.
Terapi Testosteron
12
Testosteron serum menurun secara signifikan kadarnya
seiring dengan bertambahnya usia. Testosteron
meninqkatkan sintesis proteln otot dan efek ini
dimodulasi beberapa faktor misalnya qenetik, nutrisi
dan latihan fisik. Dua meta-analisis menunjukkan
bahwa terapi testosteron meningkatkan densitas
tulang setelah 12-36 bulan.
Suplementasi testosteron pada sebuah uji klinis terbukti
meningkatkan lean body mass dan menurunkan
massa lemak tanpa memengaruhi mobilitas fungsional,
kekuatan atau kualitas hidup. Manfaat testosteron lain
yang banyak diteliti adalah terhadap fungsi kognitif
namun hasilnya masih kontroversial.
Efek samping : peningkatan HB, ht, dan menurunkan
kadar kolesterol HDL.
Vitamin D 13

Efek genomik vitamin D pada otot berkontribusi pada


peran vitamin D dalam menentukan kekuatan otot
yang sangat penting perannya dalam menjaga
stabilitas dan mengurangi risiko jatuh.
Penelitian mengenai manfaat suplementasi vltamin D
sebagai prevensi jatuh menunjukkan hasil yang
menyakinkan. Manfaat laln vitamin D misalnya untuk
fungsi kognitif dan proteksi kardiovaskular masih
kontroversial.
DHEA 14

Kadat dehydroepiandrosteron (DHEA), hormon steroid


ydng kadarnya paling tinggi di sirkulasi. Menurun sesuai
dengan pertambahan usia. DHEA ini mengatur
berbagai perubahan komposisi tubuh terkait proses
menua dan bahkan dipercaya kadar DHEA yang
tinggi merupakan salah satu petanda usia harapan
hidup yang panjang.
Suplementasi 50 mg DHEA pada perempuan usia
lanjut dan 75 mg pada laki laki usia lanjut ditambah
transderrylal patch testosteron 5 mglhari pada laki-laki
saja tidak memengaruhi kekuatan otot, komposisi
tubuh, densitas tulang mapun kualitas hidup
15

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai

  • Liasion
    Liasion
    Dokumen39 halaman
    Liasion
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Cover Acd
    Cover Acd
    Dokumen4 halaman
    Cover Acd
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi Pada Usia Lanjut
    Hipertensi Pada Usia Lanjut
    Dokumen11 halaman
    Hipertensi Pada Usia Lanjut
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Cover HT
    Cover HT
    Dokumen1 halaman
    Cover HT
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Cover CML
    Cover CML
    Dokumen6 halaman
    Cover CML
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Perbedaan Antara JNC 7 Dan JNC 8
    Perbedaan Antara JNC 7 Dan JNC 8
    Dokumen11 halaman
    Perbedaan Antara JNC 7 Dan JNC 8
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Cover Ova
    Cover Ova
    Dokumen10 halaman
    Cover Ova
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • PENJAB
    PENJAB
    Dokumen1 halaman
    PENJAB
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Cover SH
    Cover SH
    Dokumen4 halaman
    Cover SH
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Cover HT
    Cover HT
    Dokumen1 halaman
    Cover HT
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Ass Geri 1
    Ass Geri 1
    Dokumen57 halaman
    Ass Geri 1
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Tumor Mediastinum
    Tumor Mediastinum
    Dokumen2 halaman
    Tumor Mediastinum
    wibowomustoko
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen2 halaman
    Bab 3
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Ova Cover
    Ova Cover
    Dokumen8 halaman
    Ova Cover
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Ova Mini 1
    Ova Mini 1
    Dokumen31 halaman
    Ova Mini 1
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen1 halaman
    Bab 4
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen1 halaman
    Bab 1
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen1 halaman
    Bab 1
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen1 halaman
    Bab 4
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Ova Cover
    Ova Cover
    Dokumen8 halaman
    Ova Cover
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen1 halaman
    Bab 5
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat
  • Konsul Gastro
    Konsul Gastro
    Dokumen1 halaman
    Konsul Gastro
    Ova Rachmawati Pronodiwiryo
    Belum ada peringkat