Anda di halaman 1dari 12

PERBEKALAN

FARMASI
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3 / APOTEKER 35-A
CLARA RITAWANY SINAGA
(1820353884)
DELLANY SARIANGGARI
(1820353885)
DESSY TRIPUJI RAHAYU
(1820353886)
DESY ANDRIYANI
(1820353887)
DEVIANA ARISANDI
A. Definisi dan Tujuan
• Definisi
Menurut Departement Kesehatan Republik Indonesia (2004) penyimpanan obat
adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat – obat yang diterima agar aman,
terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin.
• Tujuan
- Aman, setiap barang/obat yang disimpan tetap aman dan terhindar dari
kerusakan.
- Awet, barang tidak berubah warnanya, baunya, gunanya, sifatnya, ukuran,
fungsinya, dan lain-lain.
- Cepat, Cepat dalam penanganan barang berupa menaruh atau menyimpan
mengambil dan lain-lainnya.
- Tepat, dimana bila ada permintaan barang, barang yang diserahkan memenuhi
lima prinsip tepat, tepat barang, kondisi jumlah, waktu dan harganya.
- Menghindari penggunaan yang tidak bertanggungjawab
- Mudah
B. Sistem Penyimpanan Persediaan
Medis di Rumah Sakit
Untuk menjaga kualitas obat dan mengatur persediaan obat dalam suatu rumah sakit, maka ada
beberapa system dalam penyimpanan persediaan obat dalam rumah sakit antara lain sebagai berikut:

(1). Obat disusun menurut bentuk sediaan dan alfabetis, apabila tidak memungkinkan obat yang
sejenis dapat dikelompokkan menjadi satu.

(2). Gunakan system FIFO (First in First Out) dalam penyusunan obat yaitu obat yang pertama
diterima harus pertama juga digunakan sebab umumnya obat yang datang pertama biasanya juga
diproduksi lebih awal dan akan kadaluwarsa lebih awal pula.

(3). Menggunakan system FEFO (First Expired First Out) yang berarti obat yang lebih awal kadaluarsa
harus dikeluarkan terlebih dahulu.

(4). Susun obat yang berjumlah besar di atas pallet atau diganjal dengan kayu secara rapi dan teratur.

(5). Gunakan lemari khusus untuk menyimpan narkotika dan obat-obatan yang berjumlah sedikit
tetapi mahal harganya.
(6). Susun obat yang dapat dipengaruhi oleh temperatur, udara, cahaya dan kontaminasi
bakteri pada tempat yang sesuai.

(7). Susun obat dalam rak dan berikan nomor kode, pisahkan obat dalam dengan obat-
obatan untuk pemakaian luar.

(8). Cantumkan nama masing-masing obat pada rak dengan rapi.

(9). Apabila gudang tidak mempunyai rak maka dus-dus bekas dapat dimanfaatkan sebagai
tempat penyimpanan.

(10). Barang-barang yang memakan tempat seperti kapas dapat disimpan dalam dus besar,
sedangkan dus kecil dapat digunakan untuk menyimpan obat-obatan dalam kaleng atau
botol.

(11). Apabila persediaan obat cukup banyak, maka biarkan obat tetap dalam box masing-
masing, ambil seperlunya dan susun dalam satu dus bersama obat-obatan lainnya. Pada
bagian luar dus dapat dibuat daftar obat yang disimpan dalam dus tersebut.

(12). Obat-obatan yang mempunyai batas waktu pemakaian maka perlu dilakukan rotasi
stok agar obat tersebut tidak selalu berada dibelakang yang dapat menyebabkan
kadaluarsa obat
C. Sistem Penyimpanan Persediaan
Non Medis di Rumah Sakit
Strategi persediaan untuk mengatasai masalah persediaan non
medis di rumah sakit adalah menggunakan metode continuous review
inventory, yaitu suatu metode persediaan yang melakukan mereview item
barang dan jumlah barang secara terus menerus sehingga nilai
persediaan selalu dapat diketahui kapanpun.

Risiko dan ketidakpastian dalam analisis persediaan disebabkan


oleh banyak variable diantaranya adalah variasi dalam permintaan
dan lead time, namun variasi ini diserap oleh Safety Stock (SS) yang
berfungsi sebagai penyangga untuk mencegah persediaan habis terkait
adanya gangguan secara tiba-tiba baik dari alam maupun lingkungan.
Stock ini diperlukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama
masa Reorder Point (ROP).
D. Struktur dan Desain Gudang
Pada Penyimpanan
1. Pengaturan Tata Ruang
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang gudang adalah sebagai berikut :
o Kemudahan bergerak
• Gudang jangan menggunakan sekat-sekat karena akan membatasi pengaturan ruangan.
Jika digunakan sekat, perhatikan posisi dinding dan pintu untuk mempermudah gerakan.
• Berdasarkan arah arus penerimaan dan pengeluaran obat, ruang gudang dapat ditata
berdasarkan sistem :
• Arus garis lurus
• Arus U
• Arus L
• Sirkulasi udara yang baik
• Salah satu faktor penting dalam merancang gudang adalah adanya sirkulasi udara yang
cukup di dalam ruangan gudang.
o Rak dan Pallet
• Penempatan rak yang tepat dan penggunaan pallet akan
dapat meningkatkan sirkulasi udara dan pemindahan obat.
Penggunaan pallet memberikan keuntungan :
1. Sirkulasi udara dari bawah dan perlindungan terhadap
banjir, serangan serangga (rayap)
2. Melindungi sediaan dari kelembaban
3. Memudahkan penanganan stok
4. Dapat menampung perbekalan farmasi lebih banyak
o Kondisi penyimpanan khusus
• Vaksin dan serum memerlukan Col Chain khusus dan harus dilindungi dari
kemungkinan putusnya aliran listrik (harus tersedianya generator).
• Narkotika dan bahan berbahaya harus disimpan dalam lemari khusus dan
selalu terkunci sesuai dengan peraturan yang berlaku.
• Bahan-bahan mudah terbakar seperti alkohol, eter, dan peptisida harus
disimpan dalam ruangan khusus, sebaiknya disimpan di bangunan khusus
terpisah dari gudang induk.

o Pencegahan kebakaran
• Perlu dihindari adanya penumpukan bahan-bahan yang mudah terbakar
seperti dus, karton, dan lain-lain. Alat pemadam kebakaran harus dipasang
pada tempat yang mudah dijangkau dan dalam jumlah yang cukup. Tabung
pemadam kebakaran agar diperiksa secara berkala, untuk memastikan masih
berfungsi atau tidak.
E. Metode Klasifikasi Stok Alphabets,
Farmakologis, Termasuk Keuntungan

1. Kegiatan Penyusunan Obat

Penyusunan obat dilakukan setelah kegiatan penerimaan obat


dilakukan. Penyusunan obat dilakukan sesuai dengan prosedur
yang sudah ditetapkan oleh Depkes dan Pedoman Dirjen Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Prosedur Penyimpanan Menurut WHO
Prosedur penyimpanan obat yang ditetapkan menurut WHO dalam pedoman penyimpanan
esensial dan alat kesehatan 2003 antara lain :
• Sesuai urutan abjad generic name : sering digunakan dalam fasilitas yang besar maupun
kecil. Obat dengan awalan huruf A diletakkan di sebelah paling kiri. Obat dengan awalan
huruf Z diletakkan di sebelah paling kanan.
• Therapeutic/farmakologis : sangat berguna untuk ruang penyimpanan yang kecil dan
apabila penjaga ruang penyimpanan memiliki pengetahuan dalam farmakologi.
• Dosage form : dalam sistem ini obat-obat dikategorikan berdasarkan bentuknya.
• System level : item yang digunakan dalam sistem pelayanan kesehatan yang berbeda
disimpan bersamaan.
• Frequency of use : produk yang sering digunakan dan berpindah tempat dengan cepat
atau cepat diambil dari penyimpanan disimpan diruangan bagian depan atau lebih dekat
dengan area penggunaan.
• Random bin : dengan cara memberi kode ke tempat penyimpanan yang menunjukkan
posisi dan tempat obat tersebut disimpan. Sistem ini membutuhkan komputerisasi.
• Comodity coding : sistem ini memiliki artikel sendiri dan kode lokasi. Staff penyimpanan
tidak memerlukan pengetahuan teknis untuk tau bagaimana cara menggunakan atau
menyimpan dan karakteristik item tersebut.
Penyusunan Stok Obat
Obat disusun menurut bentuk sediaan dan alfabetis. Untuk memudahkan
pengendalian stok maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
- Gunakan prinsip First Expired date First Out (FEFO) dan First In First Out
(FIFO) dalam penyusunan obat yaitu obat yang masa kadaluwarsanya lebih awal
atau yang diterima lebih awal harus digunakan lebih awal sebab umumnya obat
yang datang lebih awal biasanya juga diproduksi lebih awal dan umurnya relatif
lebih tua dan masa kadaluwarsanya mungkin lebih awal.
- Susun obat dalam kemasan besar di atas pallet secara rapi dan teratur. Untuk
obat kemasan kecil dan jumlahnya sedikit disimpan dalam rak dan pisahkan
antara obat dalam dan obat untuk pemakaian luar dengan memperhatikan
keseragaman nomor batch.
- Gunakan lemari khusus untuk menyimpan narkotika dan psikotropika.
- Simpan obat yang stabilitasnya dapat dipengaruhi oleh temperatur, udara,
cahaya dan kontaminasi bakteri pada tempat yang sesuai. Perhatikan untuk obat
yang perlu penyimpanan khusus.
- Cantumkan nama masing-masing obat pada rak dengan rapi.
- Apabila persediaan obat cukup banyak, maka biarkan obat tetap dalam box
masing-masing.
F. Penempatan Persediaan (Fixed,
Fluid Stock)
• FIXED LOCATION
Sistem ini sangat mudah di dalam mengatur barang, karena masing-masing item persediaan selalu
disimpan dalam tempat yang sama dan di simpan dalam rak yang spesifik, rak tertutup atau dalam rak
bertingkat. Sistem ini diibaratkan seperti rumah, dimana seluruh penghuni dapat mengetahui semua
letak barang.

• FLUID STOCK
Dalam sistem ini, penyimpanan di bagi menjadi beberapa tempat yang dirancang. Masing-masing
tempat ditandai dengan sebuah kode, setiap item disimpan dalam suatu tempat yang disukai pada
waktu pengiriman. Administrasi sistem fluid location berdasarkan pada:
o Unit pengadaan memberikan informasi mengenai tipe, volume, dan jumlah barang yang datang.
o Staf gudang menganalisa dimana lokasi barang yang akan datang dan dapat memilih tempat
yanng tepat. Data ini dapat dilaporkan didalam sistem pengontrolan stok.
o Jika tempat sudah tidak cukup lagi, maka baranng-barang lain dapat dipindah untuk
menciptakan ruangn yang baru lagi.
o Pelaporan sistem pengontrolan stok harus diperbaharui.

Anda mungkin juga menyukai