Anda di halaman 1dari 34

Kelompok Tutorial B-15

l Holy Sarah Sinaga 130100297


lFiony Adida 130100269
l Kishen 130100418 lTeuku Ficky 130100114
l Hannah Cristin 130100127
lLily 130100142
l Irmayani Siregar 130100011
lBalasaravanan 1301003
l Laura Meliala 130100261
lRahma Diansyah 13010
l Vani lFiona Aprilia 130100329
l M. Ridho 130100292 Almira Wynona 1301002
l

l David Jhon Ricardo 130100086


lMichelle Wiryadana 1301
l Anak laki2 7 thn datang ke klinik dgn keluhan batuk. B
l Batuk dialami sejak seminggu yg lalu hingga sekaran
l dan diakhiri dengan muntah. Sebelumnya anak pilek,
l dan tdk mau makan. Riwayat imunisasi anak: suntika
l dari mulut pada usia 2 bulan dan 3 bulan saja. Riway
l Dari anamnesa: pd usia 5 tahun pasien pernah diraw
l Pasien dirawat selama 2 minggu, dgn diagnosis me
l pulang untuk berobat jalan dan dgn gejala sisa.
l Pd pemeriksaan: BB 20 kg, TB 120 cm. Sensorium c
l HR 112x/m reguler, desah(-), RR 23x/m reguler, ron
l TD 90/70mmHg. Anak cenderung memposisikan sik
l Pd tungkai kaki kanan terlihat adduksi lutut kanan se
l dan anak terlihat jinjit saat jalan. Periksa lab: Hb: 11
l leukosit 25000/mm3, hematokrit 33%, trombosit 320
Hipotesis
l Batuk Pertussis
l TBC Paru
l Infeksi virus Influenza
l ISPA
Learning Issues
l 1. Anatomi & Histologi Saluran Pernafasan
l 2. Fisiologi Batuk
l 3. DD (TBC Paru, Influenza, ISPA)
l 4. Whooping Cough (Etiologi, Patogenesis, Diag
l 5. Pertumbuhan & Perkembangan anak 7 tahun
l 6. Gejala sisa: Cerebral Palsy (Patogenesis, Pe
l dengan Cerebral Palsy, Pencegahan TB Mening
1. Anatomi Saluran Pernafasan
1. Histologi Saluran Pernafasan
1. Histologi Saluran Pernafasan
1. Histologi Saluran Pernafasan
1. Histologi Saluran Pernafasan
1. Histologi Saluran Pernafasan
1. Histologi Saluran Pernafasan
2. Fisiologi Batuk
l Terangsang bagian reseptor batuk

n di reseptor ditangkap o/ serabut aferen

l Pusat batuk di medulla oblongata

Oleh serabut saraf eferen menuju efektor

l Mekanisme batuk
2. Fisiologi Batuk
l Mekanisme batuk:
l 1. Fase inspirasi: glotis terbuka, inspirasi ter
l 2. Fase kompresi: glotis tertutup, tekanan int
l dan pleura meningkat
l 3. Fase ekspirasi: glotis terbuka dgn tiba2, te
l dlm jumlah besar serta zat2 asing.
l → Suara batuk bervariasi akibar getaran sek
l getaran pita suara.
3. Diferensial Diagnosa: ISPA
(Infeksi Saluran Pernafasan Atas)
Biasanya jinak & tidak bertahan lama, kecuali E
Etiologi: Virus, Bakteri. Fungi, Mycoplama
Manifestasi Klinis: - Demam - Flu
- Stridor & Drooling -B
Pembagian ISPA:
- Rhinitis (Inflamasi mukosa nasal)
- Sinusitis (infl. Nares & paranasal sinus, terma
- Faringitis ( inflamasi faring, uvula, hipofaring,
- Epiglotitis
- Laryngitis (inflamasi laring)
. Diferensial Diagnosa: TBC Par
Gejala Klinis:
- Demam subfebril: serangan demam pertama s
- Batuk / batuk darah: batuk akibat iritasi bronku
- Sesak nafas: infiltrasi penyakit sudah setenga
- Nyeri dada: infiltrasi radang sudah sampai ple
- Malaise: anoreksia tdk mau makan, badan ma
3. Diferensial Diagnosa: TBC P
Diagnosis:
1. Pemeriksaan radiologis dada → lesi tuberkul
2. Pemeriksaan lab:
→ Darah:
- tdk sensitif & tdk spesifik.
- Uji serologi PAP-TB: kurang bermanfaat u/ d
→ Sputum: penting, mudah, & murah
- Kriteria: min. ditemukan 3 batang BTA pd sa
(sekitar 5000 kuman dlm 1 ml sputum)
→ Tes Tuberkulin: membantu diagnosis pd ana
. Diferensial Diagnosa: Influenz
Patologi: - Virus influenza bereplikasi dlm epitel
- Penghancuran sel pd jalan nafas dpt
Patogenesis:
Virus → Sel → Proses pernafasan → keutuhan
Manifestasi Klinis: Tanda & Gejala serta Diagno
Tanda lab:
- Pewarnaan imunoflurosen → paling cepat u/ d
- Dari sekret hidung → diagnosis berdasarkan p
Diagnosis Pasti → adanya menara radiografi p
Pencegahan → pemberian vaksin
Pengobatan → epinefrin yg diberikan secara ae
4. Whooping Cough: Etiologi
l Penyebab: infeksi bakteri Bordetella pertus
l Bakteri melekat & merusak epitel sal. nafas
l Menyebar lewat aerosol drops dari batuk.
l Dapat menular juga lewat: kontak langsung
l atau hidung, dan sekret pernafasan.
l Faktor risiko: anak2 yg tidak divaksin DPT,
l eksposur epidemi, kehamilan, dan bayi pre
. Whooping Cough: Patogenesi
4. Whooping Cough: Diagnosis
l Ada 3 stages infeksi Pertussis:
l 1. Fase Catarrhal: sulit dibedakan dgn ISPA yg
l rhinorrhea, bersin, demam. Fase ini paling infek
l 2. Fase Paroksimal: batuk intens yg dapat berla
l dibawah 6 bulan mungkin mengalami episode a
l sesekali diikuti suara keras. Muntah setelah bat
l 3. Fase Convalescent: tahap penyembuhan. Pa
l kronis selama berminggu2
4. Whooping Cough: Diagnosis
Nasofaring Swab yg dibiakkan pd media Bordet
l

Tes PCR & deteksi asam nukleat → spesifik & s


l

Pewarnaan antibody dgn fluoresen untuk deteks


dan tingkat sensitivitas rendah
Tes serologis tdk berguna untuk penegakkan dia
l

→ tes serologis: penentuan antibody Toxin Pert


l

menentukan adanya infeksi pd kultur yang (-)


l
Whooping Cough: Penatalaksan
Bayi harus diamati u/ adanya apnea, sianosis, a
l

Rawat inap perlu u/ pasien pertussis dgn mual &


l

gagal tumbuh, ensefalopati, atau u/ pasien dgn


paroksimal yg butuh O2 tambahan
Rawat inap dipertimbangkan u/: bayi < 3 bln; ba
l

lbayi preterm; bayi/anak dgn penyakit paru, jant


Whooping Cough: Penatalaksan
1. Pemberian antibiotik:
l

→ Erythromycin (dosis 50mg/kgBB/hari ; 4 dosis


→ Ampisilin (dosis 100mg/kgBB/hari ; 4 dosis)
→ Cotrimoksazole (dosis 6-9mg/kgBB/hari ; 2 d
2. Imunoglobulin
→ mengurangi freq. Episode batuk paroksimal
buhan & Perkembangan Anak samp
l 2-3 thn (Pre school):
l - mengenal digit 1-9 & mulai menulis angka
l - dapat menghitung benda
l - pengenalan pola deret sederhana (contoh: jeru
l - mengelompokkan benda jadi 2 atau 3 (sesuai
l - mulai mampu menulis/pre-writing
l - bisa mewarnai
mbuhan & Perkembangan Anak
l 4-5 tahun (TK):
l - mengenali angka 1-20
l - mulai paham konsep jumlah & dapat menghitu
l - dapat mengenali deret yang lebih kompleks
l - Pre-reading skills → bo-la
mbuhan & Perkembangan Anak
l 6-10 tahun (Sekolah Dasar)
l 6-7: belajar penjumlahan & pengurangan (1-2 d
l mahir pegang alat tulis, tulisan dapat dimengert
l 7-8: membaca lancar, belajar perkalian & pemb
l identifikasi tokoh, setting, serta peristiwa (di cer
l >8: terampil menulis &membaca, variasi bacaan
5. Tanda Vital Anak

l Suhu:
l -Normal: 36.5 – 37.5 C -Hiperpireksis
l -Subfebris: 37.5 – 38 C -Hipotermi: <36
l -Febris: 38 – 40 C -Hipertermi: > 3
5. Tanda Vital Anak
RR HR BP

Bayi 30-40 x/min 120-140 x/min 95/63 mmHg

Anak 20-30 x/min 80-90 x/min 175/60 mmHg

Dewasa 16-20/24 x/min 70-80 x/min 130-75 mmHg

Lansia 14-16 x/min 60-70 x/min 130-139/85-89


mmHg
6. Patogenesis Cerebral Palsy
Hubungan dgn Meningitis TB
Cerebral Palsy → Lesi hanya pd otak, tidak pada PNS
Faktor Resiko: Perinatal & Postnatal (Infeksi ~~> meningitis)
Patogenesis:
1. M. tuberculosis → host (droplet inhalasi)
Paru (lokal infeksi) → regional lymph node → Bactereima → Meninges → formasi dari Lesi Ca
2. Rich Foci membesar → (ruptur) → Subarachnoid space → Meningitis.
Eksudat menginfiltrasi Korteks / Pembuluh Darah Meninges:
- Inflamasi, obstruksi → infark
- Manifestasi Klinis ← Sist. imun
rawatan anak dengan Cerebral P
Pengobatan Meningitis TB:
- Kortikosteroid + antituberkulosis
- Pengobatan simpatomimetik apabila kejang
- Koreksi dehidrasi
- Fisioterapi
Perawatan Cerebral Palsy
- Fisioterapi
- Pembedahan
- Edukasi
- Obat-obatan
6. Pencegahan Meningitis TBC
l A. Pencegahan Primer
Mencegah timbulnya meningitis bagi individu
l

penyakit ini
l

l → Meningkatkan imunitas tubuh: memenuhi keb


l → Imunisasi BCG
l → Tempat tinggal sesuai: tidak overcrowded & v
l → Kurangi kontak langsung dengan penderita
l → Meningkatkan personal Hygiene
l B. Pencegahan Sekunder
l Tujuannya u/ menemukan penyakit sejak awal &
l dpt menghentikan perjalanan penyakit.
l → Deteksi dini:
l Diagnosa penyakit: pemeriksaan fisik & cairan ota
l (test darah & X-ray/rontgen paru)
l Deteksi dini pada anggota keluarga penderita
l → Pengobatan yg sesuai: antibiotik (Isoniazid, Ri
l Streptomycin, Etambutol)
l Pencegahan Tersier
l → Mencegah kerusakan lanjut atau mengurang
l → Menurunkan kecacatan & membantu pender
l kondisi2 yg tidak bisa diobati lagi.
l → Fisioterapi & rehabilitasi

Anda mungkin juga menyukai