Anda di halaman 1dari 15

KARYA TULIS

GAMBARAN KOMPETENSI PERAWAT ICU


(INTENSIVE CARE UNIT) DALAM PENINGKATAN
MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN
DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan


Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijasah
Kabupaten Wonogiri

Disusun oleh:
Ristanti Ndaru Wahyuni, A.Mk
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
PERAWAT PELAKSANA
Ikhtisar Jabatan
Memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan
keperawatan / kesehatan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan serta pembinaan
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di
bidang keperawatan / kesehatan
Uraian Tugas
 Melaksanakan pengkajian , merumuskan diagnosa,
merencanakant indakan keperawatan dasar pada keluarga.
 Melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori I, II, III dan
IV
 Melaksanakan Tindakan keperawatan kompleks I
 Melaksanakan tugas limpah
 Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sederhana pada
individu
 Melaksanakan tugas khusus di unit pelayanan kesehatan yang
mempunyai resiko tinggi
 Tugas Jaga dan Siaga di Rumah Sakit untuk Tugas Jaga Sore.
 Tugas Jaga dan Siaga di Rumah Sakit untuk Tugas Jaga Malam
 Membantu dalam kegiatan kesehatan (PMI, Yayasan Kanker,
YPAC, Olah Raga)
ABSTRAKS
 Instalasi Rawat Intensif atau unit perawatan intensif
adalah suatu unit perawatan di Rumah Sakit yang
khusus mengelola pasien dalam kondisi kritis atau
sakit berat, cedera dengan penyulit yang mengancam
jiwa, yang membutuhkan tenaga terlatih dengan
didukung oleh peralatan khusus
 Pelayanan keperawatan di ICU merupakan pelayanan
yang diberikan kepada pasien dalam kondisi kritis
yang mengancam jiwa, sehingga harus dilaksanakan
oleh tim terlatih dan berpengalaman di ruang
perawatan intensif
 tenaga perawat di ICU RSUD dr. Soediran Mangun
Sumarso Wonogiri yang memiliki dasar pelatihan
perawat ICU kurang dari 50%.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang;
 Perawat di unit perawatan intensif perlu bekal ilmu dan
pengalaman (kompetensi) yang cukup, sehingga kompeten dalam
penanganan pasien kritis.
 Kompetensi menjadi suatu bagian yang penting dalam
pengembangan diri seorang perawat dalam melaksanakan
tugasnya sehingga akan tercapai tujuan dari pelayanan kesehatan
yang diberikan rumah sakit. Ruang lingkup kompetensi adalah
pengetahuan, sikap dan komunikasi serta keterampilan yang
dimiliki perawat
B. Lingkup Kajian
 Bagaimana gambaran kompetensi perawat ICU dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan di RSUD dr. Soediran Mangun
Sumarso Wonogiri?
BAB II
GAMBARAN KEADAAN
A. Keadaan Sekarang
 Kapasitas tempat tidur pasien di ICU sejumlah 10
tempat tidur.
 BOR (rata-rata tingkat hunian) saat ini sudah mencapai
84%.
 Pasien ICU adalah pasien kritis sehingga dibutuhkan
perawat dengan kompetensi keperawatan kritis.
 Tenaga perawat ICU saat ini berjumlah 20 perawat,
tenaga yang terlatih saat ini baru 3 perawat (15%).
 Hal ini akan berpengaruh terhadap mutu pelayanan
yang diberikan.
B. Keadaan yang diinginkan
 Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan dengan Kepmenkes
no.129 tahun 2008, pada jenis pelayanan intensif ditetapakan
bahwa standar perawat ICU adalah 100% perawat minimal D3
Keperwatan dengan sertifikat mahir ICU
 Melakukan rekruitmen perawat yang bersertifikasi ICU
 Rumah sakit memprioritaskan Diklat bagi perawat ICU.
BAB III
PERMASALAHAN
A. Identifikasi Masalah
 gambaran kompetensi perawat ICU dalam
meningkatkan mutu pelayanan di ICU RSUD dr.
Soediran Mangun Sumarso Wonogiri saat ini masih
sangat kurang
B. Perumusan Masalah
 Perumusan masalah yang ada adalah bagaimana cara
meningkatkan kompetensi perawat ICU dalam
perannya dalam peningkatan mutu pelayanan intensif
BAB IV
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Analisis
 Pelayanan keperawatan di ICU merupakan pelayanan yang diberikan kepada
pasien dalam kondisi kritis yang mengancam jiwa, sehingga harus dilaksanakan
oleh tim terlatih dan berpengalaman di ruang perawatan intensif
 Tujuan keperawatan intensif sesuai Standar Pelayanan Keperawatan di ICU
(Dep. Kes. RI , 2006) adalah : 1) Menyelamatkan nyawa; 2) Mencegah
terjadinya kondisi memburuk dan komplikasi melalui observasi dan
monitoring yang ketat, disertai kemampuan menginterpretasikan setiap data
yang didapat dan melakukan tindak lanjut; 3) Meningkatkan kualitas hidup
pasien dan mempertahankan kehidupan; 4) Mengoptimalkan kemampuan
fungsi organ tubuh pasien; 5) Mengurangi angka kematian dan kecacatan
pasien kritis dan mempercepat proses penyembuhan pasien
 Untuk mencapai tujuan tersebut, perawat di unit perawatan intensif perlu
bekal ilmu dan pengalaman yang cukup, sehingga kompeten dalam
penanganan pasien kritis
Kompetensi teknik minimal yang harus
dipenuhi oleh perawat ICU antara lain
 Resusitasi jantung paru.
 Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan penggunaaan
ventilator.
 Terapi oksigen.
 Pemantauan EKG terus menerus.
 Pemasangan alat pacu jantung dalam keadaan gawat.
 Pemberian nutrisi enteral dan parenteral.
 Pemeriksaaan laboratorium khusus dengan cepat dan menyeluruh.
 Pemakaian pompa infuse atau semprit untuk terapi secara titrasi.
 Kemampuan melakukan tekhnik khusus sesuai dengan keadaan pasien.
 Memberikan bantuan fungsi vital dengan alat-alat portabel selama transportasi
pasien gawat.
Hasil pengamatan
 Rata-rata 90% perawat bisa melakukan tindakan-tindakan keperawatan seperti:
resusitasi jantung paru, terapi oksigen, pemberian nutrisi enteral dan
parenteral, memberikan bantuan fungsi vital dengan alat-alat portabel selama
transportasi pasien gawat, Pemeriksaaan laboratorium khusus dengan cepat
dan menyeluruh, pemakaian pompa infuse atau semprit untuk terapi secara
titrasi, dan Kemampuan melakukan tekhnik khusus sesuai dengan keadaan
pasien. Hasil wawancara kepada perawat, tindakan-tindakan ini merupakan
kompetensi dasar yang harus bisa dilakukan semua perawat baik perawat ICU
maupun perawat di ruangan. Tindakan-tindakan di atas sudah sering dilakukan
oleh semua perawat.
 Hanya 3 orang (15%) perawat yang bisa pengelolaan jalan napas, termasuk
intubasi trakeal dan penggunaaan ventilator, Pemantauan EKG terus menerus
dan Pemasangan alat pacu jantung dalam keadaan gawat. Hal ini disebabkan
kompetensi ini membutuhkan pelatihan khusus dan hanya bisa dilakukan oleh
perawat yang sudah terlatih
Pemecahan masalah
 Manajemen keperawatan RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
sebaiknya melakukan perencanaan untuk memberikan pelatihan keterampilan
perawat ICU secara berkesinambungan, evaluasi dan supervisi yang bertujuan
mencari dan menilai kemajuan yang diperoleh perawat selama periode waktu
tertentu.
 Manajemen sebaiknya memiliki standar baku penerimaan dan seleksi tenaga
perawat di ruang ICU.
 Tenaga yang melamar sebagai perawat sebaiknya dilakukan test kompetensi.
 Manajemen sebaiknya memiliki standar dalam penempatan tenaga perawat di
masing-masing unit.
 Manajemen memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh perawat untuk
mendapatkan pelatihan.
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
 Kompetensi teknik perawat ICU RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
masih kurang. Setiap perawat ICU harus mampu mengerjakan seluruh tindakan yang
dinilai, mengingat ruang ICU sebagi ruang perawatan pasien yang dalam kondisi kritis
maka setiap perawat sebaiknya memiliki kemampuan yang baik dalam asuhan
keperawatan pasien.
 Secara rekruitmen sebenarnya telah diatur dalam peraturan direktur, namun dalam
pelaksanaannya rekrutmen tenaga perawat tidak melibatkan unit yang membutuhkan
dan pengangkatan tenaga perawat sesuai dengan kebutuhan unit layanan.
 Penempatan tenaga baru di unit layanan rumah sakit belum berdasarkan
keahlian/kompetensi yang dimiliki oleh tenaga baru karena belum adanya standar
penempatan tenaga perawat yang berlaku.
 Kebijakan manajemen dalam memberikan kesempatan tenaga perawat untuk
memperoleh pelatihan terhadap perawat di ICU masih kurang.
SARAN
 Melakukan evaluasi secara berkesinambungan,
evaluasi dan supervisi yang bertujuan mencari
dan menilai kemajuan yang diperoleh perawat
selama periode waktu tertentu.
 Melakukan sistem rekruitmen sesuai kompetensi.

Anda mungkin juga menyukai