Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
EPISKLERITIS
Nama : Syahbrina B K
Pembimbing : dr. Yusuf Bachmid , Sp.M
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. P A
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Pattalassang
Pekerjaan : Mahasiswa
Nomor RM : 49 25 65
Tanggal Pemeriksaan : 12 Januari 2018
Tempat Pemeriksaan : RS SYEKH YUSUF GOWA
Pemeriksa : dr. Yuyun Rahayu Gobel,
Sp.M
RESUME
Konjungtivitis Pterygium
stadium I
Episkleritis Skleritis
Diagnosis Kerja
Terapi
Medikamentosa :
Oral:
Sanexon 3 x 1
Lapicef 2x1
Asam mefenamat 3 x1
Topikal:
Troboson 4x1 tts OD
Non medikamentosa :
Operatif: -
Edukasi
Untuk OD Episkleritis
Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang diderita,
penyebab penyakit, penanganan penyakit dan komplikasi
yang mungkin timbul akibat penyakitnya.
Menjelaskan kepada pasien agar patuh untuk meneteskan
tetes mata dan mengkonsumsi obat oral yang diberikan dokter.
Menyarankan pasien untuk menjaga kebersihan matanya.
Menyarankan kepada pasien untuk kembali kontrol ke poli
mata untuk melihat perkembangan penyakitnya.
Prognosis
OD OS
70% episkleritis
difus, 30% nodosa
2/3 inflamasi
bersifat unilateral
ETIOLOGI
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa
penyakit berikut telah dihubungkan dengan
terjadinya episkleritis:
Artritis rematoid
Wegener granulomatous
Debu industri
Alergi dari penyakit infeksi.
PATOFISIOLOGI
Degradasi enzim dari serat kolagen dan invasi dari
sel-sel radang meliputi sel T dan makrofag pada
episklera memegang peranan penting terjadinya
episkleritis. Inflamasi dari episklera bisa
berkembang menjadi iskemia dan nekrosis yang
akan menyebabkan penipisan pada sklera dan
perforasi dari bola mata. Inflamasi yang
mempengaruhi episklera berhubungan erat dengan
penyakit imun sistemik dan penyakit kolagen pada
vaskular.
Proses inflamasi bisa disebabkan oleh kompleks
imun yang berhubungan dengan kerusakan vaskular
(reaksi hipersensitivitas tipe II, III dan respon kronik
granulomatous (reaksi hipersensitivitas tipe IV).
Kerusakan episklera akibat deposisi kompleks imun
pada pembuluh di episklera dan sklera yang
menyebabkan perforasi kapiler dan venula post
kapiler dan respon imun sel perantara.
GEJALA DAN TANDA
Gejala
• Kemerahan, iritasi ringan, sensasi benda
asing, bahkan kebanyakan tidak ada
keluhan
Episkleritis nodular
Hal ini sering lebih menyakitkan daripada episkleritis simpel dan
berlangsung lebih lama. Peradangan biasanya terbatas pada satu
bagian mata saja dan mungkin terdapat suatu daerah penonjolan
atau benjolan pada permukaan mata. Ini sering berkaitan dengan
kondisi kesehatan, seperti rheumatoid arthritis, colitis dan lupus.
Episkleritis Difus dan Nodosa
Gambar (A) Episkleritis nodosa, (B) Iluminasi oblik
dengan slit – lamp menunjukkan sinar slit tidak
tergeser (tetap lurus) diatas permukaan sklera.
DIAGNOSIS
ANAMNESIS :
rasa nyeri, mata berair, fotofobia, dapat terjadi penurunan ketajaman
penglihatan.
Tanda primernya adalah mata merah
Nyeri adalah gejala yang paling sering dan merupakan indikator terjadinya
inflamasi yang aktif. Nyeri timbul dari stimulasi langsung dan peregangan
ujung saraf akibat adanya inflamasi.
Karakteristik nyeri pada skleritis yaitu nyeri terasa berat, nyeri tajam
menyebar ke dahi, alis, rahang dan sinus, pasien terbangun sepanjang
malam, kambuh akibat sentuhan.
Nyeri dapat hilang sementara dengan penggunaan obat analgetik. Mata
berair atau fotofobia pada skleritis tanpa disertai sekret mukopurulen
Penurunan ketajaman penglihatan biasa disebabkan oleh perluasan dari
skleritis ke struktur yang berdekatan yaitu dapat berkembang menjadi
keratitis, uveitis, glaukoma, katarak dan fundus yang abnormal.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik Mata
1. Daylight
Sklera bisa terlihat merah kebiruan atau keunguan yang difus. Setelah serangan
yang berat dari inflamasi sklera, daerah penipisan sklera dan translusen juga dapat
muncul dan juga terlihat uvea yang gelap. Area hitam, abu-abu dan coklat yang
dikelilingi oleh inflamasi yang aktif yang mengindikasikan adanya proses nekrotik.
Jika jaringan nekrosis berlanjut, area pada sklera bisa menjadi avaskular yang
menghasilkan sekuester putih di tengah yang dikelilingi lingkaran coklat kehitaman.
Proses pengelupasan bisa diganti secara bertahap dengan jaringan granulasi
meninggalkan uvea yang kosong atau lapisan tipis dari konjungtiva.
• Mencari kausa
Laboratorium • Asam urat, LED, ANA, RF
• Menunjukkan inflamasi
nongranulomatosa disertai
Histopatologi infiltrat perivaskuler dan
dilatasi vaskuler
Episkleritis Skleritis Konjungtivitis
Warna Merah terang atau Keunguan Merah terang
peradangan salmon pink
Mobilitas vaskuler Mobile Immobile Sangat mobile