Anda di halaman 1dari 51

(Pokok-Pokok Ajaran, Isi dan Makna)

PANCASILA
SEBAGAI
dasar
nega r a
Pancasila
Mampu mewujudkan
mengandung
keharmonisan dalam tata
nilai-nilai luhur
kehidupan masyarakat
bangsa (sosio
secara selaras, serasi dan
budaya asli)
seimbang

Dihahayati, diamalkan oleh bangsa


sebagai: Dasar Pandangan hidup
Pedoman hidup Kepribadian Bangsa
Indonesia
Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa berisikan :
 Konsep dasar mengenai kehidupan
yang dicita-citakan
 Pikiran-pikiran dan gagasan yang
mendalam mengenai wujud kehidupan
yang dianggap baik oleh bangsa
 Pedoman hidup bangsa adalah
kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki
bangsa, yang :
 Merupakan pedoman, pegangan dalam
menghadapi setiap masalah
 Diyakini kebenaranya
 Menimbulkan tekad pada bangsa untuk
mewujudkannya
Untuk mengetahui ke arah mana tujuan yang ingin
dicapai oleh bangsa itu
Untuk memandang setiap masalah yang dihadapi
bangsa itu
Untuk dipakai sebagai pedoman menentukan arah serta
bagaimana bangsa itu memecahkan masalah-masalah
yang timbul (IPOLEKSOSBUDHANKAM)
Untuk dipakai sebagai pedoman dalam membangun
dirinya pribadi (lahir-batin)
KETUHANAN

KEMANUSIAAN

PERSATUAN

KERAKYATAN

KEADILAN
Asal kata TUHAN : dzat yang maha kuasa ,
pencipta alam semesta (kausa prima). Istilah
ketuhanan berarti : keyakinan dan pengakuan
yang diekspresikan dalam bentuk perbuatan Nyata
terhadap adanya dzat yang maha kuasa.
 Yakin yang tak disertai dengan pengakuan dan

perbuatan nyata = ingkar


 Mengakui tidak disertai dengan keyakinan dan

perbuatan nyata = munafik


CARANYA :
Melakukan hal-hal yang diperintahkan dan menjauhi
segala larangan-larangannya
(TAQWA)

Untuk menghindari konflik perlu


ditumbuhkembangkan dan dipelihara secara terus
menerus SIKAP TOLERANSI dengan mengakui dan
menghargai keyakinan orang yang beragama lain
secara otentik termasuk sistem peribadatannya
YANG MAHA ESA

Artinya yang maha tunggal


Tunggal dalam dzatNya, tidak terdiri
beberapa hal menjadi satu, tidak terdiri
dari beberapa unsur menjadi satu
kesatuan
Tunggal dalam sifatNya :sifat tuhan maha
sempurna tidak ada yang menyamai
Tunggal dalam perbuatannya :perbuatan
(karsa) Tuhan tidak ada dorongan dari
yang lain, murni atas kehendakNya sendiri
 Tuhan disebut sebagai Yang Maha Esa
yang mempunyai kekuasaan melebihi dari
segala yang ada atau pling kuasa. Oleh
karena itu Tuhan adalah satu (esa) adanya.
 Jadi Ke-Tuhanan YME artinya: keyakinan
dan pengakuan yang diwujudkan dalam
bentuk perbuatan terhadap dzat yang
maha tunggal, tiada duanya, yang
sempurna, tiada awal, tiada akhir, sebagai
penyebab petama.
KESIMPULAN
 Ajaran Ke-tuhanan yang maha esa tidak
membenarkan adanya sikap dan perbuatan
yang Anti tuhan dan anti agama
 Yang seharusnya ada adalah melaksanakan
perintahNya dan menjauhi segala
laranganya
 Toleransi terhadap kebebasan untuk
memeluk agama sesuai dengan keyakinan,
dan antara pemeluk agama harus saling
hormat menghormati serta bekerja sama
 Kemanusiaan berasal dari kata Manusia yang berarti
organisme yang berindera dan berakal dan berbudi
(pembeda dengan hewan) serta Mahluk yang berbudaya
(mempunyai cipta, rasa dankarsa)

Dapat merubah membentuk, memberi arti


dan nilai kepada alam semesta, kemudian
memberi fungsi

Arti kemanusiaan : kesadaran sikap dan


perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai
hidup manusia (secara kodratnya dapat
membedakan baik danburuk)
 Anatomi Manusia Seutuhnya
Terdiridari Memerlukan
Raga
Jaringan Kebutuhan
Jasmani
(kumpulan fisik
Lahir
Sel)
MANUSIA

AKAL Memerlukan
JIWA ROKHANI kebutuhan
BATIN PERASAAN
NAFSU psikis
 Memerlukan dan memberikan sebagi rasa wajib
sesuatu hal yang telah menjadi hak, baik terhadap
diri sendiri, sesama manusia maupun terhadap Tuhan
 Diri sendiri : memenuhi tuntuan dari pribadisecara
manusiawi
 Sesama manusia : memberikan sesuatu yang telah
menjadi hak orang lain sebagai manamestinya
 Terhadap Tuhan : Adil terhadap diri sendiri dan
sesama berarti pula memenuhi tuntutan tuhan
dengan taat dan taklim (mengikuti petunjuk Tuhan
yang telah diwahyukan melaluiagama)
BERADAB
Berarti kesopanan, yaitu penilaian baik dan buruk dalam
kelompok manusia tertentu yang dipengaruhi oleh
keadaan alam sekeliling maupun perkembangan alam
pikirannya (bersifat subyektif) dan tidak universal
Dalam pelaksanaannya harus dihubungkan dengan
pengertian adil yang bersifat universal. Maka “baik” disini
mempunyai maksud sesuatu yang membangun dan
mengembangkan hidup dan buruk bila sebaliknya yang
meruntuhkan dan merusak hidup
Perwujudan dari sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab yang perlu diperhatikan adalah :

PENGAKUAN HAK ASASI MANUSIA

Manusia diakui dan diperlukan sesuai dengan harkat dan


martabatnya sebagai mahluk tuhan yang sama derajatnya
dan sama haknya serta kewajiban azasinya perlu
dikembangkan sikap saling mencintai sesama manusia,
sikap tenggang rasa”
HAK ASASI MANUSIA
• PENGAMALAN SIFAT DAN SIKAP LUHUR

Antara lain:
1. Kebijaksanaan : melakukan perbuatan atas dorongan
kehendak yang tertuju kepada kebaikan
2. Kesederhanaan : membatasi diri jangan sampai tindakan kita
berlebih-lebihan melampaui batas
3. Keteguhan : membatasi diri jangan sampai tindakan kita
melampaui batas kewajaran dalam menghadapi penderitaan
4. Keadilan : memberikan dan melakukan dengan rasa wajib diri
sendiri, sesama manusia dan Tuhan segala sesuatu yang telah
menjadi Hak
5. Dan sifat-sifat terpuji lainnya
KESIMPULAN
Pengamalan sila KemanusiaanYang Adil dan Beradab
menjadikan manusia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia. Karenanya berkembanglah sikap
saling hormat menghormati dan kerjasama sesama umat
manusia
Sila kedua ini dijiwai oleh sila pertama yang mewajibkan
kita untuk mengikuti ajaran Tuhan untuk mengisi dan
melengkapi keyakinan dan pengakuan yang diwujudkan
dalam bentuk perbuatan terhadap adanya Tuhan Yang Maha
Esa
PERSATUAN INDONESIA
(1)

 Asal kata satu yang artinya utuh, tidak terpecah


belah
 Arti Persatuan : Usaha ubntuk menjadikan
keseluruhan ke arah satu kesatuan yang tidak
terpisahkan
 Jadi merupakan suatu proses atau usaha,
sedangkan tujunnya adalah kesatuan
 Terhimpunnya menjadi satu kesatuan karena adanya
keinginan hidup bersama dalam satu negara
PERSATUAN INDONESIA (2)

 Dalam mukadimah konstitusi RIS 1949 dan


mukadimah UUD 1950, Sila ke 3 ini disebut sila
kebangsaan
 Antara sila Pe r s at uan Indonesia dan sila kebangsaan
a da persamaan dan perbedaannya
 Per samaan : sama-sama mengusahakan s at u
kesatuan
 Perbedaan : Kebangsaan hanya dikhususkan dalam
kesatuan negara, sedangkan persatuan mempunyai
arti lebih luas lagi, disamping kesatuan dalam sat u
negara (sempit), dimungkinkan adanya kesatuan
seluruh u m a t manusia
PERSATUAN INDONESIA (3)
INDONESIA
Mempunyai 2 makna :
Geografis : wilayah (darat&laut) yang membentang
dari 95-141 BT dan 6 LU-11 LS
Politis : bangsa Indonesia atau rakyat Indonesia

BANGSA INDONESIA mempunyai 2 Makna :


Bangsa Alami : Sekelompok manusia yang bertabiat
sama dan berasal dari wilayah Indonesia
Bangsa Negara : sekelompok manusia yang
mempunyai cita-cita yang sama (hidup bersama)
dalam satu ikatan politis kenegaraan Indonesia
Dalam sila ke 3 Indonesia berarti Indonesia dalam arti
politis
PERSATUAN INDONESIA (4)

Jadi RAKYAT INDONESIA :


Sekelompok manusia yang menjadi warga negara
Indonesia dan mempunyai pertautan hukum yang berlaku
di Indonesia baik yang berdiam di luar negeri maupun
didalam negeri
NASIONALISME INDONESIA :
Rasa kesatuan yang bangkit dalam hati rakyat indonesia
berdasarkan cita-cita yang sama dalam satu ikatan
organisasi kenegaraan Indonesia
PERSATUAN INDONESIA (6)

Lahir bangsa Indonesia yang serba


majemuk (khebinkaan, plural) atau
multidimensional : etnis, kultur,
religi, language, dll) membentuk
suatu keanekaragaman yang
dapat berpotensi :

Positif : keindahan, kekayaan


dalam hidup
Negative : konflik sosial
PERSATUAN INDONESIA (7)

 Makna kebangsaan,
TIDAK DITENTUKAN hanya oleh :
Warna kulit, adat istiadat, nama, tetapi INDONESIA
sebagai tanah tumpah darah dan rumah kita
bersama
PRINSIP PERSATUAN
INDONESIA
1. BHINEKA TUNGGAL IKA
Bangsa Indoneia pluralistic (beragam)
Wajib untuk tetap bersatu mempertahankan NKRI (tugas
berat tapi mulia)
2. NASIONALISME INDONESIA
Setiap warga Negara mencintai Indonesia tapi tidak
mengagungkan bangsa sendiri secara berlebihan
3. Kebebasan WN dalam rangka persatuan mempunyai
faktor pembatas:
– kemampuan jasmani-rokhani
– alam lingkungan (sumber kebutuhan)
4. WAWASAN NUSANTARA
Mengandung pokok-pkok pengertian, bahwa indonesia
merupakan : kesatuan social budaya, kesatuan ekonomi,
kesatuan pertahanan keamanan
KESIMPULAN

Persatuan Indonesia : Usaha ke arah bersatu dalam


kebulatan, satu kesatuan rakyat untuk membawa
nasionalisme dalam Negara Indonesia

Nasionalisme Indonesia dijiwai oleh KeTuhanan YME


dan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, sehingga
nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang
dapat menerima bangsa lain menjadi rakyat
Indonesia sebagai kesatuan dan juga menghargai
bangsa lain sebagai sesama mahluk Tuhan
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN (1)
 Kerakyatan berasal dari kata rakyat
Sekelompok manusia yang menjadi warga dalam
suatu negara
Apabila kedaulatan tertinggi dalam negara
tersebut berada ditangan rakyat disebut :
DEMOKRASI
 Tujuan akhir demokrasi adalah kebahagiaan hidup
– pemenuhan kebutuhan lahir batin. Tiap-tiap
bangsa mempunyai keragaman dalam
pelaksanaannya, bergantung pada : Adat istiadat,
kebudayaan, agama dan pandangan hidupnya
TUJUAN DEMOKRASI PANCASILA

 Ingin mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh


rakyat indonesia

Artinya : Ingin mewujudkan kesejahteraan


bersama yang memperhatikan kesejahteraan
individu, bukan kebahagiaan golongan atau
sekelompok manusia tertentu
HIKMAT KEBIJAKSANAAN

Hikmat :
• Suatu kebenaran yang mengandung kebenaran bagi
kepentingan umum
• Bersumber dari Tuhan YME; dengan demikian kebenarannya
dari Tuhan (harus memperhatikan petunjuk Tuhan)
Kebijaksanaan :
• Perbuatan atas dorongan yg, tertuju kepada kebaikan untuk
mencapai kebenaran yang sesuai dengan rasa kemanusiaan
• Kebaikan harus dikaitkan dengan kehidupan manusia untuk
mencapai taraf yang lebih baik dan harus sesuai dengan rasa
kemanusiaan untuk mencapai kebaikan hidup
 Jadi Hikmat Kebijaksanaan
menghubungkan dua hal yang
fundamentil yaitu firman Tuhan dan hasil
pemikiran manusia

 Jadi Kerakyatan harus dijiwai oleh ke


Tuhanan YME dan kemanusiaan yang
adil dan beradab dan rasa persatuan
Permusyawaratan / perwakilan

Permusyawaratan
Suatu sistem dalam merumuskan suatu
persoalan dengan cara mengadakan
pertemuan /rapat sebagai pertukaran
pendapat untuk mencapai kesepakatan
Pelaksanaan permusyawaratan disebut
musyawarah dengan tujuan untuk
mencapai mufakat
Perwakilan
Suatu tata cara dalam mengusahakan
turut sertanya rakyat ambil bagian dalam
pemerintahan dilakukan dengan melalui
badan-badan tertentu sebagai wakilnya

Tanda garis miring (/) maksudnya “dan


atau “ artinya dalam memutuskan sesuatu
persoalan ada yang dengan musyawarah
langsung tanpa perwakilan, ada yang
tidak langsung yaitu melalui perwakilan
KESIMPULAN

Sila Ke Empat
Suatu sistem pemerintahan rakyat dengan cara
melalui badan tertentu serta dalam menetapkan
suatu peraturan dengan jalan musyawarah untuk
mufakat atas dasar kebenaran dari Tuhan dan
putusan akal sesuai dengan rasa kemanusiaan dan
persatuan dengan memperhatikan kehendak
rakyat untuk mencapai kebaikan hidup bersama
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA

 Keadilan : berasal dari kata adil yang berarti


memperlakukan dan memberikan sebagai rasa
wajib sesuatu hal yang telah menjadi haknya
baik terhadap diri sendiri maupun terhadap
sesama manusia dan terhadapTuhan
 Adil untuk Sila ke 5 adalah khusus, dalam artian
TERHADAP SESAMA MANUSIA
Sila ke 5 (lanjutan)
Ada 3 macam bentuk KEADILAN POKOK di
masyarakat :
1. Keadilan komutatif : keadilan yang
berlaku dalam hubungan antara pribadi
dengan pribadi
2. Keadilan distributif : keadilan yang
berlaku dalam hubungan antara
masyarakat dengan pribadi
3. Keadilan legalis : keadilan yang berlaku
dalam hubungan antara pribadi dengan
masyarakat
Sila ke 5
(lanjutan)

Negara/
Masyarakat
keadilan keadilan
legalis distributif

Manusia Manusia
pribadi pribadi

keadilan komutatif
SILA ke 5 (lanjutan)

Dalam pelaksanaannya di masyarakat berdasar Pancasila


ada 2musuh besar yang bertentangan dengan ke 3
bentuk keadilan tsb
Kedua hal tersebut merupakan sifat kodrati manusia,
yaitu :
A. Individulisme Mutlak
Masyarakat dianggap sebagai kumpulan individu yang
banyak tanpa ada pertalian kepentingan bersama .
Setiap individu hanya mengutamakan kepentingan
sendiri, kepentingan umum tidak terlalu diperhatikan
dalam pandangan ini hanya ada satu bentuk keadilan,
yaitu keadilan komulatif
SILA ke 5 (lanjutan)

B. Kolektivisme mutlak
 Masyarakat ditempatkan sebagai keseluruhan umat
manusia yang hanya memperhatikan kepentingan umum,
tidak ada pengakuan kepentingan individu, semua milik
umum, kebebasan manusia pribadi pada dasarnya tidak
diakui dan tidak dilindungi. Dalam pandangan ini yang ada
hanya keadilan legalis.Tidak diakui adanya keadilan
komutatif (karena setiap anggota harus taat kepada
keseluruhan) dan keadilan distributif (karena semua hal
adalah milik bersama)
SILA ke 5 (lanjutan)

 Bagaimana keadilan dalam masyarakat


Pancasila seharusnya

 Keadilan sosial ! keadilan yang menghimpun


ke 3 macam keadilan dan dilaksanakan dalam
kehidupan masyarakat
SILA ke 5 (lanjutan)

Sosial
Berasal dari kata socius bahasa latin yang
berarti kawan atau teman yang dalam
perbendaharaan bahasa indonesia telah
mengalami perubahan menjadi sosial
yang berarti persaudaraan dalam
pergaulan hidup
KESIMPULAN

 Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial


atau kemasyarakatan meliputi seluruh rakyat Indonesia
 Keadilan ndalam kehidupan sosial terutama meliputi
bidang (IPOLEKSOSBUDHANKAM)
 Cita-cita masyarakat adil dan makmur secara material
dan spiritual yang merata bagi seluruh rakyat
Indonesia
 Keseimbangan antara hak dan kewajiban dan
menghormati hak orang lain
 TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai