Pancasila 3
Pancasila 3
PANCASILA
SEBAGAI
dasar
nega r a
Pancasila
Mampu mewujudkan
mengandung
keharmonisan dalam tata
nilai-nilai luhur
kehidupan masyarakat
bangsa (sosio
secara selaras, serasi dan
budaya asli)
seimbang
KEMANUSIAAN
PERSATUAN
KERAKYATAN
KEADILAN
Asal kata TUHAN : dzat yang maha kuasa ,
pencipta alam semesta (kausa prima). Istilah
ketuhanan berarti : keyakinan dan pengakuan
yang diekspresikan dalam bentuk perbuatan Nyata
terhadap adanya dzat yang maha kuasa.
Yakin yang tak disertai dengan pengakuan dan
AKAL Memerlukan
JIWA ROKHANI kebutuhan
BATIN PERASAAN
NAFSU psikis
Memerlukan dan memberikan sebagi rasa wajib
sesuatu hal yang telah menjadi hak, baik terhadap
diri sendiri, sesama manusia maupun terhadap Tuhan
Diri sendiri : memenuhi tuntuan dari pribadisecara
manusiawi
Sesama manusia : memberikan sesuatu yang telah
menjadi hak orang lain sebagai manamestinya
Terhadap Tuhan : Adil terhadap diri sendiri dan
sesama berarti pula memenuhi tuntutan tuhan
dengan taat dan taklim (mengikuti petunjuk Tuhan
yang telah diwahyukan melaluiagama)
BERADAB
Berarti kesopanan, yaitu penilaian baik dan buruk dalam
kelompok manusia tertentu yang dipengaruhi oleh
keadaan alam sekeliling maupun perkembangan alam
pikirannya (bersifat subyektif) dan tidak universal
Dalam pelaksanaannya harus dihubungkan dengan
pengertian adil yang bersifat universal. Maka “baik” disini
mempunyai maksud sesuatu yang membangun dan
mengembangkan hidup dan buruk bila sebaliknya yang
meruntuhkan dan merusak hidup
Perwujudan dari sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab yang perlu diperhatikan adalah :
Antara lain:
1. Kebijaksanaan : melakukan perbuatan atas dorongan
kehendak yang tertuju kepada kebaikan
2. Kesederhanaan : membatasi diri jangan sampai tindakan kita
berlebih-lebihan melampaui batas
3. Keteguhan : membatasi diri jangan sampai tindakan kita
melampaui batas kewajaran dalam menghadapi penderitaan
4. Keadilan : memberikan dan melakukan dengan rasa wajib diri
sendiri, sesama manusia dan Tuhan segala sesuatu yang telah
menjadi Hak
5. Dan sifat-sifat terpuji lainnya
KESIMPULAN
Pengamalan sila KemanusiaanYang Adil dan Beradab
menjadikan manusia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia. Karenanya berkembanglah sikap
saling hormat menghormati dan kerjasama sesama umat
manusia
Sila kedua ini dijiwai oleh sila pertama yang mewajibkan
kita untuk mengikuti ajaran Tuhan untuk mengisi dan
melengkapi keyakinan dan pengakuan yang diwujudkan
dalam bentuk perbuatan terhadap adanya Tuhan Yang Maha
Esa
PERSATUAN INDONESIA
(1)
Makna kebangsaan,
TIDAK DITENTUKAN hanya oleh :
Warna kulit, adat istiadat, nama, tetapi INDONESIA
sebagai tanah tumpah darah dan rumah kita
bersama
PRINSIP PERSATUAN
INDONESIA
1. BHINEKA TUNGGAL IKA
Bangsa Indoneia pluralistic (beragam)
Wajib untuk tetap bersatu mempertahankan NKRI (tugas
berat tapi mulia)
2. NASIONALISME INDONESIA
Setiap warga Negara mencintai Indonesia tapi tidak
mengagungkan bangsa sendiri secara berlebihan
3. Kebebasan WN dalam rangka persatuan mempunyai
faktor pembatas:
– kemampuan jasmani-rokhani
– alam lingkungan (sumber kebutuhan)
4. WAWASAN NUSANTARA
Mengandung pokok-pkok pengertian, bahwa indonesia
merupakan : kesatuan social budaya, kesatuan ekonomi,
kesatuan pertahanan keamanan
KESIMPULAN
Hikmat :
• Suatu kebenaran yang mengandung kebenaran bagi
kepentingan umum
• Bersumber dari Tuhan YME; dengan demikian kebenarannya
dari Tuhan (harus memperhatikan petunjuk Tuhan)
Kebijaksanaan :
• Perbuatan atas dorongan yg, tertuju kepada kebaikan untuk
mencapai kebenaran yang sesuai dengan rasa kemanusiaan
• Kebaikan harus dikaitkan dengan kehidupan manusia untuk
mencapai taraf yang lebih baik dan harus sesuai dengan rasa
kemanusiaan untuk mencapai kebaikan hidup
Jadi Hikmat Kebijaksanaan
menghubungkan dua hal yang
fundamentil yaitu firman Tuhan dan hasil
pemikiran manusia
Permusyawaratan
Suatu sistem dalam merumuskan suatu
persoalan dengan cara mengadakan
pertemuan /rapat sebagai pertukaran
pendapat untuk mencapai kesepakatan
Pelaksanaan permusyawaratan disebut
musyawarah dengan tujuan untuk
mencapai mufakat
Perwakilan
Suatu tata cara dalam mengusahakan
turut sertanya rakyat ambil bagian dalam
pemerintahan dilakukan dengan melalui
badan-badan tertentu sebagai wakilnya
Sila Ke Empat
Suatu sistem pemerintahan rakyat dengan cara
melalui badan tertentu serta dalam menetapkan
suatu peraturan dengan jalan musyawarah untuk
mufakat atas dasar kebenaran dari Tuhan dan
putusan akal sesuai dengan rasa kemanusiaan dan
persatuan dengan memperhatikan kehendak
rakyat untuk mencapai kebaikan hidup bersama
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA
Negara/
Masyarakat
keadilan keadilan
legalis distributif
Manusia Manusia
pribadi pribadi
keadilan komutatif
SILA ke 5 (lanjutan)
B. Kolektivisme mutlak
Masyarakat ditempatkan sebagai keseluruhan umat
manusia yang hanya memperhatikan kepentingan umum,
tidak ada pengakuan kepentingan individu, semua milik
umum, kebebasan manusia pribadi pada dasarnya tidak
diakui dan tidak dilindungi. Dalam pandangan ini yang ada
hanya keadilan legalis.Tidak diakui adanya keadilan
komutatif (karena setiap anggota harus taat kepada
keseluruhan) dan keadilan distributif (karena semua hal
adalah milik bersama)
SILA ke 5 (lanjutan)
Sosial
Berasal dari kata socius bahasa latin yang
berarti kawan atau teman yang dalam
perbendaharaan bahasa indonesia telah
mengalami perubahan menjadi sosial
yang berarti persaudaraan dalam
pergaulan hidup
KESIMPULAN