0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
35 tayangan17 halaman
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan pendekatan pengobatan gangguan jiwa dari zaman kuno hingga abad ke-20. Pada awalnya dianggap kemasukan setan dan diobati dengan ritual keagamaan. Kemudian bergeser menjadi pendekatan hukuman dan kemanusiaan di akhir abad 18. Perkembangan selanjutnya meliputi penemuan psikoanalisis, obat psikotropika, berbagai terapi, serta pendekatan milieu
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan pendekatan pengobatan gangguan jiwa dari zaman kuno hingga abad ke-20. Pada awalnya dianggap kemasukan setan dan diobati dengan ritual keagamaan. Kemudian bergeser menjadi pendekatan hukuman dan kemanusiaan di akhir abad 18. Perkembangan selanjutnya meliputi penemuan psikoanalisis, obat psikotropika, berbagai terapi, serta pendekatan milieu
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan pendekatan pengobatan gangguan jiwa dari zaman kuno hingga abad ke-20. Pada awalnya dianggap kemasukan setan dan diobati dengan ritual keagamaan. Kemudian bergeser menjadi pendekatan hukuman dan kemanusiaan di akhir abad 18. Perkembangan selanjutnya meliputi penemuan psikoanalisis, obat psikotropika, berbagai terapi, serta pendekatan milieu
itu dianggap kemasukan setan / tenaga gaib / roh halus. Tujuan pengobatan : untuk menjinakkan / mengusir setan ( misal dengan cara : mengadakan kurban, doa, membaca mantra. Proses penyembuhannya melibatkan peran ahli sihir, pendeta, dukun dan tetua adat. Pengobatan dilakukan di kuil ( sebagai tempat pengobatan dan persatuan kesehatan gangguan jiwa ( juga tempat ibadah lainnya ). Abad 15 – 17
Tempat hukuman ( punitive approach )
Klien dianggap berbahaya bagi masyarakat,
sehingga perlu : dirantai, dikurung, dipukuli, dibiarkan kelaparan, dimasukkan dalam tong lalu digulingkan dari atas bukit / dicelupkan kedalam sungai. Akhir abad 18 ( humanic approach ) Dipelopori oleh : philipe pinel, th 1973 di RS LA bicetre paris.
Pendekatan yang dilakukkan bersifat
kemanusiaan ( klien diperlakukkan sebagai individu yang sakit yang memiliki kebutuhan dan keinginan ).
Kemudian william tuke mendirikan “ York
retreat “ sebagai tempat merawat klien gangguan mental dilingkungan yang tenang. Di Amerika Serikat : Dorathea Lynde Dix ( 1802 – 1887 )
Pada th 1841 mengembangkan cara
pengobatan kesehatan gangguan jiwa secara kemanusiaan. Akhirnya dari dana yang berhasil dikumpulkan berdiri RS St. Elizabeth’s. RS tersebut sesuai dengan prinsif kemanusiaan , lokasi tenang, aman ( secara emosional dan fisikal ), tatanan ruang aman dan nyaman ( aktivitas klien tanpa rasa takut dan rendah diri ). Awal abad XX Sigmun Freud ( 1856 – 1939 ) Mengembangkan konsep psikoanalisis dalam pengobatan terhadap klien neurosis. Th 1960 awal, ditemukan obat psikotropika. Th 1952, Perkembangan berbagai macam terapi fisik ( insulin shock therapi, Psycotherapy ( 1936 ), Electroconvulsive therapy (1939 ). Diterbitkan buku “ interpersonal relation in nursing “ oleh peplau yang memuat tentang : kemampuan, kegiatan dan peranan perawat psikiatrik. Th 1953 ( dr. Maxwell Gones )
Dipublikasikan konsep “ therapeutic
Community / mileu “ Menekankan terjadi komunikasi yang terbuka antara klien dan perawat serta tim kesehatan yang lain. Klien diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan perawatannya dan lingkungan sosial harus bisa diciptakan menjadi lingkungan terapeutik. Th 1958 ( Irving Goffman ) Menyatakkan bahwa lingkungan sosial dalam RS membawa pengaruh terhadap proses penyembuhan klien gangguan mental antara lain pengaruh sikap dari para staf / tenaga yang merawat klien. Penekanan perawat bersikap profesional / terapeutik terhadap klien.
Th 1964 ( Gerald Caplan )
Memeperkenalkan konsep pencegahan kesehatan mental berdasarkan pendekatan epidemiologik digunakan untuk menetapkan peranan perawat psikiatrik pada setiap fase pencegahan. Dengan demikian pelayanan perkeswa secara perlahan –lahan berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dimana mulai dibangun RSJ ditengah – tengah masyarakat ( agar hubungan klien, keluarga , masyarakat dapat terjalin ). tujuan akhir pendekatan secara kemanusiaan : mengembalikan klien pada keluarga dan masyarakat. Di Indonesia sebelum ada UU keswa no. 3 th 1966 untuk setiap pemasukkan klien ke RSJ berlaku : “ Het regloement of het kranzinni genwezen “ ( sebelum 1879 UU no. 54) Yaitu setiap klien yang perlu perawatan dan pengobatan di RSJ harus ada surat perintah dari pengadilan yang menyatakan klien berbahaya bagi dirinya / lingkungan dan perlu perawatan di RSJ. Dengan adanya UU tentang keswa no.3 th 1966 untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan di RS klien dapat langsung datang ke , PKM. Dr jiwa dengan keluarga. Jika klien terlantar, mengganggu ketertiban umum dan tidak memiliki keluarga ( perlu surat dari polisi / pamong praja setempat. 2. Etappe I ( 1950 – 1960 ) - Bekembang era pendekatan medis - Hasrat sembuh klien semakin besar serta perkembangan kemajuan psikiatrik - Diakui dikenal pengobatan : ECT dan phenothiazin - Muncul UU Kes no. 9 / 1960 3. Etappe II ( 1960 – 1970 ) - Pelayanan yang menyeluruh / komprehensif ( promotif, preventif, kurtif, rehabilitatif). - Muncul uu keswa no.3 / 1966 - Pada th 1969 dikenal motto “ tri upaya bina jiwa “ ( upaya penyembuhan, pencegahan, rehabilitatif ). A. Diluar Indonesia RSJ pertama di dunia : Damaskus ( abad VIII) India ( 1000 M ) Turki ( th 1.300 M ) : RSJ Anatoli B. Di Indonesia 1. Masa sampai th 1950 Pada th 19882 di Bogor didirikan RSJ pertama di Lawang ( Ja – Tim ) dan di Magelang (Ja – Teng) Perawatan pada saat itu hanya berupa tempat penampungan, pengawasan dan tempat bekerja klien jiwa dan fasilitas pengobatan fisik. a. Mulai th 1970 : UU Narkotika No. 9 / 1970 Isi : Korban penyalahgunaan narkotika harus ditangani secara medis ( psikiatri ). b. Th 1974 Yankes sudah sampai ke PKM c. Th 1976 Integrasi keswa di RSU kabupaten d. Th 1978 Mendagri mengeluarkaan larangan pemasungan terhadap klien gangguan jiwa. Etappe IV ( 1980 – 1990 ) Dikenal dengan era kerjasama intersektoral (penanganan gelandangan psikotik, rehabilitasi) Etappe V ( 1990 – 2000 ) - Harapan : era kesejahteraan menyongsong masyarakat adil dan makmur. - Masalah utama : kualitas dan kuantitas perawat ( basic SPR, SPK, SPKJ ) lebih ke skill. Beragam persepsi terbentuk. - UU No. 2 th 1966 memuat masalah upaya keswa kearah moderenisasi : EX : Yan “ costodial care “ kearah medica psyko care ( penggunaan alat – alat dan metode yang lebih canggih untuk kepentingan diagnostic maupun therapi ( meningkatkan citra RSJ ). Perawat lebih terbuka dalam intervensi untuk kesembuhan pasien. Pendekatan klinis individual ke produktif – sosial ( kembali kemasyarakat hidup produktif ). Rawat jalan lebih utama. ( pengobatan maju hari rawat lebih pendek ). Jaringan yankeswa : PKM / RSU RSJ (Rujukan kasus ). Upaya / program kesehatan jiwa \ 1. Upaya pokok :Promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
2. Upaya penunjang dan pengembangan
- pendidikan dan pelatihan tenaga - Administrasi – manajemen - Sistem informasi kesehatan jiwa - Penelitian survei
Donald Winnicott di milenium baru: Strategi, prinsip, dan model operasional yang mendasari pemikiran Donald Winnicott dan teori-teori perkembangan manusia